Stretch mark sering menjadi salah satu perubahan kulit yang dialami Ibu selama kehamilan. Tak heran jika berbagai krim stretch mark mulai digunakan sejak trimester awal untuk membantu menjaga elastisitas kulit. Namun, di balik label “alami” atau “herbal” pada kemasan, ada kandungan yang perlu diwaspadai, astragalus. Meski dikenal sebagai tanaman herbal yang menyehatkan, penggunaannya selama hamil ternyata belum tentu aman, terutama bila terserap melalui kulit secara rutin.
Beberapa krim stretch mark di pasaran kini memasukkan ekstrak astragalus karena manfaatnya untuk kulit, seperti merangsang produksi kolagen dan melindungi dari radikal bebas. Tapi benarkah kandungan ini cocok untuk Ibu hamil? Artikel ini akan membahas secara menyeluruh potensi bahaya astragalus dalam krim stretch mark saat hamil, berdasarkan studi ilmiah dan panduan medis terkini. Tak hanya itu, Mams juga akan menemukan tips memilih produk yang lebih aman untuk mendukung kesehatan kulit tanpa mengorbankan keselamatan janin.
Astragalus dalam Krim Stretch Mark
Astragalus, atau dikenal juga sebagai Huang Qi, adalah tanaman herbal yang berasal dari Tiongkok dan sudah lama dipakai dalam pengobatan tradisional. Dalam dunia skincare, ekstrak astragalus populer karena memiliki sifat antioksidan, antiinflamasi, dan perangsang kolagen yang diklaim bisa membantu memperbaiki elastisitas kulit.
Tapi, mams, astragalus bukanlah bahan sembarangan yang bisa digunakan, terutama saat hamil. Tanaman ini bersifat imunostimulan yang artinya mampu menstimulasi sistem imun dan adaptogenik yang berarti bahwa tanaman ini mampu mengatur respon tubuh terhadap stres. Namun yang menjadi masalahnya adalah beberapa studi pada hewan menunjukkan bahwa astragalus bisa memicu kontraksi rahim atau bahkan mempengaruhi perkembangan janin. Sifat dari tanaman ini yang adaptogenik bisa mengganggu keseimbangan hormon, terutama di trimester pertama yang merupakan fase kritis bagi pertumbuhan janin.
Sampai saat ini, astragalus belum termasuk dalam daftar bahan yang lulus uji keamanan oleh BPOM untuk produk ibu hamil. Artinya, mams perlu ekstra hati-hati jika menemukan astragalus di dalam daftar komposisi produk.
Apakah Astragalus Aman untuk Ibu Hamil?
Menurut National Center for Complementary and Integrative Health (NCCIH), menunjukkan bila belum ada cukup data ilmiah tentang keamanan astragalus untuk ibu hamil. Sebagian besar studi yang ada masih terbatas pada hewan, dan menunjukkan adanya risiko terhadap rahim dan janin. Astragalus juga tidak direkomendasikan oleh FDA (Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat) dan tidak masuk dalam Daftar Bahan Tambahan Makanan Aman untuk Ibu Hamil yang dirilis BPOM.
Walaupun krim tidak dikonsumsi secara oral, mams tetap perlu waspada. Zat aktif dalam krim bisa terserap ke dalam tubuh melalui kulit, apalagi jika digunakan rutin di area yang luas seperti perut, paha, dan pinggang. Jadi, label “alami” atau “herbal” tidak otomatis berarti “aman untuk bumil”. Mams harus lebih perhatian terhadap kandungan yang ada dalam sebuah produk, terutama saat fase kehamilan.
Bagaimana Cara Mengetahui Krim Stretch Mark yang Aman untuk Bumil?
Untuk menghindari hal yang tidak diinginkan, pastikan mams menggunakan produk perawatan stretch marks yang benar-benar aman untuk digunakan di fase kehamilan. Berikut beberapa panduan yang bisa mams gunakan untuk memilah dan memilih produk stretch marks:
1. Cek Label Komposisi
Mams harus mulai menyadari pentingnya kandungan dalam produk skincare, terutama saat fase kehamilan. Beberapa kandungan yang perlu mams hindari adalah bahan seperti Retinoid (Vitamin A derivatif), paraben, astragalus, essential oil keras (seperti peppermint atau rosemary), dan tentunya bahan-bahan herbal yang belum teruji secara klinis aman untuk bumil.
2. Waspadai Parfum Buatan dan Bahan Pemicu Alergi
Saat hamil, perubahan hormon bisa membuat kulit jadi lebih reaktif, artinya lebih mudah merah, gatal, atau bahkan muncul ruam. Bahan pemicu alergi seperti paraben, formaldehida, dan zat pewangi sintetis lainnya sebaiknya dihindari karena bisa memperparah kondisi kulit. Bahkan, dalam beberapa kasus, reaksi alergi ini juga bisa membuat mams merasa tidak nyaman secara emosional akibat stres karena kulit yang gatal atau meradang. Jadi, mams sebaiknya pilih produk yang berlabel “tanpa parfum buatan”, karena produk seperti ini jauh lebih aman untuk kulit ibu hamil dan janin.
3. Perhatikan Klaim Label
Banyak produk perawatan kulit yang menyematkan label seperti Hypoallergenic (tidak menimbulkan alergi), teruji secara dermatologis, dan klaim aman untuk ibu hamil. Namun mams perlu tahu, klaim tersebut tidak selalu menjamin keamanan 100%. Beberapa brand bisa mencantumkan klaim tersebut tanpa melalui pengujian klinis mendalam. Selain itu, tidak ada standar internasional yang benar-benar mengatur penggunaan istilah “hypoallergenic”, sehingga artinya bisa bervariasi antar produsen.
4. Cek Izin BPOM
Salah satu cara paling aman untuk memastikan keaslian dan keamanan produk adalah mengecek izin edar BPOM (Badan Pengawas Obat dan Makanan). Situs resmi https://cekbpom.pom.go.id bisa mams gunakan untuk mencari tahu apakah produk yang akan digunakan sudah memiliki nomor registrasi resmi, terdaftar sebagai produk kosmetik, obat tradisional, atau lainnya, serta untuk mengetahui apakah produk itu aman dan tidak mengandung bahan berbahaya. Langkah ini penting karena banyak produk ilegal di pasaran yang belum tentu aman, walaupun tampilannya profesional dan diklaim aman untuk bumil.
5. Bahan yang Aman dan Direkomendasikan
Beberapa bahan alami dan aktif terbukti aman untuk digunakan selama kehamilan, terutama dalam perawatan stretch mark. Di antaranya adalah Centella asiatica, Vitamin C, ekstrak kunyit, olive oil, dan niacinamide. Bahan-bahan ini dikenal lembut di kulit, tidak mengandung zat yang memicu gangguan hormon, serta memiliki manfaat untuk menjaga elastisitas, kelembapan, dan kesehatan kulit. Karena tidak bersifat iritatif maupun toksik, bahan-bahan ini cocok digunakan oleh ibu hamil di semua trimester. Meski begitu, tetap disarankan untuk membaca label dengan teliti dan melakukan patch test terlebih dahulu sebelum pemakaian rutin.
Navila Stretch Mark Cream, Tanpa Astragalus sehingga Aman untuk Ibu Hamil
Untuk Mams yang mencari stretch mark cream khusus ibu hamil berbahan alami, Navila Stretch Mark Cream adalah pilihan tepat. Formulanya dibuat khusus untuk ibu hamil dan menyusui, dengan bahan aktif yang telah teruji klinis dan tanpa astragalus. Kandungan utamanya termasuk Centella Asiatica 12% dan ekstrak kunyit 10%, yang membantu mencerahkan, menenangkan, dan memperbaiki jaringan kulit.
Tidak hanya itu, Navila juga mengandung vitamin C, niacinamide, dan 4x hyaluronic acid yang menjaga kelembapan serta meratakan warna kulit. Dengan aroma yang lembut, tekstur yang ringan, dan mudah meresap, Navila Stretch Mark Cream nyaman digunakan setiap hari. Tanpa alkohol, pewangi buatan, dan paraben, krim ini cocok untuk kulit sensitif.

Untuk mendapatkan Stretch Mark Cream terbaik Navila, Mams bisa menemukannya di Navila official store. Dapatkan penawaran spesial dan berbagai promo menarik hanya di:
- Shopee: Navila Official Shop
- TikTok Shop: Navila Care
- Blibli: Navila Care
- Lilla: Navila
Jangan lupa juga untuk mengikuti akun media sosial Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Temukan berbagai tips parenting, promo eksklusif, serta kesempatan mengikuti giveaway produk ibu dan bayi setiap bulan. Yuk, kunjungi sekarang dan temukan produk terbaik untuk si kecil!
References
- Chan, L. Y. S., Chiu, P. Y., & Lau, T. K. (2000). An in-vitro study of the teratogenicity of the herbal medicine astragalus membranaceus. Birth Defects Research Part B: Developmental and Reproductive Toxicology, 56(3), 268–272. https://doi.org/10.1002/1520-6866(200011)
- National Center for Complementary and Integrative Health. (2020). Astragalus. U.S. Department of Health and Human Services. https://www.nccih.nih.gov/health/astragalus
- U.S. Food and Drug Administration. (n.d.). FDA does not regulate dietary supplements as strictly as drugs. https://www.fda.gov/food/dietary-supplements
- Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia. (2024). Cek Produk BPOM. https://cekbpom.pom.go.id