Apakah akar astragalus aman untuk ibu hamil? Pertanyaan ini mungkin muncul di benak Mams yang sedang mencari cara alami untuk menjaga daya tahan tubuh selama kehamilan. Akar astragalus dikenal sebagai herbal tradisional yang dipercaya bisa membantu memulihkan stamina, memperkuat imun, hingga menjaga kesehatan secara keseluruhan. Karena berasal dari tumbuhan, banyak yang menganggapnya aman dikonsumsi. Tapi benarkah demikian, terutama jika Mams sedang hamil atau menyusui?

Meski alami, bukan berarti semua herbal aman untuk semua orang, ya, Mams. Akar astragalus mengandung senyawa aktif yang bisa memengaruhi sistem kekebalan tubuh dan hormon. Jika dikonsumsi tanpa pengawasan, bisa saja memberi dampak yang tidak diinginkan, terutama untuk ibu hamil. Di artikel ini, kita akan bahas manfaat astragalus, cara kerjanya, bentuk produknya, serta potensi risikonya, agar Mams bisa lebih tenang dan yakin sebelum memutuskan untuk mengonsumsinya.

Mengenal Astragalus dan Sejarah Penggunaannya dalam Pengobatan Tradisional

Panduan Lengkap Tentang Astragalus dan Efeknya bagi Tubuh

Astragalus berasal dari tanaman Astragalus membranaceus, yang dikenal dalam Pengobatan Tradisional Tiongkok (TCM) sebagai Huang Qi, atau secara harfiah berarti “energi kuning.” Julukan ini merujuk pada warna khas akarnya sekaligus menggambarkan perannya sebagai tonik utama dalam ramuan klasik Tiongkok. Sejak ribuan tahun lalu, herbal ini dimanfaatkan untuk memperkuat daya tahan tubuh, mendukung sistem pencernaan, dan menjaga kesehatan paru-paru.

Biasanya, akar astragalus dikeringkan lalu direbus bersama herbal lain seperti ginseng atau angelica. Rebusannya dikonsumsi sebagai minuman pemulih, terutama saat tubuh terasa lelah atau dalam masa penyembuhan. Khasiat astragalus diduga berasal dari kandungan alami seperti polisakarida dan flavonoid yang bersifat merangsang sistem imun.

Dalam praktik tradisional, dosis harian astragalus berkisar antara 9 hingga 30 gram, tergantung pada kebutuhan masing-masing pasien. Konsumsinya pun fleksibel, bisa diminum layaknya teh atau ditambahkan ke dalam sup. Tak heran jika astragalus termasuk salah satu herbal paling populer dan sering digunakan dalam sejarah pengobatan Tiongkok.

Bagaimana Akar Astragalus Bekerja di Dalam Tubuh?

Akar astragalus bekerja dengan menstimulasi sistem kekebalan tubuh secara alami. Senyawa aktif seperti astragaloside IV, flavonoid, dan polisakarida membantu meningkatkan aktivitas makrofag, sel imun yang bertugas melawan infeksi. Selain itu, senyawa ini juga merangsang produksi interferon, protein pelindung tubuh terhadap virus. Inilah sebabnya akar astragalus kerap digunakan untuk meningkatkan daya tahan tubuh, terutama saat tubuh dalam kondisi lelah atau rentan sakit.

Tak hanya itu, astragalus juga membantu melindungi sel dari stres oksidatif, kondisi saat tubuh kelebihan radikal bebas yang bisa mempercepat penuaan. Astragaloside IV terbukti mengaktifkan enzim pelindung seperti SIRT1 dan menghambat jalur peradangan NF-κB, sehingga sel lebih tahan terhadap kerusakan.

Manfaat lainnya adalah pengaruhnya terhadap metabolisme glukosa. Polisakarida dari akar astragalus dapat meningkatkan sensitivitas insulin dan menurunkan kadar gula darah. Bahkan, beberapa studi menunjukkan astragalus membantu menyeimbangkan mikrobiota usus, yang berperan besar dalam kesehatan pencernaan, imun, dan metabolisme tubuh secara keseluruhan.

Apakah Akar Astragalus Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui?

Akar astragalus memang dikenal luas sebagai herbal untuk meningkatkan daya tahan tubuh. Namun, keamanan penggunaannya untuk ibu hamil dan menyusui masih menjadi perdebatan. Penelitian BioMedicine yang menguji pada hewan menunjukkan bahwa senyawa aktif dalam astragalus bisa memengaruhi hormon reproduksi, termasuk progesteron dan luteinizing hormone. Kondisi ini dikhawatirkan dapat memicu kontraksi rahim atau mengganggu proses implantasi embrio, terutama jika dikonsumsi dalam dosis tinggi.

Sayangnya, hingga saat ini belum ada studi klinis yang cukup pada manusia yang memastikan keamanan astragalus selama kehamilan. Otoritas kesehatan global seperti National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH) dan Merck Manual menyarankan untuk menghindari konsumsi astragalus selama hamil dan menyusui. Selain efek hormonal, astragalus juga bersifat imunostimulan, yang artinya bisa berisiko bagi Mams dengan kondisi autoimun atau kehamilan yang sensitif terhadap perubahan imunologis.

Karena belum ada regulasi pasti dari BPOM maupun WHO mengenai keamanan astragalus untuk kehamilan, pendekatan terbaik adalah menghindarinya tanpa konsultasi medis. Mams bisa mempertimbangkan alternatif lain seperti jahe, kurma, atau madu alami, yang lebih aman untuk dikonsumsi selama masa kehamilan. Jangan ragu berkonsultasi dengan dokter atau bidan sebelum menggunakan herbal apapun saat hamil dan menyusui, ya.

Manfaat Akar Astragalus, dari Imun, Pemulihan hingga Kulit

Manfaat akar astragalus tidak hanya terbatas pada daya tahan tubuh. Herbal ini juga mendukung proses pemulihan dan merawat kesehatan kulit secara alami.

Imunitas

Akar astragalus adalah herbal yang banyak dipilih untuk mendukung sistem imun. Senyawa seperti astragaloside IV dan polisakarida dapat meningkatkan produksi sitokin, protein penting dalam sistem kekebalan tubuh. Ini menjadikan astragalus sangat efektif dalam membantu tubuh melawan infeksi virus dan bakteri. Dalam kondisi tubuh yang menurun, astragalus bisa menjadi pelindung alami untuk mengurangi risiko jatuh sakit.

Pemulihan

Astragalus juga dikenal sebagai adaptogen, yaitu herbal yang membantu tubuh menyesuaikan diri dengan stres. Beberapa penelitian pada atlet menunjukkan bahwa konsumsi ekstrak astragalus bisa mempercepat pemulihan otot, menurunkan peradangan, dan meningkatkan stamina setelah aktivitas fisik intens. Herbal ini cocok digunakan oleh orang yang sedang dalam masa pemulihan setelah sakit, kelelahan berat, atau pasca operasi ringan.

Kulit

Dalam bentuk topikal, astragalus memiliki manfaat untuk menenangkan kulit dan mempercepat penyembuhan luka ringan. Produk krim astragalus umumnya digunakan untuk mengurangi kemerahan, iritasi ringan, dan mendorong regenerasi sel kulit. Bahkan, beberapa formula skincare berbahan dasar herbal ini dipercaya dapat meningkatkan produksi kolagen dan menjaga elastisitas kulit secara alami.

Efek Samping, Interaksi Obat, dan Cara Konsumsi Aman

Meski bersumber dari bahan alami, akar astragalus tetap memiliki potensi efek samping, apalagi jika digunakan dalam jangka panjang atau dalam dosis tinggi. Efek yang paling umum termasuk mual, gangguan pencernaan ringan, dan reaksi alergi kulit seperti ruam. Ini terjadi karena efek stimulasi sistem imun dan mukosa usus yang terlalu kuat.

Astragalus juga berinteraksi dengan beberapa jenis obat, seperti:

  • Obat imunosupresan (contoh: cyclosporine, steroid) → bisa mengurangi efektivitas
  • Obat pengencer darah (warfarin) → bisa meningkatkan risiko perdarahan
  • Obat diabetes → bisa menyebabkan kadar gula terlalu rendah (hipoglikemia)

Karena itu, penggunaan astragalus sebaiknya dalam dosis yang dianjurkan, yakni 9–30 gram akar kering per hari, atau sesuai takaran dalam suplemen berstandar. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa konsumsi hingga 60 gram/hari masih aman, namun harus dalam pengawasan dokter. Pastikan memilih produk dengan label “ekstrak standardisasi” agar kandungan senyawa aktifnya terjamin. Hindari penggunaan tanpa petunjuk medis jika Mams memiliki kondisi kronis, sedang menjalani terapi intensif, atau dalam kondisi hamil dan menyusui.

A Word From Navila

Akar astragalus memang menawarkan berbagai manfaat, mulai dari memperkuat daya tahan tubuh hingga mempercepat pemulihan. Namun, seperti halnya herbal lainnya, penggunaannya tetap perlu kehati-hatian. Terutama bagi ibu hamil atau individu dengan kondisi kesehatan tertentu, penting untuk memahami cara kerja dan potensi risikonya. Jangan hanya terpaku pada label “alami”, karena efeknya bisa berbeda-beda tergantung kondisi tubuh masing-masing.

Jika Mams sedang mempertimbangkan untuk mengonsumsi astragalus, ada baiknya mengetahui keamanan astragalus menurut ahli. Yuk, lanjutkan membaca di: Pendapat Ahli Tentang Keamanan Astragalus dalam Skincare Ibu Hamil.


References

  • Yang, T., Xie, S., Cao, L., Li, M., Ding, L., Wang, L., … & Geng, L. (2023). Astragaloside IV modulates gut macrophages M1/M2 polarization by reshaping gut microbiota and SCFA in sepsis. Shock, 10-1097. https://journals.lww.com/shockjournal/_layouts/15/oaks.journals/downloadpdf.aspx?an=00024382-990000000-00304
  • Xiong, B. B., Zhuo, Y. M., Wang, H., Zheng, Q. L., Tang, F., Huang, Q., & Yao, M. (2025). Macrophage polarization in disease therapy: insights from astragaloside IV and cycloastragenol. Frontiers in Pharmacology, 16, 1598022. https://www.frontiersin.org/journals/pharmacology/articles/10.3389/fphar.2025.1598022/abstract
  • Xu, G., Yuan, H., Liu, J., Wang, X., Ma, L., Wang, Y., & Dong, G. (2025). Astragalus Mongholicus Polysaccharides Alleviate Kidney Injury in Rats with Type 2 Diabetes Through Modulation of Oxidation, Inflammation, and Gut Microbiota. International Journal of Molecular Sciences, 26(4), 1470. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC11855448/
  • González, P., Lozano, P., Ros, G., & Solano, F. (2023). Hyperglycemia and oxidative stress: an integral, updated and critical overview of their metabolic interconnections. International journal of molecular sciences, 24(11), 9352. https://www.mdpi.com/1422-0067/24/11/9352
  • Wang, X. Y., Wang, R. C., Qu, Z. Y., Zhu, Y. Z., & Li, Y. L. (2022). Advances on immunoregulation effect of astragalus polysaccharides. Frontiers in Natural Products, 1, 971679. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fntpr.2022.971679/full
  • Fu, S., Holla, S., Zhu, H., Fu, S., Liu, K., Vu, A., … & Orengo, I. (2024). Fact-checking cosmetic trends: Systematic review of the use of topical astragalus derivatives to treat dermatologic conditions. Our Dermatology Online/Nasza Dermatologia Online, 15(4). http://www.odermatol.com/odermatology/20244/2.Fact-FuS.pdf
  • Chan, L. P., & Liang, C. H. (2025). Natural Plant-Based Rejuvenating Compositions: Human Study on Astragalus membranaceus and Centella asiatica Saponins for Skin Health. Cosmetics, 12(4), 131. https://www.mdpi.com/2079-9284/12/4/131
  • Shahrani, M., Asgharzadeh, N., Kheiri, S., Karimi, R., Sadeghimanesh, A., Asgharian, S., & Lorigooini, Z. (2020). Astragalus fascicolifolius manna abortifacient risk and effects on sex hormones in BALB/c mice. BioMedicine, 10(4), 11. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7735977/
  • Web MD. Astragalus – Uses, Side Effects, and More. Retrieved from https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-963/astragalus