Astragalus membranaceus root extract untuk wajah kini semakin populer dalam dunia skincare, khususnya dalam produk anti-aging. Tanaman herbal yang sudah lama digunakan dalam pengobatan tradisional Tiongkok ini dikenal karena kandungan antioksidannya yang tinggi. Kandungan bioaktifnya dipercaya dapat membantu regenerasi kulit dan mencegah tanda-tanda penuaan dini. Namun, benarkah astragalus efektif dan aman digunakan pada wajah?

Artikel ini akan membahas secara ilmiah bagaimana cara kerja astragalus sebagai bahan anti-aging, keamanannya untuk kulit wajah, serta cara penggunaannya yang tepat. Simak terus artikel ini ya, Mams!

Cara Kerja Astragalus Membranaceus Root Extract dalam Melawan Penuaan Kulit

Ekstrak akar astragalus mengandung beberapa komponen aktif utama seperti astragaloside IV, flavonoid, dan polisakarida. Komponen-komponen ini bekerja secara sinergis dalam menjaga kesehatan kulit dengan cara:

  • Menangkal radikal bebas. Sebagai antioksidan kuat, flavonoid dalam astragalus mampu melindungi sel kulit dari stres oksidatif yang menjadi penyebab utama penuaan dini.
  • Merangsang produksi kolagen. Astragaloside IV dapat mengaktivasi fibroblas, yaitu sel yang memproduksi kolagen dan elastin, dua protein penting dalam menjaga kekenyalan dan elastisitas kulit.
  • Meningkatkan regenerasi sel kulit. Polisakarida dalam astragalus diketahui membantu meningkatkan proliferasi sel dan mempercepat proses penyembuhan jaringan kulit.

Sebuah studi dari Journal of Ethnopharmacology menunjukkan bahwa penggunaan topikal ekstrak astragalus pada model eksperimental dapat meningkatkan elastisitas kulit secara signifikan, sekaligus mengurangi garis halus. Tak heran jika astragalus membranaceus root extract untuk wajah mulai banyak diformulasikan dalam skincare alami untuk mengatasi tanda-tanda penuaan dini.

Apakah Astragalus Aman Digunakan pada Kulit Wajah?

Secara umum, ekstrak astragalus tergolong aman untuk penggunaan topikal, terutama jika diformulasikan dalam konsentrasi yang sesuai. Namun, ada beberapa hal yang tetap perlu diperhatikan, seperti yang pertama adalah potensi iritasinya, perlu dilakukan patch test bagi pemilik kulit sensitif. Kedua, penggunaan saat hamil/menyusui karena masih sangat terbatas bukti keamanan penggunaan Astragalus. 

Sebaiknya dikonsultasikan dulu dengan dokter kandungan atau dermatolog. Yang terakhir, perbedaan cara penggunaan, karena perlu diingat bahwa keamanan konsumsi oral tidak sama dengan topikal.  

Menurut Environmental Working Group (EWG), astragalus membranaceus root extract untuk wajah mendapatkan skor rendah dalam potensi toksisitas kulit, yang berarti relatif aman digunakan dalam produk kosmetik. Ditambah lagi, ekstrak ini tidak bersifat fotosensitif sehingga aman digunakan pagi atau malam hari.

Astragalus vs Retinol

Retinol dikenal sebagai bahan anti-aging andalan karena hasilnya yang cepat terlihat. Namun, retinol seringkali menimbulkan iritasi, terutama pada kulit sensitif atau saat baru pertama kali digunakan. Di sisi lain, astragalus menawarkan efek anti-aging yang lebih lembut dan cocok untuk pemula.

Berikut beberapa perbedaan Astragalus dan retinol dari berbagai aspek:

AspekAstragalusRetinol
Bukti KlinisTerbatas, studi kecil/inovatif, pilot 4–12 mingguKuat, banyak RCT, 8–12 minggu, dosis efektif
MekanismeAntioksidan, autophagy, kolagen, aktivasi telomeraseKonversi ke tretinoin → kolagen naik, epidermis tebal
Efek SampingJarang iritasiUmum iritasi awal, bisa diatasi secara bertahap
Kelebihan menonjolAlami, multifungsi, hidrasi, mencerahkanSudah teruji dan terbukti

Dengan kata lain, dapat disimpulkan bahwa Retinol adalah pilihan teruji dengan bukti kuat untuk anti‑aging. Ideal dimulai pada malam hari, dosis sedang (0,3 %), naik perlahan, wajib sunscreen, dan cocok untuk pengguna yang siap toleransi iritasi di awal penggunaan.

Disisi lain, Astragalus bagus sebagai bahan yang lebih alami. Astragalus menambah hidrasi, antioksidan, dan efek kolagen tanpa risiko iritasi di awal penggunaan. Bisa digunakan pagi maupun malam, terutama untuk kulit sensitif.

Cara Menggunakan Astragalus Root Extract secara Topikal untuk Hasil Optimal

Untuk mendapatkan manfaat maksimal, gunakan produk astragalus membranaceus root extract untuk wajah dalam bentuk serum atau krim. Pilihlah produk dalam bentuk serum atau krim karena keduanya merupakan bentuk paling umum dan efektif untuk penyerapan di kulit. 

Dalam urutan pemakaian skincare, ekstrak Astragalus sebaiknya digunakan setelah toner dan sebelum pelembap agar bahan aktifnya bisa bekerja maksimal. Hindari mengombinasikannya dengan bahan eksfoliasi kuat seperti AHA atau BHA dalam waktu yang sama karena dapat meningkatkan risiko iritasi. Sebelum mulai pemakaian rutin, lakukan terlebih dahulu patch test di area kecil kulit untuk memastikan tidak ada reaksi negatif. 

Salah satu keunggulan Astragalus adalah tidak membuat kulit menjadi lebih sensitif terhadap sinar matahari, sehingga bisa digunakan baik di pagi maupun malam hari. Jadi, jangan lupa pastikan saat memilih produk, periksa label dan pastikan terdapat kandungan dengan nama “Astragalus membranaceus root extract” atau “Extractum Astragali”. 

A Word From Navila

Astragalus memang tampil sebagai alternatif alami yang menjanjikan dalam dunia skincare anti-aging, terutama bagi kulit sensitif yang tak cocok dengan retinol. Kandungan antioksidan, kemampuan merangsang kolagen, dan efek regeneratifnya membuatnya layak dipertimbangkan. Namun, meski aman untuk penggunaan topikal, tetap diperlukan kehati-hatian, terutama bagi kelompok tertentu seperti ibu hamil atau mereka dengan kondisi kesehatan tertentu.

Nah, meskipun terlihat alami dan menyehatkan, tidak semua orang cocok menggunakan astragalus, lho! Untuk tahu siapa saja yang sebaiknya menghindari konsumsi astragalus agar tidak menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, yuk lanjut baca di: 5 Kelompok Orang yang Tidak Dianjurkan Mengonsumsi Astragalus.


References

  • Chen, X., Zhang, Y., Zhu, Y., Wang, C., & Niu, X. (2021). Astragaloside IV inhibits UVB-induced photoaging via SIRT1-mediated autophagy in human dermal fibroblasts. Biomedicine & Pharmacotherapy, 139, 111581. https://doi.org/10.1016/j.biopha.2021.111581
  • Wang, H., Ma, L., Jin, Y., Yang, Y., & Liu, J. (2023). Effect of astragaloside IV-containing cream on facial skin: A randomized, double-blind, placebo-controlled study. Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology, 16, 145–154. https://doi.org/10.2147/CCID.S393501
  • Harley, C. B., Liu, W., Blasco, M. A., Vera, E., Andrews, W. H., Briggs, L. A., & Raffaele, J. M. (2011). A natural product telomerase activator as part of a health maintenance program. Rejuvenation Research, 14(1), 45–56. https://doi.org/10.1089/rej.2010.1085
  • Kang, S., Cho, S., Chung, J. H., Hammerberg, C., Fisher, G. J., Voorhees, J. J. (2001). Inhibition of matrix metalloproteinase expression by retinoic acid: A possible mechanism for its anti-wrinkle effect. Journal of Investigative Dermatology, 117(5), 1219–1224. https://doi.org/10.1046/j.0022-202x.2001.01555.x
  • Babcock, M. J., Payne, M. J., Esposito, M., & Gorouhi, F. (2021). Retinol-containing liquid crystal serum improves signs of aging skin: Results from an 8-week open-label study. Journal of Cosmetic Dermatology, 20(7), 2175–2180. https://doi.org/10.1111/jocd.13808
  • Goh, C. H., Lane, M. E., & Dzubakova, M. (2018). Efficacy and tolerability of retinol serum in aging skin: A 12-week randomized study. Clinical, Cosmetic and Investigational Dermatology, 11, 583–589. https://doi.org/10.2147/CCID.S177972
  • Mukherjee, S., Date, A., Patravale, V., Korting, H. C., Roeder, A., & Weindl, G. (2006). Retinoids in the treatment of skin aging: An overview of clinical efficacy and safety. Clinical Interventions in Aging, 1(4), 327–348. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2699641/
  • Environmental Working Group. (2023). Skin Deep Cosmetics Database: Astragalus Membranaceus Root Extract. Retrieved from https://www.ewg.org/skindeep