Masuk angin pada anak sering kali membuat Mams khawatir, terutama saat si kecil tampak lesu, perutnya kembung, atau menjadi lebih rewel dari biasanya. Kondisi ini memang umum terjadi, namun bisa mengganggu kenyamanan dan aktivitas hariannya. Tak heran jika banyak Mams memilih cara alami seperti mengoleskan minyak kayu putih atau eucalyptus oil untuk membantu meredakan gejalanya. Sensasi hangatnya terasa menenangkan, tapi pernahkah Mams bertanya, apakah eucalyptus benar-benar efektif membantu mengatasi masuk angin pada anak dari sisi ilmiah?
Meski telah digunakan secara turun-temurun, penting bagi Mams memahami bagaimana sebenarnya eucalyptus bekerja di tubuh si kecil. Kandungan alaminya dipercaya mampu membantu meredakan rasa tidak nyaman saat tubuh terasa “masuk angin”. Namun, penggunaannya tetap perlu dilakukan dengan hati-hati agar aman untuk kulit sensitif. Dalam artikel ini, Mams akan menemukan penjelasan ilmiah seputar manfaat eucalyptus, cara penggunaannya yang tepat, serta tanda-tanda kapan sebaiknya Mams membawa si kecil ke dokter agar penanganannya lebih optimal.
Benarkah Eucalyptus Bisa Mengatasi Masuk Angin pada Anak?
Istilah “masuk angin” bukan istilah medis, Mams. Kondisi ini lebih menggambarkan sekumpulan gejala seperti perut kembung, badan meriang, hingga hidung tersumbat. Dalam dunia medis, keluhan tersebut bisa disebabkan oleh gangguan pencernaan, kelelahan, perubahan suhu, atau infeksi ringan. Jadi, ketika si kecil tampak tidak nyaman karena masuk angin pada anak, tubuhnya sebenarnya sedang menyesuaikan diri terhadap perubahan kondisi fisik maupun lingkungan. Pemahaman ini penting agar Mams tahu bahwa penggunaan eucalyptus berfungsi membantu meringankan gejala, bukan mengobati penyebab utamanya.
Minyak eucalyptus mengandung senyawa aktif 1,8-cineole (eucalyptol) yang dikenal memiliki efek antiinflamasi, dekongestan, dan ekspektoran alami. Berdasarkan penelitian yang diterbitkan dalam Drug Research, senyawa ini membantu melancarkan saluran pernapasan serta mengurangi lendir pada infeksi saluran napas ringan. Selain itu, efek hangat yang dihasilkan juga membantu meningkatkan sirkulasi darah dan mengurangi rasa tidak nyaman di perut. Dengan begitu, eucalyptus dapat membantu meringankan gejala masuk angin pada anak seperti hidung tersumbat atau perut kembung, sehingga si kecil merasa lebih lega.
Namun, Mams perlu mengingat bahwa eucalyptus bukanlah obat utama untuk mengatasi masuk angin pada anak. Efeknya bersifat pendamping (supportive therapy), yaitu membantu meredakan gejala sementara tubuh si kecil memulihkan diri. Beberapa studi, termasuk ulasan dari Frontiers in Pediatrics, menyebutkan bahwa bukti klinis penggunaan eucalyptus pada anak masih terbatas. Karena itu, pastikan Mams memilih produk dengan kadar eucalyptus rendah dan hindari mengoleskannya di area wajah atau hidung agar tetap aman.
Kandungan Aktif Eucalyptus dan Manfaatnya untuk Tubuh Si Kecil
Kandungan utama pada minyak eucalyptus adalah 1,8-cineole atau eucalyptol, senyawa alami yang memberikan aroma khas sekaligus efek hangat pada kulit. Penelitian Frontiers in Pediatrics juga menyatakan senyawa ini memiliki sifat antiinflamasi, antimikroba, dan mukolitik, yang artinya dapat membantu meredakan peradangan ringan, melawan kuman, serta mengencerkan lendir di saluran napas. Saat dioleskan, sensasi hangatnya membantu melancarkan peredaran darah dan memberi rasa nyaman pada tubuh si kecil. Efek inilah yang menjadikan eucalyptus sering digunakan dalam minyak telon atau balsam khusus anak.
Dalam sistem pernapasan, eucalyptol bekerja dengan mengencerkan lendir dan membuka saluran udara agar napas lebih lega. Studi dalam Advances in Therapy menunjukkan bahwa 1,8-cineole dapat membantu memperbaiki fungsi pernapasan pada kasus flu ringan hingga bronkitis. Selain itu, senyawa ini juga menurunkan zat peradangan di paru-paru, sehingga membantu mengurangi batuk dan rasa sesak ringan. Karena itu, eucalyptus dapat menjadi pendamping alami untuk meringankan gejala masuk angin pada anak, terutama bila disertai pilek atau hidung tersumbat.
Meski begitu, Mams perlu tetap berhati-hati. Menurut Cosmetic Ingredient Review (CIR), kadar 1,8-cineole yang terlalu tinggi dapat menyebabkan iritasi jika dihirup langsung atau digunakan berlebihan. Maka, pastikan Mams memilih produk yang memang diformulasikan khusus untuk bayi atau balita, dengan kadar eucalyptus ringan. Oleskan tipis di dada, punggung, atau perut untuk memberikan rasa hangat sekaligus membantu melegakan napas. Dengan cara yang tepat, eucalyptus bisa menjadi solusi alami yang aman untuk membantu si kecil merasa lebih nyaman.
Cara Aman Menggunakan Eucalyptus untuk Si Kecil
Penggunaan eucalyptus untuk membantu meredakan masuk angin pada anak memang banyak dipilih karena efek hangatnya yang menenangkan. Namun, Mams perlu tahu bahwa minyak ini mengandung senyawa aktif yang cukup kuat, sehingga penggunaannya tidak boleh sembarangan. Menurut Johns Hopkins Medicine, essential oil seperti eucalyptus hanya aman digunakan dalam kadar 0,5–2,5% dan harus diencerkan, terutama untuk bayi dan balita. Hindari mengoleskannya langsung ke wajah atau area hidung karena bisa memicu iritasi. Kulit bayi jauh lebih sensitif, sehingga paparan kecil pun dapat menimbulkan reaksi yang tidak diinginkan.
Untuk penggunaan luar pada bayi, Mams dapat memilih minyak telon atau minyak kayu putih khusus bayi yang sudah diformulasi dengan kadar eucalyptus rendah. Area oles yang aman meliputi dada, punggung, dan perut. Sebelum pemakaian rutin, lakukan uji tempel kecil (patch test) di bagian lengan untuk memastikan tidak ada reaksi alergi. Jika muncul kemerahan atau iritasi, segera hentikan penggunaan. Cara sederhana ini membantu memastikan keamanan si kecil sekaligus menjaga efektivitas eucalyptus dalam membantu meredakan ketidaknyamanan tubuh.
Selain dioles, eucalyptus juga bisa digunakan sebagai aromaterapi ruangan. Cukup teteskan beberapa tetes minyak yang sudah diencerkan ke diffuser dan batasi durasinya. Menurut Johns Hopkins Medicine, paparan uap terlalu lama dapat membuat saluran napas menjadi kering atau teriritasi. Pastikan sirkulasi udara di ruangan tetap baik, dan hindari paparan langsung pada si kecil. Dengan pemakaian yang bijak, eucalyptus dapat memberikan rasa nyaman tanpa mengorbankan keamanan.
Kapan Mams Perlu Membawa Si Kecil ke Dokter?
Mams, perlu diingat bahwa eucalyptus hanya membantu meringankan gejala ringan seperti perut kembung, hidung tersumbat, atau tubuh yang terasa tidak nyaman. Kandungan cineole di dalamnya memberi efek hangat dan membantu melancarkan napas, namun tidak menyembuhkan penyebab utama masuk angin pada anak. Bila si kecil tampak lemas, rewel, atau tidak menunjukkan perbaikan setelah perawatan di rumah, Mams sebaiknya mulai memantau gejala lain yang mungkin muncul.
Tanda-tanda seperti demam tinggi di atas 38°C, muntah berulang, menolak makan atau minum, hingga sesak napas adalah sinyal bahwa tubuhnya sedang melawan infeksi yang lebih serius. Berdasarkan panduan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), kondisi ini bisa menandakan adanya gangguan saluran pernapasan atau infeksi virus yang memerlukan pemeriksaan medis segera. Jika napasnya tampak cepat, dada tampak tertarik saat bernapas, atau bibirnya membiru, segera bawa si kecil ke dokter agar mendapat penanganan yang tepat.
Selain itu, perhatikan juga lama durasi gejala. Bila demam, batuk, atau kembung tidak membaik dalam dua hingga tiga hari meski sudah diberikan perawatan ringan di rumah, Mams sebaiknya segera berkonsultasi ke dokter. Tindakan cepat akan membantu mencegah kondisi memburuk dan memastikan penyebab pastinya. Intinya, eucalyptus bisa menjadi pendamping alami di rumah, tetapi bukan pengganti diagnosis maupun pengobatan medis.
A Word From Navila
Mams, masuk angin pada anak memang sering bikin cemas, apalagi ketika dia tampak rewel dan sulit tidur. Kabar baiknya, eucalyptus bisa menjadi pendamping alami yang membantu meringankan gejala ringan seperti perut kembung, hidung tersumbat, atau tubuh yang terasa tidak nyaman. Kandungan 1,8-cineole di dalamnya memberi efek hangat menenangkan, membantu melancarkan sirkulasi darah, dan membuat si kecil merasa lebih nyaman.

Untuk pilihan yang lebih aman, Mams bisa menggunakan Navila Minyak Kayu Putih khusus untuk si kecil usia dua tahun ke atas. Formulasinya lembut dengan kandungan eucalyptus ringan yang memberi kehangatan lembut, membantu melegakan napas, dan menjaga tubuh tetap hangat lebih lama. Dengan pemakaian yang tepat, Mams tak hanya membantu meredakan gejala masuk angin pada anak secara alami, tapi juga memberikan perlindungan dan kenyamanan setiap hari.
References
- Juergens, U. R. (2014). Anti-inflammatory properties of the monoterpene 1.8-cineole: current evidence for co-medication in inflammatory airway diseases. Drug research, 64(12), 638-646.
- Kamin, W., Seifert, G., Zwiauer, K., Bonhoeffer, J., De Ketelaere, V., D’Avino, A., … & Kara, A. (2025). Phytotherapy for acute respiratory tract infections in children: a systematically conducted, comprehensive review. Frontiers in Pediatrics, 13, 1423250.
- Juergens, L. J., Worth, H., & Juergens, U. R. (2020). New perspectives for mucolytic, anti-inflammatory and adjunctive therapy with 1, 8-cineole in COPD and asthma: review on the new therapeutic approach. Advances in therapy, 37(5), 1737-1753.
- CIR. Safety Assessment of Eucalyptus globulus (Eucalyptus) – Derived Ingredients as Used in Cosmetics. Retrieved from https://www.cir-safety.org/sites/default/files/eucalyptus_1.pdf
- Hopkins Medicine. Are Essential Oils Safe for Children? Retrieved from https://www.hopkinsmedicine.org/health/wellness-and-prevention/are-essential-oils-safe-for-children
- IDAI. Demam: Kapan Harus ke Dokter? Retrieved from https://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/demam-kapan-harus-ke-dokter





