Bagi banyak Mams, kompres air hangat sering kali menjadi penyelamat saat payudara terasa nyeri, bengkak, atau ASI sulit keluar. Sentuhan hangatnya memberikan rasa lega dan membantu melancarkan aliran ASI yang tersumbat. Namun, di tengah manfaatnya yang begitu dikenal, muncul pula kekhawatiran bahwa kebiasaan ini justru bisa membuat produksi ASI berkurang. Tak heran jika banyak Mams bertanya-tanya, benarkah kompres air hangat turunkan volume ASI, atau justru membantu tubuh memproduksinya lebih baik?

Padahal, secara medis, kompres air hangat memiliki peran yang jauh lebih kompleks dibanding sekadar pereda nyeri. Efek panasnya dapat memengaruhi jaringan payudara, sirkulasi darah, dan refleks pengeluaran ASI. Karena itu, penting bagi Mams memahami bagaimana cara kerja kompres hangat sebenarnya, agar bisa merasakan manfaat maksimal tanpa khawatir berdampak buruk bagi produksi ASI. Mari kita bahas lebih dalam tentang mekanisme dan manfaat kompres air hangat untuk payudara menyusui.

Kompres Air Hangat dan Mekanisme Kerjanya pada Payudara

Kompres air hangat bekerja dengan meningkatkan aliran darah ke jaringan payudara. Proses ini membuat pembuluh darah melebar dan memperlancar sirkulasi cairan di sekitar saluran ASI, sehingga jaringan payudara menjadi lebih rileks dan terbuka. Berdasarkan panduan Academy of Breastfeeding Medicine (ABM), kompres hangat sebelum menyusui dapat membantu refleks let-down, yaitu saat hormon oksitosin memicu keluarnya ASI. Jadi, bukan hanya memberi rasa nyaman, kompres hangat juga membantu ASI keluar lebih mudah tanpa menekan produksi alaminya.

Selain itu, efek fisiologis dari suhu hangat juga terbukti mampu meredakan nyeri akibat pembengkakan payudara (engorgement). Menurut penelitian dalam Journal of Integrative Nursing, ibu yang melakukan kompres hangat selama 10–20 menit sebelum menyusui mengalami penurunan nyeri dan lebih mudah mengosongkan payudara. Saat pengosongan berlangsung optimal, tubuh akan menyesuaikan diri dengan memproduksi ASI baru dalam jumlah seimbang. Artinya, kekhawatiran bahwa kompres air hangat turunkan volume ASI tidak sepenuhnya benar, yang terjadi justru sebaliknya, tubuh mendapat sinyal untuk terus memproduksi ASI sesuai kebutuhan.

Namun, Mams tetap perlu berhati-hati dalam penggunaannya. Suhu yang terlalu tinggi atau durasi yang terlalu lama dapat menimbulkan iritasi kulit dan menurunkan stimulasi oksitosin sementara. Cureus menyarankan penggunaan suhu hangat nyaman selama 5–10 menit saja sebelum menyusui atau memompa. Setelahnya, kompres dingin bisa digunakan bila payudara masih terasa nyeri. Dengan cara ini, manfaat kompres air hangat untuk payudara bisa Mams rasakan secara optimal tanpa risiko berlebih.

Apakah Kompres Air Hangat Benar Bisa Menurunkan Volume ASI?

Banyak Mams mengira kompres air hangat turunkan volume ASI karena payudara terasa “kosong” setelah dikompres. Padahal, kondisi tersebut justru pertanda bahwa ASI berhasil keluar dengan lancar. Saat suhu hangat meningkatkan sirkulasi darah dan membuka saluran ASI, tubuh merespons dengan mengalirkan ASI lebih cepat. Penelitian yang diterbitkan di Breastfeeding Medicine menunjukkan bahwa ibu yang melakukan kompres hangat sebelum memerah mendapatkan volume ASI lebih banyak dibanding yang tidak melakukan kompres.

Perlu Mams ketahui, produksi ASI dikendalikan oleh hormon prolaktin dan oksitosin, bukan oleh suhu eksternal. Prolaktin bertugas menghasilkan ASI, sedangkan oksitosin membantu mengeluarkannya. Ketika payudara dikosongkan secara rutin, tubuh akan terus memproduksi ASI sesuai kebutuhan si kecil. Jadi, panas dari kompres tidak menghambat produksi, tetapi justru membantu proses pengosongan berjalan lebih efektif.

Yang harus dihindari adalah penggunaan panas berlebihan atau kompres yang tidak diikuti sesi menyusui atau memompa. Dalam kondisi seperti itu, stimulasi alami payudara bisa berkurang dan berdampak pada produksi. Karena itu, kunci utamanya ada pada keseimbangan, gunakan suhu hangat nyaman, batasi durasi sekitar 10 menit, dan pastikan payudara dikosongkan setelahnya. Dengan cara ini, Mams bisa merasakan manfaat penuh tanpa khawatir kompres air hangat turunkan volume ASI.

Navila All Products

Manfaat Kompres Air Hangat untuk Payudara Menyusui

Selain membantu melancarkan ASI, manfaat kompres air hangat untuk payudara juga mencakup peredaan nyeri, pencegahan sumbatan, hingga peningkatan refleks let-down. Sebuah penelitian di Pacific Rim International Journal menemukan bahwa ibu yang melakukan kompres hangat sebelum memompa mengalami peningkatan volume ASI signifikan. Suhu hangat bekerja dengan memperlebar pembuluh darah dan melancarkan aliran oksitosin, sehingga ASI keluar lebih mudah.

Namun, penggunaan kompres juga perlu bijak. Bila terlalu panas atau terlalu lama, justru bisa memperparah peradangan pada jaringan payudara. Panduan dari Massachusetts General Hospital menyarankan suhu ideal sekitar 38–40°C dengan durasi 5–10 menit. Setelah sesi menyusui selesai, Mams dapat menggantinya dengan kompres dingin untuk mengurangi bengkak dan menenangkan jaringan. Kombinasi keduanya, hangat sebelum menyusui, dingin setelahnya, terbukti efektif membantu kelancaran ASI tanpa risiko penurunan volume.

Dengan penerapan yang tepat, kompres air hangat bukan hanya memberi rasa nyaman tetapi juga menjaga payudara tetap sehat dan lentur. Tak perlu khawatir lagi soal mitos bahwa kompres air hangat turunkan volume ASI, karena justru cara ini membantu menjaga keseimbangan produksi alami tubuh.

Cara Aman Mengompres Payudara agar Produksi ASI Tetap Optimal

Kompres air hangat bisa menjadi langkah sederhana namun efektif untuk membantu melancarkan aliran ASI, Mams. Suhu hangatnya membantu membuka saluran ASI dan memudahkan refleks let-down, sehingga proses menyusui menjadi lebih nyaman. Agar manfaatnya maksimal, penting untuk melakukan langkah-langkah ini dengan cara yang benar dan aman.

Langkah-langkah aman melakukan kompres air hangat:

  1. Siapkan handuk lembut yang telah direndam dalam air hangat bersuhu nyaman (sekitar 38–40°C).
  2. Peras handuk hingga tidak menetes, lalu tempelkan di payudara selama 5–10 menit sebelum menyusui atau memompa.
  3. Pijat lembut payudara ke arah puting untuk membantu ASI mengalir lebih lancar.
  4. Setelah menyusui, gunakan kompres dingin selama beberapa menit untuk menenangkan jaringan dan mengurangi bengkak.
  5. Keringkan area payudara dengan lembut agar tetap bersih dan nyaman.

Kombinasi kompres hangat dan dingin ini sejalan dengan rekomendasi Academy of Breastfeeding Medicine (ABM), yang menilai metode alami tersebut efektif menjaga kesehatan payudara sekaligus membantu kelancaran ASI. Namun, Mams perlu ingat bahwa kompres hanyalah pendukung, produksi ASI tetap bergantung pada frekuensi menyusui, istirahat cukup, serta asupan cairan dan nutrisi yang seimbang. 

Jika payudara terasa keras, merah, nyeri berat, atau muncul demam, segera konsultasikan dengan konsultan laktasi untuk mendapatkan penanganan yang tepat. Dengan rutinitas yang konsisten, Mams bisa menjaga produksi ASI tetap optimal dan menikmati momen menyusui dengan lebih tenang dan nyaman.

A Word From Navila

Dari berbagai hasil penelitian dan panduan medis, dapat disimpulkan bahwa kompres air hangat tidak menyebabkan penurunan produksi ASI, Mams. Justru, bila dilakukan dengan benar, kompres hangat membantu melancarkan aliran ASI, mencegah sumbatan, serta menjaga kesehatan jaringan payudara. Jadi, mitos bahwa kompres air hangat turunkan volume ASI bisa dibilang tidak berdasar. Kuncinya terletak pada suhu yang pas, durasi yang tepat, dan rutinitas menyusui yang konsisten.

ASI Booster Navila untuk Anak

Selain perawatan dari luar, dukungan dari dalam juga penting untuk menjaga kelancaran ASI. Mams bisa menambah asupan nutrisi bergizi dan mempertimbangkan dukungan alami dari Navila ASI Booster. Suplemen ini mengandung ekstrak daun katuk, fenugreek, dan vitamin B kompleks yang membantu menjaga energi, memperlancar refleks let-down, dan mendukung produksi ASI secara alami. Kombinasikan rutinitas kompres hangat yang menenangkan dengan dukungan nutrisi seimbang, agar momen menyusui Mams tetap lancar, nyaman, dan penuh kasih setiap harinya. Yuk, coba sekarang!


References

  • Berens, P., Brodribb, W., & Academy of Breastfeeding Medicine. (2016). ABM clinical protocol# 20: engorgement, revised 2016. Breastfeeding Medicine, 11(4), 159-163.
  • Chauhan, S., Nutan, K., Agrawal, M., & Tiwari, S. K. (2023). Effectiveness of lukewarm water compress on reduction of breast pain and breast engorgement among post-cesarean section mothers. Journal of Integrative Nursing, 5(3), 167-172.
  • Alshakhs, F. H., Katooa, N. E., Badr, H. A., Thabet, H. A., Katooa, N., & Badr, H. (2024). The Effect of Alternating Application of Cold and Hot Compresses on Reduction of Breast Engorgement Among Lactating Mothers. Cureus, 16(1).
  • Yiğit, F., Çiğdem, Z., Temizsoy, E., Cingi, M. E., Korel, Ö., Yıldırım, E., & Ovalı, F. (2012). Does warming the breasts affect the amount of breastmilk production?. Breastfeeding Medicine, 7(6), 487-488.
  • Khoonphet, C., Chunuan, S., & Phumdoung, S. (2022). Effects of southern Thai traditional massage with warm compression on lactation and breast engorgement: a randomized controlled trial. Pacific Rim International Journal of Nursing Research, 26(3), 390-403.
  • Massachusetts. Busting Breastfeeding Myths. Retrieved from https://www.massgeneral.org/obgyn/news/busting-breastfeeding-myths