Mams, pernah panik saat melihat garis-garis halus mulai muncul di perut atau paha selama hamil? Tenang, Mams tidak sendiri! Faktanya, lebih dari 90% ibu hamil mengalami stretch mark sebagai bagian alami dari perubahan tubuh.

Stretch mark muncul karena kulit meregang lebih cepat dari kemampuan elastisitasnya, apalagi saat tubuh Mams tumbuh mengikuti perkembangan si kecil di dalam kandungan. Tapi, pertanyaannya: bagaimana cara mengatasi stretch mark saat hamil? apakah bisa dicegah atau dihilangkan?

Jawabannya bisa, asal tahu kapan waktu terbaik untuk mulai perawatan dan apa saja yang bisa dilakukan sejak awal. Yuk, kita bahas bersama mulai dari timing hingga tips alaminya!

Kapan Stretch Mark Mulai Muncul Saat Hamil?

Stretch mark biasanya mulai muncul di trimester kedua kehamilan, tepatnya saat usia kandungan memasuki 13–21 minggu. Meski begitu, setiap ibu hamil bisa mengalami waktu kemunculan yang berbeda-beda.

Ada yang baru melihat garis-garis ini saat usia kehamilan 24 minggu, tapi ada juga yang mengalaminya lebih awal. Hal ini tergantung pada beberapa faktor, seperti seberapa cepat kulit meregang, elastisitas kulit, hingga pertumbuhan janin di dalam kandungan.

Tipe Stretch Mark yang Muncul Saat Hamil

Sebelum memilih perawatan stretch mark, penting bagi Mams untuk mengenali jenis stretch mark yang sedang dialami. Stretch mark tidak semuanya sama, ada yang masih baru dan ada pula yang sudah lama. 

Stretch mark baru disebut striae rubra, biasanya berwarna kemerahan atau keunguan. Pada tahap ini, kulit masih mengalami peradangan ringan dan perawatan seperti pelembap atau minyak alami cenderung lebih efektif untuk mencegah garis semakin dalam.

Sementara itu, stretch mark yang sudah lama dikenal sebagai striae alba, berwarna putih atau keperakan. Garis ini menandakan jaringan kulit yang sudah lebih “tua” dan sulit dikembalikan ke kondisi semula tanpa bantuan perawatan lanjutan. 

Waktu Terbaik Mengatasi Stretch Mark

Waktu terbaik untuk mulai mengatasi stretch mark saat hamil adalah sejak trimester pertama, bahkan sebelum kulit mulai meregang drastis. Di tahap ini, tubuh sudah mengalami perubahan hormon yang memengaruhi produksi kolagen dan elastin, yaitu dua komponen penting untuk menjaga elastisitas dan kekuatan kulit. 

Jika produksi kedua protein ini terjaga sejak awal, kulit akan lebih mampu beradaptasi dengan peregangan akibat pertumbuhan janin, sehingga risiko stretch mark bisa diminimalkan. Meskipun stretch mark biasanya mulai muncul pada trimester kedua, Pencegahan sejak dini jauh lebih efektif daripada mengobati setelah muncul. 

Mulailah dengan rutinitas perawatan sederhana seperti mengoleskan pelembap alami dua kali sehari di area rawan, memperbanyak asupan vitamin C, E, dan zinc, minum cukup air, berolahraga ringan, serta menjaga kenaikan berat badan agar tetap stabil. 

Cara Mengatasi Stretch Mark Saat Hamil secara Alami dan Aman

Ada beberapa cara alami yang bisa membantu mengurangi atau mencegah kemunculan stretch mark. Yuk, simak bahan-bahan alami yang bisa Mams coba!

1. Minyak Almond (Sweet Almond Oil)

Minyak almond manis terkenal karena kemampuannya melembapkan kulit dan meningkatkan elastisitasnya. Menurut Journal of Clinical Nursing, menggunakan minyak almond manis untuk pijat selama 15 menit dapat membantu mengurangi risiko munculnya stretch mark pada ibu hamil.

2. Shea Butter

Shea butter kaya akan vitamin A dan E serta asam lemak esensial yang berfungsi untuk menjaga kelembapan dan elastisitas kulit. Meskipun belum ada bukti ilmiah yang kuat tentang kemampuannya mencegah stretch mark, shea butter tetap menjadi pilihan utama dalam banyak produk perawatan kulit untuk ibu hamil karena sifatnya yang melembapkan.

3. Aloe Vera

Aloe vera tidak hanya bisa menenangkan kulit yang gatal akibat stretch mark, tetapi juga memiliki sifat anti-inflamasi. Menurut Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine menunjukkan bahwa krim yang mengandung aloe vera dan minyak almond manis lebih efektif dalam mengurangi rasa gatal dan mencegah stretch mark daripada krim biasa.

4. Rosehip Oil

Rosehip oil mengandung vitamin A dan C serta asam lemak esensial yang mendukung regenerasi kulit. Penggunaan rosehip oil dua kali sehari selama 8 minggu dapat mengurangi tampilan stretch mark hingga 43%, menurut penelitian.

5. Gaya Hidup Sehat

Selain perawatan kulit, gaya hidup sehat juga berperan penting dalam mencegah stretch mark. Pastikan Mams cukup minum air setiap hari untuk menjaga kelembapan kulit. Makanan kaya vitamin C, vitamin E, dan protein tinggi akan membantu memperkuat kolagen dan mendukung regenerasi kulit. Jangan lupa juga untuk berolahraga ringan secara teratur, yang dapat membantu menjaga berat badan tetap stabil dan memperlancar peredaran darah.

Perlukah Pakai Krim Stretch Mark?

Menggunakan krim stretch mark saat hamil bisa menjadi langkah efektif untuk mencegah dan mengurangi munculnya stretch mark. Waktu terbaik untuk mulai mengaplikasikan krim ini adalah pada trimester pertama, sekitar minggu ke-8 kehamilan. 

Pada saat itu, kulit mulai meregang seiring dengan pertumbuhan janin, dan krim yang diformulasikan khusus untuk ibu hamil dapat membantu meningkatkan elastisitas kulit serta mencegah kekeringan yang sering terjadi. Penggunaan krim secara rutin, setidaknya dua kali sehari pada area yang rentan seperti perut, paha, dan payudara, dapat membantu mengurangi risiko munculnya stretch mark.

Saat memilih krim stretch mark, pastikan untuk memilih produk yang aman dan berbahan alami. Hindari produk yang mengandung retinol, paraben, atau bahan kimia berbahaya lainnya, karena ini dapat mempengaruhi kesehatan janin. Pilih krim dengan bahan-bahan seperti minyak almond, shea butter, jojoba oil, atau vitamin E yang diketahui dapat menjaga kelembapan dan meningkatkan elastisitas kulit. 

Produk yang bebas paraben dan alkohol juga lebih disarankan, karena lebih lembut dan aman digunakan selama kehamilan. Selalu konsultasikan dengan dokter atau ahli kulit sebelum menggunakan produk baru untuk memastikan keamanannya.

A Word From Navila

Setiap tubuh ibu hamil memiliki keunikan dan perbedaan, begitu juga dalam menghadapi stretch mark. Yang paling penting adalah menjaga konsistensi dalam merawat kulit dan tetap tenang sepanjang proses ini. Menggunakan langkah-langkah yang tepat pada waktu yang tepat dapat membantu mengurangi risiko stretch mark, namun yang lebih penting adalah merasa nyaman dan percaya diri dalam perjalanan kehamilan Mams.

Ingat, kehamilan adalah momen yang penuh kebahagiaan, dan dengan perawatan yang tepat, Mams bisa menjaga kesehatan kulit sekaligus tetap merasa cantik dan percaya diri. Untuk informasi lebih lanjut tentang stretch mark saat hamil, yuk kunjungi: Penyebab, Warna, dan Cara Mengatasi Stretch Mark pada Ibu Hamil Secara Aman.


References

  • Korgavkar, K., & Wang, F. (2015). Stretch marks during pregnancy: a review of topical prevention. British Journal of dermatology, 172(3), 606-615. https://academic.oup.com/bjd/article-abstract/172/3/606/6615819
  • Verywell Health. Do Stretch Marks Go Away? Retrieved from https://www.verywellhealth.com/stretch-marks-7498248
  • The Bump. Can You Prevent Pregnancy Stretch Marks? Here’s the Deal. Retrieved from https://www.thebump.com/a/preventing-pregnancy-stretch-marks
  • Timur Taşhan, S., & Kafkasli, A. (2012). The effect of bitter almond oil and massaging on striae gravidarum in primiparaous women. Journal of clinical nursing, 21(11‐12), 1570-1576. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/j.1365-2702.2012.04087.x
  • Hajhashemi, M., Rafieian, M., Rouhi Boroujeni, H. A., Miraj, S., Memarian, S., Keivani, A., & Haghollahi, F. (2018). The effect of Aloe vera gel and sweet almond oil on striae gravidarum in nulliparous women. The Journal of Maternal-Fetal & Neonatal Medicine, 31(13), 1703-1708. https://www.tandfonline.com/doi/abs/10.1080/14767058.2017.1325865
  • Parents. Pregnancy-Safe Skin Care Ingredients, According to Experts. Retrieved from https://www.parents.com/pregnancy-safe-skincare-picks-from-the-experts-8360805