Mams, belakangan ini astragalus makin sering dibahas karena diyakini bisa memperkuat daya tahan tubuh secara alami. Herbal ini biasanya dikonsumsi dalam bentuk suplemen, terutama saat tubuh terasa lelah atau saat cuaca sedang tak menentu. Karena dianggap “alami”, banyak orang mengonsumsinya tanpa ragu. Namun, apakah efek samping astragalus jika dikonsumsi dalam jangka panjang benar-benar aman, terutama untuk ibu hamil, menyusui, atau anggota keluarga dengan kondisi medis tertentu?

Meski punya reputasi sebagai herbal peningkat imun, penting untuk memahami bahwa efek jangka panjang dari astragalus belum sepenuhnya terbukti aman. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa penggunaannya yang terus-menerus bisa menimbulkan efek samping, bahkan memicu reaksi yang justru berlawanan dengan tujuan awalnya. Untuk itu, mari kita kenali lebih dalam apa itu astragalus, bagaimana cara kerjanya, dan risiko apa saja yang perlu diwaspadai.

Apa Itu Astragalus dan Mengapa Banyak Orang Tertarik?

Astragalus (Astragalus membranaceus) merupakan tanaman herbal asal Tiongkok yang telah digunakan dalam pengobatan tradisional selama ribuan tahun. Dalam Traditional Chinese Medicine, akar astragalus dikenal dengan nama Huang Qi, yang berarti “energi kuning.” Sebutan ini merujuk pada warna khas akarnya dan perannya sebagai tonik penguat tubuh, terutama dalam menjaga stamina dan imunitas.

Kandungan astragalus cukup kompleks dan terdiri dari astragaloside (termasuk astragaloside IV), polisakarida, saponin, serta flavonoid. Senyawa-senyawa ini berperan sebagai adaptogen, yaitu zat alami yang membantu tubuh menyesuaikan diri terhadap stres fisik dan emosional. Beberapa studi menyebutkan bahwa astragaloside dapat menstimulasi sel-sel imun seperti makrofag dan sel T, sementara polisakarida membantu menekan stres oksidatif yang bisa menurunkan daya tahan tubuh.

Namun, justru karena efeknya yang merangsang sistem imun, astragalus dapat menimbulkan dampak negatif jika dikonsumsi terus-menerus tanpa jeda. Tubuh bisa mengalami overstimulasi, terutama jika dikonsumsi dalam bentuk konsentrat tinggi atau oleh individu dengan kondisi autoimun. Maka, pemahaman tentang manfaat dan risikonya perlu berjalan seimbang, apalagi jika digunakan oleh ibu hamil, menyusui, atau anak-anak.

Efek Samping Astragalus Jika Digunakan Terus-Menerus

Secara umum, astragalus dianggap aman jika digunakan dalam waktu singkat, sekitar 1 hingga 4 bulan, dengan dosis yang sesuai. Namun, untuk penggunaan jangka panjang, masih banyak tanda tanya. Laporan dari National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH) menyebutkan bahwa konsumsi terus-menerus bisa mengganggu sistem kekebalan tubuh, terutama pada orang dengan penyakit autoimun seperti lupus atau rheumatoid arthritis. Dalam kondisi ini, astragalus justru bisa memicu flare atau kekambuhan gejala.

Efek samping lainnya mencakup gangguan pencernaan ringan seperti perut kembung, mual, dan diare. Hal ini mungkin disebabkan oleh saponin yang dapat memengaruhi keseimbangan mikrobiota usus. Selain itu, pada individu sensitif, astragalus dapat menimbulkan reaksi alergi seperti ruam kulit, gatal-gatal, hingga gejala mirip pilek.

Beberapa studi juga memperingatkan potensi efek terhadap hati, meski belum ada bukti langsung bahwa astragalus merusak organ tersebut. Namun, karena beberapa kandungannya bisa berinteraksi dengan enzim hati, risiko interaksi dengan obat lain tetap perlu diperhatikan. Terutama bagi mereka yang rutin mengonsumsi obat seperti antikoagulan, imunosupresan, atau obat-obatan yang dimetabolisme oleh hati.

Apakah Astragalus Aman untuk Ibu Hamil dan Menyusui?

Untuk ibu hamil dan menyusui, astragalus sebaiknya tidak digunakan tanpa rekomendasi dokter. Data keamanan untuk kelompok ini masih sangat terbatas. Beberapa penelitian pada hewan menunjukkan bahwa astragalus dapat memengaruhi hormon kehamilan seperti progesteron dan bahkan memicu kontraksi rahim. Oleh karena itu, risiko seperti gangguan implantasi hingga potensi keguguran tidak bisa diabaikan.

Bagi ibu menyusui, kekhawatirannya terletak pada potensi senyawa aktif yang masuk ke dalam ASI. Karena sistem kekebalan dan hormon bayi masih berkembang, paparan zat dari herbal ini dikhawatirkan dapat mengganggu proses pertumbuhannya. Maka dari itu, ahli medis umumnya menyarankan untuk menghindari astragalus selama masa menyusui, kecuali jika ada alasan medis kuat dan telah melalui konsultasi profesional.

Dalam situasi ini, lebih aman memilih herbal lain yang sudah teruji secara klinis dan terbukti aman untuk ibu dan bayi. Jangan terpancing klaim “alami” atau “imun booster” tanpa melihat sisi ilmiah dan bukti keamanannya.

Panduan Penggunaan Astragalus yang Aman

Jika tetap ingin mengonsumsi astragalus, ada baiknya mengikuti panduan penggunaan yang aman. Menurut data dari NCCIH, konsumsi hingga 60 gram per hari selama 4 bulan tidak menimbulkan efek samping astragalus toksik akut. Namun, belum ada studi yang benar-benar meneliti dampak jangka panjangnya. Oleh karena itu, para ahli merekomendasikan penggunaan selama maksimal 6–8 minggu, lalu dihentikan atau dievaluasi kembali bersama dokter.

Beberapa kelompok yang perlu ekstra hati-hati meliputi ibu hamil dan menyusui, penderita autoimun, dan pasien dengan gangguan hati atau yang sedang minum obat rutin. Pastikan juga tidak menggabungkan astragalus dengan obat imunosupresan, antikoagulan, atau obat-obatan yang dimetabolisme di hati, karena bisa menurunkan efektivitas atau memperberat kerja organ.

Terakhir, pilih produk yang terpercaya, utamakan yang mencantumkan kandungan astragaloside dengan jelas, punya sertifikasi BPOM, dan tidak menggunakan klaim berlebihan. Herbal bisa bermanfaat, tapi tetap harus digunakan dengan bijak dan penuh kesadaran.

A Word From Navila

Astragalus memang menawarkan banyak manfaat, terutama dalam mendukung daya tahan tubuh. Tapi seperti halnya herbal lainnya, “alami” bukan berarti bebas risiko. Penggunaan jangka panjang bisa memicu overstimulasi imun, gangguan hormon, bahkan reaksi alergi atau interaksi obat yang tidak diinginkan.

Ibu hamil, menyusui, dan penderita autoimun termasuk kelompok yang paling rentan terhadap efek samping astragalus. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi dilakukan secara terbatas, disertai pemantauan medis, atau diganti dengan herbal yang sudah terbukti lebih aman. Ingat, menjaga kesehatan keluarga dimulai dari keputusan yang bijak, termasuk dalam memilih suplemen harian.

Masih penasaran apakah astragalus aman untuk kulit dan produk skincare? Temukan jawabannya secara lengkap di: Apakah Astragalus Aman untuk Kulit dan Produk Perawatan?


References

  • Antonelli, M., & Donelli, D. (2024). Astragalus membranaceus (Huangqi) Supplementation in Sports Training: A Systematic Review. Encyclopedia, 4(1), 158-170. https://www.mdpi.com/2673-8392/4/1/14
  • Shahrajabian, M. H., Sun, W., & Cheng, Q. (2019). A review of astragalus species as foodstuffs, dietary supplements, a traditional chinese medicine and a part of modern pharmaceutical science. Applied Ecology & Environmental Research, 17(6). https://www.aloki.hu/pdf/1706_1337113382.pdf
  • Oumlztaş, F., & Oumlztaş, H. (2024). Medical Properites and Usage of Astragalus Sp. Traditional Medicine, 5(2), 1-9. https://www.traditionalmedicines.org/full-text/medical-properites-and-usage-of-i-astragalus-sp-i
  • Song, J., Lee, D., Min, B., Bae, J. S., Chang, G. T., & Kim, H. (2017). Safety evaluation of Astragalus extract mixture HT042 and its constituent herbs in Sprague–Dawley rats. Phytomedicine, 32, 59-67. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0944711317300466
  • NIH. Astragalus. Retrieved from https://www.nccih.nih.gov/health/astragalus
  • Grigoriu, C., Varlas, V., Călinescu, G., Bălan, A. M., Bacalbașa, N., Gheorghe, C. M., … & Bohîlțea, R. E. (2021). Phytotherapy in obstetrics–therapeutic indications, limits, and dangers. Journal of medicine and life, 14(6), 748. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8811673/
  • Balbontín, Y. M., Stewart, D., Shetty, A., Fitton, C. A., & McLay, J. S. (2019). Herbal medicinal product use during pregnancy and the postnatal period: a systematic review. Obstetrics & Gynecology, 133(5), 920-932. https://journals.lww.com/greenjournal/FullText/2019/05000/Herbal_Medicinal_Product_Use_During_Pregnancy_and.11.aspx
  • Verywell Health. What Is Astragalus Good For? Retrieved from https://www.verywellhealth.com/astragalus-what-should-i-know-about-it-89410