Pernah merasa si kecil yang tadinya tidur nyenyak tiba-tiba jadi sering terbangun di malam hari atau menolak tidur siang? Tenang, Mams, ini bukan berarti ada yang salah, kemungkinan besar si kecil sedang mengalami sleep regression.
Fase ini memang membuat pusing karena anak jadi lebih rewel dan tidurnya kacau, tapi kabar baiknya, sleep regression hanya bersifat sementara. Dengan memahami penyebab dan cara menanganinya, Mams bisa membantu si kecil kembali tidur lebih nyenyak tanpa harus bergantung pada metode sleep training yang terlalu ketat.
Di artikel ini, kita akan bahas tuntas apa itu sleep regression, kenapa bisa terjadi di usia tertentu, serta cara mengatasi sleep regression dengan penyesuaian bertahap agar anak bisa tidur lebih nyaman tanpa stres berlebihan. Yuk, simak lebih lanjut!
Apa Itu Sleep Regression?
Menguip Cleveland, sleep regression adalah fase di mana bayi atau balita yang sebelumnya tidur nyenyak tiba-tiba mengalami gangguan tidur. Dia mungkin jadi lebih sulit tidur, sering terbangun di malam hari, atau bahkan menolak tidur siang. Kondisi ini biasanya hanya sementara dan sering terjadi di usia-usia tertentu dalam tumbuh kembang anak.
Fase sleep regression tidak terjadi begitu saja. Ada beberapa alasan utama yang membuat bayi mengalami perubahan pola tidur, di antaranya:
- Perkembangan Otak yang Pesat
Di masa pertumbuhan, otak bayi berkembang dengan cepat. Dia mulai belajar banyak hal baru, seperti mengenali wajah, suara, dan lingkungan sekitarnya. Perubahan ini bisa membuat si kecil lebih sulit untuk tidur nyenyak, karena otaknya terus aktif memproses informasi meskipun sudah waktunya beristirahat. - Lonjakan Pertumbuhan (Growth Spurt)
Saat mengalami pertumbuhan pesat (growh spurt), kebutuhan energi bayi meningkat. Dia mungkin jadi lebih sering merasa lapar, sehingga lebih sering terbangun di malam hari untuk menyusu. Selain itu, tubuhnya juga bisa terasa tidak nyaman karena pertumbuhan yang cepat, yang akhirnya mengganggu tidurnya. - Kecemasan Perpisahan (Separation Anxiety)
Seiring bertambahnya usia, bayi mulai menyadari bahwa orang tua atau pengasuh mereka bisa pergi dan tidak selalu ada di dekatnya. Hal ini bisa memicu rasa cemas, terutama saat dia ditinggalkan di tempat tidur sendirian. Akibatnya, bayi lebih rewel dan sulit tidur karena ingin terus dekat dengan orang tuanya.
Ciri-Ciri Sleep Regression Berdasarkan Usia
Sleep regression biasanya terjadi karena perkembangan yang sedang dialami si kecil. Yuk, kita lihat bagaimana sleep regression ini bisa berbeda di tiap usia!
4 Bulan: Pola Tidur Berubah Drastis
Di usia ini, bayi mulai beradaptasi dengan pola tidur yang lebih mirip orang dewasa. Jika sebelumnya si dia tidur lebih panjang, kini si kecil lebih sering terbangun di malam hari. Selain itu, lonjakan pertumbuhan (growth spurt) juga bisa membuatnya lebih lapar, sehingga lebih sering bangun untuk menyusu.
6 Bulan: MPASI & Perubahan Pola Tidur
Saat bayi mulai mengenal makanan padat, sistem pencernaannya masih beradaptasi. Perubahan ini dapat membuat bayi merasa kurang nyaman dan berpengaruh pada pola tidurnya. Selain itu, di usia ini banyak bayi mulai belajar duduk dan merangkak, yang membuat lebih aktif dan sulit tidur karena ingin terus berlatih.
8-10 Bulan: Kecemasan Perpisahan & Semangat Belajar
Di usia ini, bayi mulai sadar jika orang tua bisa “menghilang” dari pandangannya. Rasa cemas saat ditinggal ini dapat membuat si kecil lebih rewel, bahkan saat waktunya tidur. Ditambah lagi, perkembangan motoriknya seperti merangkak atau berdiri sering membuat bayi ingin terus mencoba kemampuannya, bahkan saat seharusnya tidur.
12 Bulan: Fase Super Aktif
Saat si kecil mulai belajar berjalan, dunianya terasa lebih menarik. Sayangnya, ini juga apat membuat tidurnya terganggu. Banyak anak mulai mengurangi durasi tidur siang atau mengubah jam tidurnya sendiri, yang akhirnya berdampak pada kualitas tidur malam.
18 Bulan dan 2 Tahun: Kemandirian & Perubahan Rutinitas
Di usia ini, anak mulai menunjukkan keinginannya untuk lebih mandiri. Misalnya, ingin memilih bajunya sendiri atau menolak tidur sesuai jadwal. Selain itu, perubahan besar seperti toilet training, pindah ke tempat tidur baru, atau kehadiran adik baru juga dapat membuat si kecil merasa cemas dan sulit tidur.
Cara Mengatasi Sleep Regression (Micro-Adjustments & Root Cause Approach)
Untuk mengatasi sleep regression, pendekatan yang berfokus pada penyesuaian kecil (micro-adjustments) dan identifikasi penyebab utama (root cause approach) dapat sangat efektif. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat diterapkan:
1. Atur Jadwal Tidur Secara Bertahap, Jangan Dipaksa
Jika si kecil mulai sulit tidur di jam biasanya, coba geser jadwal tidurnya sedikit demi sedikit, sekitar 10-15 menit lebih awal atau lebih lambat setiap beberapa hari. Cara ini lebih nyaman dibanding memaksa anak tidur pada jam yang belum dia siap. Selain itu, rutinitas sebelum tidur seperti membacakan cerita atau menyanyikan lagu bisa membantu anak mengenali kapan waktunya istirahat.
2. Perhatikan Pola Makan untuk Tidur yang Lebih Berkualitas
Makanan ternyata bisa berpengaruh pada kualitas tidur, lho Mams! Hindari memberi si kecil makanan atau minuman manis atau berkafein menjelang tidur, karena dapat membuat dia lebih aktif dan susah terlelap. Pastikan juga kebutuhan nutrisinya terpenuhi sepanjang hari agar dia tidak mudah terbangun karena lapar.
3. Kurangi Overstimulasi di Sore Hari
Overstimulasi menjelang tidur apat membuat anak sulit menenangkan diri. Jadi, sebaiknya pilih aktivitas yang lebih tenang, seperti membaca buku, mendengarkan musik lembut, atau mandi air hangat. Kurangi juga waktu bermain gadget karena cahaya biru dari layar bisa menghambat produksi hormon melatonin yang berperan dalam mengatur tidur.
4. Gunakan Metode Menenangkan yang Lebih Lembut
Alih-alih menggunakan metode sleep training yang terlalu ekstrem, coba pendekatan yang lebih lembut, seperti metode “pick up, put down”. Teknik ini mengajarkan anak tidur sendiri dengan tetap merasa didampingi. Caranya, saat dia menangis, tenangkan sebentar dengan menggendongnya, lalu letakkan kembali di tempat tidur. Dengan cara ini, anak bisa belajar tidur mandiri tanpa merasa ditinggalkan.
Kapan Harus Konsultasi ke Dokter?
Jika sleep regression berlangsung lebih dari beberapa minggu atau disertai tanda-tanda seperti mendengkur keras, sulit bernapas saat tidur, atau perubahan perilaku yang signifikan di siang hari, sebaiknya konsultasikan ke dokter. Bisa jadi ada masalah kesehatan lain yang perlu diperiksa lebih lanjut.
A Word From Navila
Sleep regression memang bisa menjadi tantangan bagi orang tua, tetapi dengan pemahaman yang tepat dan pendekatan yang lembut, fase ini bisa dilewati dengan lebih mudah. Dengan mengetahui cara mengatasi sleep regression yang tepat, si kecil akan kembali tidur nyenyak dan tumbuh dengan optimal.Â
Untuk membantu si kecil tidur lebih nyenyak, menambahkan rutinitas mengoleskan Navila Telon Oil sebelum tidur bisa menjadi langkah efektif. Minyak telon terbaik ini tidak hanya memberikan kehangatan, tetapi juga aroma menenangkan yang membantu bayi lebih rileks.Â

Dengan kandungan alami seperti minyak kayu putih dan minyak kelapa, Navila Telon Oil juga terbukti ampuh usir nyamuk aedes dan culex hingga 10 jam, sehingga tidur si kecil lebih nyaman tanpa gangguan.Â
Cukup oleskan secara lembut pada perut, dada, dan punggung setelah mandi atau sebelum tidur untuk menciptakan suasana tidur yang lebih tenang dan berkualitas!
References
- Cleveland Clinic. Infant Sleep Regression: What Parents Need To Know. Retrieved from https://health.clevelandclinic.org/the-4-month-sleep-regression-what-parents-need-to-know
- Sleep Foundation. 4-Month Sleep Regression. Retrieved from https://www.sleepfoundation.org/baby-sleep/4-month-sleep-regression
- Better Health. Typical sleep behaviour (4) – toddlers 1 to 2 years. Retrieved from https://www.betterhealth.vic.gov.au/health/healthyliving/typical-sleep-behaviour-nb-1-2-years
- Babycenter. Gentle sleep training: No cry methods, explained. Retrieved from https://www.babycenter.com/baby/sleep/baby-sleep-training-no-tears-methods_1497581
- Babycentre. How much sleep do babies need? Retrieved from https://www.babycentre.co.uk/a7645/how-much-sleep-does-your-baby-need