Menyusui sering kali dianggap sebagai momen indah yang mempererat ikatan antara Ibu dan si kecil. Namun, tidak semua Mams mengalami hal serupa. Pada sebagian kecil Mams, justru muncul perasaan sedih, cemas, atau jijik secara tiba-tiba saat ASI mulai mengalir. Reaksi ini bukan karena stres, kelelahan, atau pengalaman menyusui yang tidak menyenangkan, melainkan karena kondisi biologis yang disebut Dysphoric Milk Ejection Reflex (D-MER).

D-MER breastfeeding adalah respons spontan yang dipicu oleh perubahan hormon, terutama saat refleks pengeluaran ASI terjadi. Meskipun hanya berlangsung dalam hitungan detik hingga menit, sensasi emosional yang timbul bisa sangat mengganggu. Banyak Mams merasa bingung, bersalah, bahkan menganggap dirinya tidak normal. Padahal, memahami bahwa ini adalah reaksi biologis yang nyata bisa menjadi langkah awal untuk berdamai dengan pengalaman menyusui.

Apa Itu D-MER Breastfeeding dan Bagaimana Terjadinya?

D-MER breastfeeding adalah kondisi di mana Mams tiba-tiba merasakan emosi negatif yang intens, seperti sedih, cemas, atau jijik, tepat sebelum ASI mengalir. Perasaan ini datang tanpa alasan jelas dan umumnya hilang dengan sendirinya dalam waktu dua menit. Baik saat menyusui langsung maupun memompa ASI, gejala ini bisa muncul berkali-kali, membuat pengalaman menyusui menjadi emosional secara tak terduga.

Dari sisi biologis, kondisi ini terjadi akibat penurunan mendadak hormon dopamin di otak. Dopamin berperan dalam mengatur emosi dan suasana hati, sementara oksitosin bertugas mendorong keluarnya ASI. Untuk memicu refleks let-down, kadar dopamin perlu diturunkan terlebih dahulu. Pada sebagian Mams, penurunan ini berlangsung terlalu tajam, memicu reaksi emosional yang tidak nyaman. Setelah kadar hormon kembali seimbang, perasaan negatif pun ikut mereda.

Perlu diingat bahwa D-MER breastfeeding adalah kondisi yang tidak mencerminkan kegagalan menjadi Ibu. Justru, dengan memahami penyebab biologisnya, Mams dapat lebih mudah menerima dan mengelola sensasi ini tanpa rasa bersalah. Sayangnya, karena masih kurang dikenal, D-MER sering disalahartikan sebagai stres menyusui, trauma laktasi, atau bahkan gangguan emosional seperti baby blues.

Gejala D-MER yang Harus Dikenali

Ciri khas D-MER adalah munculnya emosi negatif secara mendadak menjelang keluarnya ASI. Menurut International Breastfeeding Journal, Mams bisa merasa sedih, panik, cemas, atau bahkan jijik, semuanya datang begitu saja tanpa pemicu yang jelas. Tak jarang, perasaan tersebut digambarkan seperti “jatuh di perut” atau kekosongan emosional yang menusuk. Walau hanya berlangsung sesaat, gejala ini dapat berulang setiap kali menyusui atau memompa ASI, sehingga menjadi beban emosional tersendiri bagi sebagian Mams.

Selain perubahan emosional, D-MER breastfeeding adalah kondisi yang kadang disertai gejala fisik, seperti mual ringan, pusing, sesak di dada, atau rasa tidak nyaman di perut. Ada juga Mams yang menggambarkan sensasinya seperti sedang terjun bebas, mirip ketika naik wahana ekstrem. Gejala-gejala ini bukanlah hasil dari trauma psikologis, melainkan reaksi biologis yang sangat spesifik akibat perubahan kimia di otak.

Tingkat keparahan D-MER bisa berbeda-beda. Pada kondisi ringan, Mams mungkin hanya merasa tidak nyaman namun tetap bisa menyusui. Namun, pada tingkat sedang hingga berat, perasaan negatif bisa begitu kuat hingga memunculkan keinginan untuk berhenti menyusui. Sayangnya, karena belum banyak informasi yang tersedia, banyak Mams merasa sendirian dan menyalahkan diri sendiri. Padahal, dengan pemahaman yang tepat, kondisi ini dapat dikelola secara sehat.

Perbedaan D-MER dan Baby Blues

D-MER kerap disalahartikan sebagai baby blues karena keduanya berkaitan dengan emosi negatif pasca melahirkan. Namun, penting bagi Mams untuk memahami bahwa keduanya sangat berbeda, baik dari segi penyebab maupun pola gejalanya. D-MER muncul secara tiba-tiba menjelang keluarnya ASI dan berlangsung sangat singkat. Sebaliknya, baby blues biasanya muncul beberapa hari setelah persalinan dan bisa bertahan hingga dua minggu atau lebih.

Baby blues ditandai dengan perasaan sedih yang menetap, mudah menangis, gangguan tidur, dan rasa kewalahan yang tak selalu berkaitan langsung dengan aktivitas menyusui. Penyebab utamanya adalah perubahan hormonal besar-besaran setelah melahirkan, seperti turunnya hormon estrogen dan progesteron. Gejala ini dapat muncul kapan saja, bukan hanya saat menyusui, dan terkadang bisa berkembang menjadi depresi postpartum bila tidak ditangani dengan tepat.

Karena itu, penting untuk membedakan keduanya agar penanganannya sesuai. D-MER breastfeeding adalah kondisi yang tidak memerlukan antidepresan, melainkan cukup dengan edukasi, teknik relaksasi, serta dukungan emosional dari lingkungan sekitar. Sementara baby blues bisa membutuhkan pendekatan psikologis dan medis yang lebih luas. Memahami perbedaan ini bisa membuat Mams merasa lebih tenang dan mampu mengambil langkah tepat untuk merawat diri.

Cara Mengelola D-MER dengan Tenang

Langkah pertama dalam mengelola D-MER adalah menyadari bahwa perasaan tersebut valid dan memiliki dasar biologis. Bukan karena Mams lemah, gagal, atau tidak mencintai si kecil. Dengan memahami bahwa D-MER adalah bagian dari proses refleks pengeluaran ASI, Mams bisa lebih tenang dalam menghadapinya dan tetap percaya diri menyusui.

Beberapa strategi sederhana dapat membantu meredakan gejala. Saat menyusui, cobalah mengalihkan perhatian pada hal-hal menyenangkan seperti mendengarkan musik, menonton video ringan, atau membaca doa. Teknik pernapasan dalam juga efektif untuk menenangkan sistem saraf. Selain itu, pastikan tubuh cukup istirahat dan tidak menyusui dalam keadaan lapar atau sangat lelah, karena kondisi tersebut bisa memperburuk respon hormonal.

Bila gejala terasa berat atau sangat mengganggu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan konselor laktasi atau dokter yang memahami D-MER. Dalam beberapa kasus, terapi tertentu yang memengaruhi kadar dopamin dapat dipertimbangkan, tentu dengan pengawasan medis. Dukungan dari pasangan, teman, atau komunitas menyusui juga sangat berarti. Mams bisa mencoba menulis jurnal harian untuk melacak perasaan, menjaga pola tidur, serta mengatur asupan gizi agar tubuh dan pikiran tetap seimbang.

A Word From Navila

Menyusui bukan sekadar memberi nutrisi, tapi juga perjalanan emosional yang kompleks dan sangat pribadi. Bagi Mams yang mengalami D-MER, perasaan sedih atau tidak nyaman bisa datang tiba-tiba, dan sering kali sulit dijelaskan. Tapi ketahuilah, Mams tidak sendiri. Mengenali bahwa D-MER breastfeeding adalah reaksi biologis yang bisa dijelaskan dan dikelola adalah langkah awal menuju penyembuhan yang penuh kasih.

Jika Mams sering merasa emosi negatif muncul bersamaan dengan keluarnya ASI, bisa jadi tubuh sedang bereaksi terhadap refleks alami bernama let-down reflex. Penasaran bagaimana refleks ini bekerja dan bagaimana mengelolanya dengan lebih nyaman? Yuk, lanjutkan membacanya di: Let-Down Reflex dan Pengaruhnya pada Proses Menyusui yang Efektif.


References

  • LLLC. Dysphoric Milk Ejection Reflex (D-MER). Retrieved from https://www.lllc.ca/dmer
  • LLLI. What is D-MER? Retrieved from https://llli.org/news/what-is-d-mer/
  • Middleton, C., Lee, E., & McFadden, A. (2025). Negative emotional experiences of breastfeeding and the milk ejection reflex: a scoping review. International Breastfeeding Journal, 20(1), 13. https://link.springer.com/article/10.1186/s13006-024-00692-3
  • Heise, A. M., & Wiessinger, D. (2011). Dysphoric milk ejection reflex: A case report. International breastfeeding journal, 6(1), 6. https://link.springer.com/article/10.1186/1746-4358-6-6
  • Nguyen, L., Stokes, S., Alsup, K., Allen, J., & Zahler-Miller, C. (2024). Dysphoric milk ejection Reflex: characteristics, risk factors, and its association with depression scores and breastfeeding self-efficacy. Breastfeeding medicine, 19(6), 467-475. https://www.liebertpub.com/doi/abs/10.1089/bfm.2023.0241
  • The Guardian. Why do I feel a wave of sadness before breastfeeding? Retrieved from https://www.theguardian.com/wellness/2024/oct/18/what-is-dmer-breastfeeding
  • Postpantrum Support International. Understanding Dysphoric Milk Ejection Reflex: When Breastfeeding Feels Anything But Positive. Retrieved from https://postpartum.net/understanding-dysphoric-milk-ejection-reflex-when-breastfeeding-feels-anything-but-positive/