Setiap anak memiliki cara unik dalam menyerap dan memahami informasi. Ada yang cepat menangkap lewat gambar, ada yang lebih mudah mengingat melalui lagu, bahkan ada pula yang hanya bisa fokus ketika bergerak. Pola ini dikenal sebagai gaya belajar anak, dan sebenarnya bisa Mams amati sejak dini dari kebiasaan sehari-hari.

Dengan memahami gaya belajar anak yang dimiliki si kecil, Mams bisa menemukan metode belajar yang paling sesuai dengan kebutuhannya. Belajar pun terasa lebih menyenangkan, efektif, sekaligus membantu anak mengembangkan potensinya secara maksimal.

Lalu, apa saja gaya belajar tersebut? Mari kita bahas satu persatu!

1. Visual Learner, Anak yang Belajar Lewat Gambar dan Warna

Anak dengan jenis gaya belajar visual biasanya cepat menyerap informasi melalui gambar, warna, atau diagram. Menurut EBSCO, otak manusia memproses informasi visual jauh lebih cepat dibanding teks. Karena itu, ketika anak melihat sesuatu yang menarik secara visual, kemungkinan ia untuk mengingat akan lebih besar.

Tanda-tanda anak visual learner terlihat dari kegemarannya menggambar, menyukai buku bergambar, serta mudah mengingat bentuk atau warna tertentu. Mereka sering menirukan pola yang dilihat, bahkan lebih mudah menjelaskan pelajaran dengan sketsa sederhana.

Untuk mendukungnya, Mams bisa menggunakan media seperti flashcard, poster, atau mind map berwarna. Video edukasi juga efektif, asalkan setelah menonton si kecil diajak berdiskusi agar lebih memahami isi visualnya. Kegiatan sederhana seperti menggambar ulang cerita pun bisa memperkuat daya ingatnya.

2. Auditory Learner, Anak yang Peka terhadap Suara

Berbeda dengan tipe visual, anak auditori lebih mudah menangkap informasi melalui suara. Mereka cepat memahami pelajaran lewat cerita, percakapan, atau lagu. Tak heran, anak dengan tipe gaya belajar ini sering meminta didongengi berulang-ulang karena pengulangan suara membantu memperkuat memori.

Ciri khasnya antara lain suka mengulang kata dengan keras, menirukan bunyi, atau hafal lirik lagu dengan cepat. Anak auditori juga lebih mudah menceritakan ulang informasi yang baru dia dengar. Kegiatan berdiskusi, mendengarkan musik edukatif, atau bermain peran sangat membantu proses belajarnya.

Di rumah, Mams bisa mendukungnya dengan cara sederhana, seperti mengajarkan berhitung lewat lagu, membacakan cerita dengan ekspresi, atau mengajaknya bercerita kembali menggunakan kata-katanya sendiri. Aktivitas ini tidak hanya membuat belajar menyenangkan, tetapi juga melatih konsentrasi dan keterampilan berbicara anak.

3. Kinestetik Learner, Anak yang Belajar Lewat Gerakan

Anak kinestetik biasanya lebih mudah memahami sesuatu dengan cara bergerak atau praktik langsung. Mereka cenderung sulit duduk diam karena tubuhnya seperti “butuh bergerak” untuk menyerap informasi. Metode belajar yang melibatkan pengalaman nyata akan lebih efektif untuk tipe ini.

Ciri-cirinya antara lain suka memegang benda, merakit mainan, atau bergerak aktif saat belajar. Mereka juga sering menggunakan gerakan tangan ketika menjelaskan sesuatu. Karena itu, hafalan tradisional yang hanya menekankan membaca biasanya kurang efektif untuk tipe gaya belajar ini.

Mams bisa membantu dengan aktivitas berbasis gerakan, misalnya mengenalkan angka melalui permainan lompat kotak, menempel kartu huruf di dinding, atau melakukan eksperimen sains sederhana. Aktivitas semacam ini membuat anak lebih terlibat, sehingga materi lebih mudah dipahami sekaligus menyenangkan.

4. Reading and Writing Learner, Anak yang Senang Membaca dan Menulis

Berbeda dari tipe lainnya, anak dengan contoh gaya belajar reading and writing paling nyaman ketika berinteraksi dengan teks. Mereka senang membaca lalu menuliskan ulang informasi yang dipelajari. Cara ini membantu memperkuat memori sekaligus melatih keterampilan berpikir logis.

Anak tipe ini biasanya suka membaca buku berulang kali, menulis catatan kecil, atau membuat daftar. Aktivitas menulis jurnal harian juga menarik bagi mereka karena memberi kesempatan untuk mengolah informasi dengan caranya sendiri.

Untuk mendukungnya, Mams bisa menyediakan bahan bacaan sesuai usia, lalu mengajak si kecil menulis ringkasan sederhana. Membuat jurnal kecil atau menulis daftar aktivitas sehari-hari juga bisa menjadi latihan yang menyenangkan sekaligus membangun fondasi literasi yang kuat.

A Word From Navila

Mengenali gaya belajar anak sejak dini membantu Mams memahami cara terbaik mendampingi si kecil. Dengan begitu, belajar bukan lagi beban, melainkan pengalaman yang sesuai dengan kebutuhan uniknya. Ingat, setiap anak berbeda, jadi penting bagi orang tua untuk sabar, kreatif, dan konsisten dalam mendukung proses belajar.

Minyak Telon Navila All Variants

Agar si kecil lebih nyaman menjalani aktivitas sehari-hari, Mams juga bisa mendukungnya dengan sentuhan hangat dari Minyak Telon Navila. Kehangatan lembutnya membantu anak merasa rileks, bebas kembung, serta menjaga kulit tetap sehat. Dengan tubuh yang nyaman, fokus belajar pun jadi lebih optimal.


References

  • EBSCO. Visual Learning. Retrieved from https://www.ebsco.com/research-starters/education/visual-learning
  • Kraus, N., Slater, J., Thompson, E. C., Hornickel, J., Strait, D. L., Nicol, T., & White-Schwoch, T. (2014). Auditory learning through active engagement with sound: biological impact of community music lessons in at-risk children. Frontiers in neuroscience, 8, 351.
  • Online Teaching. Roundup on Research: The Myth of ‘Learning Styles’. Retrieved from https://onlineteaching.umich.edu/articles/the-myth-of-learning-styles/
  • Lincoln Land Community College. Characteristics of Learning Styles. Retrieved from https://www.llcc.edu/learning-center/helpful-resources/characteristics-learning-styles
  • Petrigna, L., Thomas, E., Brusa, J., Rizzo, F., Scardina, A., Galassi, C., … & Bellafiore, M. (2022). Does learning through movement improve academic performance in primary schoolchildren? A systematic review. Frontiers in pediatrics, 10, 841582.
  • UOW. Body movement is more critical to a child’s learning than once thought. Retrieved from https://www.uow.edu.au/media/2016/body-movement-is-more-critical-to-a-childs-learning-than-once-thought.php
  • Kim, Y. S. G., & Zagata, E. (2024). Enhancing reading and writing skills through systematically integrated instruction. The Reading Teacher, 77(6), 787-799.