Pernahkah Mams mengalami ASI tiba-tiba menetes saat si kecil menangis? Jika iya, itu artinya let-down reflex Mams sedang aktif. Refleks alami ini muncul saat tubuh merespons kebutuhan bayi, dan menjadi bagian penting dalam proses menyusui. Tapi tidak semua Mams langsung merasakan efek ini. Ada juga yang merasa ASI tidak keluar meski bayi sudah menempel di payudara.
Nah, bisa jadi penyebabnya adalah let-down reflex yang belum bekerja dengan optimal. Padahal, refleks ini sangat penting agar ASI bisa mengalir lancar dan proses menyusui terasa lebih nyaman. Yuk, kita kenali lebih dalam bagaimana mekanisme let-down reflex bekerja, serta cara-cara alami untuk mengoptimalkannya.
Pengertian Let-Down Reflex
Let-down reflex (LDR) adalah respons alami tubuh Mams saat bayi mulai menyusu. Ketika puting distimulasi oleh hisapan bayi, tubuh mengirim sinyal ke otak yang kemudian memicu pelepasan hormon oksitosin. Hormon inilah yang membuat sel-sel otot di sekitar alveoli payudara berkontraksi, sehingga ASI terdorong keluar ke saluran susu.
Refleks ini bekerja cepat, bahkan kadang bisa muncul hanya karena mendengar suara tangisan bayi atau melihat fotonya. Penting untuk dibedakan: produksi ASI ditentukan oleh hormon prolaktin, sedangkan let-down reflex bertugas untuk mengeluarkan ASI yang sudah diproduksi.
Karena itu, meskipun ASI banyak, jika LDR terhambat, bayi bisa kesulitan mendapatkan cukup susu. Respons ini juga sangat bergantung pada kondisi emosional Mams. Maka, semakin rileks dan nyaman Mams, semakin baik kerja LDR-nya.
Apa yang Menghambat Let-Down Reflex?
Beberapa hal bisa membuat refleks ini terganggu, dan ternyata bukan hanya soal stres. Faktor psikologis seperti kelelahan, kecemasan, trauma pasca melahirkan, bahkan baby blues bisa memengaruhi kerja hormon oksitosin. Saat tubuh tegang atau kurang rileks, pelepasan ASI pun bisa tersendat.
Selain itu, kondisi fisik seperti puting datar, posisi menyusui yang tidak tepat, atau stimulasi payudara yang kurang maksimal juga bisa memperlambat refleks. Lingkungan sekitar Mams pun punya peran besar, misalnya pencahayaan yang terlalu terang, kebisingan, atau suasana tidak nyaman bisa mengganggu proses alami ini.
Menariknya, pengalaman menyusui sebelumnya juga berpengaruh. Mams yang sudah pernah menyusui biasanya lebih cepat mengalami LDR karena tubuhnya sudah “mengenali” proses ini. Maka dari itu, menciptakan suasana nyaman dan mendukung sangat penting agar LDR bisa bekerja dengan baik.
Teknik Stimulasi Let-Down Reflex yang Jarang Diketahui
Berikut adalah teknik-teknik stimulasi let-down reflex yang bisa Mams lakukan, di antaranya:
1. Visualisasi dan Aroma Bayi
Melihat foto atau video bayi saat memerah ASI bisa membantu otak merespons seperti saat menyusui langsung. Bahkan aroma pakaian bayi juga bisa memicu oksitosin. Teknik ini sangat membantu jika Mams memompa ASI di tempat kerja atau jauh dari si kecil.
2. Latihan Napas Dalam & Guided Imagery
Teknik pernapasan 4‑7‑8 atau visualisasi proses menyusui terbukti mampu membuat tubuh lebih rileks. Saat pikiran tenang, hormon stres menurun dan oksitosin lebih mudah dilepaskan. Coba praktikkan selama 5–10 menit sebelum menyusui atau memompa.
3. Afirmasi Positif
Kalimat seperti “ASI-ku cukup dan mengalir lancar” bisa memberi efek psikologis positif pada tubuh. Afirmasi ini membantu tubuh lebih siap menyusui dan membentuk respons positif terhadap proses menyusui. Lakukan sambil bernapas dalam atau saat menggendong bayi.
4. Jadwal Menyusui yang Konsisten
Tubuh Mams bisa menyesuaikan diri dengan pola menyusui yang teratur. Saat menyusui dilakukan pada jam yang sama setiap hari, tubuh akan lebih siap memicu LDR secara otomatis.
5. Menyusui di Malam Hari
Pada malam hari, terutama sekitar pukul 02.00–06.00, hormon prolaktin berada di puncaknya. Inilah waktu terbaik untuk merangsang produksi ASI dan memperkuat refleks pengeluaran ASI. Bayi pun cenderung lebih tenang dan menyusu lebih lama saat malam.
Mengapa Let-Down Reflex Penting untuk ASI Eksklusif?
Let-down reflex bukan hanya soal ASI keluar. Ini juga membantu bayi menyusu dengan lebih efektif. Ketika refleks ini berjalan lancar, bayi bisa mendapatkan ASI dengan aliran yang stabil, sehingga merasa kenyang, tidur lebih nyenyak, dan tumbuh optimal.
Lebih dari itu, hormon oksitosin yang dilepaskan selama LDR juga memperkuat ikatan emosional antara Mams dan bayi. Jadi, menyusui tidak hanya soal nutrisi, tapi juga soal kedekatan dan rasa aman. Menurut RMC Health System, pelukan dari Ayah atau skin-to-skin contact, akan sangat membantu menguatkan momen bonding yang menurunkan stres, menciptakan kondisi optimal untuk LDR.
A Word From Navila
Let-down reflex adalah bagian penting dari perjalanan menyusui yang kadang terlupakan. Refleks ini membantu ASI keluar lebih lancar, namun sangat sensitif terhadap kondisi fisik dan emosional Mams. Maka dari itu, menjaga kenyamanan dan suasana hati Mams adalah langkah utama agar proses menyusui berjalan lebih mulus.

Jika Mams merasa LDR belum optimal atau ASI masih terasa sulit keluar, tidak ada salahnya mencoba dukungan alami. Navila ASI Booster hadir dengan bahan pilihan yang bantu menstimulasi hormon oksitosin dan menciptakan rasa tenang selama menyusui. Saat tubuh dan pikiran lebih rileks, refleks alami pun bekerja lebih baik.
Yuk, bantu proses menyusui Mams jadi lebih menyenangkan dan bermakna bersama Navila!
References
- World Health Organization. (2009). Guide to hygiene and sanitation in aviation. World Health Organization. https://books.google.com/books?hl=en&lr=&id=_HNEPT_MOG8C&oi=fnd&pg=PR1&dq=Infant+and+Young+Child+Feeding:+Model+Chapter+for+Textbooks+for+Medical+Students+and+Allied+Health+Professionals.+Show+details+Geneva:+World+Health+Organization%3B+2009.&ots=yQkUECf7AW&sig=tNF054Q3BUzcmUi6i9P9qZ_VOFY
- RMC Health System. The Transformative Power of Skin-to-Skin Contact with Your Newborn. Retrieved from https://rmccares.org/2024/07/02/the-transformative-power-of-skin-to-skin-contact-with-your-newborn/
- Parents. What to Know About Breastfeeding and the Letdown Reflex. Retrieved from https://www.parents.com/letdown-reflex-8646116
- Mardiah, M., Sumarni, S., & Isnawati, M. (2023). Effect of Mindfulness-Based Stress Reduction (MBSR) on Oxytocin Levels and Stress in Breastfeeding Mothers. Contagion: Scientific Periodical Journal of Public Health and Coastal Health, 5(4), 1257-1269. https://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/contagion/article/view/16933/0
- Mohd Shukri, N. H., Wells, J. C., & Fewtrell, M. (2018). The effectiveness of interventions using relaxation therapy to improve breastfeeding outcomes: A systematic review. Maternal & child nutrition, 14(2), e12563. https://onlinelibrary.wiley.com/doi/abs/10.1111/mcn.12563
- Infant, W. H. O. (2009). young child feeding: Model chapter for textbooks for medical students and allied health professionals. Mt. Res. Dev. Geneva, Switzerland: WHO Library Cataloguing-inPublication Data.
- Web MD. What is the Let Down Reflex? Retrieved from https://www.webmd.com/baby/what-is-the-let-down-reflex
- Oregon State University. Lactation. Retrieved from https://open.oregonstate.education/aandp/chapter/28-6-lactation/