Kadang, momen sederhana seperti membangunkan si kecil di siang hari bisa jadi tantangan tersendiri bagi Mams. Baru saja matanya terbuka, tiba-tiba tangisan pecah dan suasana jadi tak menentu. Padahal, niat Mams hanya ingin menjaga agar tidur siangnya tidak terlalu lama dan ritme tidurnya tetap seimbang. Tapi kenapa, ya, setiap kali dibangunkan justru berakhir dengan rewel dan tantrum?

Ternyata, ada alasan ilmiah di baliknya. Saat baru bangun, otak bayi masih berada dalam fase transisi antara tidur dan sadar, kondisi yang membuatnya mudah kaget atau merasa tidak nyaman. Karena itu, cara membangunkan yang lembut dan bertahap menjadi kunci agar dia bisa beradaptasi dengan tenang. Artikel ini akan membahas cara membangunkan bayi di siang hari dengan langkah-langkah yang tepat, agar momen bangun tidur terasa hangat, bukan penuh tangis.

Perhatikan Waktu dan Durasi Tidur Siang

Setiap bayi memiliki kebutuhan tidur yang berbeda, tergantung usianya, Mams. Berdasarkan rekomendasi Cleveland Clinic dan National Sleep Foundation, bayi usia 4–12 bulan membutuhkan total tidur 12–16 jam per hari, termasuk 2–3 kali tidur siang berdurasi sekitar 2–4 jam. Tidur siang yang cukup membantu otaknya memproses stimulasi sepanjang hari serta menjaga suasana hatinya tetap stabil. Sebaliknya, bila waktu tidurnya kurang atau berlebihan, si kecil cenderung lebih rewel dan sulit ditenangkan saat dibangunkan.

Selain durasi, waktu membangunkan juga penting diperhatikan. Dalam satu siklus tidur (sekitar 45–60 menit), bayi melewati fase tidur ringan, tidur dalam, lalu kembali ke fase ringan. Membangunkan di tengah tidur dalam dapat membuatnya kaget atau bingung karena otaknya belum siap sepenuhnya sadar, kondisi ini dikenal sebagai sleep inertia. Idealnya, bangunkan si kecil di akhir siklus tidur, yang ditandai dengan gerakan kecil seperti menggeliat, mengubah posisi, atau membuka mata perlahan. Saat itulah tubuhnya mulai siap menerima rangsangan lembut dari Mams.

Perhatikan pula tanda-tanda kesiapan bangun, seperti meregangkan tangan, menarik napas panjang, atau mulai membuka mata. Jangan terburu-buru, Mams. Bila dibangunkan terlalu cepat, dia bisa merasa tidak nyaman dan sulit menenangkan diri. Menurut American Academy of Pediatrics, bayi yang memiliki pola tidur siang teratur dan transisi bangun yang lembut cenderung memiliki kualitas tidur malam lebih baik serta emosi yang lebih stabil. Jadi, memahami waktu dan durasi tidur adalah langkah awal dalam menerapkan cara membangunkan bayi di siang hari agar tidak tantrum.

Bangunkan Secara Lembut dan Bertahap

Proses membangunkan si kecil sebaiknya dilakukan perlahan agar dia tidak terkejut atau langsung menangis. Menurut Sleep Medicine, perubahan lingkungan seperti cahaya dan suara berpengaruh besar terhadap kestabilan emosi bayi setelah bangun. Membuka gorden sedikit demi sedikit untuk membiarkan cahaya alami masuk bisa menjadi langkah awal yang baik. Cahaya lembut membantu otak mengenali bahwa waktu istirahat sudah berakhir tanpa membuatnya kaget.

Sentuhan lembut dan suara tenang Mams juga berperan besar. Penelitian di Journal of Child Psychology menunjukkan bahwa sentuhan orang tua dapat menurunkan hormon stres dan meningkatkan rasa aman pada bayi. Mams bisa mengusap punggung, lengan, atau kakinya sambil memanggil namanya perlahan. Cara ini bukan hanya menenangkan, tapi juga menjadi sinyal halus bahwa waktunya bangun telah tiba, tanpa harus terburu-buru menggendong atau memanggil dengan suara keras.

Jika matanya belum sepenuhnya terbuka, beri waktu beberapa detik. Berdasarkan Journal of Sleep Research, bayi yang diberi jeda transisi sebelum benar-benar bangun memiliki kemampuan menenangkan diri (self-soothing) yang lebih baik. Jadi, tak perlu terburu-buru, Mams. Dengan langkah lembut dan sabar, cara membangunkan bayi di siang hari ini akan terasa alami, nyaman, dan bebas rewel.

Navila All Products

Beri Waktu Transisi Setelah Bangun

Begitu si kecil membuka mata, hindari langsung mengajaknya makan, mandi, atau bermain, ya, Mams. Tubuhnya masih menyesuaikan diri dari keadaan tidur menuju sadar penuh. Studi dari University of Georgia menjelaskan bahwa respons hormon kortisol bayi belum stabil sesaat setelah bangun, berbeda dengan orang dewasa yang langsung “siap siaga”. Karena itu, dia butuh waktu agar tubuh dan emosinya bisa menyesuaikan diri secara perlahan.

Pelukan lembut selama 5–10 menit setelah bangun bisa menjadi cara sederhana namun efektif untuk menenangkan perasaannya. Sentuhan Mams membantu menurunkan kadar hormon stres dan menumbuhkan rasa aman. Penelitian di Early Human Development menemukan bahwa bayi yang mendapatkan kontak penuh kasih dari ibunya memiliki emosi yang lebih stabil. Jadi, momen kecil seperti usapan lembut, panggilan sayang, atau belaian di punggung ternyata berdampak besar untuk menstabilkan suasana hatinya.

Untuk membantu transisi ini, Mams juga bisa membuat ritual kecil seperti menyanyikan lagu lembut, membuka tirai sambil tersenyum, atau mengucapkan sapaan yang sama setiap kali ia bangun. Rutinitas yang konsisten memberi rasa aman dan membantu otak bayi mengenali pola yang menenangkan. Rutinitas yang teratur membantu perkembangan regulasi emosi dan perilaku positif. Jadi, waktu transisi bukan sekadar jeda, tapi juga momen berharga untuk melengkapi cara membangunkan bayi di siang hari yang efektif dan penuh kasih.

Ciptakan Rutinitas Bangun Tidur yang Konsisten

Rutinitas yang konsisten membantu si kecil mengenali pola bangun dengan lebih baik. Misalnya, Mams bisa memulai dengan membuka tirai perlahan, mengusap punggungnya, lalu memeluknya sambil memanggil namanya lembut. Saat pola ini dilakukan berulang, otaknya akan mengingat urutan tersebut sebagai “isyarat alami” bahwa waktu tidur telah usai. Studi dari Sleep Medicine Reviews menyebut, rutinitas tidur-bangun yang stabil berperan besar dalam membentuk perilaku dan kestabilan emosi sejak dini.

Faktor lingkungan juga mendukung keberhasilan rutinitas ini. Bayi lebih mudah beradaptasi bila suhu kamar sejuk (sekitar 22–24°C), pencahayaan lembut, dan suasana tenang. Cahaya dan suhu ruangan yang stabil membantu menjaga ritme sirkadian bayi. Perubahan cahaya yang bertahap memberi sinyal alami bahwa waktu istirahat telah selesai, tanpa menyebabkan stres mendadak. Maka, suasana kamar yang nyaman dan familiar menjadi bagian penting dalam menciptakan momen bangun yang tenang dan bebas rewel.

Selain manfaat jangka pendek, rutinitas yang konsisten juga membantu menumbuhkan rasa aman dan kelekatan emosional. Cleveland Clinic menjelaskan bahwa prediktabilitas, atau kemampuan bayi menebak urutan kegiatan, menurunkan hormon stres dan memperkuat rasa percaya pada lingkungan sekitarnya. Ketika dia tahu apa yang akan terjadi setelah tidur, perasaannya jadi lebih tenang dan terkendali. Semua langkah ini merupakan bagian dari cara membangunkan bayi di siang hari yang tidak hanya efektif, tetapi juga mendukung perkembangan emosinya secara positif.

A Word From Navila

Cara membangunkan bayi di siang hari memang terlihat sederhana, tapi sebenarnya butuh pemahaman dan kelembutan, Mams. Saat otaknya masih “setengah tidur”, cara Mams menyapanya bisa menentukan apakah momen itu berakhir dengan senyum hangat atau tangisan panjang. Dengan memperhatikan waktu tidur yang cukup, membangunkan secara perlahan, dan menjaga rutinitas yang konsisten, Mams membantu dia belajar bahwa dunia ini aman dan penuh kasih sayang.

Minyak Telon untuk Bayi Kulit Sensitif: Minyak Telon Terwangi Navila

Untuk membuat transisi bangun tidur makin nyaman, Mams bisa menemaninya dengan sentuhan lembut dan aroma menenangkan dari Navila Telon Oil. Kehangatan alaminya dari coconut, cajuput, olive, anise, dan extract essential oil bukan hanya menjaga kelembapan kulit, tapi juga membantu tubuh si kecil terasa rileks setelah tidur. Cukup usapkan perlahan di punggung atau kaki sambil Mams berbisik lembut, biarkan keharumannya jadi bagian dari rutinitas bangun tidur yang penuh kasih. Navila Telon Oil, kehangatan lembut yang menyertai setiap pelukan Mams.


References

  • Sleep Foundation. How Much Sleep Do Babies and Kids Need? Retrieved from https://www.sleepfoundation.org/children-and-sleep/how-much-sleep-do-kids-need
  • Cleveland Clinic. Sleep in Your Baby’s First Year. Retrieved from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/14300-sleep-in-your-babys-first-year
  • AAP. AAP endorses new recommendations on sleep times. Retrieved from https://publications.aap.org/aapnews/news/6630/AAP-endorses-new-recommendations-on-sleep-times
  • Quante, M., McGee, G. W., Yu, X., von Ash, T., Luo, M., Kaplan, E. R., … & Taveras, E. M. (2022). Associations of sleep-related behaviors and the sleep environment at infant age one month with sleep patterns in infants five months later. Sleep medicine, 94, 31-37.
  • Burnham, M. M., Goodlin‐Jones, B. L., Gaylor, E. E., & Anders, T. F. (2002). Nighttime sleep‐wake patterns and self‐soothing from birth to one year of age: A longitudinal intervention study. Journal of Child Psychology and psychiatry, 43(6), 713-725.
  • Burnham, M. M., Goodlin‐Jones, B. L., Gaylor, E. E., & Anders, T. F. (2002). Nighttime sleep‐wake patterns and self‐soothing from birth to one year of age: A longitudinal intervention study. Journal of Child Psychology and psychiatry, 43(6), 713-725.
  • UGA. When babies awake: New study shows surprise regarding important hormone level. Retrieved from https://news.uga.edu/when-babies-awake-new-study-shows-surprise-regarding-important-hormone-leve/
  • Philbrook, L. E., Hozella, A. C., Kim, B. R., Jian, N., Shimizu, M., & Teti, D. M. (2014). Maternal emotional availability at bedtime and infant cortisol at 1 and 3 months. Early Human Development, 90(10), 595-605.
  • Mindell, J. A., & Williamson, A. A. (2018). Benefits of a bedtime routine in young children: Sleep, development, and beyond. Sleep medicine reviews, 40, 93-108.
  • Cleveland Clinic. Should Your Baby Have a Bedtime Routine? Retrieved from https://health.clevelandclinic.org/bedtime-routine-for-babies