Sustainable living adalah gaya hidup yang semakin populer dalam beberapa tahun terakhir dan diprediksi akan menjadi kebiasaan kita di masa depan. Saat kita mulai beralih dari pola hidup yang lebih mengutamakan kenyamanan dan fast fashion menuju pilihan yang lebih ramah lingkungan, prinsip keberlanjutan akan semakin mempengaruhi banyak keputusan kita setiap hari.

Sustainable living lifestyle hadir dalam berbagai bentuk dan memiliki banyak manfaat. Tapi, pernahkah Bunda penasaran tentang apa itu sebenarnya sustainable living dan bagaimana cara menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari? Simak informasi berikut sampai akhir!

Apa Itu Sustainable Living?

Menurut The Eco Hub, sustainable living adalah gaya hidup yang berfokus pada membuat pilihan untuk mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan. Caranya dengan melakukan perubahan positif yang bisa membantu mengurangi kerusakan alam dan mengatasi perubahan iklim. Intinya, sustainable living artinya bertujuan untuk mengurangi jejak karbon dan menggunakan sumber daya bumi dengan lebih bijak agar tidak merusak lingkungan.

Hidup berkelanjutan berarti membuat keputusan hari ini yang akan memberikan dampak positif bagi bumi di masa depan. Ini juga tentang memikirkan kebutuhan generasi mendatang, memastikan mereka bisa hidup di planet yang aman, sehat, dan mendukung kehidupan mereka.

Sustainable Living dengan Perspektif Lokal

Indonesia kaya akan budaya dan tradisi yang sebenarnya sudah mendukung prinsip hidup berkelanjutan atau sustainable living. Kebiasaan ini tidak hanya menjaga warisan budaya, tetapi juga membantu melindungi lingkungan. Berikut beberapa contoh penerapan sustainable living Indonesia atau dari perspektif lokal: 

1. Tas Anyaman Tradisional 

Indonesia dikenal memproduksi tas anyaman berbahan alami seperti pandan, rotan, atau bambu, yang sering digunakan oleh masyarakat pedesaan untuk membawa barang atau berbelanja. 

Menggunakan tas anyaman bisa menjadi alternatif yang lebih ramah lingkungan dibanding plastik sekali pakai. Selain mengurangi sampah plastik, tas ini tahan lama, tampil estetik, dan mendukung ekonomi para pengrajin lokal. 

2. Becak dan Sepeda 

Becak masih digunakan di beberapa kota seperti Yogyakarta, Solo, dan Makassar sebagai transportasi tradisional. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS, 2021), transportasi menyumbang sekitar 25% dari total emisi karbon di Indonesia. 

Menggunakan becak atau sepeda tidak menghasilkan emisi karbon, sehingga lebih ramah lingkungan. Selain itu, mengoptimalkan transportasi tradisional di kawasan wisata juga bisa melestarikan budaya sekaligus meningkatkan pendapatan masyarakat lokal. 

3. Gotong Royong untuk Pengelolaan Sampah 

Di banyak desa, sistem gotong royong digunakan untuk memilah sampah, mendaur ulang, atau mengolah sampah organik menjadi kompos. Menurut UNDP Indonesia, komunitas yang mengelola sampah dengan sistem berbasis masyarakat mampu mengurangi 20–30% limbah yang masuk ke tempat pembuangan akhir (TPA). 

Sistem gotong royong ini mendukung prinsip 3R (Reduce, Reuse, Recycle), yang menjadi dasar gaya hidup berkelanjutan. Selain itu, pendekatan berbasis komunitas ini dapat meningkatkan kesadaran lingkungan di tingkat lokal. 

4. Pasar Tradisional, Belanja Bebas Plastik 

Di pasar tradisional, daun pisang atau kertas sering digunakan untuk membungkus barang, berbeda dengan supermarket modern yang cenderung mengandalkan plastik sekali pakai. Laporan Bank Dunia (2021) menyatakan bahwa plastik menyumbang 10–15% dari total sampah di Indonesia. 

Belanja di pasar tradisional membantu mengurangi limbah plastik sekaligus mendukung ekonomi masyarakat kecil. Ini juga menjadi langkah sederhana untuk mengurangi sampah yang sulit terurai.

Contoh Langkah Praktis Memulai Menerapkan Sustainable Living

Mau mulai menjalani gaya hidup ramah lingkungan? Berikut beberapa tips sustainable living sederhana yang bisa Bunda coba dalam aktivitas sehari-hari:

1. Pilih Transportasi Umum

Menurut Kementerian Perhubungan RI, naik transportasi umum punya banyak manfaat, lho! Selain mengurangi kemacetan dan polusi udara, cara ini juga membantu menekan angka kecelakaan di jalan.

Cobalah lebih sering menggunakan bus, kereta, atau angkutan umum lainnya. Selain ramah lingkungan, opsi ini juga lebih hemat dan efisien dibandingkan kendaraan pribadi.

2. Bijak Menggunakan Listrik

Menghemat listrik adalah langkah penting untuk mendukung sustainable living. Beberapa cara yang bisa Bunda coba:

  • Matikan perangkat elektronik jika tidak digunakan.
  • Gunakan peralatan yang hemat energi, seperti lampu LED.
  • Maksimalkan ventilasi alami di rumah, buka jendela saat cuaca sejuk untuk sirkulasi udara, dan gunakan tirai untuk mengurangi panas berlebih.

Kebiasaan kecil ini tidak cuma baik untuk lingkungan, tapi juga membantu mengurangi tagihan listrik!

3. Gunakan Produk Ramah Lingkungan

Ganti barang-barang sekali pakai dengan yang lebih awet dan eco-friendly. Misalnya:

  • Pakai tas kain saat belanja untuk mengurangi plastik.
  • Pilih produk berbahan daur ulang atau berlabel ramah lingkungan.
  • Gunakan botol minum isi ulang daripada beli air kemasan plastik.

Selain mengurangi limbah, ini juga membantu menjaga lingkungan tetap bersih.

4. Kelola Sampah dengan Lebih Baik

Jangan biarkan sampah jadi masalah besar! Bunda bisa mulai dengan:

  • Memilah sampah organik dan non-organik.
  • Mendaur ulang barang yang masih bisa digunakan.
  • Mengubah sisa makanan atau daun menjadi kompos yang berguna untuk kebun atau tanaman hias di rumah.

Langkah ini tidak hanya membantu lingkungan, tapi juga menciptakan manfaat baru dari sampah.

5. Traveling yang Ramah Lingkungan

Saat bepergian, pilih opsi perjalanan yang lebih ramah lingkungan seperti bersepeda atau menggunakan transportasi umum. Cari akomodasi yang menerapkan prinsip eco-friendly, dan jangan lupa bawa botol minum atau tas belanja sendiri.

Dengan sedikit perubahan cara bepergian, Bunda sudah turut menjaga lingkungan dan mengurangi jejak karbon.

Mengapa Sustainable Living Penting?

Hidup berkelanjutan penting untuk menjaga kesehatan lingkungan sekaligus meningkatkan kualitas hidup kita. Dengan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan, kita bisa menciptakan kebiasaan yang lebih sehat dan mendukung keseimbangan hidup.

1. Hidup Lebih Sehat

Mengurangi ketergantungan pada kendaraan membuat kita lebih sering berjalan kaki atau bersepeda, baik untuk kesehatan tubuh. Konsumsi makanan lokal segar, seperti sayuran dan buah, membantu pola makan sehat.

2. Mengelola Limbah dengan Baik

Sampah dari hampir 8 miliar penduduk bumi sering berakhir di tempat pembuangan akhir yang tidak ideal. Sekitar 150 juta ton sampah masuk ke laut setiap tahun, mencemari ekosistem laut. Solusinya adalah mendaur ulang, menggunakan bahan ramah lingkungan, dan memilih produk yang mudah terurai secara alami.

3. Mengurangi Emisi Karbon

Penggunaan bahan bakar fosil menciptakan polusi dan memperburuk pemanasan global, yang memicu cuaca ekstrem. Jika tidak ditangani, dampaknya bisa menjadi permanen dalam waktu dekat. Memanfaatkan energi terbarukan dan mengurangi konsumsi energi adalah langkah penting untuk menjaga keberlanjutan bumi.

Kesimpulannya, sustainable living adalah gaya hidup ramah lingkungan dan mendukung keberlanjutan. Gaya hidup ini merupakan solusi bagi Bunda yang ingin hidup lebih bertanggung jawab terhadap alam. Mulailah dengan langkah kecil dan lakukan secara konsisten.

Berkomitmenlah untuk selalu sadar dan disiplin dalam setiap tindakan Bunda, serta pikirkan dampaknya bagi keberlanjutan hidup di masa depan demi kesejahteraan dan kebahagiaan keluarga seluruh dunia.

Bunda ingin tahu lebih banyak fakta seputar parenting, family, moms dan baby? Yuk, kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Sehat selalu, Bunda dan keluarga!