Tahukah Bunda, di Indonesia, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terus meningkat, bahkan tercatat lebih dari 88 ribu kasus pada awal tahun 2024, yang hampir tiga kali lipat lebih banyak dibandingkan tahun sebelumnya. Angka kematian akibat DBD juga meningkat tajam, dengan anak-anak menjadi kelompok yang paling rentan. Lalu, apakah DBD bisa sembuh dengan sendiri? Ada beberapa kemungkinan dalam kasus ini. Mari eksplorasi lebih dalam tentang DBD pada informasi berikut.
Apakah DBD Bisa Sembuh Sendiri?
Demam berdarah dengue (DBD) bisa sembuh sendiri, terutama pada kasus ringan. Menurut dr. Winda Agnestia Maranna Saragih, Sp.PD, dari RSUP Kembangan, tidak semua pasien DBD perlu dirawat di rumah sakit.
Jika gejala yang dialami tergolong ringan, seperti demam tanpa tanda-tanda bahaya lainnya, tubuh dapat melawan virus dengue secara alami dengan bantuan sistem imun. Dalam kondisi seperti ini, pasien biasanya cukup istirahat, menjaga hidrasi, dan mengelola demam dengan baik.
Namun, tidak semua kasus DBD sesederhana itu. Ada situasi tertentu dimana pasien membutuhkan perawatan intensif di rumah sakit. Hal ini terjadi terutama pada kasus sedang hingga berat, yang dapat memicu komplikasi serius. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai:
- Mengalami mual dan muntah parah sehingga sulit makan atau minum
- Nyeri perut hebat
- Gangguan saluran cerna
- Tampak sangat lemas
- Perdarahan, baik dari hidung, gusi, maupun di bawah kulit
- Jumlah trombosit yang turun drastis di bawah 100.000
- Demam yang tidak membaik selama tiga hari atau semakin tinggiÂ
Gejala-gejala ini bisa menjadi tanda awal syok dengue (dengue shock syndrome), komplikasi yang dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani segera.
Berapa Lama DBD dapat Sembuh Total?
Lama penyembuhan demam berdarah bisa berbeda-beda pada setiap orang, namun umumnya gejalanya akan hilang dalam waktu 2-7 hari. Jika dirawat di rumah sakit, pasien biasanya bisa dipulangkan setelah 24 jam bebas demam tanpa obat, kondisi tubuh membaik, nafsu makan dan minum kembali normal, trombosit naik di atas 50.000, dan sudah melewati masa kritis seperti syok dengue.
Selain itu, kondisi pernapasan harus stabil dan jumlah urin yang keluar memadai. Jadi, jika pasien belum bisa pulang, mungkin karena belum memenuhi kriteria tertentu atau ada pertimbangan medis lainnya. Setelah keluar rumah sakit, pasien masih perlu istirahat beberapa hari untuk pulih sepenuhnya sebelum bisa beraktivitas normal kembali.
Langkah Pertolongan Pertama DBD di Rumah
Jika Bunda atau anggota keluarga mengalami demam berdarah (DBD), ada beberapa langkah sederhana yang bisa dilakukan di rumah untuk membantu meringankan gejala sebelum mendapatkan perawatan lebih lanjut:
1. Kompres dengan Air Hangat
Gunakan kain yang dibasahi air hangat dan letakkan di dahi, ketiak, lipatan siku, atau selangkangan. Cara ini membantu menurunkan demam sekaligus meningkatkan sirkulasi darah dan membuat tubuh lebih rileks.
2. Perbanyak Minum Cairan
Pastikan penderita DBD minum banyak cairan, minimal 2 liter per hari. Selain air putih, Bunda juga bisa memberikan makanan berkuah seperti sup kaldu ayam dengan sayuran untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi.
3. Istirahat yang Cukup
Istirahat adalah kunci pemulihan. Biarkan tubuh mendapatkan waktu yang cukup untuk memulihkan diri dari infeksi. Jangan memaksakan aktivitas berat selama sakit.
4. Gunakan Obat Penurun Demam
Jika demam terlalu tinggi, Bunda bisa memberikan obat penurun demam sesuai dosis yang dianjurkan. Namun, hindari aspirin atau ibuprofen karena dapat meningkatkan risiko perdarahan pada penderita DBD.
Kapan Pasien Demam Berdarah Perlu Dirawat Inap?
Apakah DBD bisa sembuh tanpa obat? Hingga saat ini, tidak ada obat khusus yang dapat menyembuhkan demam berdarah (DBD). Perawatan yang diberikan lebih difokuskan untuk mengendalikan gejala dan menjaga kondisi pasien hingga pulih.
Pada kasus ringan, dokter biasanya mengizinkan pasien untuk dirawat di rumah dengan pengawasan ketat. Namun, jika gejala memburuk atau menjadi serius, rawat inap di rumah sakit sangat dianjurkan.
Menurut Badan Kesehatan Dunia (WHO), pasien dengan gejala serius perlu mendapatkan perawatan intensif di rumah sakit, terutama selama masa kritis 24 hingga 48 jam. Masa ini sangat penting karena menentukan peluang pasien untuk pulih. Tanpa penanganan yang tepat selama periode ini, risiko komplikasi berat hingga kematian bisa meningkat.
A Word From Navila
Setiap tahun, jutaan orang terkena infeksi virus dengue. Meski sebagian besar kasusnya ringan atau bahkan tanpa gejala, kekhawatiran terhadap demam berdarah (DBD) yang parah tetap menjadi momok bagi banyak orang. Menariknya, nama “dengue” kabarnya berasal dari istilah kuno yang merujuk pada roh jahat yang diyakini menjadi penyebab penyakit ini di masa lalu.
Namun, ada kabar baik, Bunda bisa melakukan langkah-langkah pencegahan untuk mengurangi risiko gigitan nyamuk, mengutip dari NHS berikut rinciannya:
- Pakai pakaian berlengan panjang dan celana panjang untuk menutupi lengan dan kaki, terutama di pagi hari dan sore hari.
- Gunakan produk anti-nyamuk pada kulit yang sudah teruji klinis seperti minyak telon Navila. Kini, minyak telon Navila ampuh mengusir nyamuk berbahaya hingga 10 jam.
- Tutup jendela dan pintu sebisa mungkin, atau gunakan tirai atau kawat nyamuk.
- Tidur di bawah kelambu yang telah diobati dengan insektisida, termasuk di siang hari.
Bagi mereka yang mengalami demam berdarah parah, peluang untuk sembuh tetap tinggi asalkan mendapatkan perawatan medis segera. Tindakan cepat dan waspada terhadap kondisi tubuh adalah kunci utama dalam meningkatkan peluang kesembuhan.
Tertarik dengan informasi seputar ibu dan bayi lainnya? Yuk kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Semoga bermanfaat!