Tren Bunda yang memilih untuk menyelingi ASI dengan susu formula semakin banyak terjadi, terutama bagi mereka yang menghadapi kesulitan dalam memberikan ASI eksklusif. Meskipun ASI eksklusif sangat dianjurkan hingga usia enam bulan, survei WHO menunjukkan hanya 44% bayi yang mendapatkan ASI eksklusif pada tahun 2020, yang menyebabkan banyak ibu merasa perlu menambahkan susu formula untuk memenuhi kebutuhan gizi bayi.
Sebuah penelitian kecil yang dikutip dari Healthline menunjukkan bahwa pemberian susu formula dalam jumlah terbatas dan pada waktu yang tepat, seperti saat bayi mengalami penurunan berat badan di rumah sakit, tidak mengganggu proses menyusui. Bahkan, hal ini bisa mengurangi risiko bayi harus kembali ke rumah sakit karena masalah kesehatan.
Meskipun ASI eksklusif tetap menjadi pilihan terbaik menurut American Academy of Pediatrics dan WHO, susu formula tetap bisa menjadi alternatif yang baik jika ibu mengalami kesulitan, karena mengandung nutrisi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi. Dengan demikian, meskipun idealnya ASI diberikan sepenuhnya, pemberian susu formula secara selektif tidak harus mengurangi manfaat menyusui. Namun, dampak pemberian ASI diselingi susu formula perlu diperhatikan lebih lanjut.
Dampak Positif Memberi Selingan Susu Formula
Pemberian susu formula bisa sangat bermanfaat dalam beberapa situasi, terutama saat Bunda menghadapi kendala dalam memproduksi ASI atau saat bayi memerlukan tambahan nutrisi. Berikut adalah dampak pemberian ASI diselingi susu formula yang bisa membantu, di antaranya:
1. Mengatasi Masalah Produksi ASI
Beberapa ibu tidak bisa memproduksi ASI yang cukup karena faktor hormonal, riwayat operasi payudara, atau masalah kesehatan. Menurut American Pregnancy Association, sekitar 5-15% ibu menyusui mengalami gangguan produksi ASI yang cukup serius. Susu formula bisa menjadi solusi untuk memastikan bayi tetap mendapat nutrisi yang cukup.
2. Kebutuhan Nutrisi Tambahan
Berdasarkan data dari WHO, bayi prematur atau bayi dengan berat badan rendah seringkali membutuhkan susu formula khusus yang dirancang untuk membantu mereka tumbuh dan berkembang dengan baik.
Bayi yang lahir prematur atau memiliki kondisi kesehatan khusus sering membutuhkan susu formula tambahan, seperti susu yang kaya zat besi, untuk mendukung perkembangan mereka.
3. Mengatasi Masalah Berat Badan Bayi
Pemberian susu formula dalam jumlah kecil dapat membantu bayi yang mengalami penurunan berat badan tanpa mengganggu proses menyusui, bahkan mengurangi risiko perawatan rumah sakit.
4. Peningkatan Nutrisi dalam Kondisi Medis Khusus
Ada bayi yang memerlukan asupan nutrisi lebih dari yang bisa diberikan ASI saja, seperti bayi yang mengalami gangguan pencernaan atau intoleransi makanan tertentu. Dalam kondisi seperti ini, susu formula bisa membantu memenuhi kebutuhan protein, lemak, dan kalori bayi untuk memastikan mereka tumbuh dengan baik.
Dampak Negatif Memberi Selingan Susu Formula
Pemberian susu formula bisa jadi solusi dalam beberapa keadaan, tetapi ada beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan, terutama jika dilakukan tanpa pemahaman yang baik mengenai risiko-risikonya. Berikut adalah beberapa dampak negatif dari pemberian susu formula:
1. Menurunnya Produksi ASI
Produksi ASI sangat dipengaruhi oleh prinsip “supply and demand,” semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang dihasilkan. Jika pemberian susu formula mulai menggantikan sesi menyusui, tubuh ibu akan merespons dengan memproduksi ASI yang lebih sedikit.
2. Risiko Alergi pada Bayi
Beberapa bayi dapat mengalami reaksi alergi terhadap susu formula, terutama yang berbahan dasar susu sapi, yang merupakan alergi umum pada bayi. Sekitar 2-3% bayi mengalami alergi terhadap protein susu sapi. Gejala yang muncul bisa berupa ruam kulit, diare, muntah, atau masalah pernapasan. Jika bayi alergi terhadap susu formula sapi, mereka mungkin memerlukan formula khusus berbasis asam amino.
3. Masalah Pencernaan
Bayi yang diberi susu formula terkadang mengalami masalah pencernaan, seperti sembelit, perut kembung, atau diare. Hal ini karena sistem pencernaan bayi yang masih berkembang mungkin kesulitan mencerna susu formula dibandingkan ASI. ASI mengandung enzim dan antibodi alami yang mendukung pencernaan, sementara susu formula, terutama yang berbahan dasar susu sapi, bisa lebih sulit dicerna.
4. Kurangnya Ikatan Emosional
Menyusui lebih dari sekadar memberi makan, ini adalah momen penting untuk mempererat ikatan emosional antara ibu dan bayi. Jika susu formula terlalu sering diberikan, kesempatan untuk menyusui langsung berkurang, mengurangi interaksi fisik seperti sentuhan kulit dan tatapan mata, yang vital untuk memperkuat hubungan antara ibu dan bayi.
5. Bingung Puting
Bingung puting adalah kondisi di mana bayi kesulitan beralih dari botol ke payudara setelah terbiasa menggunakan dot. Hal ini terjadi karena dot lebih mudah disusu, sehingga bayi mungkin enggan menyusui langsung, yang dapat mengganggu pola menyusunya dan menurunkan produksi ASI.
Ciri-cirinya termasuk bibir bayi yang membentuk kerucut saat menyusu dan sering melepaskan hisapan. Untuk mengatasi bingung puting, Bunda disarankan untuk lebih sering menyusui langsung atau menggunakan ASI perah, serta menghindari penggunaan dot saat memberikan susu formula.
6. Biaya yang Meningkat
Pemberian susu formula secara teratur dapat membebani anggaran keluarga karena harganya yang cukup mahal, terutama jika diperlukan formula khusus untuk kondisi medis atau alergi tertentu. Berbeda dengan ASI yang gratis, susu formula bisa menjadi pengeluaran tambahan yang signifikan bagi keluarga. Selain dampak kesehatan, biaya ini juga perlu dipertimbangkan dari segi ekonomi.
Kapan Bunda Diperbolehkan Menyelingi ASI dengan Susu Formula?
Dampak pemberian ASI diselingi susu formula mungkin menjadi pilihan yang tepat jika:
1. Produksi ASI Kurang Mencukupi
Jika Bunda merasa produksi ASI belum cukup untuk memenuhi kebutuhan si kecil, beberapa cara alami bisa membantu, seperti minum air cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan memompa ASI secara teratur. Namun, kadang meskipun telah berusaha, produksi ASI tetap tidak mencukupi. Hal ini bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti perubahan hormon, efek samping obat, atau usia ibu.
2. Bunda dari Bayi Kembar atau Lebih
Bunda yang memiliki bayi kembar atau lebih sering menghadapi tantangan dalam mencukupi kebutuhan ASI. Memberikan ASI pada dua bayi atau lebih bisa sangat melelahkan, dan Bunda mungkin merasa kehabisan energi meski bayi-bayi tetap lapar. Dalam situasi ini, pemberian susu formula sebagai tambahan bisa membantu memenuhi kebutuhan mereka. Penting untuk memberi waktu bagi diri Bunda dan bayi untuk menyesuaikan diri dengan rutinitas baru ini.
3. Membutuhkan Lebih Banyak Istirahat dan Tidur
Menjadi orang tua baru memang penuh tantangan, terutama saat merasa kelelahan. Bunda bisa mencoba meminta bantuan pasangan atau anggota keluarga untuk memberikan susu formula melalui botol di malam hari, sehingga Bunda bisa tidur lebih lama. Jika tidak ada yang bisa membantu, memberikan sedikit susu formula sebelum tidur bisa jadi solusi agar si kecil tidur lebih lama dan Bunda bisa beristirahat dengan lebih baik.
4. Kembali Bekerja
Jika Bunda kesulitan mengatur pekerjaan dan memompa ASI, kombinasi ASI dan susu formula bisa menjadi solusi. Bunda bisa menyusui si kecil di pagi dan malam hari, sementara saat bekerja, si kecil bisa diberikan susu formula oleh pengasuh. Perlu diingat, tubuh Bunda membutuhkan waktu untuk beradaptasi, jadi jangan berhenti memompa ASI secara tiba-tiba. Si kecil juga mungkin akan lebih sering menyusu saat Bunda di rumah karena perubahan jadwal ini.
Tips dan Solusi Praktis Memberikan Selingan Susu Formula saat MengASIhi
Bagi Bunda yang merasa perlu menambahkan susu formula, ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjaga keseimbangan antara ASI dan susu formula:
1. Teknik Memompa ASI
Memompa ASI secara rutin membantu menjaga produksi susu, terutama jika Bunda harus memberikan susu formula. La Leche League menyarankan untuk memompa 8-10 kali sehari, terutama pada jam-jam bayi biasanya menyusu. Hal ini penting agar tubuh tetap merespons dengan baik dan menghasilkan ASI yang cukup. Pastikan ibu merasa nyaman dan menggunakan pompa yang tepat untuk hasil maksimal.
2. Atur Jadwal Menyusui dan Pemberian Susu Formula
Membuat jadwal yang tepat untuk menyusui dan memberikan susu formula sangat penting. American Academy of Pediatrics menyarankan agar ibu memberi ASI terlebih dahulu sebelum susu formula. Hal ini memastikan bayi mendapatkan nutrisi terbaik dari ASI dan membantu menjaga produksi susu tetap optimal. Sebagai contoh, Bunda bisa menyusui bayi di pagi dan malam hari, lalu memberikan susu formula saat bayi lapar di siang hari.
3. Tetap MengASIhi Sesering Mungkin
Meskipun Bunda memberikan susu formula, penting untuk tetap menyusui langsung sebanyak mungkin. Menyusui langsung membantu menjaga produksi ASI agar tetap stabil, karena semakin sering bayi menyusu, semakin banyak ASI yang diproduksi. Ini memastikan bayi tetap mendapatkan nutrisi terbaik dari ASI.
4. Menggunakan ASI Perah
Jika Bunda kesulitan menyusui langsung, ASI perah bisa menjadi solusi yang efektif. ASI perah tetap memberikan nutrisi yang dibutuhkan si kecil, sehingga frekuensi pemberian ASI tetap terjaga. Selain itu, menggunakan ASI perah juga membantu mengurangi ketergantungan pada susu formula.
5. Mengonsumsi ASI Booster
ASI yang seret sering menjadi alasan mengapa ibu harus menyelingi ASI dengan susu formula. Untuk membantu meningkatkan produksi ASI, Bunda bisa mengonsumsi suplemen seperti ASI Booster Navila.

Suplemen ini terbuat dari 100% bahan alami, termasuk Klabet, Curcuma, Moringa, dan Sauropus Androgynus, yang aman untuk ibu dan bayi. Selain meningkatkan produksi ASI, ASI Booster Navila juga membantu memperlancar pencernaan, meningkatkan kualitas ASI, serta memperkuat sistem kekebalan tubuh ibu dan bayi.
6. Dukungan dari Orang Terdekat
Mendapatkan dukungan emosional dari pasangan, keluarga, atau kelompok menyusui sangat penting. Penelitian menunjukkan bahwa dukungan ini dapat meningkatkan kepercayaan diri Bunda dalam menyusui serta mengurangi stres. Bunda dapat bergabung dengan komunitas atau grup menyusui di media sosial untuk berbagi pengalaman dan mendapatkan tips dari Bunda lainnya.
7. Konsultasi dengan Ahli Laktasi
Jika Bunda mengalami kesulitan dalam menyusui atau memompa, berkonsultasi dengan ahli laktasi bisa menjadi solusi yang sangat baik. Para ahli dapat memberikan saran yang sesuai dengan situasi masing-masing Bunda, termasuk teknik yang efektif dalam menyusui dan memompa.
Itulah dia Bunda informasi seputar dampak pemberian ASI diselingi susu formula. Jika Bunda memilih untuk menyelingi ASI dengan susu formula, disarankan agar berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu agar kebutuhan Bunda dan si kecil dapat terpenuhi dengan baik.
Biar bunda semakin up-to-date dengan informasi seputar moms and baby. Mari kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Sehat selalu Bunda dan si kecil!
2 comments