Selama hamil, asupan nutrisi yang cukup bukan hanya penting untuk kesehatan Mams, tapi juga untuk tumbuh kembang si kecil dalam kandungan. Menariknya, kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester 1 2 3 itu berbeda-beda, lho! 

Di awal kehamilan, nutrisi berperan besar dalam pembentukan organ janin, sedangkan di trimester berikutnya, fokusnya lebih ke pertumbuhan dan persiapan menuju persalinan. Jika asupannya kurang, bisa berdampak pada kesehatan Mams dan perkembangan si kecil, bahkan meningkatkan risiko komplikasi. 

Nah, supaya kebutuhan gizi tetap terjaga di setiap fase kehamilan, yuk cari tahu apa saja yang perlu diperhatikan!

Trimester 1

Pada trimester pertama kehamilan, pemenuhan nutrisi yang tepat sangat penting untuk mendukung perkembangan awal janin dan menjaga kesehatan Mams. Beberapa nutrisi yang menjadi prioritas pada fase ini adalah: 

  • Asam folat, berperan dalam mencegah cacat tabung saraf pada janin serta mendukung pembentukan sistem saraf. Sumber makanannya meliputi sayuran hijau seperti bayam dan brokoli, kacang-kacangan, serta buah-buahan sitrus. 
  • Zat besi, diperlukan untuk membantu pembentukan sel darah merah dan mencegah anemia selama kehamilan. Daging merah tanpa lemak, ikan, serta sayuran hijau merupakan sumber zat besi yang baik bagi ibu hamil.
  • Vitamin B6, membantu metabolisme protein dan karbohidrat, serta mengurangi gejala mual yang sering dialami di awal kehamilan. Nutrisi ini dapat ditemukan dalam kacang-kacangan, ikan, daging ayam, dan sereal.
  • Protein, sangat dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan jaringan janin serta menjaga kesehatan jaringan Mams. Sumber makanan protein seperti telur, daging tanpa lemak, ikan, serta produk susu. 

Makanan Harian

Untuk memenuhi kebutuhan gizi, ibu hamil dapat mengonsumsi menu sehat yang mudah dibuat di rumah. Misalnya, sarapan dengan omelet bayam yang kaya akan zat besi dan asam folat, serta nasi merah yang mengandung karbohidrat kompleks dan serat. Makan siang bisa terdiri dari sup ayam dengan jahe yang tidak hanya bernutrisi tetapi juga membantu mengurangi rasa mual. 

Untuk camilan sore, biskuit gandum dan pisang menjadi pilihan yang baik karena mengandung vitamin B6 dan serat yang membantu menjaga kadar gula darah tetap stabil. Sementara itu, makan malam dengan ikan panggang, kentang rebus, dan sayuran kukus dapat menjadi sumber protein, zat besi, serta vitamin yang dibutuhkan selama kehamilan.

Morning Sickness

Salah satu tantangan yang sering dialami ibu hamil di trimester pertama adalah mual dan muntah atau morning sickness. Untuk mengatasi hal ini, NHS menyarankan Mams mengonsumsi makanan kaya protein seperti kacang-kacangan, keju, telur, dan ikan yang dapat membantu mengurangi gejala mual. 

Selain itu, jahe juga dikenal efektif dalam meredakan mual, sehingga ibu hamil dapat mencoba teh jahe atau menambahkannya dalam masakan. Makanan kering dan dingin seperti roti panggang, biskuit cracker, atau buah-buahan dingin juga bisa menjadi solusi untuk mengurangi rasa mual. Selain itu, popsicle buah dapat menjadi alternatif untuk meredakan mual sekaligus memberikan asupan cairan tambahan.

Trimester 2

Pada trimester kedua kehamilan, janin mengalami pertumbuhan yang cepat, sehingga kebutuhan nutrisi ibu hamil semakin meningkat. Beberapa nutrisi yang penting untuk dipenuhi yaitu:

  • Kalsium, berperan dalam pembentukan tulang dan gigi janin serta menjaga kesehatan tulang Mams. Sumber kalsium bisa didapat dari susu, keju, yoghurt, sayuran hijau, ikan bertulang lunak, dan kacang kedelai. 
  • Asam lemak omega-3, dibutuhkan untuk perkembangan otak dan sistem saraf janin. Nutrisi ini dapat diperoleh dari ikan berlemak seperti salmon dan tuna, minyak dari kacang-kacangan, serta telur yang diperkaya omega-3. 
  • Vitamin D, membantu penyerapan kalsium dan mendukung sistem kekebalan tubuh. Ibu hamil bisa mendapatkannya dari ikan berlemak, hati sapi, keju, dan paparan sinar matahari pagi. 
  • Serat dibutuhkan untuk mencegah sembelit yang sering terjadi pada ibu hamil. Serat bisa diperoleh dari buah-buahan, sayuran, dan biji-bijian utuh.

Tantangan

Salah satu tantangan yang sering dihadapi ibu hamil pada trimester kedua adalah risiko anemia dan sembelit yang meningkat. Anemia dapat terjadi karena peningkatan volume darah dalam tubuh yang memerlukan lebih banyak zat besi untuk produksi hemoglobin. Jika tidak terpenuhi, ibu hamil bisa mengalami kelelahan, pusing, dan lemas. 

Di sisi lain, perubahan hormon selama kehamilan juga dapat memperlambat sistem pencernaan, sehingga menyebabkan sembelit. Untuk mengatasi anemia, ibu hamil disarankan untuk mengonsumsi makanan kaya zat besi, seperti daging merah, hati ayam, sayuran hijau, kacang-kacangan, dan kuning telur. Agar penyerapan zat besi lebih optimal, makanan ini sebaiknya dikombinasikan dengan vitamin C yang terdapat dalam jeruk, stroberi, tomat, dan paprika.

Trimester 3

Pada trimester ketiga kehamilan, kebutuhan nutrisi Mams semakin meningkat untuk mendukung perkembangan janin dan mempersiapkan tubuh menghadapi persalinan. Beberapa nutrisi yang menjadi prioritas pada tahap ini adalah: DHA, protein tinggi, magnesium, dan vitamin K. 

  • DHA, yang merupakan asam lemak omega-3, berperan penting dalam perkembangan otak dan sistem saraf janin. Sumber DHA yang baik dapat ditemukan dalam ikan berlemak seperti salmon dan ikan kod. 
  • Protein, menjadi komponen utama yang diperlukan untuk pertumbuhan jaringan janin serta meningkatkan berat badan bayi yang sehat. Sumber protein yang dianjurkan meliputi daging tanpa lemak, unggas, ikan, telur, produk susu, dan kacang-kacangan.
  • Magnesium, berperan dalam menjaga tekanan darah, mendukung fungsi saraf dan otot, serta membantu penyerapan kalsium untuk kesehatan tulang. Magnesium dapat diperoleh dari sayuran hijau seperti bayam, kacang-kacangan, dan gandum utuh. 
  • Vitamin K, sangat penting dalam proses pembekuan darah dan metabolisme tulang, yang berperan penting dalam persalinan untuk mencegah perdarahan berlebih. Makanan yang kaya vitamin K antara lain sayuran hijau seperti brokoli dan bayam. 

Tantangan

Tantangan yang sering dihadapi pada trimester ketiga adalah heartburn dan kesulitan makan akibat ukuran perut yang semakin membesar. Kondisi ini dapat menyebabkan Mams merasa cepat kenyang atau tidak nyaman saat makan. Untuk mengatasinya, pola makan kecil namun sering menjadi solusi yang efektif. 

Daripada makan dalam porsi besar tiga kali sehari, ibu hamil dapat membagi makanannya menjadi lima hingga enam porsi kecil yang tetap bernutrisi. Pilihlah makanan yang kaya gizi dan mudah dicerna, seperti buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan karbohidrat kompleks seperti roti gandum dan nasi merah. 

Hindari makanan yang dapat memicu heartburn, seperti makanan pedas, asam, dan berlemak. Selain itu, menjaga posisi tubuh tetap tegak setelah makan juga dapat membantu mencegah refluks asam lambung.

Mitos

Di masyarakat, terdapat mitos bahwa mengonsumsi nanas dapat mempercepat persalinan. Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa enzim bromelain dalam nanas dapat melunakkan leher rahim dan merangsang kontraksi. Namun, secara ilmiah, belum ada bukti yang menunjukkan bahwa nanas memiliki efek signifikan dalam mempercepat persalinan. 

Kandungan bromelain dalam nanas sebenarnya sangat kecil dan tidak cukup kuat untuk mempengaruhi proses persalinan. Oleh karena itu, ibu hamil tidak perlu khawatir untuk mengonsumsi nanas dalam jumlah wajar, karena buah ini tetap memberikan manfaat kesehatan, seperti meningkatkan daya tahan tubuh dan melancarkan pencernaan.

A Word From Navila

Menjaga kebutuhan nutrisi ibu hamil trimester 1 2 3 bukan hanya tentang makan lebih banyak, tetapi juga makan dengan tepat. Setiap fase kehamilan memiliki kebutuhan gizi yang berbeda untuk mendukung tumbuh kembang janin dan menjaga kesehatan Mams.

Dengan pola makan yang seimbang, pemilihan bahan makanan yang tepat, serta memahami tantangan di setiap trimester, ibu hamil bisa menjalani kehamilan dengan lebih nyaman dan sehat. Jadi, jangan hanya mengikuti mitos, tetapi pastikan asupan nutrisi didasarkan pada informasi yang benar agar ibu dan bayi tetap sehat hingga persalinan tiba!

Selain menjaga asupan nutrisi, posisi tidur juga berperan penting dalam mendukung kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Apalagi menjelang persalinan, posisi tidur yang kurang tepat bisa meningkatkan risiko janin sungsang. Yuk, cari tahu posisi tidur yang direkomendasikan agar janin tetap dalam posisi optimal di sini: Posisi Tidur Agar Janin Tidak Sungsang.


References

  • Mayo Clinic. Pregnancy diet: Focus on these essential nutrients. Retrieved from https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/in-depth/pregnancy-nutrition/art-20045082
  • NHS. Vitamins, supplements and nutrition in pregnancy. Retrieved from https://www.nhs.uk/pregnancy/keeping-well/vitamins-supplements-and-nutrition/
  • Healthline. 7 Nutritious Fruits You’ll Want to Eat During Pregnancy. Retrieved from https://www.healthline.com/health/pregnancy/best-fruits-to-eat
  • Tommy’s. 5 easy breakfast ideas in pregnancy. Retrieved from https://www.tommys.org/pregnancy-information/im-pregnant/nutrition-in-pregnancy/5-easy-breakfast-ideas-pregnancy
  • NHS. Vomiting and morning sickness. Retrieved from https://www.nhs.uk/pregnancy/related-conditions/common-symptoms/vomiting-and-morning-sickness/