Apakah Mams sudah masuk trimester ketiga? Di fase ini, posisi janin dalam kandungan jadi perhatian penting karena bisa memengaruhi proses persalinan nanti. Idealnya, si kecil sudah “siap lahir” dengan posisi kepala di bawah. Tapi kadang, bayi masih sungsang alias kepala di atas. Tenang, Mams, ini bukan akhir dunia kok!

Ada cara alami yang bisa bantu si kecil “berputar arah”, salah satunya lewat posisi tidur yang tepat. Yap, cuma dengan mengatur cara tidur, Mams bisa bantu beri ruang gerak yang cukup buat janin. Yuk, cari tahu posisi tidur terbaik biar bayi nggak sungsang!

Faktor yang Memengaruhi Posisi Janin

Posisi janin dalam kandungan tidak terjadi secara acak, melainkan dipengaruhi oleh berbagai faktor, salah satunya adalah ruang dalam rahim. Jika bentuk rahim tidak ideal atau terdapat gangguan seperti miom, ruang gerak janin bisa terbatas sehingga sulit bagi bayi untuk berputar ke posisi kepala di bawah menjelang persalinan. Jumlah air ketuban juga sangat penting, bila terlalu sedikit, gerakan bayi menjadi terbatas, membuatnya sulit berpindah ke posisi yang optimal.

Selain kondisi fisik rahim, kebiasaan ibu sehari-hari juga memengaruhi posisi janin. Misalnya, sering duduk dengan postur membungkuk atau terlalu lama berbaring bisa mempersempit ruang di panggul, membuat janin sulit bergerak.

Sebaliknya, kebiasaan duduk tegak, rutin berjalan kaki, melakukan peregangan, atau mengikuti senam hamil dapat membantu membuka ruang di panggul dan memberi kesempatan bagi janin untuk bergerak ke posisi yang lebih baik. Oleh karena itu, aktivitas ibu selama kehamilan ikut berperan penting dalam menentukan posisi janin menjelang persalinan.

Posisi Tidur yang Disarankan agar Janin Tidak Sungsang

Menjelang persalinan, posisi janin dalam kandungan sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses melahirkan. Jika bayi masih dalam posisi sungsang, ada beberapa posisi tidur yang bisa membantu janin berputar ke posisi yang ideal. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba:

Tidur Miring ke Kiri atau Kanan

Tidur miring ke kiri sering dianjurkan karena membantu memperlancar peredaran darah ke rahim dan memberi ruang lebih bagi bayi untuk bergerak dengan bebas. Namun, tidur miring ke kanan juga bisa menjadi pilihan jika posisi ini lebih nyaman bagi ibu.

Menurut Healthline, banyak ahli menyarankan untuk meletakkan bantal di antara kaki saat tidur miring, sehingga memberi ruang lebih bagi janin untuk bergerak dan memudahkan prosesnya nanti.

Posisikan Lutut Lebih Tinggi dari Pinggang

Posisi ini bisa dilakukan dengan berbaring telentang lalu meletakkan bantal di bawah pinggul agar panggul sedikit terangkat. Tujuannya adalah memanfaatkan gravitasi untuk memberi bayi ruang bergerak ke posisi yang seharusnya. Coba lakukan posisi ini selama 10–15 menit beberapa kali dalam sehari.

Teknik Forward-Leaning Inversion

Teknik ini membantu melonggarkan ligamen di sekitar rahim sehingga bayi lebih mudah berputar ke posisi optimal. Caranya, berlutut di tepi sofa atau tempat tidur, lalu turunkan tangan ke lantai sehingga pinggul berada lebih tinggi dari kepala. Lakukan selama 30 detik hingga 1 menit, beberapa kali sehari.

Tidur dengan Bantal di Bawah Pinggul

Meletakkan bantal di bawah pinggul saat berbaring telentang bisa membantu membuka ruang panggul, sehingga bayi lebih mudah berputar ke posisi yang benar. Selain itu, cara ini juga bisa mengurangi tekanan pada punggung bawah dan membuat tidur lebih nyaman.

Posisi yang Harus Dihindari

Pada awalnya, posisi tidur mungkin tidak terlalu terganggu, tetapi seiring berjalannya waktu, seiring membesarnya perut, penyesuaian menjadi sangat penting. Beberapa posisi tidur yang salah harus dihindari demi kenyamanan dan kesehatan ibu serta janin.

Tidur Telentang Terlalu Lama

Seiring dengan usia kehamilan yang semakin berkembang, tidur telentang bisa menjadi masalah. Mengutip dari Cleveland Clinic pada trimester kedua, posisi ini dapat memberikan tekanan pada punggung dan vena utama, menghambat aliran darah kembali ke jantung.

Hal ini bisa mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi ke janin, berpotensi menyebabkan janin cacat atau gangguan perkembangan, bahkan komplikasi serius seperti malnutrisi atau kelahiran prematur. Ibu juga bisa merasakan sakit punggung, gangguan pencernaan, dan kesulitan bernapas.

Tidur Telentang dengan Kepala Lebih Tinggi

Banyak ibu hamil yang menambahkan bantal di kepala agar merasa lebih nyaman, tetapi ini justru bisa berdampak negatif. Posisi ini menambah tekanan pada organ-organ seperti hati, ginjal, dan plasenta, serta bisa mengganggu sirkulasi darah. Aliran oksigen ke janin juga berisiko terganggu, dan menyebabkan ketidaknyamanan lainnya bagi ibu.

Tidur Telentang Terlalu Lama 

Tidur dalam posisi telentang terlalu lama bisa menekan pembuluh darah besar, mengganggu aliran darah yang vital bagi ibu dan janin. Tekanan ini memperburuk suplai oksigen dan nutrisi untuk janin. Selain itu, posisi ini juga meningkatkan risiko sakit punggung, gangguan pencernaan, bahkan penurunan tekanan darah yang bisa membahayakan kesehatan ibu.

Latihan & Aktivitas Pendukung

Berikut adalah beberapa latihan dan aktivitas yang dapat membantu posisi bayi agar tidak sungsang:

Yoga Prenatal, Gerakan yang Membantu Janin Berputar

Yoga prenatal menawarkan berbagai gerakan yang dirancang untuk membantu janin bergerak ke posisi yang tepat. Beberapa pose yang bisa Mams coba:

  • Puppy Pose (Anahatasana), yang membuka ruang di perut sehingga memberi lebih banyak tempat bagi bayi untuk bergerak. 
  • Bridge Pose (Setu Bandhasana) yang membantu membuka panggul dan memberi ruang untuk janin. 
  • Child’s Pose (Balasana) juga dapat membantu meregangkan punggung dan panggul, menciptakan ruang yang diperlukan untuk janin.

Berjalan dengan Postur yang Benar

Berjalan-jalan dengan postur tubuh yang baik sangat membantu untuk mencegah posisi bayi menjadi sungsang. Saat berjalan, pastikan tubuh tetap tegak, bahu rileks, dan perut sedikit tertarik ke dalam. Mengutip dari AfterBirth Centre gerakan berjalan selama satu jam yang rutin dapat membantu janin bergerak ke posisi yang lebih ideal. 

Mendengarkan Musik di Bawah Perut

Metode ini cukup unik dan dilakukan dengan memutar musik atau suara lembut di bawah perut ibu hamil. Tujuannya adalah agar janin tertarik dengan suara dan bergerak ke bawah menuju jalan lahir. Meski belum ada bukti ilmiah yang mendalam tentang metode ini, beberapa ibu melaporkan hasil yang positif.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter Jika Janin Sungsang?

Jika janin masih berada dalam posisi sungsang setelah usia kehamilan 34–36 minggu, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter. Pada tahap ini, dokter akan mengevaluasi kondisi ibu dan janin untuk menentukan langkah yang paling tepat.

Salah satu opsi yang mungkin disarankan adalah prosedur External Cephalic Version (ECV), yaitu metode memutar posisi janin dengan memberikan tekanan lembut pada perut ibu. Prosedur ini umumnya dilakukan setelah kehamilan memasuki minggu ke-36.

Meski dapat meningkatkan peluang persalinan normal, ECV memiliki beberapa risiko seperti perubahan detak jantung janin, ketuban pecah, atau perdarahan, sehingga hanya dilakukan di rumah sakit dengan pengawasan medis yang lengkap. Jika ECV tidak berhasil atau tidak disarankan, dokter kemungkinan akan merekomendasikan persalinan melalui operasi caesar untuk menjaga keselamatan ibu dan bayi.

A Word From Navila

Posisi tidur agar janin tidak sungsang melalui aktivitas yang mendukung sangat membantu agar janin berada dalam posisi yang ideal menjelang persalinan. Selain itu, kebiasaan sehari-hari seperti postur tubuh yang benar juga sangat mempengaruhi. Tapi, apa yang harus dilakukan jika bayi masih sungsang?

Jika setelah usia kehamilan 34-36 minggu janin masih berada dalam posisi sungsang, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, seperti prosedur External Cephalic Version (ECV) yang bisa membantu memutar bayi.

Selain masalah sungsang, ada satu komplikasi lain yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil, yaitu plasenta previa. Komplikasi ini terjadi ketika plasenta tumbuh di bagian bawah rahim dan menutupi leher rahim, yang seharusnya menjadi jalan keluarnya bayi saat persalinan. Untungnya, ada beberapa posisi tidur yang bisa membantu mencegah plasenta previa. Untuk tahu lebih lanjut, cek informasi lengkapnya di sini: Posisi Tidur Ibu Hamil dengan Plasenta Previa.


References

  • Cleveland Clinic. Is It Really All That Bad To Sleep on Your Back While Pregnant? Retrieved from https://health.clevelandclinic.org/exactly-how-bad-is-it-to-sleep-on-your-back-when-youre-pregnant
  • Active Birth Centre. Exercises To Help Your Breech Baby Turn. Retrieved from https://www.activebirthcentre.com/antenatal/exercises-to-help-your-breech-baby-turn/
  • Spinning Babies. Forward-Leaning Inversion. Retrieved from https://www.spinningbabies.com/pregnancy-birth/techniques/forward-leaning-inversion/
  • NHS. What happens if your baby is breech? Retrieved from https://www.nhs.uk/pregnancy/labour-and-birth/what-happens/if-your-baby-is-breech/
  • Healthline. What Sleeping Position Will Help Turn My Breech Baby? Retrieved from https://www.healthline.com/health/sleeping-positions-to-turn-breech-baby