Memahami perbedaan antara mental illness (penyakit mental) dan mental disorder (gangguan mental) penting untuk penanganan yang tepat. Meskipun sering digunakan bergantian, keduanya memiliki makna yang berbeda.

WHO menyebutkan, 1 dari 4 orang di dunia akan mengalami gangguan mental atau neurologis dalam hidupnya. Data Kemenkes RI juga menunjukkan bahwa prevalensi gangguan mental emosional pada usia 15 tahun ke atas mencapai 9,8%, yang menunjukkan bahwa remaja rentan mengalami masalah kesehatan mental. Lalu, pa perbedaan antara mental illness dan mental disorder? Yuk, simak penjelasan berikut!

Apa itu Mental Illness dan Mental Disorder?

Mental illness maupun mental disorder sering digunakan oleh medis pada konteks kesehatan mental namun pada nuansa dan konotasi yang berbeda. Berikut penjelasan lengkapnya!

Mental Illness

Mental Illness adalah istilah umum yang merujuk pada berbagai gangguan kesehatan mental yang memengaruhi suasana hati, pikiran, dan perilaku.

Contohnya termasuk depresi, kecemasan, gangguan bipolar, dan skizofrenia. Gangguan ini membutuhkan perhatian medis dan sering dibahas dalam konteks klinis.

Data WHO SEARO menunjukkan India memiliki kasus depresi terbanyak, yakni 56,7 juta (4,5% dari populasi), sedangkan Maldives memiliki kasus terendah dengan 12.739 kasus (3,7%). Di Indonesia, terdapat 9,1 juta kasus depresi, sekitar 3,7% dari populasi.

Mental Disorder

Mental disorder merujuk pada gangguan yang didiagnosis berdasarkan kriteria medis ketat dalam DSM-5 atau ICD-10. Gangguan ini memiliki pola gejala yang konsisten dan mempengaruhi fungsi sehari-hari.

Contoh mental disorder meliputi Schizophrenia, OCD, PTSD, dan ASD. Menurut National Institute of Mental Health (NIMH), sekitar 1% populasi dunia mengalami schizophrenia, sementara OCD mempengaruhi 2-3% populasi, artinya setiap 100 orang, 2 hingga 3 orang mungkin mengalaminya.

Gejala dan Penanganan Mental Illness dan Mental Disorder

Menurut Dr. John Smith, mental illness dan mental disorder sering digunakan secara bergantian, tetapi penting untuk memahami perbedaan di antara keduanya agar dapat memberikan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Gejala dari Mental Illness dan Mental Disorder

Gejala gangguan mental (mental illness) dan gangguan perilaku (mental disorder) dapat berbeda-beda tergantung jenisnya.

  • Depresi: Gejalanya meliputi perasaan sedih yang mendalam, kehilangan minat pada aktivitas yang biasanya dinikmati, perubahan nafsu makan, dan gangguan tidur.
  • Skizofrenia: Ditandai dengan halusinasi, delusi, dan gangguan berpikir.
  • Gangguan makan (misalnya, anoreksia nervosa): Gejalanya termasuk penurunan berat badan ekstrem, citra tubuh yang terganggu, dan perilaku makan yang tidak normal.

Gejala ini bervariasi sesuai dengan jenis gangguan yang dialami.

Penanganan dari Mental Illness dan Mental Disorder

Penanganan mental illness melibatkan kombinasi terapi psikologis, obat-obatan, dan dukungan sosial. Terapi seperti Cognitive Behavioral Therapy (CBT) membantu mengubah pola pikir dan perilaku negatif, sementara obat seperti antidepresan atau antipsikotik mengelola gejala.

Penanganan mental disorder juga mencakup terapi dan obat, namun dengan pendekatan yang lebih spesifik tergantung jenis gangguan. Contohnya, pada OCD, terapi Exposure and Response Prevention (ERP) terbukti efektif. Dukungan keluarga dan komunitas juga penting untuk pemulihan.

Mengapa Penting Bagi Kita untuk Memahami Perbedaan Mental Illness dan Mental Disorder?

Penting untuk memahami perbedaan antara mental illness dan mental disorder agar bisa mendapatkan diagnosis dan perawatan yang tepat.

Pemahaman ini juga membantu mengurangi stigma seputar kesehatan mental. Keluarga yang paham akan perbedaan ini dapat memberikan dukungan emosional yang lebih sesuai dan menciptakan lingkungan yang positif. Misalnya, seseorang dengan gangguan kecemasan membutuhkan dukungan yang berbeda dari yang mengalami gangguan bipolar.

Untuk itu, berikut beberapa tips untuk Bunda dan keluarga dalam mendukung anggota yang mengalami Mental Illness atau Mental Disorder.

1. Edukasi Diri Sendiri

Penting untuk mengetahui lebih banyak tentang mental illness atau mental disorder yang dihadapi. Membaca buku, artikel, dan sumber daya online dapat memberikan pengetahuan yang lebih dalam. Dengan mempelajari kondisi ini, keluarga bisa lebih siap memberikan dukungan yang tepat.

2. Ciptakan Lingkungan yang Mendukung

Buatlah rumah menjadi tempat yang aman dan nyaman. Kurangi situasi yang dapat memicu stres atau kecemasan, seperti konflik yang tidak perlu atau lingkungan yang berisik.

Melalui lingkungan yang positif dan mendukung akan dapat membantu pemulihan kondisi mental seseorang.

3. Beri Dukungan Emosional

Cobalah mendengarkan keluh kesah tanpa menghakimi, ini akan bisa sangat membantu. Tunjukkan empati dan pengertian terhadap perasaan dan pengalaman mereka.

Dukungan emosional dari keluarga bisa meningkatkan kualitas hidup individu dengan masalah kesehatan mental.

4. Jaga Kesehatan Diri Sendiri

Mendukung anggota keluarga dengan kondisi mental bisa melelahkan. Pastikan Bunda dan keluarga juga menjaga kesehatan fisik dan mental sendiri dengan cara berolahraga, makan sehat, dan cukup istirahat.

5. Terlibat dalam Perawatan

Jika memungkinkan, ikut serta dalam sesi terapi atau konseling. Ini dapat membantu Bunda dan keluarga lebih memahami kondisi yang dihadapi dan cara terbaik untuk memberikan dukungan.

Selain itu, melalui komunikasi yang baik dengan profesional kesehatan mental dapat memberikan wawasan dan strategi dalam mendukung anggota keluarga.

6. Cari Bantuan Profesional

Jangan ragu untuk mencari bantuan dari profesional kesehatan mental, seperti psikolog atau psikiater. Mereka memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk memberikan panduan dan dukungan yang dibutuhkan.

WHO merekomendasikan intervensi awal dalam penanganan masalah kesehatan mental untuk mencegah kondisi memburuk.

Kesimpulannya, memahami perbedaan antara mental illness dan mental disorder sangat penting untuk penanganan yang tepat. Sebagai orang tua, Bunda dan Ayah perlu menjaga kesehatan fisik dan mental anak, karena mental anak yang sehat bergantung pada parenting orang tua.

Mental illness dan mental disorder membutuhkan perhatian berbeda, dan pemahaman yang jelas dapat membantu memilih metode perawatan yang lebih efektif. Pengetahuan ini juga membantu mengurangi stigma dan menciptakan lingkungan yang mendukung pemulihan.

Yuk, kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Semoga bermanfaat!