Halo Mams, apakah Mams baru saja menikah dengan pujaan hati? Selamat atas pernikahannya! Menikah adalah perjalanan panjang yang penuh tantangan, akan ada banyak tanggung jawab yang harus dipenuhi, seperti membayar tagihan, berbagi tugas rumah tangga, dan menyesuaikan kebiasaan masing-masing.

Di awal, rasa bahagia mungkin menggebu, namun seiring waktu, bisa saja berkurang. Tapi jangan khawatir, Mams! Di sini, Navila akan memberikan tips khusus agar kehidupan setelah menikah Mams dan Paps tetap sehat dan kuat.

Apa itu Pernikahan?

Pernikahan adalah institusi sosial di mana dua orang berkomitmen dalam hubungan yang diakui secara sosial dan hukum, termasuk dalam hal hubungan seksual serta tanggung jawab terhadap pasangan dan anak, menurut American Psychological Association.

Pernikahan sering menghadirkan tantangan pernikahan baru karena pria dan wanita memiliki kebutuhan dan cara berpikir yang berbeda. Nasihat seperti “jangan tidur dalam keadaan marah” atau “selalulah jujur” seringkali tidak cukup untuk mengatasi masalah awal pernikahan.

Tahun pertama pernikahan sangat penting karena merupakan waktu terbaik untuk membangun fondasi hubungan yang sehat. Seperti semen yang masih cair, tahun pertama memberi kesempatan untuk membentuk pola hidup dan komunikasi yang baik. Setelah semen mengeras, sulit untuk mengubahnya, jadi hindari membuat perubahan besar dan pastikan untuk tetap bersama saat ada masalah.

Mengapa Orang Memilih untuk Menikah? 

Pernikahan adalah keputusan dan tanggung jawab terbesar, orang-orang memiliki berbagai alasan mengapa mereka ingin menikah. Alasan yang paling umum adalah cinta, di mana seseorang merasakan koneksi mendalam dengan pasangan dan ingin menghabiskan hidup bersama.

Selain itu, perasaan aman dan kebersamaan juga menjadi faktor penting, di mana pasangan merasa lebih kuat dalam menghadapi tantangan hidup. Bagi banyak orang, keinginan untuk memiliki anak dan membesarkan anak dalam lingkungan yang sehat adalah alasan kuat untuk menikah.

Dalam beberapa budaya, pernikahan adalah norma sosial yang melambangkan kedewasaan dan penerimaan sosial, sementara bagi sebagian lainnya, pernikahan memiliki makna religius yang mendalam.

Tips Langgeng Menghadapi Kehidupan Setelah Menikah

Berikut adalah cara membina dan mempertahankan hubungan yang memuaskan dalam kehidupan setelah menikah. Dengan menerapkan tips pasutri baru ini, Mams dan Paps dapat memperkuat hubungan, serta memelihara cinta abadi yang bertahan lama.

1. Jadikan Rumah Sebagai Tempat Paling Nyaman 

Ciptakan lingkungan rumah yang hangat dan penuh cinta, sehingga menjadi tempat yang selalu ingin Mams dan Paps pulang setelah seharian beraktivitas. Kehidupan rumah tangga setelah menikah akan terasa lebih menyenangkan saat rumah menjadi tempat penuh kenyamanan.

2. Komunikasi Terbuka 

Komunikasi adalah kunci utama dalam setiap hubungan. Mendengarkan adalah bagian penting dari komunikasi yang efektif. Biasakan mendengarkan pasangan dengan baik dan berbicaralah tentang segala hal, dari masalah kecil hingga besar, agar saling memahami dan tetap terhubung.

3. Perbedaan Pendapat itu Wajar ya Mams

Mams dan Paps adalah dua individu yang berbeda, sehingga perbedaan pendapat adalah hal yang wajar. Yang penting adalah bagaimana Mams dan Paps mengelola perbedaan tersebut dengan baik, terutama dalam hal-hal besar seperti keputusan finansial serta pengasuhan anak.

4. Kelola Konflik dengan Sehat 

Konflik adalah bagian alami dari pernikahan. Mams dan Paps tidak bisa menghindarinya, tetapi kalian bisa belajar untuk mengelolanya dengan cara yang sehat agar tidak merusak hubungan.

5. Atasi Rasa Sedih Setelah Pernikahan 

Depresi pasca-pernikahan atau baby blues adalah hal yang umum terjadi di awal pernikahan. Ini biasanya terjadi setelah fase bulan madu berakhir. Alih-alih fokus pada pernikahan, cobalah untuk melakukan kegiatan bersama yang menyenangkan.

6. Bangun Pondasi yang Kuat 

Pernikahan yang kuat didasarkan pada rasa saling menghargai, bekerja sama, serta memiliki hak suara yang setara. Pastikan Mams dan Paps membangun pondasi pernikahan yang kokoh untuk menghindari perceraian di kemudian hari.

7. Tetapkan Harapan yang Realistis 

Mams dan Paps mungkin dibesarkan dengan cara yang berbeda. Bicarakan harapan Mams dan Paps, serta bersikaplah realistis dalam menjalani pernikahan. Lakukan kompromi bersama untuk menciptakan kehidupan yang harmonis.

8. Jaga Romansa Tetap Hidup 

Jangan biarkan romansa padam setelah menikah. Jadwalkan waktu khusus untuk berkencan dan tetaplah berusaha menarik di mata pasangan.

9. Bersikap Santai 

Tidak setiap hari dalam pernikahan akan berjalan sempurna, dan itu tidak masalah. Fokuslah pada komunikasi dan teruslah belajar dari pengalaman untuk menjadi pasangan yang lebih baik.

10. Andalkan Pasangan

Pernikahan memungkinkan Mams dan Paps untuk tidak harus selalu menghadapi beban hidup sendirian. Izinkan pasangan untuk merawat ketika Mams dan Paps merasa lelah dan butuh dukungan.

11. Ucapkan Terima Kasih 

Apresiasi adalah kunci untuk menghindari siklus mengeluh dalam pernikahan. Ucapkan terima kasih atas hal-hal kecil yang dilakukan pasangan, dan fokuslah pada hal-hal positif dalam hubungan.

12. Perawatan Diri 

Jangan lupakan perawatan diri. Kesehatan mental, fisik, dan emosional yang baik akan membantu Mams dan Paps menjadi pasangan yang lebih bahagia dan pernikahan yang lebih harmonis. Ingat, kehidupan setelah menikah memang tidak mudah, tapi bisa jadi sangat indah jika dijalani dengan cinta dan kerja sama.

A Word From Navila

Menjalani kehidupan setelah menikah adalah petualangan yang penuh warna, ada tawa, ada air mata, ada pelajaran di setiap langkah. Meski tantangan pernikahan baru kerap datang tanpa diduga, Mams dan Paps bisa melewatinya dengan komunikasi yang terbuka, saling menghargai, dan komitmen yang kuat.

Kunci dari kehidupan rumah tangga setelah menikah bukanlah mencari kesempurnaan, melainkan bagaimana tetap saling memilih meski di tengah kekurangan. Dengan tips pasutri baru yang tepat dan usaha mempertahankan rumah tangga, cinta pun bisa terus tumbuh setiap harinya.

Ingin tahu lebih dalam tentang cara menjaga pernikahan tetap langgeng dan bahagia? Yuk, baca tips selengkapnya di: 7 Tips Langgeng Pernikahan yang Sukses Menurut Studi.


References

  • Huntington, C., Stanley, S. M., Doss, B. D., & Rhoades, G. K. (2022). Happy, healthy, and wedded? How the transition to marriage affects mental and physical health. Journal of family psychology36(4), 608. https://psycnet.apa.org/record/2021-79886-001
  • IFS. Resolving Conflict: New Study Shows What Long-term Couples Can Teach Us. Retrieved from https://ifstudies.org/blog/resolving-conflict-new-study-shows-what-long-term-couples-can-teach-us
  • Manalel, J. A., Birditt, K. S., Orbuch, T. L., & Antonucci, T. C. (2019). Beyond destructive conflict: Implications of marital tension for marital well-being. Journal of Family Psychology33(5), 597. https://psycnet.apa.org/fulltext/2019-08291-001.html
  • Psychology Today. Why Post-Wedding Depression Is So Common. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/communicating-through-change/202207/why-post-wedding-depression-is-so-common
  • Medical News Today. What to know about post-wedding depression. Retrieved from https://www.medicalnewstoday.com/articles/post-wedding-depression
  • Marriage. 8 Reasons Why Self-Care in Marriage & Grooming Builds Attraction. Retrieved from https://www.marriage.com/advice/marriage-fitness/self-care-grooming-build-attraction-marriage/