Kita tahu bahwa bermain itu penting untuk anak-anak kecil. Namun, saat anak-anak mulai memasuki usia remaja, konsep “bermain” sering menjadi kabur karena cara mereka bermain tidak lagi seperti anak-anak. Padahal, bermain tetaplah aktivitas yang bermanfaat di segala usia, termasuk bagi para remaja.

Hilary Conklin, Ph.D., seorang peneliti dan profesor di Universitas DePaul, Chicago, menjelaskan bahwa bermain untuk remaja punya unsur yang mirip sekaligus berbeda dengan anak kecil.

“Bermain adalah kegiatan yang dilakukan secara sukarela, di mana kita bebas menentukan apa yang ingin dilakukan,” ujarnya. Selain itu, bermain di masa remaja sering melibatkan kreativitas dan imajinasi. Saat remaja bermain, mereka cenderung merasa bahagia dan benar-benar terlibat dalam aktivitasnya.

Lalu, mengapa anak remaja harus bermain? Apa saja manfaatnya, dan bagaimana orang tua bisa mendukung? Yuk, kita bahas lebih lanjut.

Mengapa Anak Remaja Harus Bermain dan Apa yang Berubah?

Menurut Ken Ginsburg, M.D., direktur Center for Parent and Teen Communication, masa remaja adalah waktu ketika otak berkembang sangat pesat. Remaja mulai mencari jati diri dengan pertanyaan seperti: 

  • Siapa saya?
  • Apakah saya normal?
  • Bagaimana saya bisa diterima?

Di sinilah bermain menjadi alat penting untuk membantu mereka menjawab pertanyaan-pertanyaan tersebut.

Meskipun mereka sudah tidak bermain rumah-rumahan atau menjadi putri dongeng seperti dulu, elemen bermain peran tetap sering muncul. Contohnya, remaja masih menikmati hal-hal seperti memakai kostum, atau bermain permainan peran yang menantang imajinasi mereka.

Permainan yang Cocok untuk Remaja

Bermain di usia remaja punya banyak macamnya, bisa formal atau santai, terorganisir atau spontan, di dalam maupun di luar kelas. Beberapa ide aktivitas bermain untuk remaja meliputi:

  • Olahraga seperti futsal, basket, atau berenang
  • Aktivitas fisik seperti yoga, lari, atau bersepeda
  • Petualangan seperti skateboard, panjat pohon, atau berkemah
  • Membuat sesuatu, seperti kerajinan tangan atau proyek kayu
  • Bermain video game
  • Permainan papan atau role-playing games (larping, cosplay)
  • Berkebun, memasak, atau mencoba resep baru
  • Membuat konten seperti video TikTok atau film pendek
  • Aktivitas seni seperti menulis cerita, melukis, atau menari
  • Karaoke, hiking, atau mengunjungi taman hiburan

Dr. Ginsburg menekankan pentingnya keseimbangan antara aktivitas yang dipandu orang dewasa dan waktu bebas untuk bereksplorasi. Terlalu banyak kegiatan yang terjadwal bisa membuat remaja kehilangan kesempatan untuk mengeksplorasi minat mereka sendiri.

Namun, aktivitas terarah dari orang dewasa tetap punya manfaat, karena bisa menjadi panduan awal untuk membantu mereka belajar batasan dan tanggung jawab.

Apa Saja Manfaat Bermain bagi Remaja?

Bermain membantu remaja mengasah kreativitas, menghadapi kegagalan, dan mencoba hal baru tanpa takut salah. Dr. Ginsburg menyebutkan bahwa bermain melatih imajinasi untuk mencari solusi, sekaligus memberi ruang bagi remaja untuk memahami diri mereka lebih baik.

Selain itu, bermain juga berdampak besar pada kesehatan mental. American Journal of Play menemukan bahwa penurunan aktivitas bermain pada remaja berbanding lurus dengan meningkatnya masalah mental, seperti kecemasan, depresi, dan rasa putus asa.

Dengan bermain, remaja bisa:

  • Mengembangkan minat dan kemampuan baru
  • Belajar membuat keputusan dan mengontrol emosi
  • Menjalin hubungan sosial
  • Merasakan kebahagiaan dan kepuasan
  • Mengurangi stres

Cara Orang Tua Mendukung Anak Remaja untuk Bermain

Remaja sering merasa terjebak antara keinginan untuk menjadi dewasa dan kerinduan akan masa kecil. Orang tua bisa membantu dengan menunjukkan sisi ceria dan santai mereka. Misalnya, ikut menghias kue, atau melakukan hal-hal kreatif lainnya bersama. Hal ini bisa memberi remaja “izin” untuk bersikap santai dan menikmati momen tanpa tekanan.

Selain itu, berikan mereka waktu dan alat-alat yang mereka butuhkan. Jangan sampai jadwal harian mereka terlalu padat sehingga tidak ada ruang untuk bersantai atau mengeksplorasi hal yang mereka sukai.

Setiap remaja punya minat yang unik, jadi cobalah dorong mereka untuk mencoba hal-hal baru. Masa remaja adalah waktu yang tepat untuk bereksperimen dan menemukan apa yang benar-benar membuat mereka bahagia. Tapi, tetap beri aturan yang tegas dan jangan sampai melewati batas ya, Bunda.

Bunda mau informasi seputar family, parenting, moms dan baby terlengkap lainnya? Yuk, kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Sehat selalu Bunda dan si kecil hebat!