Saat menyusui, apa yang Mams makan bukan hanya penting untuk menjaga energi dan kesehatan tubuh, tetapi juga bisa memengaruhi kenyamanan si kecil. Beberapa bayi tampak baik-baik saja dengan hampir semua jenis makanan yang dikonsumsi ibunya, sementara sebagian lainnya lebih sensitif terhadap komponen tertentu. Karena itu, pemilihan makanan ibu menyusui agar bayi tidak kembung bisa menjadi langkah sederhana untuk mendukung kenyamanan bayi sekaligus menjaga kesehatan ibu.

Dalam artikel ini, Mams akan menemukan beberapa pilihan makanan yang cenderung aman dan mudah dicerna, sekaligus tips praktis kapan perlu mempertimbangkan eliminasi makanan tertentu agar bayi tetap nyaman dan tumbuh sehat.

Nasi atau Bubur Lembut, Agar Mudah Dicerna

Pola makan ibu menyusui berpengaruh terhadap pencernaan bayi. Studi Alimentary Pharmacology & Therapeutics menunjukkan bahwa diet rendah-FODMAP pada ibu mampu menurunkan durasi tangis bayi kolik hingga 32%, dibandingkan dengan 20% pada diet biasa.

FODMAP adalah jenis karbohidrat pendek seperti laktosa atau fruktosa yang sulit diserap tubuh, lalu difermentasi oleh bakteri usus sehingga menghasilkan gas. Karena nasi tergolong rendah-FODMAP, ia lebih mudah dicerna dan minim risiko memicu gas pada bayi.

Bubur nasi atau congee yang hangat dan lembut bisa menenangkan sistem pencernaan ibu pascapersalinan. Dalam praktik sehari-hari, Mams bisa memilih bubur nasi dengan lauk ringan seperti ayam tanpa kulit atau tahu. Nasi dan bubur ini termasuk makanan ibu menyusui agar bayi tidak kembung yang sangat praktis dan aman dikonsumsi dalam menu harian.

Buah Manis dan Lembut (Pisang Matang atau Pepaya)

Pisang matang kaya serat, vitamin, dan mineral yang mudah dicerna, serta membantu menjaga energi dan kesehatan usus ibu menyusui. Serat dalam pisang membantu mencegah sembelit, dan kandungan prebiotik alaminya mendukung pertumbuhan bakteri baik, meski tetap perlu memantau reaksi bayi karena sensitivitas bisa berbeda-beda.

Sementara itu, pepaya matang mengandung enzim papain yang membantu mencerna protein dan melancarkan pencernaan. Kandungan vitamin A, C, dan mineral penting lainnya menjadikan pepaya sebagai camilan bergizi. Kedua buah ini cocok dijadikan makanan ibu menyusui agar bayi tidak kembung karena ringan di pencernaan dan kaya manfaat.

Ayam Tanpa Lemak atau Lauk Sederhana yang Ringan di Perut

Ayam tanpa kulit dan ikan rendah merkuri seperti salmon atau sarden adalah sumber protein hewani yang berkualitas dan ringan untuk sistem pencernaan. Protein jenis ini cenderung tidak menyebabkan gas atau kolik pada bayi, berbeda dengan susu sapi atau telur yang berisiko lebih tinggi.

Dalam praktik harian, Mams bisa mengonsumsi 100–200 gram protein hewani dan nabati per hari. Pilihan seperti tahu atau tempe bisa menjadi alternatif jika sedang uji eliminasi. Kombinasi ini dapat menjaga gizi seimbang sekaligus memberikan makanan ibu menyusui agar bayi tidak kembung secara alami dan terjangkau.

Navila All Products

Yoghurt Probiotik, Tempe, atau Tahu (Secukupnya)

Yoghurt probiotik yang mengandung Lactobacillus reuteri DSM 17938 telah diteliti untuk membantu bayi kolik. Efek terbaik terlihat bila diberikan langsung pada bayi, namun konsumsi oleh ibu juga aman dan dapat mendukung keseimbangan mikrobiota usus.

Tempe sebagai fermentasi kedelai tradisional mudah dicerna, mengandung probiotik, dan menurunkan senyawa penyebab gas. Tahu juga lebih ringan di pencernaan dibanding kedelai utuh. Kombinasi yoghurt, tempe, dan tahu bisa menjadi sumber protein nabati yang sehat dan aman, mendukung kesehatan pencernaan ibu, sekaligus mendukung kualitas makanan ibu menyusui agar bayi tidak kembung dalam pola makan seimbang.

Sayuran Matang Rendah Gas (Wortel, Labu, atau Bayam)

Sayuran seperti kubis, brokoli, dan bawang dikenal lebih sering memicu gas, sementara wortel, labu, dan bayam matang justru cenderung lebih aman. Dengan memasak sayuran sampai benar-benar matang, kandungan serat jadi lebih lembut dan mudah dicerna oleh tubuh ibu.

Sayuran matang rendah gas membantu memenuhi kebutuhan serat tanpa mengganggu kenyamanan bayi. Bila dikombinasikan dengan protein dan karbohidrat kompleks, sayuran ini menjadi bagian dari pola makan sehat dan seimbang. Tak heran jika kelompok ini termasuk makanan ibu menyusui agar bayi tidak kembung yang layak dikonsumsi secara rutin.

A Word From Navila

Memilih makanan saat menyusui bukan hanya soal menjaga energi ibu, tetapi juga berpengaruh pada kenyamanan bayi. Beberapa makanan terbukti ramah di pencernaan, seperti nasi atau bubur lembut, buah matang (pisang atau pepaya), protein ringan (ayam tanpa kulit, ikan rendah merkuri), makanan fermentasi sehat (yoghurt, tempe, tahu), serta sayuran matang rendah gas. Dengan pola makan seimbang dan pengamatan cermat terhadap reaksi bayi, Mams bisa menjaga kesehatan diri dan meminimalkan risiko bayi rewel.

ASI Berkualitas dengan Navila ASI Booster

Selain itu, Mams bisa mendukung produksi ASI lebih optimal dengan Navila ASI Booster, yang diformulasikan khusus untuk membantu meningkatkan kualitas dan kuantitas ASI. Kombinasi antara pemilihan makanan ibu menyusui agar bayi tidak kembung yang tepat dan dukungan nutrisi tambahan dari Navila ASI Booster membuat menyusui lebih nyaman, bayi tetap sehat, dan tumbuh kembangnya optimal.


References

  • Iacovou, M., Craig, S. S., Yelland, G. W., Barrett, J. S., Gibson, P. R., & Muir, J. G. (2018). Randomised clinical trial: reducing the intake of dietary FODMAP s of breastfeeding mothers is associated with a greater improvement of the symptoms of infantile colic than for a typical diet. Alimentary pharmacology & therapeutics, 48(10), 1061-1073.
  • CIH. How to Prepare and Enjoy the Health Benefits of Congee (Chinese Rice Porridge). Retrieved from https://cih.ucsd.edu/news/how-prepare-and-enjoy-health-benefits-congee-chinese-rice-porridge
  • First Cry Parenting. Is it Safe to Eat Bananas During Breastfeeding? Retrieved from https://parenting.firstcry.com/articles/is-it-good-to-eat-banana-during-breastfeeding/
  • Kominiarek, M. A., & Rajan, P. (2016). Nutrition recommendations in pregnancy and lactation. The Medical Clinics of North America, 100(6), 1199.
  • US Food & Drug. Advice about Eating Fish. Retrieved from https://www.fda.gov/food/consumers/advice-about-eating-fish
  • Zermiani, A. P. D. R. B., de Paula, A. L. P. P., Miguel, E. R. A., Lopes, L. D. G., Santana, N. D. C. S., da Silva Santos, T., … & Teixeira, J. J. (2021). Evidence of Lactobacillus reuteri to reduce colic in breastfed babies: Systematic review and meta-analysis. Complementary Therapies in Medicine, 63, 102781.
  • Lust, K. D., BROWN, J., & Thomas, W. (1996). Maternal intake of cruciferous vegetables and other foods and colic symptoms in exclusively breast-fed infants. Journal of the American Dietetic Association, 96(1), 46-48.