Stretch mark di paha dan betis sering kali membuat rasa percaya diri berkurang, terutama saat guratan terlihat jelas ketika memakai celana pendek atau rok. Tak sedikit yang kemudian bertanya-tanya, “Bagaimana cara menghilangkan stretch mark di betis dan paha secara alami dan cepat?” Pertanyaan ini sangat umum, terutama di kalangan perempuan pasca kehamilan atau setelah mengalami perubahan berat badan.
Meskipun garis ini jarang bisa hilang sepenuhnya, ada berbagai cara untuk menyamarkannya. Dengan kombinasi perawatan sederhana di rumah dan opsi medis yang lebih canggih, tampilan kulit bisa jauh lebih halus. Artikel ini akan membahas penyebab munculnya stretch mark di paha dan betis, pilihan terapi, hingga langkah praktis yang bisa Mams lakukan secara aman.
Penyebab Stretch Mark Muncul di Paha dan Betis
Stretch mark terbentuk saat kulit tidak mampu beradaptasi dengan peregangan yang terjadi secara tiba-tiba. Perubahan ini bisa dipicu oleh kenaikan berat badan, pertumbuhan otot, hingga masa pubertas. Saat jaringan kolagen dan elastin di lapisan dermis meregang terlalu cepat, muncul garis khas memanjang yang sulit hilang. Area paha dan betis termasuk rentan karena sering mengalami tekanan lebih akibat penumpukan lemak maupun otot.
Perlu dipahami, stretch mark memiliki dua fase. Fase awal disebut striae rubrae, ditandai dengan warna merah keunguan karena masih ada aliran darah. Guratan biasanya terasa gatal dan lebih menonjol, namun lebih responsif terhadap terapi. Seiring waktu, garis akan berubah menjadi putih pucat atau striae alba, yang lebih rata dengan kulit tetapi sulit diperbaiki. Memahami perbedaan fase ini penting dalam menentukan cara menghilangkan stretch mark di betis dan paha secara efektif.
Perawatan Topikal dan Rumahan yang Terbukti Membantu
Perawatan stretch mark topikal biasanya berfokus pada bahan aktif yang menjaga kelembapan sekaligus merangsang kolagen. Hyaluronic acid (HA) mampu menarik air ke kulit sehingga membuatnya lebih elastis. Pemakaian ideal adalah pagi dan malam setelah kulit dibersihkan. Sementara itu, tretinoin atau retinoid dapat mempercepat regenerasi, tapi hasilnya baru terlihat setelah 3–6 bulan. Ingat, bahan ini tidak aman untuk ibu hamil atau menyusui.
Selain bahan aktif medis, minyak alami dan emolien juga membantu merawat kulit. Minyak rosehip, minyak kelapa, atau cocoa butter menjaga kelembapan sehingga guratan tampak lebih lembut. Niacinamide dan Vitamin C menambah manfaat antioksidan serta membantu mencerahkan warna kulit. Untuk mendukung penyerapan, lakukan eksfoliasi lembut 1–2 kali seminggu dengan scrub ringan. Perawatan ini bisa menjadi rutinitas awal dalam cara menghilangkan stretch mark di betis dan paha secara alami.
Perawatan Klinik untuk Hasil Lebih Cepat
Untuk Mams yang ingin hasil lebih cepat, perawatan di klinik bisa menjadi pilihan. Microneedling, misalnya, bekerja dengan membuat luka mikro di kulit sehingga merangsang produksi kolagen baru. Prosedur ini terbukti efektif, terutama bila dikombinasikan dengan serum seperti HA atau Platelet-Rich Plasma (PRP). Dibandingkan home-roller, microneedling di klinik lebih aman karena dilakukan dengan alat medis yang steril dan presisi.
Teknologi laser juga banyak dipilih. Fractional CO₂ laser efektif menyamarkan striae alba dengan menciptakan kolom panas mikro yang memicu regenerasi kulit. Nd:YAG laser menjadi alternatif bagi kulit lebih gelap karena lebih minim risiko efek samping.
Semua perawatan ini bisa menjadi bagian dari pendekatan modern dan medis dalam cara menghilangkan stretch mark di betis dan paha secara bertahap namun nyata hasilnya.
Rencana Praktis 12-Minggu dan Tips Aman
Mengatasi stretch mark membutuhkan kesabaran serta langkah bertahap. Pada minggu pertama hingga keempat, fokus utama adalah hidrasi kulit dan eksfoliasi lembut agar kulit lebih siap menerima bahan aktif. Pijatan ringan dengan minyak alami bisa membantu memperlancar aliran darah sekaligus menutrisi kulit. Konsistensi di tahap awal akan sangat menentukan hasil jangka panjang.
Memasuki minggu kelima hingga dua belas, tambahkan bahan aktif seperti HA atau retinoid (jika aman digunakan). Terapi klinik seperti microneedling atau laser juga bisa dimasukkan bila ingin hasil lebih nyata. Pada minggu kesembilan ke atas, dokumentasikan progres untuk evaluasi. Kombinasi teknik rumahan dan profesional ini mendukung efektivitas cara menghilangkan stretch mark di betis dan paha dengan hasil yang bisa dirasakan dan dilihat.
Navila Stretch Mark Cream, Solusi Pudarkan Guratan Kulit
Sebagai perawatan harian, Mams dapat mencoba Navila Stretch Mark Cream yang diformulasikan dengan bahan aktif aman sekaligus bermanfaat. Centella Asiatica 12% membantu merangsang kolagen alami, sementara ekstrak kunyit 10% kaya antioksidan untuk melindungi kulit dari peradangan. Ditambah Vitamin C, HA, dan Niacinamide, kulit akan terasa lebih lembap, cerah, dan elastis. Keunggulan lainnya, produk ini bebas alkohol, paraben, dan retinoid sehingga tetap aman digunakan ibu hamil maupun menyusui.

Kunci utama ada pada konsistensi, baik dalam pemakaian krim setiap pagi dan malam maupun gaya hidup sehat seperti cukup minum air, makan bergizi, dan menjaga berat badan tetap stabil. Dengan langkah ini, stretch mark memang tidak bisa hilang sepenuhnya, tapi guratan bisa tampak lebih samar dan kulit terasa lebih sehat.
Untuk mendapatkan Stretch Mark Cream terbaik Navila, Mams bisa menemukannya di Navila official store. Dapatkan penawaran spesial dan berbagai promo menarik hanya di:
- Shopee: Navila Official Shop
- TikTok Shop: Navila Care
- Blibli: Navila Care
- Lilla: Navila
Jangan lupa juga untuk mengikuti akun media sosial Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Temukan berbagai tips parenting, promo eksklusif, serta kesempatan mengikuti giveaway produk ibu dan bayi setiap bulan. Yuk, kunjungi sekarang dan temukan produk terbaik untuk si kecil!
References
- AAD. Stretch marks: Why they appear and how to get rid of them. Retrieved from https://www.aad.org/public/cosmetic/scars-stretch-marks/stretch-marks-why-appear
- Korgavkar, K., & Wang, F. (2015). Stretch marks during pregnancy: a review of topical prevention. British Journal of dermatology, 172(3), 606-615.
- Lu, H., Guo, J., Hong, X., Chen, A., Zhang, X., & Shen, S. (2020). Comparative effectiveness of different therapies for treating striae distensae: a systematic review and network meta-analysis. Medicine, 99(39), e22256.