Selama kehamilan, tubuh Bunda akan mengalami berbagai perubahan hormon yang berdampak pada kondisi kulit, seperti kulit kering dan flek hitam.

Maka dari itu memilih produk skincare yang tepat dapat menjadi pilihan untuk tetap menjaga kesehatan kulit Bunda.

Gunakan skincare dengan kandungan yang aman untuk ibu hamil berdasarkan dokter atau ahli dermatologi.

Dalam memakai skincare pun tidak boleh asal-asalan ya. Bunda harus menggunakan skincare secara berurutan dan tidak boleh asal mencampurnya.

Bagaimana urutan skincare routine yang tepat untuk ibu hamil? Berikut penjelasannya.

Mengapa Bunda Harus Melakukan Skincare Routine saat Hamil?

Selama kehamilan, tubuh Bunda akan mengalami perubahan hormon yang signifikan, perubahan ini dapat mempengaruhi kondisi kulit Bunda.

Hormon-hormon seperti estrogen dan progesteron meningkat secara dramatis, yang dapat menyebabkan beberapa perubahan kulit yang khas.

Salah satu perubahan yang paling umum adalah hiperpigmentasi atau “masker kehamilan” (chloasma). Perubahan ini menyebabkan bercak-bercak gelap pada wajah Bunda.

Menurut American Academy of Dermatology, sekitar 50-70% wanita hamil mengalami kondisi ini akibat peningkatan melanin yang dipengaruhi oleh hormon.

Hormon juga dapat mempengaruhi kemampuan kulit untuk mempertahankan kelembaban. Perubahan kadar hormon dapat menyebabkan kulit menjadi lebih kering dan gatal.

Hormon progesteron, misalnya, dapat menyebabkan kelenjar sebaceous menghasilkan minyak lebih sedikit, yang berkontribusi pada kekeringan kulit.

Mengapa Bunda Harus Melakukan Skincare Routine saat Hamil?

Selain itu, stretch marks atau garis-garis peregangan juga akan muncul saat Bunda hamil.

Stretch marks adalah hasil dari peregangan cepat kulit yang disebabkan oleh pertumbuhan perut dan payudara selama kehamilan.

Perubahan hormon juga berperan dalam mengurangi elastisitas kulit, yang membuatnya lebih rentan terhadap stretch marks.

Untuk itu, Bunda harus merawat kulit dengan baik, salah satu caranya adalah dengan melakukan skincare routine.

Bunda harus tahu, memilih skincare yang tidak tepat selama kehamilan bisa memiliki dampak negatif baik bagi Bunda maupun bayi.

Beberapa faktor yang harus diperhatikan meliputi:

1. Bahan Kimia Berbahaya

Beberapa bahan dalam produk skincare, seperti retinoid, hidrokuinon, dan asam salisilat dalam konsentrasi tinggi, dapat berpotensi membahayakan.

Penelitian yang diterbitkan dalam Journal of the American Academy of Dermatology menunjukkan bahwa retinoid, yang digunakan untuk perawatan jerawat dan anti-penuaan, dapat menyebabkan cacat lahir jika digunakan dalam dosis tinggi selama kehamilan.

2. Reaksi Alergi

Kulit yang lebih sensitif selama kehamilan dapat lebih mudah mengalami reaksi alergi terhadap produk skincare.

Penggunaan produk yang tidak sesuai dapat menyebabkan ruam, gatal, atau reaksi yang lebih serius, yang bisa mengganggu kenyamanan ibu hamil.

3. Penyerapan Bahan Aktif

Beberapa bahan aktif dalam produk perawatan kulit dapat diserap melalui kulit dan masuk ke aliran darah.

Ini bisa mempengaruhi janin, terutama jika produk tersebut mengandung bahan kimia yang belum sepenuhnya diuji keamanannya selama kehamilan.

Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists, penting untuk memilih produk yang telah teruji dan disetujui untuk penggunaan selama kehamilan untuk mengurangi risiko potensi efek samping.

Urutan Skincare Routine yang Tepat untuk Ibu Hamil

Beberapa langkah ini perlu Bunda ikuti supaya keamanan Bunda dan janin terjaga dalam pengaplikasian skincare. Berikut langkah-langkahnya:

1. Cleanser

Urutan Skincare Routine yang Tepat untuk Ibu Hamil: Cuci Muka

Selama kehamilan, perubahan hormon dapat menyebabkan kulit menjadi lebih sensitif dan rentan terhadap iritasi.

Pilihan pembersih yang lembut adalah kunci untuk menjaga kesehatan kulit tanpa menimbulkan masalah tambahan.

Bunda dapat mencuci wajah Bunda dengan facial wash yang lembut dan gunakan air hangat karena akan merelaksasi kulit Bunda.

Menurut American Academy of Dermatology (AAD), pembersih wajah yang berbasis air dan bebas dari sulfat adalah pilihan terbaik.

Sulfat, seperti sodium lauryl sulfate, dapat menyebabkan kulit kering dan iritasi, yang dapat diperparah selama kehamilan.

Pilihlah pembersih dengan bahan-bahan alami seperti chamomile atau aloe vera, yang dikenal lembut dan menenangkan kulit.

2. Serum

Urutan Skincare Routine yang Tepat untuk Ibu Hamil: Serum

Masalah kulit seperti pigmentasi berlebihan atau kekeringan sering terjadi selama kehamilan.

Menggunakan produk serum khusus dapat membantu mengatasi masalah ini dengan aman. Bunda bisa langsung mengaplikasikan serum sesaat setelah mencuci wajah.

Untuk pigmentasi, produk yang mengandung vitamin C dan hyaluronic acid dapat membantu mencerahkan kulit dan meratakan warna kulit tanpa risiko bagi janin.

Bahan-bahan ini memiliki sifat anti-inflamasi dan antioksidan yang dapat mengurangi hiperpigmentasi.

3. Moisturizer/Pelembab

Urutan Skincare Routine yang Tepat untuk Ibu Hamil: Moisturizer

Kulit ibu hamil sering mengalami perubahan yang dapat menyebabkan kekeringan atau stretch marks (garis-garis halus).

Pelembab yang tepat dapat membantu menjaga kelembaban dan elastisitas kulit. Gunakan pelembab yang aman di wajah Bunda secara merata setelah menggunakan serum.

Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan pelembab yang mengandung bahan seperti cocoa butter, shea butter, dan vitamin E dapat membantu mengurangi risiko pengembangan stretch marks.

Studi yang diterbitkan dalam Dermatology Research and Practice menemukan bahwa pelembab dengan kandungan minyak nabati dapat meningkatkan elastisitas kulit dan mengurangi pembentukan stretch marks.

4. Sunscreen

Urutan Skincare Routine yang Tepat untuk Ibu Hamil: Sunscreen

Kulit ibu hamil cenderung lebih rentan terhadap hiperpigmentasi, seperti melasma atau “masker kehamilan,” akibat perubahan hormon.

Penggunaan sunscreen yang aman dapat membantu melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV.

JIka Bunda hendak keluar rumah, wajib sekali memakai sunscreen ya Bun. Sunscreen akan melindungi wajah Bunda dari paparan sinar UV berbahaya.

Menurut penelitian, sunscreen dengan spektrum luas yang mengandung zinc oxide atau titanium dioxide adalah pilihan yang aman dan efektif selama kehamilan.

Produk ini biasanya dianggap non-komedogenik dan lebih sedikit menyebabkan iritasi.

5. Eksfoliasi

Urutan Skincare Routine yang Tepat untuk Ibu Hamil: Eksfoliasi

Eksfoliasi dapat membantu menghilangkan sel-sel kulit mati dan memperbaiki tekstur kulit. Namun, ibu hamil harus berhati-hati dalam memilih produk eksfoliasi untuk menghindari iritasi.

Bunda bisa menggunakan kapas lembut untuk membersihkan wajah Bunda menggunakan produk eksfoliasi.

Atau Bunda bisa langsung memakainya langsung pada wajah. Gunakan secara rutin 2-3 kali dalam seminggu. Setiap produk beda cara pemakaiannya ya Bunda.

Eksfoliator yang mengandung asam laktat atau asam mandelic lebih lembut dan cenderung lebih aman selama kehamilan dibandingkan dengan asam salisilat tinggi.

Asam salisilat dalam dosis tinggi dapat diserap melalui kulit dan dapat memiliki efek sistemik yang tidak diinginkan.

Sekarang, Bunda sudah tahu bagaimana melakukan skincare routine dengan benar.

Bunda sangat dilarang mencampur-campur bahan skincare sembarangan dan memakai bahan skincare yang terlalu aktif seperti Retinoid dan Salicylic Acid.

Jadi, Bunda harus mencermati kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil.

Tips Merawat Kulit Bunda Agar Senantiasa Terawat saat Hamil

Berikut beberapa tips buat Bunda dalam merawat kulit Bunda agar senantiasa terawat dan sehat saat hamil, di antaranya:

1. Nutrisi yang Baik untuk Kulit

Nutrisi yang Baik untuk Kulit

Selama kehamilan, tubuh Bunda memerlukan nutrisi yang optimal untuk mendukung kesehatan kulit.

Beberapa nutrisi penting yang dapat mempengaruhi kesehatan kulit Bunda meliputi:

  • Asam Lemak Omega-3: Asam lemak omega-3, yang terdapat dalam ikan berlemak (seperti salmon dan sarden), kacang-kacangan, dan biji chia, membantu menjaga kelembaban kulit dan mengurangi peradangan. Penelitian menunjukkan bahwa omega-3 dapat mengurangi risiko terjadinya dermatitis dan mengurangi efek peradangan pada kulit.
  • Vitamin C: Vitamin C merupakan antioksidan yang berperan penting dalam sintesis kolagen, yang membantu menjaga kekenyalan dan kekencangan kulit. Buah-buahan seperti jeruk, kiwi, dan stroberi adalah sumber vitamin C yang baik.
  • Vitamin E: Vitamin E juga memiliki sifat antioksidan yang dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat radikal bebas. Sumber vitamin E termasuk kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran hijau.
  • Zinc: Mineral ini berperan dalam proses penyembuhan kulit dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Makanan kaya zinc meliputi daging merah, makanan laut, dan produk susu.

2. Hidrasi yang Cukup

Hidrasi yang Cukup

Hidrasi adalah kunci untuk menjaga kelembapan kulit. Selama kehamilan, kebutuhan cairan Bunda akan meningkat untuk mendukung volume darah yang lebih besar dan kesehatan plasenta.

Mengonsumsi cukup air dapat membantu mencegah kulit kering dan memperbaiki elastisitas kulit. Bunda disarankan untuk minum minimal 8 gelas air per hari.

3. Olahraga Teratur

Olahraga Teratur

Olahraga tidak hanya bermanfaat bagi kesehatan umum, tetapi juga dapat meningkatkan sirkulasi darah, yang membantu menjaga kulit tampak sehat dan bercahaya.

Aktivitas fisik seperti jalan cepat, berenang, atau yoga dapat membantu Bunda mengurangi stres dan meningkatkan mood, yang berdampak positif pada kesehatan kulit.

4. Tidur yang Cukup

Tidur yang Cukup

Tidur yang berkualitas sangat penting untuk regenerasi sel kulit Bunda. Selama kehamilan, perubahan hormon dapat mempengaruhi pola tidur, sehingga penting untuk mencari cara untuk meningkatkan kualitas tidur, seperti menciptakan rutinitas tidur yang konsisten dan menciptakan lingkungan tidur yang nyaman.

5. Manajemen Stres

Stres dapat mempengaruhi kesehatan kulit dengan meningkatkan produksi hormon stres seperti kortisol, yang dapat menyebabkan masalah kulit seperti jerawat dan eksim.

Teknik manajemen stres seperti meditasi, pernapasan dalam, dan aktivitas relaksasi lainnya dapat membantu mengurangi dampak stres pada kulit.

6. Penghindaran Zat Berbahaya

Menghindari paparan zat berbahaya seperti rokok dan alkohol sangat penting selama kehamilan.

Kedua zat ini dapat memiliki efek negatif pada kesehatan kulit Bunda dan janin. Penelitian menunjukkan bahwa merokok dapat menyebabkan penuaan dini dan kerusakan kulit.

A Word From Navila

Itulah dia informasi seputar urutan skincare routine yang tepat untuk ibu hamil buat Bunda.

Dalam menghadapi berbagai perubahan kulit selama kehamilan, menjaga rutinitas perawatan kulit yang tepat menjadi sangat penting untuk kesehatan dan penampilan kulit Bunda yang hamil. 

Mengikuti urutan skincare yang sesuai, dapat membantu mengatasi masalah kulit seperti kekeringan, hiperpigmentasi, dan stretch marks. 

Dengan pendekatan yang tepat, Bunda dapat menjaga kulit tetap sehat dan glowing sepanjang kehamilan, sambil meminimalkan risiko efek samping yang tidak diinginkan.

Mau informasi terlengkap dan terupdate lainnya Bunda? Yuk, kunjungi akun media sosial Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Sehat selalu Bunda!