Apakah si kecil sering rewel dan susah tidur hingga larut malam, Mams? Jangan khawatir, kondisi ini wajar dialami banyak bayi, terutama saat pola tidurnya belum terbentuk dengan baik. Tapi, jika dibiarkan terus-menerus, tentu bisa bikin Mams kelelahan, ya!

Nah, salah satu cara yang bisa membantu si kecil tidur lebih nyenyak dan teratur adalah dengan sleep training. Metode ini melatih bayi tidur mandiri, sekaligus membantu Mams menikmati waktu istirahat tanpa harus begadang setiap malam. Penasaran bagaimana cara melakukan sleep training pada bayi? Yuk, simak panduan lengkapnya agar si kecil bisa tidur lebih lelap dan berkualitas!

Apa itu Sleep Training?

Sleep training adalah metode yang membantu bayi belajar tidur sendiri dan kembali tidur saat terbangun di malam hari. Tujuannya tak hanya membuat tidur bayi lebih nyenyak, tapi juga mendukung perkembangan emosional, kognitif, serta kualitas tidur seluruh keluarga. American Academy of Pediatrics (AAP) menegaskan bahwa sleep training yang dilakukan dengan cara yang tepat aman dan efektif, bahkan bisa mengurangi stres pada orang tua karena pola tidur bayi jadi lebih teratur.

Banyak orang tua yang bertanya-tanya, apakah sleep training aman untuk bayi? Jawabannya ya, asalkan dilakukan dengan metode yang tepat dan sesuai kebutuhan bayi. Penting untuk memperhatikan kesiapan usia, kondisi fisik, dan memastikan lingkungan tidur yang aman sebelum memulai.

Lalu, umur berapa bayi bisa sleep training? Waktu ideal memulainya biasanya saat bayi berusia 4 hingga 6 bulan, ketika ritme sirkadian mulai terbentuk dan bayi mulai mampu menenangkan diri, seperti mengisap jari. Namun, setiap bayi berkembang dengan kecepatannya masing-masing, jadi penting bagi orang tua untuk memperhatikan tanda-tanda kesiapan sebelum mulai. Konsultasikan juga dengan dokter anak agar proses berjalan aman.

Apa saja Metode-metode Sleep Training yang Dapat Diterapkan?

Ada berbagai metode yang bisa Mams terapkan saat ingin melakukan sleep training untuk bayi 4 bulan atau lebih. Masing-masing metode punya kelebihan dan kekurangannya, berikut di antaranya:

1. The Chair

Cara Melakukan Sleep Training pada Bayi: The Chair

Cara ini dengan menaruh kursi di samping tempat tidur bayi. Mams duduk di kursi itu dan menemani bayi sampai tidur, lalu perlahan meninggalkan ruangan. Kalau bayi menangis, orang tua kembali duduk di kursi dan menemani lagi. Lama-kelamaan, jarak antara kursi dan tempat tidur bayi bisa dijauhkan sedikit demi sedikit.

  • Kelebihan: Memberikan rasa aman karena kehadiran orang tua dan proses yang lebih lembut.
  • Kekurangan: Membutuhkan waktu lebih lama dan kesabaran yang tinggi dari orang tua.

Cara penerapannya:

  • Rutinitas tidur: Mandikan bayi, berikan susu, bacakan cerita.
  • Suasana kamar: Pastikan suhu kamar nyaman, nyalakan lampu tidur.
  • Tanda-tanda tidur: Ganti piyama, berikan mainan atau selimut khusus.
  • Penerapan: Duduk di kursi di samping tempat tidur bayi sampai ia tertidur. Secara bertahap, jauhkan kursi setiap malam sampai Mams keluar dari kamar.

2. Pick Up, Put Down

Cara Melakukan Sleep Training pada Bayi: Pick Up, Put Down

Metode ini melibatkan menggendong bayi saat dia menangis, lalu meletakkannya kembali ke tempat tidur ketika ia sudah tenang. Begitu terus sampai bayi bisa tidur sendiri.

  • Kelebihan: Membantu bayi belajar tidur sendiri dengan dukungan orang tua.
  • Kekurangan: Membuat orang tua lelah karena sering mengangkat dan meletakkan bayi.

Cara penerapannya:

  • Rutinitas tidur: Mandikan bayi, nyanyikan lagu nina bobo, berikan susu.
  • Suasana kamar: Matikan lampu utama, pastikan tempat tidur aman.
  • Tanda-tanda tidur: Ganti piyama, berikan mainan atau selimut khusus.
  • Penerapan: Angkat bayi saat menangis untuk menenangkannya, lalu letakkan kembali di tempat tidur saat ia sudah tenang. Ulangi hingga bayi tertidur.

3. Bedtime Fading

Cara Melakukan Sleep Training pada Bayi: Bedtime Fading

Cara ini dengan menidurkan bayi lebih awal atau lebih lambat dari biasanya. Misalnya, orang tua bisa memajukan waktu tidur bayi 15 menit setiap malam sampai bayi menemukan waktu yang pas untuk tidur.

  • Kelebihan: Karena lembut dan bertahap, akan membantu bayi menemukan ritme tidur yang alami.
  • Kekurangan: Memerlukan waktu yang lama untuk melihat hasil.

Cara penerapannya:

  • Rutinitas tidur: Mandikan bayi, berikan susu, bacakan cerita.
  • Suasana kamar: Pastikan suhu kamar nyaman, nyalakan lampu tidur.
  • Tanda-tanda tidur: Ganti piyama, berikan mainan atau selimut khusus.
  • Penerapan: Geser waktu tidur bayi 15 menit lebih awal atau lebih lambat setiap malam hingga menemukan waktu tidur yang ideal.

4. Cry it Out

Cry it Out

Metode ini membiarkan bayi menangis saat terbangun di malam hari tanpa langsung meresponnya. Bayi akan belajar menenangkan diri dan kembali tidur sendiri.

  • Kelebihan: Memberikan hasil yang cepat.
  • Kekurangan: Metode ini bisa menimbulkan stres tinggi pada bayi dan orang tua.

Cara penerapannya:

  • Rutinitas tidur: Mandikan bayi, nyanyikan lagu nina bobo, berikan susu.
  • Suasana kamar: Matikan lampu utama, nyalakan lampu tidur.
  • Tanda-tanda tidur: Ganti piyama, berikan mainan atau selimut khusus.
  • Penerapan: Letakkan bayi di tempat tidur dan biarkan dia menangis sampai tertidur tanpa intervensi.

5. Metode Ferber

Metode Ferber

Metode ini menempatkan bayi di tempat tidur saat dia sudah mengantuk tapi belum tidur. Orang tua mengucapkan selamat malam lalu keluar kamar, membiarkan bayi tertidur sendiri. Orang tua bisa masuk kembali ke kamar untuk memeriksa bayi setelah beberapa menit, misalnya 3, 5, atau 10 menit, tapi jangan terlalu lama berada di dalam kamar.

  • Kelebihan: Membantu bayi belajar menenangkan diri sendiri, dan cukup efektif.
  • Kekurangan: Bisa menimbulkan stres pada bayi dan orang tua.

Cara penerapannya:

  • Rutinitas tidur: Mandikan bayi, bacakan cerita, nyanyikan lagu nina bobo.
  • Suasana kamar: Matikan lampu utama, nyalakan lampu tidur.
  • Tanda-tanda tidur: Ganti piyama, berikan mainan atau selimut khusus.
  • Penerapan: Letakkan bayi di tempat tidur saat mengantuk. Ucapkan selamat malam dan tinggalkan kamar. Kembali ke kamar dalam interval waktu yang semakin lama jika bayi menangis.

Bagaimana Cara Melakukan Sleep Training pada Bayi?

Sleep training adalah proses penting untuk membantu bayi belajar tidur sendiri. Menerapkan sleep training memerlukan pendekatan yang konsisten dan tenang. Berikut adalah langkah-langkah umum yang direkomendasikan oleh para ahli kesehatan untuk menerapkan sleep training:

1. Ciptakan Rutinitas Tidur yang Konsisten

Rutinitas tidur yang konsisten membantu bayi mengenali kapan waktunya tidur. Beberapa aktivitas yang bisa dimasukkan dalam rutinitas tidur meliputi:

  • Mandi air hangat
  • Membaca buku cerita
  • Mendengarkan musik lembut atau lagu nina bobo
  • Menyusui atau memberi botol susu

Rutinitas ini sebaiknya dilakukan pada waktu yang sama setiap malam agar bayi bisa terbiasa.

2. Siapkan Suasana Kamar Tidur yang Nyaman dan Aman

Kondisi kamar tidur yang nyaman dan aman sangat penting untuk membantu bayi tidur nyenyak. Pertimbangkan hal berikut:

  • Pastikan suhu kamar tidak terlalu panas atau dingin
  • Gunakan lampu tidur yang redup
  • Hindari kebisingan yang bisa mengganggu tidur bayi
  • Pastikan tempat tidur bayi aman dan bebas dari benda-benda yang bisa membahayakan.

3. Berikan Tanda-Tanda Tidur yang Jelas kepada Bayi

Berikan tanda-tanda tidur yang jelas agar bayi bisa mengerti bahwa sudah waktunya tidur. Ini bisa berupa:

  • Mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur
  • Mengganti baju bayi dengan piyama
  • Memberikan mainan atau selimut khusus yang hanya digunakan saat tidur.

4. Tetap Tenang dan Konsisten dalam Menerapkan Metode yang Dipilih

Ingat, setiap bayi butuh waktu yang berbeda. Mams mungkin bertanya, berapa lama proses sleep training bayi bisa berhasil? Biasanya, proses ini membutuhkan waktu antara beberapa hari hingga dua minggu, tergantung metode dan konsistensi orang tua dalam menerapkannya.

A Word From Navila

Mams, sleep training adalah langkah penting untuk membantu si kecil tidur lebih teratur dan mandiri, sekaligus memberi Mams waktu istirahat yang berkualitas. Dengan mengetahui cara melakukan sleep training pada bayi dan memilih metode yang cocok, proses ini bisa berjalan lebih lancar dan minim drama.

Minyak Telon untuk Bayi Kulit Sensitif: Minyak Telon Terwangi Navila

Sebagai pendamping sleep training, Mams bisa mengoleskan Minyak Telon Navila yang mengandung aromaterapi lavender. Aroma lembutnya membantu menenangkan si kecil dan menciptakan suasana tidur yang nyaman. Selain itu, Minyak Telon Navila juga melindungi dari gigitan nyamuk hingga 10 jam, sehingga tidur si kecil jadi lebih berkualitas.

Oleskan Minyak Telon Navila setelah mandi atau sebelum tidur untuk menciptakan suasana tidur yang nyaman dan aman bagi si kecil. Yuk, ketahui selengkapnya di: Navila Minyak Telon Bayi Anti Nyamuk Terbaik, Melindungi Hingga 10 Jam.


References

  • Gradisar, M., Jackson, K., Spurrier, N. J., Gibson, J., Whitham, J., Williams, A. S., … & Kennaway, D. J. (2016). Behavioral interventions for infant sleep problems: a randomized controlled trial. Pediatrics137(6). https://publications.aap.org/pediatrics/article-abstract/137/6/e20151486/52401
  • Sleep Foundation. Sleep Training. Retrieved from https://www.sleepfoundation.org/baby-sleep/sleep-training
  • Klik Dokter. Mengenal Sleep Training pada Bayi dan Cara Menerapkannya. Retrieved from https://www.klikdokter.com/ibu-anak/tips-parenting/mengenal-sleep-training-dan-cara-menerapkannya