Si kecil suka begadang Bunda? Pasti karena tidurnya tidak teratur. Nah, salah satu solusinya adalah dengan melakukan sleep training, Bunda.

Sleep training adalah metode yang bertujuan melatih bayi untuk tidur mandiri/sendiri sehingga memiliki waktu jadwal tidur yang jelas dan teratur.

Metode ini akan membuat si kecil tenang dan tidak rewel, serta membuat Bunda tidak kelelahan.

Lalu, bagaimana cara melakukan sleep training pada bayi? Simak penjelasan ini ya Bunda.

Apa itu Sleep Training?

Pelatihan tidur, atau sleep training, adalah cara yang dirancang untuk membantu bayi belajar tidur sendiri dan nyenyak sepanjang malam tanpa bantuan orang tua.

Bagi banyak orang tua, metode ini bisa jadi penyelamat yang memberikan malam yang lebih tenang dan istirahat yang berkualitas bagi seluruh keluarga.

Pelatihan tidur tidak hanya membantu bayi memiliki pola tidur yang teratur dan mandiri, tetapi juga memberikan manfaat lain, seperti:

  1. Meningkatkan kualitas tidur bayi
  2. Mempererat hubungan orang tua-anak
  3. Meningkatkan kesehatan mental orang tua
  4. Mendorong kemandirian bayi

Sebelum memulai pelatihan tidur, penting untuk memastikan bahwa bayi Bunda sudah siap. Berikut beberapa tanda yang menunjukkan kesiapan bayi:

  1. Biasanya, pelatihan tidur bisa dimulai saat bayi berusia 4-6 bulan, ketika ritme sirkadian bayi mulai terbentuk.
  2. Bayi menunjukkan pola tidur yang lebih teratur, dengan waktu tidur dan bangun yang konsisten.
  3. Bayi bisa menenangkan dirinya sendiri tanpa bantuan orang tua, seperti dengan mengisap jari atau menggerakkan tubuh.
  4. Bayi menunjukkan perkembangan fisik dan mental yang normal sesuai usianya.

Walaupun pelatihan tidur menawarkan banyak manfaat, penting untuk berkonsultasi dengan dokter anak sebelum memulai.

Dokter akan membantu orang tua menentukan apakah bayi mereka siap untuk pelatihan tidur dan memberikan panduan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi bayi.

Apa saja Metode-metode Sleep Training yang Dapat Diterapkan?

Membantu bayi tidur nyenyak merupakan dambaan setiap orang tua. Tak jarang, di tengah malam, tangisan bayi memecah keheningan, dan rasa kantuk pun sirna.

Di sinilah sleep training hadir sebagai solusi untuk membantu bayi tidur lebih teratur dan nyenyak, sekaligus memberikan waktu istirahat yang berkualitas bagi orang tua.

Berbagai metode sleep training telah berkembang, masing-masing dengan pendekatan dan keefektifan yang berbeda.

Ada beberapa cara yang bisa dipakai untuk melatih bayi tidur sendiri, antara lain:

1. The Chair

Cara Melakukan Sleep Training pada Bayi: The Chair

Cara ini dengan menaruh kursi di samping tempat tidur bayi. Bunda duduk di kursi itu dan menemani bayi sampai tidur, lalu perlahan meninggalkan ruangan.

Kalau bayi menangis, orang tua kembali duduk di kursi dan menemani lagi. Lama-kelamaan, jarak antara kursi dan tempat tidur bayi bisa dijauhkan sedikit demi sedikit.

Metode ini memiliki kelebihan yaitu akan memberikan rasa aman pada bayi karena kehadiran orang tua.

Selain itu metode ini memiliki proses bertahap yang bisa dibilang lebih lembut dibanding metode lainnya.

Sedangkan kekurangannya, metode ini dianggap bisa memakan waktu lebih lama untuk berhasil. Serta, membutuhkan konsistensi dan kesabaran tinggi dari orang tua.

2. Pick Up, Put Down

Pick Up, Put Down

Metode ini melibatkan menggendong bayi saat dia menangis, lalu meletakkannya kembali ke tempat tidur ketika ia sudah tenang.

Begitu terus sampai bayi bisa tidur sendiri. Metode ini memiliki kelebihan yaitu memberikan kenyamanan langsung pada bayi saat menangis.

Selain itu, akan membantu bayi belajar tidur sendiri dengan dukungan orang tua.

Namun kekurangannya adalah metode ini bisa menjadi sangat melelahkan bagi orang tua karena perlu sering mengangkat dan meletakkan bayi.

Dan mungkin tidak efektif untuk bayi yang sangat reaktif atau membutuhkan banyak kontak fisik.

3. Bedtime Fading

Bedtime Fading

Cara ini dengan menidurkan bayi lebih awal atau lebih lambat dari biasanya.

Misalnya, orang tua bisa memajukan waktu tidur bayi 15 menit setiap malam sampai bayi menemukan waktu yang pas untuk tidur.

Metode ini memiliki kelebihan bahwa proses metode ini dilakukan bertahap yang cenderung lebih lembut dan kurang stres.

Metode ini bisa membantu bayi menemukan ritme tidur yang alami.

Sedangkan kekurangannya, memerlukan waktu lebih lama untuk melihat hasil. Dan membutuhkan konsistensi dalam penjadwalan waktu tidur.

4. Cry it Out

Cry it Out

Metode ini membiarkan bayi menangis saat terbangun di malam hari tanpa langsung meresponnya.

Bayi akan belajar menenangkan diri dan kembali tidur sendiri.

Kelebihan metode ini biasanya akan memberikan hasil yang cepat. Selain itu, ini akan membantu bayi belajar tidur sendiri tanpa bantuan eksternal.

Untuk kekurangannya, metode ini bisa menimbulkan stres tinggi pada bayi dan orang tua.

Dan juga tidak cocok diterapkan untuk bayi dengan temperamen sensitif atau bayi yang mudah tertekan.

5. Metode Ferber

Metode Ferber

Metode ini menempatkan bayi di tempat tidur saat dia sudah mengantuk tapi belum tidur.

Orang tua mengucapkan selamat malam lalu keluar kamar, membiarkan bayi tertidur sendiri.

Orang tua bisa masuk kembali ke kamar untuk memeriksa bayi setelah beberapa menit, misalnya 3, 5, atau 10 menit, tapi jangan terlalu lama berada di dalam kamar.

Metode ini memiliki kelebihan yaitu akan membantu bayi belajar menenangkan diri sendiri.

Dan biasanya metode ini cukup efektif dalam waktu singkat. Untuk kekurangannya, penerapan metode ini bisa menimbulkan stres pada bayi dan orang tua.

Selain itu kurang cocok diterapkan untuk bayi dengan temperamen sensitif atau yang mudah tertekan.

Dengan cara-cara ini, bayi diharapkan bisa belajar tidur sendiri tanpa harus selalu ditemani. Tidak ada metode sleep training yang cocok untuk semua bayi.

Setiap bayi memiliki temperamen dan kebutuhan yang berbeda, sehingga orang tua perlu memilih metode yang sesuai dengan karakteristik dan kenyamanan si kecil.

Menggunakan pendekatan yang sesuai akan membantu si kecil belajar tidur sendiri dengan lebih mudah dan nyaman, serta mendukung perkembangan tidur yang sehat dan konsisten.

Bagaimana Cara Melakukan Sleep Training pada Bayi?

Sleep training adalah proses penting untuk membantu bayi belajar tidur sendiri.

Menerapkan sleep training memerlukan pendekatan yang konsisten dan tenang.

Berikut adalah langkah-langkah umum yang direkomendasikan oleh para ahli kesehatan untuk menerapkan sleep training:

1. Ciptakan Rutinitas Tidur yang Konsisten

Rutinitas tidur yang konsisten membantu bayi mengenali kapan waktunya tidur. Beberapa aktivitas yang bisa dimasukkan dalam rutinitas tidur meliputi:

  • Mandi air hangat
  • Membaca buku cerita
  • Mendengarkan musik lembut atau lagu nina bobo
  • Menyusui atau memberi botol susu

Rutinitas ini sebaiknya dilakukan pada waktu yang sama setiap malam agar bayi bisa terbiasa.

2. Siapkan Suasana Kamar Tidur yang Nyaman dan Aman

Kondisi kamar tidur yang nyaman dan aman sangat penting untuk membantu bayi tidur nyenyak. Pertimbangkan hal berikut:

  • Pastikan suhu kamar tidak terlalu panas atau dingin
  • Gunakan lampu tidur yang redup
  • Hindari kebisingan yang bisa mengganggu tidur bayi
  • Pastikan tempat tidur bayi aman dan bebas dari benda-benda yang bisa membahayakan.

3. Berikan Tanda-Tanda Tidur yang Jelas kepada Bayi

Berikan tanda-tanda tidur yang jelas agar bayi bisa mengerti bahwa sudah waktunya tidur. Ini bisa berupa:

  • Mematikan lampu utama dan menyalakan lampu tidur
  • Mengganti baju bayi dengan piyama
  • Memberikan mainan atau selimut khusus yang hanya digunakan saat tidur.

4. Tetap Tenang dan Konsisten dalam Menerapkan Metode yang Dipilih

Konsistensi adalah kunci dalam sleep training. Pilih satu metode dan terapkan secara konsisten setiap malam.

Tetap tenang dan sabar, karena perubahan tidak akan terjadi dalam semalam.

Contoh Penerapan Langkah-Langkah untuk Setiap Metode Sleep Training

Berikut beberapa contoh penerapan dari sleep training pada masing-masing metode, diantaranya:

1. Metode Chair

  • Rutinitas tidur: Mandikan bayi, berikan susu, bacakan cerita.
  • Suasana kamar: Pastikan suhu kamar nyaman, nyalakan lampu tidur.
  • Tanda-tanda tidur: Ganti piyama, berikan mainan atau selimut khusus.
  • Penerapan: Duduk di kursi di samping tempat tidur bayi sampai ia tertidur. Secara bertahap, jauhkan kursi setiap malam sampai Bunda keluar dari kamar.

2. Metode Pick Up Put Down (PUPD)

  • Rutinitas tidur: Mandikan bayi, nyanyikan lagu nina bobo, berikan susu.
  • Suasana kamar: Matikan lampu utama, pastikan tempat tidur aman.
  • Tanda-tanda tidur: Ganti piyama, berikan mainan atau selimut khusus.
  • Penerapan: Angkat bayi saat menangis untuk menenangkannya, lalu letakkan kembali di tempat tidur saat ia sudah tenang. Ulangi hingga bayi tertidur.

3. Metode Bedtime Fading

  • Rutinitas tidur: Mandikan bayi, berikan susu, bacakan cerita.
  • Suasana kamar: Pastikan suhu kamar nyaman, nyalakan lampu tidur.
  • Tanda-tanda tidur: Ganti piyama, berikan mainan atau selimut khusus.
  • Penerapan: Geser waktu tidur bayi 15 menit lebih awal atau lebih lambat setiap malam hingga menemukan waktu tidur yang ideal.

4. Metode Cry it Out

  • Rutinitas tidur: Mandikan bayi, nyanyikan lagu nina bobo, berikan susu.
  • Suasana kamar: Matikan lampu utama, nyalakan lampu tidur.
  • Tanda-tanda tidur: Ganti piyama, berikan mainan atau selimut khusus.
  • Penerapan: Letakkan bayi di tempat tidur dan biarkan dia menangis sampai tertidur tanpa intervensi.

5. Metode Ferber

  • Rutinitas tidur: Mandikan bayi, bacakan cerita, nyanyikan lagu nina bobo.
  • Suasana kamar: Matikan lampu utama, nyalakan lampu tidur.
  • Tanda-tanda tidur: Ganti piyama, berikan mainan atau selimut khusus.
  • Penerapan: Letakkan bayi di tempat tidur saat mengantuk. Ucapkan selamat malam dan tinggalkan kamar. Kembali ke kamar dalam interval waktu yang semakin lama jika bayi menangis.

Tips dan Trik Sukses Sleep Training

Meskipun sleep training bisa menjadi tantangan, ada beberapa tips dan trik yang dapat membantu orang tua menerapkan cara melakukan sleep training pada bayi dengan sukses.

Berikut ini adalah beberapa saran yang didukung oleh para ahli kesehatan:

1. Bersabar dan Konsisten

Salah satu kunci sukses dalam sleep training adalah kesabaran dan konsistensi.

Perubahan tidak terjadi dalam semalam, dan si kecil mungkin membutuhkan waktu untuk menyesuaikan diri.

Tetaplah pada rencana yang telah Bunda buat dan berikan waktu bagi si kecil untuk beradaptasi.

2. Hindari Memberi Makan atau Menggendong si Kecil Saat Terbangun di Malam Hari

Saat si kecil terbangun di malam hari, hindari memberinya makan atau menggendongnya kembali tidur.

Ini dapat mengajarkan bayi bahwa bangun di malam hari akan mendapatkan perhatian ekstra.

Sebaliknya, cobalah menenangkan bayi dengan suara lembut atau sentuhan tanpa mengangkatnya dari tempat tidur.

3. Gunakan White Noise

White noise dapat membantu menciptakan lingkungan tidur yang nyaman bagi si kecil.

Suara latar yang lembut dan konsisten dapat menenangkannya dan membantu mengurangi gangguan dari suara lain di rumah.

White noise juga dapat menciptakan rutinitas tidur yang lebih stabil.

4. Berikan Pujian dan Kasih Sayang

Memberikan pujian dan kasih sayang kepada si kecil saat dia berhasil tidur sendiri adalah cara yang baik untuk memperkuat perilaku positif.

Pujian sederhana seperti “Bagus sekali, kamu sudah tidur sendiri!” dapat membuat bayi merasa dihargai dan termotivasi untuk terus belajar tidur sendiri.

5. Tekankan Bahwa Sleep Training Membutuhkan Waktu dan Usaha

Penting untuk diingat bahwa sleep training adalah proses yang membutuhkan waktu dan usaha.

Setiap bayi adalah unik dan mungkin memerlukan pendekatan yang berbeda.

Orang tua harus siap untuk memberikan dukungan dan kasih sayang terus-menerus selama proses ini.

Jadi Bunda, sleep training adalah metode penting yang dapat membantu si kecil tidur lebih teratur dan mandiri, sekaligus memberikan waktu istirahat berkualitas bagi Bunda sendiri.

Meskipun berbagai metode memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing, penting bagi Bunda untuk memilih metode cara melakukan sleep training pada bayi yang sesuai dengan temperamen dan kebutuhan bayi mereka. 

Konsistensi, kesabaran, dan dukungan dari orang tua adalah kunci keberhasilan dalam sleep training.

Dengan pendekatan yang tepat, si kecil dapat belajar tidur sendiri dengan lebih mudah dan nyaman, mendukung perkembangan tidur yang sehat dan konsisten.

Selain itu, berkonsultasi seputar sleep training dengan ahli juga tak kalah penting sebelum Bunda hendak menerapkan sleep training pada si kecil.

Bunda mau informasi lebih lengkap tentang moms and baby lainnya? Yuk, segera kunjungi media sosial Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Semoga informasi di atas bermanfaat Bunda.