Pernahkah Mams memperhatikan si kecil tiba-tiba menoleh dan membuka mulut saat pipinya disentuh, seolah sedang mencari sesuatu? Gerakan kecil ini sering kali menimbulkan pertanyaan, apakah bayi sedang lapar, atau sekadar bereaksi secara naluriah? Meski terlihat sederhana, respons ini dikenal sebagai refleks rooting, sebuah gerak bawaan yang muncul sejak bayi lahir dan berperan penting dalam proses menyusu pertama kali.
Refleks ini bukan hanya sekadar isyarat bayi mencari makanan, tapi juga merupakan salah satu tanda bahwa sistem sarafnya berkembang sebagaimana mestinya. Sayangnya, tak sedikit orang tua baru yang keliru menafsirkannya sebagai tanda lapar, bahkan ada pula yang mengabaikannya. Memahami cara kerja refleks rooting dapat membantu Mams merespons kebutuhan bayi dengan lebih tepat, serta menjadikan pengalaman menyusui lebih alami dan menyenangkan.
Apa Itu Refleks Rooting dan Mengapa Bayi Mengalami Ini?
Refleks rooting adalah salah satu refleks primitif yang dimiliki semua bayi sejak lahir. Ketika pipi bayi disentuh, dia akan secara otomatis menoleh ke arah sentuhan dan membuka mulutnya. Gerakan ini terjadi tanpa kesadaran, karena dikendalikan oleh batang otak, bagian otak yang mengatur fungsi-fungsi dasar kehidupan. Bahkan, refleks ini mulai terbentuk sejak usia kehamilan 28 minggu dan semakin kuat setelah bayi lahir cukup bulan.
Perannya sangat penting, terutama dalam proses Inisiasi Menyusu Dini (IMD). Refleks ini membantu bayi menemukan puting ibu secara alami untuk memulai proses menyusu. Selain mendukung pemenuhan nutrisi awal, munculnya refleks ini juga menjadi sinyal bahwa saraf bayi berfungsi normal. Menurut Cleveland Clinic, refleks rooting biasanya aktif dalam minggu-minggu pertama kehidupan dan akan memudar secara bertahap saat bayi berusia 4 hingga 6 bulan.
Refleks Rooting vs Tanda Bayi Lapar, Apa Bedanya?
Menariknya, refleks rooting dapat muncul bahkan saat bayi sedang tidur. Karena bersifat refleksif, sentuhan ringan di pipi tetap bisa memicu respons ini tanpa perlu disadari oleh bayi. Di sinilah letak perbedaannya dengan tanda lapar. Refleks rooting terjadi otomatis dan cepat, sementara rasa lapar memunculkan respons yang lebih kompleks dan sadar, seperti rewel, mengisap tangan, atau membuka dan menutup mulut secara aktif.
Tabel berikut membantu Mams memahami perbedaannya secara singkat:
Aspek | Refleks Rooting | Tanda Bayi Lapar |
Pemicu | Sentuhan ringan di pipi | Rasa lapar dari dalam tubuh |
Kesadaran | Terjadi otomatis, tanpa sadar | Terjadi saat bayi sadar dan aktif |
Waktu Muncul | Bisa muncul saat bayi tidur | Hanya muncul saat bayi terjaga |
Respons | Menoleh dan membuka mulut sebentar | Mengisap tangan, gelisah, membuka-menutup mulut |
Durasi | Singkat, langsung hilang jika tidak distimulasi | Berkelanjutan hingga bayi diberi makan |
Tujuan | Membantu bayi menemukan sumber makanan | Memberi sinyal bahwa bayi benar-benar butuh disusui |
Dengan memahami perbedaan ini, Mams bisa menghindari kebingungan dalam merespons si kecil. Memberi ASI hanya saat bayi benar-benar lapar, bukan hanya saat muncul refleks rooting, akan membuat proses menyusui lebih efektif dan nyaman.
Kapan Refleks Rooting Hilang dan Apa Artinya Jika Tidak?
Refleks rooting biasanya akan hilang secara alami saat bayi mulai mampu mengontrol gerakan mulutnya secara sadar. Umumnya, ini terjadi saat usia 3 hingga 4 bulan, seiring perkembangan motorik dan koordinasi otot. Bayi akan mulai menunjukkan kemampuan untuk mengarahkan mulut ke puting tanpa bantuan rangsangan dari luar. Hal ini menandakan bahwa otaknya mulai mengambil alih kontrol atas gerakan tubuh.
Namun, ada kondisi yang perlu diwaspadai. Bila refleks rooting tidak muncul pada bayi cukup bulan, atau justru bertahan hingga usia 6 bulan, bisa jadi ini menandakan adanya gangguan perkembangan saraf. Bayi prematur memang bisa menunjukkan refleks ini lebih lemah karena sistem sarafnya belum matang. Tapi untuk bayi yang lahir cukup bulan, tidak munculnya atau tertundanya hilangnya refleks bisa menjadi petunjuk awal adanya gangguan neurologis, seperti cerebral palsy atau disfungsi batang otak. Oleh karena itu, pemantauan perkembangan refleks menjadi bagian penting dalam evaluasi tumbuh kembang bayi.
Cara Memanfaatkan Refleks Rooting untuk Menyusui Lebih Mudah
Mams bisa memanfaatkan refleks rooting sebagai alat bantu alami saat menyusui. Sentuhan ringan pada pipi atau sudut mulut bayi akan menstimulasi refleks ini, membuat si kecil otomatis menoleh dan membuka mulut lebar, tanda kesiapan untuk latch-on. Teknik ini sangat berguna terutama dalam beberapa hari pertama kehidupan, saat bayi masih belajar menempel dengan benar pada payudara.
WHO dan Stanford Children’s Health menyarankan untuk tidak memaksa kepala bayi langsung ke payudara. Cukup gunakan sentuhan halus untuk merangsang refleks rooting agar bayi secara aktif mencari puting. Teknik ini bisa digunakan saat IMD, sebelum menyusui malam, atau ketika bayi mengantuk tapi belum aktif menyusu.
Selain itu, kontak kulit antara Mams dan bayi seperti dalam praktik skin-to-skin atau kangaroo care juga terbukti meningkatkan efektivitas refleks ini. Sentuhan hangat tak hanya memperkuat ikatan emosional, tapi juga membantu melancarkan produksi ASI dan menenangkan bayi. Studi dari Cleveland Clinic dan Parents menunjukkan bahwa refleks rooting yang bekerja dengan baik sejak dini mampu mendukung pengalaman menyusui yang lebih alami, nyaman, dan menyenangkan bagi Mams dan bayi.
A Word From Navila
Rooting reflex mungkin terlihat sederhana, Mams, tapi sebenarnya punya peran besar dalam membantu bayi menyusu dengan benar sejak hari pertama kehidupannya. Dengan memahami cara kerja refleks ini, membedakannya dari tanda lapar, dan tahu kapan harus waspada, Mams bisa lebih percaya diri dalam merespons kebutuhan si kecil.
Refleks rooting adalah bagian dari bahasa tubuh bayi yang menunjukkan bahwa mereka siap menyusu dan berkembang secara normal. Semakin Mams peka terhadap isyarat ini, semakin kuat juga ikatan emosional yang terjalin antara Mams dan si kecil.
Selain rooting, masih ada jenis refleks lain yang tak kalah penting untuk dipahami. Yuk, lanjutkan membaca di artikel selanjutnya: Mengapa Bayi Bisa Kaget Saat Tidur? Ini Penjelasan Refleks Moro.
References
- Cleveland Clinic. Rooting Reflex. Retrieved from https://my.clevelandclinic.org/health/articles/23257-rooting-reflex
- Yoo, H., & Mihaila, D. M. (2020). Rooting reflex. https://europepmc.org/books/nbk557636
- Health Care UTAH. The Basics: Is Your Newborn Hungry? Look for These Signs. Retrieved from https://healthcare.utah.edu/the-scope/kids-zone/all/2025/02/basics-your-newborn-hungry-look-these-signs
- Stanford Medicine. Newborn Reflexes. Retrieved from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=newborn-reflexes-90-P02630
- Mount Sinai. Infant reflexes. Retrieved from https://www.mountsinai.org/health-library/symptoms/infant-reflexes
- The Bump. Rooting Reflex in Babies: What It Is and Why It’s Important. Retrieved from https://www.thebump.com/a/rooting-reflex
- Modrell, A. K., & Tadi, P. (2023). Primitive reflexes. In StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK554606/
- Parents. 6 Tips for Getting Your Baby To Latch Properly. Retrieved from https://www.parents.com/baby/breastfeeding/tips/7-tips-for-getting-baby-latched-on-to-the-breast/
- Cleveland Clinic. Kangaroo Care. Retrieved from https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/12578-kangaroo-care