Teh sering kali menjadi pilihan minuman yang menenangkan. Baik teh hangat untuk meredakan mual di pagi hari maupun segelas teh manis dingin di siang yang terik, rasanya sulit untuk dilewatkan. Tak sedikit ibu hamil yang tetap ingin menikmatinya, apalagi saat tubuh terasa lelah atau emosi sedang naik turun. Namun, muncul pertanyaan penting: apakah teh, terutama teh manis untuk ibu hamil, aman dikonsumsi secara rutin?

Meski terlihat sederhana, teh menyimpan kandungan yang bisa berdampak bagi kehamilan, seperti kafein dan gula tambahan. Keduanya dapat memengaruhi kondisi Ibu dan janin jika dikonsumsi secara berlebihan. Belum lagi, beberapa jenis teh tertentu, terutama yang berbahan herbal, bisa memicu kontraksi dini. Oleh karena itu, penting bagi Mams untuk memahami jenis teh yang sebaiknya dipilih, batas aman konsumsinya, serta risiko yang mungkin terjadi bila dikonsumsi terlalu sering.

Mengapa Teh Manis Perlu Dibatasi Selama Kehamilan?

Teh manis untuk ibu hamil umumnya dibuat dari teh hitam atau teh hijau yang mengandung kafein, lalu diberi tambahan gula dalam jumlah cukup tinggi. Kandungan kafein memang dapat memberikan efek segar dan meningkatkan fokus, namun pada ibu hamil, kafein perlu dibatasi. Kafein bisa menembus plasenta dan masuk ke tubuh janin, padahal sistem metabolisme janin belum cukup matang untuk memprosesnya. Bila dikonsumsi berlebihan, ini bisa menyebabkan detak jantung janin meningkat dan mengganggu kualitas tidur Mams.

Selain kafein, kandungan gula dalam teh manis juga tidak bisa dianggap remeh. Satu botol teh manis kemasan bisa mengandung 5–7 sendok teh gula. Bila diminum setiap hari, asupan gula ini dapat meningkatkan risiko diabetes gestasional, kelebihan berat badan, dan bahkan perlemakan hati non-alkohol. Tak hanya itu, konsumsi gula berlebih saat hamil juga bisa memengaruhi preferensi rasa bayi terhadap makanan manis di masa depan.

Kombinasi antara kafein dan gula bisa memberi efek ganda yang kurang menguntungkan. Di satu sisi, kafein dapat mengganggu penyerapan zat besi, sementara gula tinggi bisa menyebabkan lonjakan kadar gula darah. Bila tak dikendalikan, ini dapat membuat tubuh Mams cepat lelah, lebih rentan terhadap anemia, dan meningkatkan risiko kelahiran prematur. Maka, bijaklah dalam memilih dan membatasi konsumsi teh manis selama kehamilan.

Dampak Sering Minum Teh Manis bagi Bumil

Minum teh manis saat hamil memang bisa memberikan rasa nyaman, termasuk dalam bentuk es teh manis untuk ibu hamil yang menyegarkan saat cuaca panas. Namun, jika dikonsumsi terlalu sering, ada beberapa risiko yang perlu diwaspadai:

1. Gangguan Tidur Akibat Kafein

Saat hamil, metabolisme tubuh memperlambat proses pemecahan kafein, sehingga zat ini bisa bertahan lebih lama di dalam tubuh. Jika dikonsumsi menjelang malam, teh manis berkafein bisa memicu gangguan tidur, yang pada akhirnya memengaruhi kestabilan emosi dan daya tahan tubuh Mams. Padahal, tidur cukup sangat penting untuk menunjang perkembangan janin. Batasi konsumsi teh berkafein maksimal satu cangkir per hari, dan sebaiknya hindari di sore atau malam hari.

2. Penurunan Penyerapan Zat Besi

Teh mengandung tanin dan polifenol yang bisa menghambat penyerapan zat besi dari makanan. Jika dikonsumsi bersamaan dengan makan utama atau suplemen zat besi, daya serap tubuh bisa berkurang hingga 50%. Akibatnya, risiko anemia saat hamil meningkat, yang dapat menyebabkan kelelahan berlebih, pusing, dan gangguan perkembangan janin. Solusinya, Mams bisa mengatur jarak minum teh minimal 1–2 jam setelah makan.

3. Risiko Diabetes Gestasional

Gula tambahan dalam teh manis, terutama dari teh kemasan atau yang menggunakan gula berlebih, berpotensi meningkatkan kadar gula darah secara drastis. Bila dikonsumsi berulang, ini bisa meningkatkan risiko diabetes gestasional. Kondisi ini tidak hanya berdampak pada Mams, tapi juga meningkatkan risiko bayi lahir besar (makrosomia) atau mengalami gangguan pernapasan. Maka dari itu, penting membatasi asupan gula harian selama kehamilan.

4. Gangguan Metabolik pada Janin

Konsumsi gula tinggi selama masa kehamilan dapat memengaruhi metabolisme janin sejak dalam kandungan. Studi The Guardian menunjukkan bahwa pola makan tinggi gula dalam 1.000 hari pertama kehidupan (termasuk masa kehamilan) bisa menyebabkan perubahan epigenetik yang meningkatkan risiko obesitas, resistensi insulin, hingga sindrom metabolik saat anak tumbuh besar. Dampaknya mungkin tidak langsung terasa, namun bisa muncul saat anak berusia 5–10 tahun.

5. Efek Ringan (Jantung Berdebar dan Sering Buang Air Kecil)

Kafein yang bersifat stimulan ringan dapat mempercepat detak jantung, menyebabkan sensasi tidak nyaman seperti jantung berdebar. Selain itu, kafein juga memiliki efek diuretik, yang bisa meningkatkan frekuensi buang air kecil dan berisiko menyebabkan dehidrasi ringan jika Mams tidak cukup minum air putih. Meski efeknya ringan, kondisi ini bisa memengaruhi kenyamanan Ibu sehari-hari.

Teh Manis yang Sebaiknya Dihindari

Beberapa jenis teh manis memiliki kandungan gula dan kafein yang tinggi, serta bahan tambahan lain yang berisiko. Misalnya:

  • Teh kemasan botolan, karena tinggi gula dan kadang mengandung pemanis buatan seperti aspartam yang efek jangka panjangnya pada janin masih diperdebatkan.
  • Teh tarik atau teh susu manis, karena kombinasi teh berkafein dengan susu kental manis dan gula membuat minuman ini sangat tinggi kalori dan kafein.
  • Teh herbal tidak jelas, karena teh yang mengandung daun senna, raspberry leaf, atau herbal lain bisa memicu kontraksi jika dikonsumsi di awal kehamilan.

Agar lebih aman, selalu periksa label komposisi dan konsultasikan dengan dokter sebelum mencoba jenis teh baru selama kehamilan.

Tips Aman Minum Teh Manis saat Hamil

Bukan berarti Mams harus sepenuhnya berhenti minum teh. Dengan beberapa penyesuaian, teh manis masih bisa dinikmati dengan aman selama hamil. Berikut tipsnya:

  • Pilih teh rendah kafein, seperti teh herbal yang aman untuk kehamilan
  • Batasi konsumsi maksimal 1 cangkir per hari
  • Gunakan pemanis alami seperti gula aren atau madu dalam jumlah sedikit
  • Hindari minum teh bersamaan dengan waktu makan utama
  • Pastikan hidrasi tercukupi dengan air putih
  • Selalu konsultasi ke dokter jika ragu terhadap jenis teh tertentu

Dengan mengikuti tips di atas, teh manis tetap bisa menjadi teman yang menenangkan selama kehamilan, tanpa mengganggu kesehatan Ibu maupun janin.

A Word From Navila

Teh manis memang terasa nyaman di tengah berbagai perubahan saat hamil. Tapi Mams, penting untuk diingat bahwa di balik rasa manisnya, ada kandungan kafein dan gula yang perlu dikendalikan. Bukan berarti dilarang, ya, hanya perlu bijak dalam memilih jenis dan mengatur porsinya. Kuncinya ada pada kesadaran dan kendali diri.

Nah, setelah mengetahui cara aman minum teh selama hamil, yuk lanjutkan dengan memperkaya pengetahuan seputar nutrisi penting di setiap trimester kehamilan. Dengan asupan yang tepat, Mams bisa menjaga kesehatan diri sekaligus mendukung tumbuh kembang optimal si kecil sejak dalam kandungan. Ketahui selengkapnya di: Kebutuhan Nutrisi Ibu Hamil Trimester 1, 2, 3 yang Wajib Dipenuhi!


References

  • The Guardian. Less sugar in first 1,000 days of life protects against chronic disease, study finds. Retrieved from https://www.theguardian.com/society/2024/oct/31/less-sugar-in-first-1000-days-of-life-protects-against-chronic-disease-study-finds
  • Hunter, L., Sheehan, P., & Varun, S. (2023). Maternal Caffeine Consumption and Its Impact on the Fetus: A Review. Cureus, 15(11). https://search.proquest.com/openview/ac7dbe02c7fc0e59ef80258a58f1e3b0/1?pq-origsite=gscholar&cbl=2045583
  • Casas Rodríguez, R. M., Castro Barquero, S., & Estruch Riba, R. (2020). Impact of Sugary Food Consumption on Pregnancy: A Review. Nutrients, 2020, vol. 12, num. 11, p. 3574. https://diposit.ub.edu/dspace/handle/2445/184123
  • ACOG. Moderate Caffeine Consumption During Pregnancy. Retrieved from https://www.acog.org/clinical/clinical-guidance/committee-opinion/articles/2010/08/moderate-caffeine-consumption-during-pregnancy
  • von Ash, T., Sanapo, L., Bublitz, M. H., Bourjeily, G., Salisbury, A., Petrillo, S., & Risica, P. M. (2023). A systematic review of studies examining associations between sleep characteristics with dietary intake and eating behaviors during pregnancy. Nutrients, 15(9), 2166. https://www.mdpi.com/2072-6643/15/9/2166
  • NHS. Foods to avoid in pregnancy. Retrieved from https://www.nhs.uk/pregnancy/keeping-well/foods-to-avoid/
  • UNM Health. How Much Caffeine is Safe During Pregnancy? Retrieved from https://unmhealth.org/stories/2022/06/how-much-caffeine-safe-during-pregnancy.html
  • WHO. Restricting caffeine intake during pregnancy. Retrieved from https://www.who.int/tools/elena/interventions/caffeine-pregnancy