Penggunaan bahan alami dalam skincare untuk ibu hamil kini semakin digemari. Salah satu kandungan yang mulai sering ditemukan dalam produk perawatan bumil, seperti krim stretch mark, adalah ekstrak astragalus. Herbal ini dikenal luas sebagai peningkat daya tahan tubuh. Namun meski berlabel “alami”, tidak semua bahan herbal otomatis aman digunakan selama masa kehamilan.
Kulit ibu hamil mengalami perubahan yang membuatnya lebih sensitif dan lebih mudah menyerap zat aktif dari luar. Jika tidak hati-hati, bahan tertentu dalam skincare bisa memberikan efek sistemik yang memengaruhi kehamilan. Artikel ini mengulas pendapat ahli dan temuan medis terkini seputar keamanan astragalus untuk bumil, lengkap dengan panduan memilih skincare yang benar-benar aman untuk Ibu dan janin.
Mengapa Astragalus Dipakai dalam Skincare Bumil dan Apa Risikonya?
Astragalus adalah tanaman herbal yang populer dalam pengobatan tradisional Tiongkok. Belakangan, ekstraknya mulai digunakan dalam industri kecantikan, termasuk produk skincare bumil. Alasannya, astragalus dipercaya dapat membantu menjaga kelembapan kulit, meningkatkan elastisitas, serta merangsang produksi kolagen, fitur penting dalam pencegahan stretch mark.
Namun, meskipun menjanjikan dari sisi manfaat kulit, astragalus mengandung senyawa aktif seperti isoflavon dan polisakarida yang memiliki efek mirip hormon estrogen. Dalam konteks kehamilan, senyawa ini secara teoritis dapat mengganggu keseimbangan hormonal atau bahkan merangsang kontraksi ringan jika diserap dalam jumlah besar dan terus-menerus.
Risiko ini jadi semakin relevan karena krim stretch mark biasanya dioleskan ke area luas seperti perut dan paha, bagian kulit yang tipis dan mudah menyerap zat aktif. Bila kandungan astragalus masuk ke dalam aliran darah, efeknya bisa berdampak sistemik, meskipun kecil. Karena itu, keamanan astragalus tetap perlu dicermati dan idealnya dikonsultasikan ke dokter sebelum digunakan secara rutin.
Apa Kata Penelitian & Ahli Tentang Astragalus untuk Ibu Hamil?
Penelitian menunjukkan bahwa Astragalus membranaceus memiliki efek imunomodulator, membantu menyeimbangkan sistem imun dengan memengaruhi sel T-regulator dan Th17. Ini bisa bermanfaat bagi ibu hamil. Namun, data dari BioMedicine yang menguji pada hewan juga menunjukkan bahwa senyawa astragalus dapat memengaruhi hormon reproduksi, seperti menurunkan kadar progesteron dan meningkatkan FSH serta LH, yang secara teoritis bisa meningkatkan risiko keguguran.
Meski sebagian besar studi menggunakan pemberian oral atau injeksi, bukan topikal, para ahli tetap menyarankan kehati-hatian. Kulit ibu hamil yang lebih permeabel membuat penyerapan zat aktif dari skincare tetap mungkin terjadi. Apalagi jika dipakai rutin dan di area yang luas. Sayangnya, belum ada cukup data klinis manusia yang menyatakan keamanan astragalus benar-benar aman digunakan secara topikal selama kehamilan.
Dalam regulasi Indonesia, belum ada pernyataan resmi dari BPOM tentang penggunaan astragalus topikal pada bumil. Namun, referensi dari MSD Manual dan FDA menyarankan agar herbal ini dihindari selama kehamilan kecuali di bawah pengawasan medis. Dengan belum adanya kepastian keamanan, langkah terbaik adalah menghindari risiko sedini mungkin.
Apakah Astragalus Bisa Mempengaruhi Janin lewat Kulit Mams?
Perlu dipahami bahwa kulit bukan hanya pelindung tubuh, tapi juga jalur masuk bahan aktif ke dalam sistem tubuh melalui proses transdermal absorption. Kondisi ini makin relevan pada kulit ibu hamil yang cenderung lebih lembap dan tipis, terutama di bagian perut atau paha tempat krim stretch mark biasa digunakan. Zat aktif dari skincare bahkan bisa diserap hingga 25% tergantung jenis bahan dan frekuensi pemakaian.
Meskipun plasenta bertugas menyaring zat yang masuk ke janin, tidak semua bahan bisa ditahan. Bahan-bahan larut lemak dengan molekul kecil berpotensi menembus sawar plasenta. Dalam studi lain, senyawa seperti arsenik dan kobalt terbukti bisa melewati plasenta. Kandungan aktif dalam astragalus seperti astragaloside IV atau isoflavon memiliki potensi biologis yang patut diwaspadai jika berhasil masuk ke peredaran darah ibu.
Data toksikologi hewan juga menunjukkan bahwa penggunaan astragalus dosis tinggi dapat mengganggu hormon reproduksi dan meningkatkan risiko kematian janin. Meskipun belum ada studi langsung keamanan astragalus pada manusia dengan pemakaian topikal, tetap ada kemungkinan risiko bila produk digunakan secara rutin di area luas. Efek yang dikhawatirkan mencakup stimulasi imun, gangguan hormonal ringan, atau kontraksi dini.
Cara Memilih Skincare yang Aman untuk Bumil
Perubahan hormon selama kehamilan membuat kulit Mams jadi lebih rentan terhadap iritasi. Karena itu, pemilihan produk skincare perlu lebih hati-hati, terutama terhadap kandungan seperti astragalus. Menurut NCCIH, belum ada bukti yang cukup untuk menyatakan keamanan astragalus dalam bentuk suplemen maupun produk topikal untuk ibu hamil.
Berikut tips yang bisa Mams ikuti agar tetap aman:
- Periksa label secara menyeluruh. Hindari produk dengan Astragalus membranaceus root extract, meski kadang disebut sebagai “ekstrak herbal”.
- Waspadai bahan herbal lain yang bisa memengaruhi hormon. Ginseng, dong quai, peppermint oil, dan rosemary oil bisa merangsang kontraksi bila digunakan berlebihan.
- Pilih bahan yang sudah terbukti aman. Centella asiatica, shea butter, ceramide, dan vitamin E lebih disarankan dan umum digunakan dalam produk bumil.
- Pastikan produk sudah terdaftar di BPOM dan memiliki label “aman untuk ibu hamil”.
- Konsultasikan dengan dokter. Terutama jika Ibu memiliki kulit sensitif, alergi, atau riwayat kehamilan berisiko.
Seperti disampaikan oleh Dr. Natalie Yin dari Columbia University Medical Center, hindari produk dengan kandungan aktif yang belum terbukti aman untuk kehamilan. Karena pada akhirnya, skincare bukan hanya soal merawat kulit, tapi juga bagian dari menjaga kesehatan janin secara tidak langsung.
A Word From Navila
Astragalus memang berasal dari bahan alami, tapi bukan berarti otomatis aman untuk digunakan selama kehamilan. Kandungan senyawa aktif di dalamnya berpotensi memengaruhi keseimbangan hormon dan bisa terserap melalui kulit, terutama jika digunakan rutin di area yang luas seperti perut. Demi keamanan Mams dan tumbuh kembang si kecil, sangat penting untuk memilih skincare yang kandungannya sudah terbukti aman. Membaca label dengan cermat dan berkonsultasi dengan dokter sebelum mencoba produk baru adalah langkah bijak yang tidak boleh dilewatkan.
Jika Mams tetap ingin merawat kulit selama hamil tanpa rasa khawatir, tenang saja, ada banyak alternatif bahan alami yang lebih ramah untuk kehamilan. Beberapa kandungan bahkan telah direkomendasikan oleh dermatologis karena terbukti membantu menyamarkan stretch mark dan menjaga kelembapan kulit dengan aman. Cari tahu selengkapnya di: 6 Alternatif Bahan Alami Pengganti Astragalus untuk Menyamarkan Stretch Mark Ibu Hamil.
References
- Borowicz, K. K., & Jach, M. E. (2025). Astragalus Membranaceus—Can It Delay Cellular Aging? Nutrients, 17(8), 1299.https://www.mdpi.com/2072-6643/17/8/1299?utm_campaign=releaseissue_nutrientsutm_medium=emailutm_source=releaseissueutm_term=titlelink4
- Silva, H. (2021). The vascular effects of isolated isoflavones—A focus on the determinants of blood pressure regulation. Biology, 10(1), 49. https://www.mdpi.com/2079-7737/10/1/49
- Shahrani, M., Asgharzadeh, N., Kheiri, S., Karimi, R., Sadeghimanesh, A., Asgharian, S., & Lorigooini, Z. (2020). Astragalus fascicolifolius manna abortifacient risk and effects on sex hormones in BALB/c mice. BioMedicine, 10(4), 11. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC7735977/
- Merck Manual. Astragalus. Retrieved from https://www.merckmanuals.com/home/special-subjects/dietary-supplements-and-vitamins/astragalus
- Kobayashi, K., & Sasaki, K. (2024). Astragalus root increases Treg and Th17 involvement in embryo implantation and pregnancy maintenance by decreasing CTLA-4+ Tregs. Drug Discoveries & Therapeutics, 18(1), 24-33. https://www.jstage.jst.go.jp/article/ddt/18/1/18_2023.01100/_article/-char/ja/
- Xuying, W., Jiangbo, Z., Yuping, Z., Xili, M., Yiwen, Z., Tianbao, Z., & Weidong, Z. (2010). Effect of astragaloside IV on the general and peripartum reproductive toxicity in Sprague-Dawley rats. International journal of toxicology, 29(5), 505-516. https://journals.sagepub.com/doi/abs/10.1177/1091581810376840
- Kotta-Loizou, I., Pritsa, A., Antasouras, G., Vasilopoulos, S. N., Voulgaridou, G., Papadopoulou, S. K., … & Giaginis, C. (2024). Fetus exposure to drugs and chemicals: a holistic overview on the assessment of their transport and metabolism across the human placental barrier. Diseases, 12(6), 114. https://www.mdpi.com/2079-9721/12/6/114
- Rudge, C. V., Röllin, H. B., Nogueira, C. M., Thomassen, Y., Rudge, M. C., & Odland, J. Ø. (2009). The placenta as a barrier for toxic and essential elements in paired maternal and cord blood samples of South African delivering women. Journal of Environmental Monitoring, 11(7), 1322-1330. https://pubs.rsc.org/en/content/articlehtml/2009/em/b903805a
- Jiangbo, Z., Xuying, W., Yuping, Z., Xili, M., Yiwen, Z., & Tianbao, Z. (2009). Effect of astragaloside IV on the embryo‐fetal development of Sprague–Dawley rats and New Zealand White rabbits. Journal of Applied Toxicology, 29(5), 381-385. https://analyticalsciencejournals.onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1002/jat.1422
- Health Shots. Ginseng is a complete NO-NO for pregnant women, confirms a top dietician. Here’s why. Retrieved from https://www.healthshots.com/preventive-care/reproductive-care/side-effects-of-ginseng-heres-why-pregnant-women-must-avoid-this-herb/
- Mother Figure. Centella Asiatica Centella Asiatica and pregnancy or breastfeeding: Is it safe? Retrieved from https://motherfigure.com/safe-skincare/centella-asiatica/
- Chan, L. P., & Liang, C. H. (2025). Natural Plant-Based Rejuvenating Compositions: Human Study on Astragalus membranaceus and Centella asiatica Saponins for Skin Health. Cosmetics, 12(4), 131. https://www.mdpi.com/2079-9284/12/4/131
1 comment