Memasuki masa MPASI adalah momen penting yang sering kali disambut dengan semangat oleh para orang tua. Di tahap ini, kebutuhan nutrisi si kecil meningkat drastis untuk mendukung perkembangan otak, pertumbuhan fisik, hingga pembentukan sistem imunitas. Maka tak heran, banyak Mams yang mulai selektif memilih sumber protein hewani yang tidak hanya bernutrisi tinggi, tetapi juga aman dan mudah diterima oleh bayi. Salah satu pilihan yang patut dipertimbangkan adalah ikan tongkol, ikan laut dengan rasa gurih alami, kaya gizi, dan mudah ditemukan di pasar lokal.

Namun, Mams mungkin sempat mendengar kekhawatiran soal kandungan merkuri pada ikan laut, termasuk tongkol. Kekhawatiran ini wajar, terutama jika menyangkut makanan pertama bayi. Tapi faktanya, ikan tongkol, khususnya yang berukuran kecil, termasuk dalam kategori aman untuk MPASI bila disajikan dengan tepat. Agar lebih jelas, yuk kita bahas bersama manfaat ikan tongkol untuk bayi, kandungan gizinya, serta panduan pengolahannya agar tetap aman dan lezat untuk si kecil.

Kandungan Gizi Ikan Tongkol yang Penting untuk Bayi

Ikan tongkol menyimpan banyak manfaat karena kandungan gizinya yang lengkap. Dalam 100 gram ikan tongkol segar, terkandung sekitar 22 gram protein, serta zat besi, vitamin A, B12, dan selenium. Kombinasi nutrisi ini mendukung pembentukan otot, perkembangan otak, dan daya tahan tubuh bayi. Protein membantu pembentukan otot dan jaringan tubuh, sementara zat besi dan vitamin B12 mendukung produksi sel darah merah yang membawa oksigen ke seluruh tubuh bayi. Tak hanya itu, vitamin A juga mendukung kesehatan mata dan daya tahan tubuh.

Menariknya, ikan tongkol juga mengandung asam lemak omega-3 seperti DHA dan EPA, walaupun dalam kadar yang lebih rendah dibandingkan ikan berlemak seperti salmon. Namun, kandungan ini tetap sangat berarti untuk mendukung perkembangan otak, kemampuan visual, dan konsentrasi bayi. Studi The Journal of Nutrition menunjukkan bahwa bayi yang mendapat asupan DHA sejak dini cenderung memiliki perkembangan kognitif lebih baik. Hal ini menjadi salah satu manfaat ikan tongkol untuk bayi yang paling menonjol dan penting diketahui oleh para orang tua.

Lebih lanjut, kandungan gizi pada ikan tongkol mendukung kebutuhan nutrisi bayi yang mulai aktif bergerak dan belajar banyak hal baru. Kombinasi protein, omega-3, zat besi, serta vitamin-vitamin penting lainnya membuat tongkol tak hanya sebagai lauk pelengkap, tetapi sebagai sumber energi yang berperan di banyak aspek perkembangan, baik fisik maupun mental.

Peran Ikan Tongkol dalam Mendukung Tumbuh Kembang Otak dan Tubuh

Perkembangan otak bayi yang pesat di usia dini sangat bergantung pada asupan nutrisi yang tepat. Kandungan DHA dalam ikan tongkol membantu pembentukan dan fungsi membran sel saraf di otak, memperkuat daya ingat, serta mendukung proses belajar sejak dini. Selain itu, EPA dan DHA juga berperan dalam memperbaiki komunikasi antar sel saraf yang menunjang kemampuan motorik dan koordinasi tubuh bayi.

Tak hanya otak, tubuh bayi juga sangat terbantu oleh tingginya kandungan protein pada tongkol. Protein ini penting untuk pertumbuhan otot dan jaringan tubuh lain, sekaligus menjaga sistem imun agar si kecil tidak mudah sakit. Penelitian BMC Medicine bahkan menunjukkan bahwa anak yang rutin mengonsumsi ikan cenderung memiliki koordinasi motorik yang lebih baik, baik dalam gerakan halus seperti memegang benda kecil maupun gerakan kasar seperti merangkak atau berjalan.

Ikan tongkol juga menjadi pilihan ekonomis yang tetap unggul dari segi gizi. Dengan kadar protein sekitar 22–26 gram per 100 gram dan komposisi lemak sehat yang seimbang, manfaat ikan tongkol untuk bayi dapat diperoleh secara maksimal tanpa harus mengeluarkan biaya besar. Jika diberikan 1–2 kali seminggu dalam porsi wajar dan pengolahan yang tepat, Mams bisa menjadikannya bagian dari MPASI bergizi tanpa khawatir soal keamanan.

Apakah Ikan Tongkol Aman untuk Bayi?

Salah satu pertimbangan penting sebelum memberikan ikan tongkol sebagai MPASI tentu adalah soal keamanannya, terutama terkait merkuri. Berdasarkan studi lokal, kadar merkuri pada tongkol jenis Euthynnus affinis berkisar antara 0,1–0,25 ppm, masih jauh di bawah ambang batas aman yang ditetapkan oleh BPOM, yaitu 0,5 ppm. Artinya, jika Mams memilih tongkol berukuran kecil dan menyajikannya dalam frekuensi yang tepat, ikan ini tergolong aman untuk bayi.

Panduan dari FDA dan EPA juga menyebutkan bahwa bayi dan anak-anak tetap bisa mengonsumsi ikan dengan kadar merkuri sedang sebanyak 1–2 kali seminggu. Ini menjadikan ikan tongkol sebagai pilihan yang layak, asal pengolahannya juga dilakukan dengan baik. Pastikan Mams memilih ikan yang segar, ditandai dengan mata bening, insang merah cerah, serta kulit yang masih mengilap.

Selain itu, cara memasak juga sangat menentukan. Hindari penggunaan garam dan bumbu tajam. Masaklah ikan tongkol hingga matang sempurna dengan cara direbus, dikukus, atau dipanggang ringan. Proses ini membantu menghilangkan risiko bakteri dan memastikan kandungan gizinya tetap utuh. Daging ikan yang sudah matang bisa dicincang atau dihaluskan sesuai tahapan usia bayi untuk mendapatkan manfaat ikan tongkol untuk bayi secara optimal.

Navila All Products

Cara Mengolah dan Memberikan Ikan Tongkol sebagai MPASI

Mengolah ikan tongkol untuk MPASI memang memerlukan ketelatenan agar hasilnya aman dan disukai si kecil. Pertama, pilih bagian daging tanpa tulang dan duri kecil. Sebelum dimasak, cuci bersih dan buang bagian hitam dekat kulit yang biasanya berbau lebih tajam. Untuk rasa dan tekstur yang pas, kukus atau rebus ikan tanpa tambahan garam, lalu sesuaikan teksturnya dengan usia bayi.

Untuk bayi usia 6–8 bulan, haluskan daging ikan dan campurkan ke dalam nasi tim atau sayur lembut. Di usia 9–11 bulan, Mams bisa mencincangnya lebih kasar, sedangkan bayi usia 12 bulan ke atas sudah bisa makan potongan kecil seperti finger food. Ini sekaligus membantu stimulasi keterampilan mengunyah dan makan mandiri.

Agar tidak bosan, Mams bisa coba beberapa variasi menu seperti:

  • Tim Tongkol Bayam, campurkan ikan tongkol kukus dengan bayam dan nasi tim.
  • Bubur Tongkol Labu Kuning, gabungkan tongkol halus dengan labu dan bubur nasi hingga teksturnya pas.
  • Suwir Tongkol Bumbu Kuning, tambahkan rempah lembut seperti bawang putih dan kunyit untuk bayi di atas 9 bulan, lengkap dengan sayuran cincang.

Melalui variasi menu ini, manfaat ikan tongkol untuk bayi bisa didapatkan dengan cara yang menyenangkan, sekaligus membantu si kecil belajar mengenal beragam rasa alami tanpa perlu tambahan bumbu kuat.

Pengenalan Ikan Sejak Dini, Investasi Gizi untuk Masa Depan

Memperkenalkan ikan sejak dini bukan hanya soal mengenalkan rasa baru, tapi juga strategi jangka panjang untuk membentuk kebiasaan makan yang sehat. Studi Advances in Nutrition menyebutkan bahwa bayi yang terbiasa mengonsumsi ikan dengan kandungan omega-3 sejak kecil cenderung memiliki kemampuan kognitif dan visual yang lebih baik. Selain itu, bayi yang terbiasa mengenal berbagai tekstur dan rasa alami juga lebih terbuka terhadap makanan bergizi saat tumbuh besar nanti.

Ikan tongkol, dengan gizi lengkap dan rasa yang mudah diterima, bisa menjadi gerbang awal yang baik untuk eksplorasi makanan laut pada bayi. Dengan pemberian bertahap, pengolahan tepat, serta variasi menu yang menarik, Mams bisa membantu si kecil tumbuh menjadi anak yang tidak hanya sehat dan cerdas, tapi juga memiliki fondasi pola makan yang positif sejak dini.

A Word From Navila

Menjadikan ikan tongkol sebagai bagian dari menu MPASI bukan hanya pilihan bijak secara gizi, tapi juga langkah strategis untuk membentuk fondasi tumbuh kembang yang kuat. Dengan kandungan protein, omega-3, zat besi, vitamin B12, dan vitamin A, tongkol mendukung berbagai aspek penting, dari perkembangan otak hingga ketahanan tubuh.

Selama Mams memilih tongkol berukuran kecil, menyajikannya dalam porsi wajar, dan mengolahnya dengan matang tanpa tambahan garam, ikan ini tetap menjadi sumber protein hewani yang aman dan bergizi. Lewat hidangan sederhana seperti tim, bubur, atau suwir lembut, Mams tidak hanya memberikan asupan bernutrisi tapi juga pengalaman makan yang menyenangkan untuk si Kecil. Tak heran jika banyak ahli gizi merekomendasikan manfaat ikan tongkol untuk bayi sebagai bagian penting dalam pola makan MPASI yang seimbang.

Sebagai inspirasi tambahan, Mams juga bisa mengeksplorasi resep-resep bubur sehat lainnya yang tak kalah bergizi dan mudah dibuat. Yuk, lanjutkan perjalanan menyiapkan MPASI penuh cinta dan nutrisi dengan membaca di: 4 Resep Bubur Bayi Sehat yang Cocok untuk MPASI.


References

  • Accurate Clinic. Fish, tuna, fresh, skipjack, raw. Retrieved from https://accurateclinic.com/wp-content/uploads/2025/01/Tuna-fresh-skipjack-raw-USDA-FoodData-Central-Food-Details.pdf
  • Nutrition Value. Fish, raw, skipjack, fresh, tuna. Retrieved from https://www.nutritionvalue.org/Fish%2C_raw%2C_skipjack%2C_fresh%2C_tuna_nutritional_value.html
  • Pratama, R. I., Awaluddin, M. Y., & Ishmayana, S. (2011). Komposisi asam lemak ikan tongkol, layur, dan tenggiri dari Pameungpeuk, Garut. Jurnal Akuatika, 2(2).
  • Øyen, J., Kvestad, I., Midtbø, L. K., Graff, I. E., Hysing, M., Stormark, K. M., … & Kjellevold, M. (2018). Fatty fish intake and cognitive function: FINS-KIDS, a randomized controlled trial in preschool children. BMC medicine, 16(1), 41.
  • SALSABILA, A. (2023). Analisis kandungan merkuri (Hg) pada ikan tongkol (Euthynnus affinis) di TPI Bom Kalianda Lampung Selatan (Doctoral dissertation, UIN RADEN INTAN LAMPUNG).
  • FDA. Technical Information on Development of FDA/EPA Advice about Eating Fish for Those Who Might Become or Are Pregnant or Breastfeeding and Children Ages 1-11 Years. Retrieved from https://www.fda.gov/food/environmental-contaminants-food/technical-information-development-fdaepa-advice-about-eating-fish-those-who-might-become-or-are
  • FDA. Infographic on Eating Fish for Children. Retrieved from https://www.fda.gov/media/152848/download
  • The Journal of Nutrition. n–3 Fatty Acid Supplementation in Mothers, Preterm Infants, and Term Infants and Childhood Psychomotor and Visual Development: A Systematic Review and Meta-Analysis. Retrieved from https://jn.nutrition.org/article/S0022-3166%2822%2910990-9/fulltext
  • Healthy Eating Research. Ages 0-2 Feeding Recommendations. Retrieved from https://healthyeatingresearch.org/tips-for-families/ages-0-2-feeding-recommendations/
  • MDPI. A Narrative Review of Childhood Picky Eating and Its Relationship to Food Intakes, Nutritional Status, and Growth. Retrieved from https://www.mdpi.com/2072-6643/10/12/1992