Memasuki trimester ketiga, posisi janin dalam kandungan menjadi salah satu faktor penting yang bisa memengaruhi kelancaran persalinan. Idealnya, bayi sudah berada dalam posisi kepala di bawah, siap menuju jalan lahir. Namun, ada juga kasus di mana janin tetap dalam posisi sungsang, yaitu dengan kepala di atas dan bokong di bawah, yang bisa meningkatkan risiko komplikasi saat melahirkan.

Kabar baiknya, ada cara alami memutar bayi dalam kandungan yang bisa membantu bayi berputar ke posisi yang lebih ideal, salah satunya dengan memperhatikan posisi tidur Mams. Dengan tidur dalam posisi yang tepat, Mams bisa memberi ruang lebih bagi janin untuk bergerak dan berpindah ke posisi yang seharusnya. Yuk, simak panduan posisi tidur terbaik agar janin tidak sungsang!

Faktor yang Memengaruhi Posisi Janin

Posisi janin dalam kandungan bisa dipengaruhi oleh banyak hal, mulai dari kondisi rahim hingga kebiasaan ibu sehari-hari. Beberapa faktor berikut bisa memengaruhi apakah bayi dapat berputar ke posisi yang ideal menjelang persalinan:

1. Ruang dalam Rahim

Janin membutuhkan cukup ruang untuk bergerak dan berputar. Jika rahim memiliki bentuk tertentu atau ada hambatan seperti miom, bayi mungkin lebih sulit berubah posisi. Faktor lain seperti jumlah air ketuban yang terlalu sedikit juga bisa membuat gerakan janin lebih terbatas.

2. Posisi Ibu dalam Aktivitas Sehari-hari

Cara Mams duduk atau beraktivitas juga bisa memengaruhi posisi bayi. Terlalu sering duduk dengan postur membungkuk, terutama dalam waktu lama, dapat membuat ruang di panggul menjadi lebih sempit. Sebaliknya, duduk dengan posisi punggung tegak atau sesekali berdiri dan bergerak dapat membantu bayi menemukan posisi yang lebih nyaman.

3. Gerakan dan Aktivitas Fisik

Bukan hanya posisi tidur yang berpengaruh, tetapi juga aktivitas harian ibu. Sering berjalan, melakukan peregangan ringan, atau mengikuti senam hamil bisa membantu bayi lebih mudah bergerak ke posisi yang tepat. Sebaliknya, terlalu sering berbaring atau kurang bergerak bisa membuat bayi lebih sulit berpindah posisi.

Posisi Tidur yang Disarankan agar Janin Tidak Sungsang

Menjelang persalinan, posisi janin dalam kandungan sangat berpengaruh terhadap kelancaran proses melahirkan. Jika bayi masih dalam posisi sungsang, ada beberapa posisi tidur yang bisa membantu janin berputar ke posisi yang ideal. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba:

1. Tidur Miring ke Kiri atau Kanan

Tidur miring ke kiri sering dianjurkan karena membantu memperlancar peredaran darah ke rahim dan memberi ruang lebih bagi bayi untuk bergerak dengan bebas. Namun, tidur miring ke kanan juga bisa menjadi pilihan jika posisi ini lebih nyaman bagi ibu. Menurut Healthline, banyak ahli menyarankan untuk meletakkan bantal di antara kaki saat tidur miring, sehingga memberi ruang lebih bagi janin untuk bergerak dan memudahkan prosesnya nanti.

2. Posisikan Lutut Lebih Tinggi dari Pinggang

Posisi ini bisa dilakukan dengan berbaring telentang lalu meletakkan bantal di bawah pinggul agar panggul sedikit terangkat. Tujuannya adalah memanfaatkan gravitasi untuk memberi bayi ruang bergerak ke posisi yang seharusnya. Coba lakukan posisi ini selama 10–15 menit beberapa kali dalam sehari.

3. Teknik Forward-Leaning Inversion

Teknik ini membantu melonggarkan ligamen di sekitar rahim sehingga bayi lebih mudah berputar ke posisi optimal. Caranya, berlutut di tepi sofa atau tempat tidur, lalu turunkan tangan ke lantai sehingga pinggul berada lebih tinggi dari kepala. Lakukan selama 30 detik hingga 1 menit, beberapa kali sehari.

4. Tidur dengan Bantal di Bawah Pinggul

Meletakkan bantal di bawah pinggul saat berbaring telentang bisa membantu membuka ruang panggul, sehingga bayi lebih mudah berputar ke posisi yang benar. Selain itu, cara ini juga bisa mengurangi tekanan pada punggung bawah dan membuat tidur lebih nyaman.

Posisi yang Harus Dihindari

Pada awalnya, posisi tidur mungkin tidak terlalu terganggu, tetapi seiring berjalannya waktu, seiring membesarnya perut, penyesuaian menjadi sangat penting. Beberapa posisi tidur yang salah harus dihindari demi kenyamanan dan kesehatan ibu serta janin.

1. Tidur Telentang Terlalu Lama

Seiring dengan usia kehamilan yang semakin berkembang, tidur telentang bisa menjadi masalah. Mengutip dari Cleveland Clinic pada trimester kedua, posisi ini dapat memberikan tekanan pada punggung dan vena utama, menghambat aliran darah kembali ke jantung. Hal ini bisa mengurangi pasokan oksigen dan nutrisi ke janin, berpotensi menyebabkan janin cacat atau gangguan perkembangan, bahkan komplikasi serius seperti malnutrisi atau kelahiran prematur. Ibu juga bisa merasakan sakit punggung, gangguan pencernaan, dan kesulitan bernapas.

2. Tidur Telentang dengan Kepala Lebih Tinggi

Banyak ibu hamil yang menambahkan bantal di kepala agar merasa lebih nyaman, tetapi ini justru bisa berdampak negatif. Posisi ini menambah tekanan pada organ-organ seperti hati, ginjal, dan plasenta, serta bisa mengganggu sirkulasi darah. Aliran oksigen ke janin juga berisiko terganggu, dan menyebabkan ketidaknyamanan lainnya bagi ibu.

3. Tidur Telentang Terlalu Lama 

Tidur dalam posisi telentang terlalu lama bisa menekan pembuluh darah besar, mengganggu aliran darah yang vital bagi ibu dan janin. Tekanan ini memperburuk suplai oksigen dan nutrisi untuk janin. Selain itu, posisi ini juga meningkatkan risiko sakit punggung, gangguan pencernaan, bahkan penurunan tekanan darah yang bisa membahayakan kesehatan ibu.

Latihan & Aktivitas Pendukung

Berikut adalah beberapa latihan dan aktivitas yang dapat membantu posisi bayi agar tidak sungsang:

1. Yoga Prenatal: Gerakan yang Membantu Janin Berputar

Yoga prenatal menawarkan berbagai gerakan yang dirancang untuk membantu janin bergerak ke posisi yang tepat. Beberapa pose yang bisa Mams coba:

  • Puppy Pose (Anahatasana), yang membuka ruang di perut sehingga memberi lebih banyak tempat bagi bayi untuk bergerak. 
  • Bridge Pose (Setu Bandhasana) yang membantu membuka panggul dan memberi ruang untuk janin. 
  • Child’s Pose (Balasana) juga dapat membantu meregangkan punggung dan panggul, menciptakan ruang yang diperlukan untuk janin.

2. Berjalan dengan Postur yang Benar

Berjalan-jalan dengan postur tubuh yang baik sangat membantu untuk mencegah posisi bayi menjadi sungsang. Saat berjalan, pastikan tubuh tetap tegak, bahu rileks, dan perut sedikit tertarik ke dalam. Mengutip dari AfterBirth Centre gerakan berjalan selama satu jam yang rutin dapat membantu janin bergerak ke posisi yang lebih ideal. 

3. Mendengarkan Musik di Bawah Perut

Metode ini cukup unik dan dilakukan dengan memutar musik atau suara lembut di bawah perut ibu hamil. Tujuannya adalah agar janin tertarik dengan suara dan bergerak ke bawah menuju jalan lahir. Meski belum ada bukti ilmiah yang mendalam tentang metode ini, beberapa ibu melaporkan hasil yang positif.

Kapan Harus Konsultasi ke Dokter Jika Janin Sungsang?

Jika janin masih dalam posisi sungsang setelah usia kehamilan 34-36 minggu, penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Pada tahap ini, dokter akan mengevaluasi kondisi janin dan ibu, serta menentukan langkah yang tepat.

Salah satu opsi yang mungkin disarankan adalah prosedur External Cephalic Version (ECV). ECV adalah metode di mana dokter mencoba memutar janin yang sungsang menjadi posisi kepala di bawah, dengan memberikan tekanan lembut pada perut ibu. Biasanya, prosedur ini dilakukan setelah usia kehamilan mencapai 36 minggu, karena pada titik ini janin sudah jarang bergerak sendiri.

Namun, meskipun ECV bisa meningkatkan peluang persalinan normal, prosedur ini tidak selalu berhasil dan ada beberapa risiko, seperti perubahan detak jantung janin, pecahnya ketuban, perdarahan, atau kemungkinan harus menjalani caesar darurat jika komplikasi muncul selama proses.

Karena itu, prosedur ini hanya dilakukan di rumah sakit dengan fasilitas lengkap dan pengawasan tenaga medis berpengalaman. Dokter akan mempertimbangkan kesehatan ibu dan janin sebelum memutuskan apakah ECV merupakan pilihan yang aman.

Jika ECV tidak berhasil atau tidak disarankan, dokter mungkin akan merekomendasikan persalinan dengan operasi caesar untuk menghindari risiko bagi ibu dan bayi. Pastikan untuk mendiskusikan segala opsi dan risikonya dengan dokter agar bisa memilih langkah yang paling tepat untuk kehamilan Mams.

A Word From Navila

Posisi tidur agar janin tidak sungsang melalui aktivitas yang mendukung sangat membantu agar janin berada dalam posisi yang ideal menjelang persalinan. Selain itu, kebiasaan sehari-hari seperti postur tubuh yang benar juga sangat mempengaruhi. Tapi, apa yang harus dilakukan jika bayi masih sungsang?

Jika setelah usia kehamilan 34-36 minggu janin masih berada dalam posisi sungsang, segera konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat, seperti prosedur External Cephalic Version (ECV) yang bisa membantu memutar bayi.

Selain masalah sungsang, ada satu komplikasi lain yang perlu diwaspadai oleh ibu hamil, yaitu plasenta previa. Komplikasi ini terjadi ketika plasenta tumbuh di bagian bawah rahim dan menutupi leher rahim, yang seharusnya menjadi jalan keluarnya bayi saat persalinan. Untungnya, ada beberapa posisi tidur yang bisa membantu mencegah plasenta previa. Untuk tahu lebih lanjut, cek informasi lengkapnya di sini: Posisi Tidur Ibu Hamil dengan Plasenta Previa.


References

  • Cleveland Clinic. Is It Really All That Bad To Sleep on Your Back While Pregnant? Retrieved from https://health.clevelandclinic.org/exactly-how-bad-is-it-to-sleep-on-your-back-when-youre-pregnant
  • Active Birth Centre. Exercises To Help Your Breech Baby Turn. Retrieved from https://www.activebirthcentre.com/antenatal/exercises-to-help-your-breech-baby-turn/
  • Spinning Babies. Forward-Leaning Inversion. Retrieved from https://www.spinningbabies.com/pregnancy-birth/techniques/forward-leaning-inversion/
  • NHS. What happens if your baby is breech? Retrieved from https://www.nhs.uk/pregnancy/labour-and-birth/what-happens/if-your-baby-is-breech/
  • Healthline. What Sleeping Position Will Help Turn My Breech Baby? Retrieved from https://www.healthline.com/health/sleeping-positions-to-turn-breech-baby