Ada rasa panik setiap kali mendengar cerita melahirkan. Dada sesak saat lihat video persalinan. Bahkan, sekadar membayangkan hamil saja sudah membuat pikiran penuh ketakutan. Jika Mams pernah mengalami hal serupa, mungkin Mams bertanya-tanya apakah rasa takut hamil bisa menjadi gangguan psikologis?
Jawabannya bisa. Rasa takut yang begitu mendalam dan terus mengganggu ini dikenal sebagai tokophobia. Kondisi ini nyata, bukan drama, dan bisa dialami siapa saja, termasuk perempuan yang belum pernah hamil, atau yang pernah mengalami pengalaman melahirkan traumatis. Artikel ini akan mengajak Mams memahami tokophobia lebih dalam, dari definisi, gejala, penyebab, hingga cara menghadapinya agar masa kehamilan tak lagi terasa menakutkan.
Apa Itu Tokophobia?
Tokophobia adalah gangguan kecemasan spesifik yang ditandai dengan ketakutan ekstrem terhadap kehamilan serta persalinan. Rasa takut ini jauh melampaui kecemasan normal yang biasa dialami menjelang melahirkan. Tokophobia bisa membuat seseorang menolak kehamilan sama sekali, bahkan jika sebenarnya menginginkan anak. Dalam dunia medis, kondisi ini sudah diakui dan termasuk dalam kategori specific phobia menurut klasifikasi International Classification of Diseases (ICD‑10‑CM).
Tokophobia terbagi menjadi dua jenis, yaitu primer dan sekunder. Tokophobia primer terjadi pada perempuan yang belum pernah hamil sebelumnya. Biasanya dipicu oleh cerita negatif, trauma masa kecil, atau rasa takut kehilangan kendali. Sementara tokophobia sekunder muncul setelah seseorang mengalami proses persalinan yang traumatis, seperti komplikasi medis, kehilangan bayi, atau rasa tidak dihargai saat melahirkan.
Dampak tokophobia tidak hanya terbatas pada mental ibu, tetapi juga bisa memengaruhi relasi dan keputusan besar dalam hidup. Banyak perempuan yang akhirnya menunda atau menolak kehamilan karena takut akan prosesnya. Tidak jarang pula tokophobia memicu depresi, gangguan tidur, dan konflik dalam hubungan dengan pasangan. Menariknya, kondisi ini juga bisa terjadi pada pria, terutama jika pernah menyaksikan pengalaman persalinan traumatis yang dialami oleh istrinya.
Ciri-Ciri dan Gejala Tokophobia yang Sering Diabaikan
Tokophobia bukan hanya sekedar rasa takut yang bisa diabaikan. Ketakutan ini bisa begitu kuat hingga mengganggu aktivitas sehari-hari. Mams bisa merasa panik saat membayangkan kehamilan, menangis atau gemetar saat mendengar cerita kelahiran, dan bahkan merasa sesak napas tanpa sebab jelas. Beberapa bahkan mengalami gejala fisik seperti nyeri perut, keringat dingin, atau insomnia, padahal hasil pemeriksaan medis menunjukkan tidak ada kelainan.
Yang lebih mengkhawatirkan, tokophobia bisa membuat Mams menjauh dari hubungan seksual atau menolak rencana punya anak. Dalam kasus ekstrem, Mams bisa memutuskan melahirkan dengan operasi caesar meski tak ada indikasi medis, semata-mata karena takut melahirkan normal. Tanpa penanganan, tokophobia dapat berkembang menjadi depresi, PTSD, atau gangguan kecemasan lainnya yang lebih berat.
Apa Penyebab Tokophobia? Ini Lebih dari Sekadar Takut Sakit
Tokophobia adalah kondisi yang bisa berakar dari ketidaksiapan mental menghadapi perubahan besar dalam tubuh dan kehidupan. Ketakutan berlebihan ini tidak muncul begitu saja. Tokophobia bisa dipicu oleh pengalaman persalinan yang buruk di masa lalu. Misalnya, pendarahan hebat, merasa tidak dihargai tenaga medis, atau merasa terabaikan saat momen krusial. Itulah sebabnya tokophobia sekunder sering ditemukan pada perempuan yang pernah mengalami trauma saat melahirkan.
Namun tokophobia juga bisa dialami oleh perempuan yang belum pernah hamil, bahkan sejak remaja. Ini sering kali berkaitan dengan paparan cerita negatif seputar kehamilan dan persalinan, terutama dari media sosial, film, atau pengalaman orang sekitar. Trauma masa lalu seperti kekerasan seksual atau rasa kehilangan kontrol atas tubuh juga bisa menjadi akar yang dalam dan sulit disadari. Jika tidak ada lingkungan yang mendukung atau edukasi yang tepat, ketakutan ini akan terus berkembang diam-diam.
Cara Menghadapi Tokophobia agar Kehamilan Tidak Terasa Menakutkan
Merasa cemas berlebihan saat membayangkan kehamilan atau persalinan bukan hal yang sepele. Jika rasa takut ini terus menghantui, penting bagi Mams untuk mengetahui langkah-langkah yang bisa membantu mengatasinya. Berikut cara menghadapi tokophobia agar masa kehamilan terasa lebih tenang dan terkendali.
1. Cognitive Behavioral Therapy (CBT)
Terapi ini sangat efektif untuk mengubah pola pikir negatif menjadi lebih realistis. Dalam kasus tokophobia, CBT membantu Mams mengenali dan menghadapi pikiran menakutkan soal kehamilan, lalu secara perlahan menggantinya dengan pemahaman yang lebih rasional. Pendekatan ini bisa dilakukan secara langsung maupun daring, sehingga fleksibel untuk Mams yang sibuk.
2. EMDR (Eye Movement Desensitization and Reprocessing)
Jika ketakutan berasal dari trauma masa lalu, EMDR bisa membantu “me-rekam ulang” memori tersebut tanpa beban emosi negatif. Terapi ini efektif terutama bagi Mams yang pernah mengalami tokophobia sekunder akibat pengalaman melahirkan yang buruk.
3. Mindfulness & Hypnobirthing
Latihan pernapasan, visualisasi, dan teknik sugesti positif bisa membantu Mams merasa lebih rileks. Mindfulness mengajak Mams hadir penuh di saat ini tanpa dikendalikan ketakutan akan masa depan. Hypnobirthing pun memperkuat kesiapan mental dengan membangun persepsi positif terhadap proses melahirkan.
4. Edukasi dan Konsultasi Profesional
Makin paham, makin tenang. Edukasi perlahan seputar kehamilan dan persalinan bisa membantu melawan ketakutan yang muncul karena ketidaktahuan. Jika dirasa perlu, jangan ragu untuk berkonsultasi dengan psikolog yang berpengalaman menangani kasus Mams hamil.
5. Dukungan Pasangan
Suami bukan hanya pendamping, tapi juga pilar utama dalam pemulihan. Dukungan emosional dari pasangan bisa membuat Mams merasa lebih kuat dan tidak sendirian. Bahkan, sekadar mendengarkan dengan empati bisa memberikan dampak besar dalam meredakan kecemasan.
A Word From Navila
Rasa takut akan kehamilan bukanlah kelemahan. Tokophobia adalah kondisi nyata, dan Mams tidak sendirian. Dengan pendekatan yang tepat, baik dari sisi psikologis, emosional, maupun sosial, ketakutan ini bisa diatasi. Tidak ada proses yang instan, tapi setiap langkah kecil menuju ketenangan adalah bentuk keberanian luar biasa.

Navila percaya bahwa kenyamanan Mams dimulai dari hal-hal sederhana. Aroma lembut dari Minyak Telon Navila dengan sentuhan aroma green tea, lavender, dll, bisa menjadi teman relaksasi alami, membantu Mams menciptakan suasana yang lebih tenang di rumah. Kehangatan yang menyentuh lembut tubuh bukan hanya memberi efek fisik, tapi juga menenangkan batin. Karena Mams berhak merasa damai, bahkan sejak dalam masa penantian si kecil.
References
- Verywell Mind. Tokophobia: Fear of Childbirth and Pregnancy. Retrieved from https://www.verywellmind.com/tokophobia-overview-4684507
- Takegata, M., Usui, Y., Sohda, S., Takeda, S., Takeda, J., Saito, T., … & Kitamura, T. (2023, February). Tokophobia: case reports and narratives of ten Japanese women. In Healthcare (Vol. 11, No. 5, p. 696). MDPI. https://www.mdpi.com/2227-9032/11/5/696
- Masoumi, M., & Elyasi, F. (2021). Tokophobia in Fathers: A Narrative Review. Iranian Journal of Psychiatry & Behavioral Sciences/Progress in Psychiatry & Behavioral Sciences, 15(1). https://brieflands.com/articles/ijpbs-104511
- Ganapathy, T. (2015). Tokophobia among first time expectant fathers. International Journal of Psychiatric Nursing, 1(1), 99-106. https://xdocs.pub/doc/ijpn-24-march-with-doi-jn67zg446gor#page=106
- ACOG. Tokophobia: What to Know About This Severe Fear of Pregnancy and Childbirth. Retrieved from https://www.acog.org/womens-health/experts-and-stories/the-latest/tokophobia-what-to-know-about-this-severe-fear-of-pregnancy-and-childbirth
- Striebich, S., Mattern, E., & Ayerle, G. M. (2018). Support for pregnant women identified with fear of childbirth (FOC)/tokophobia–A systematic review of approaches and interventions. Midwifery, 61, 97-115. https://www.sciencedirect.com/science/article/pii/S0266613818300524
- Abdelaziz, E. M., Alshammari, A. M., Elsharkawy, N. B., Oraby, F. A., & Ramadan, O. M. E. (2025). Digital intervention for tokophobia: a randomized controlled trial of internet-based cognitive behavioral therapy on fear of childbirth and self-efficacy among Egyptian pregnant women. BMC Pregnancy and Childbirth, 25(1), 233. https://link.springer.com/article/10.1186/s12884-025-07341-5
- Baas, M. A. M., Van Pampus, M. G., Stramrood, C. A. I., Dijksman, L. M., Vanhommerig, J. W., & de Jongh, A. (2022). Treatment of pregnant women with fear of childbirth using EMDR therapy: results of a multi-center randomized controlled trial. Frontiers in psychiatry, 12, 798249. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/fpsyt.2021.798249/full
- Psychology Today. How to Treat Tokophobia in Therapy. Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/finding-balance-postpartum/202011/how-to-treat-tokophobia-in-therapy