Mams mungkin pernah merasa khawatir saat si kecil tiba-tiba muntah berulang dan disertai diare sepanjang hari. Kondisi seperti ini sering kali membuat anak tampak lemas, rewel, bahkan enggan makan dan minum. Banyak yang mengira ini hanya gangguan pencernaan biasa, padahal bisa jadi merupakan gejala awal dari gastroenteritis, sebuah kondisi yang perlu penanganan cepat untuk mencegah risiko dehidrasi pada anak.
Gastroenteritis adalah peradangan pada lambung dan usus, umumnya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit. Pada anak-anak, kondisi ini tidak hanya menyebabkan ketidaknyamanan, tetapi juga bisa memicu dehidrasi dalam waktu singkat. Karena itu, penting bagi Mams untuk mengenali gejalanya sejak dini dan tahu langkah apa yang bisa segera dilakukan di rumah agar kondisi tidak semakin memburuk.
Apa Itu Gastroenteritis dan Mengapa Anak Rentan?
Gastroenteritis adalah kondisi yang ditandai dengan diare, muntah, nyeri perut, serta kadang disertai demam. Gejala ini dapat muncul mendadak dan memburuk dalam hitungan jam, terutama pada bayi dan balita. Anak-anak lebih rentan karena cadangan cairan dalam tubuh mereka lebih sedikit dibanding orang dewasa, dan mereka belum mampu menyampaikan rasa haus atau lelah secara jelas. Akibatnya, kehilangan cairan bisa cepat memicu dehidrasi tanpa disadari.
Menurut data dari WHO dan UNICEF, diare akibat gastroenteritis masih menjadi salah satu penyebab utama kematian anak balita di seluruh dunia. Banyak kasus yang sebenarnya bisa dicegah dengan deteksi dini dan rehidrasi yang tepat sejak awal. Fakta ini menegaskan pentingnya peran orang tua dalam memahami gejala awal serta melakukan langkah cepat begitu gejala muncul.
Apa Penyebab Gastroenteritis pada Anak?
Sebagian besar kasus gastroenteritis pada anak disebabkan oleh infeksi virus, terutama rotavirus dan norovirus. Rotavirus adalah penyebab utama diare parah pada anak di bawah usia lima tahun. Sebelum adanya vaksin, ribuan bayi harus dirawat di rumah sakit setiap tahun akibat infeksi ini. Vaksinasi terbukti menurunkan angka kejadian dan tingkat keparahan secara signifikan. Sementara itu, norovirus juga umum ditemukan dan dapat menyebabkan gejala yang cukup berat pada anak-anak.
Infeksi bakteri seperti Salmonella, E. coli, dan Shigella juga menjadi penyebab yang perlu diwaspadai. Penularannya sering berasal dari makanan atau minuman yang tidak bersih, seperti jajanan sembarangan atau botol susu yang kurang steril. Berbeda dengan virus, infeksi bakteri biasanya menyebabkan diare yang lebih lama dan terkadang disertai darah atau lendir. Selain itu, parasit seperti Giardia juga bisa menyebabkan infeksi usus, terutama di lingkungan dengan sanitasi yang buruk.
Beberapa faktor risiko lain juga turut mempermudah penularan, seperti kebiasaan mencuci tangan yang belum terbentuk, penggunaan alat makan bersama, atau paparan di tempat ramai seperti penitipan anak. Karena itu, menjaga kebersihan dan memastikan imunisasi lengkap menjadi upaya pencegahan yang tidak boleh diabaikan.
Kenali Tanda Dehidrasi Sejak Awal
Dehidrasi adalah salah satu bahaya terbesar dari gastroenteritis, terutama pada anak kecil. Tanda awal yang bisa Mams perhatikan antara lain bibir kering, haus terus-menerus, rewel, dan urin yang lebih pekat atau jarang keluar. Di tahap ini, memberikan cairan seperti ASI untuk bayi atau larutan oralit untuk anak yang lebih besar sangat dianjurkan guna menggantikan cairan tubuh yang hilang.
Namun bila dehidrasi terus berlanjut, gejalanya akan menjadi lebih berat. Anak bisa menunjukkan mata cekung, ubun-ubun menurun, kulit kering, serta tampak lemas dan tidak responsif. Napas cepat dan ekstremitas dingin juga bisa muncul sebagai tanda bahaya. Pada kondisi seperti ini, penanganan di rumah tidak lagi cukup dan anak perlu segera dibawa ke fasilitas kesehatan untuk mendapatkan perawatan medis.
Waspadai juga gejala seperti muntah terus-menerus, menolak makan dan minum, atau jika terdapat darah pada tinja. Semua ini merupakan tanda bahwa tubuh anak sudah kehilangan banyak cairan dan elektrolit, sehingga perlu intervensi segera agar tidak berkembang menjadi kondisi yang lebih serius.
Langkah Penanganan Awal di Rumah
Begitu gejala gastroenteritis muncul, tindakan cepat di rumah sangat penting, Mams. Fokus utama adalah mencegah dehidrasi dengan menjaga asupan cairan, memilih makanan yang tepat, serta menciptakan lingkungan yang bersih untuk mempercepat pemulihan anak. Penanganan yang tepat di hari-hari pertama bisa menentukan cepat atau lambatnya proses penyembuhan.
1. Hidrasi yang Cukup
Bayi sebaiknya tetap diberikan ASI sesering mungkin karena mengandung cairan, nutrisi, dan antibodi alami. Untuk anak yang lebih besar, larutan oralit (ORS) adalah pilihan utama yang aman dan efektif. Memberikan air putih saja tidak cukup karena tidak menggantikan elektrolit yang hilang. Berdasarkan data Kemenkes, pemberian ORS yang benar mampu menurunkan risiko dehidrasi berat hingga 50%.
2. Pemberian Makanan yang Tepat
Tidak perlu memaksa anak makan saat masih muntah atau merasa mual. Namun ketika kondisinya mulai stabil, Mams bisa memberikan makanan lunak dan mudah dicerna, seperti bubur, pisang, atau nasi tim. Hindari makanan berlemak, manis, atau pedas karena bisa memperparah diare. Pemilihan makanan yang tepat membantu menjaga fungsi saluran cerna tanpa menambah beban pencernaan.
3. Kebersihan Sebagai Prioritas
Menjaga kebersihan tangan sebelum makan dan setelah buang air adalah langkah sederhana namun sangat efektif. Botol susu, dot, dan peralatan makan anak harus disterilkan secara rutin. Selain itu, pastikan lingkungan rumah, terutama area dapur dan kamar mandi, selalu bersih. Data dari Kemenkes menunjukkan bahwa perilaku hidup bersih dan sehat bisa menurunkan risiko diare hingga 40%.
4. Pencegahan Jangka Panjang Melalui Imunisasi dan Edukasi
Imunisasi rotavirus sudah menjadi bagian dari program imunisasi nasional karena terbukti mampu menurunkan kejadian diare berat hingga 70%. Edukasi kepada seluruh anggota keluarga juga penting, terutama dalam membentuk kebiasaan cuci tangan dan penyimpanan makanan yang higienis. Pencegahan ini tidak hanya melindungi anak sendiri, tapi juga lingkungan sekitar.
A Word From Navila
Mams, gastroenteritis adalah kondisi yang tidak boleh dianggap remeh, terutama pada anak-anak. Memahami sejak awal bahwa diare dan muntah bisa menjadi gejala kondisi yang lebih berat adalah langkah penting. Dengan penanganan yang cepat dan tepat, mulai dari menjaga hidrasi, memilih makanan yang sesuai, menjaga kebersihan, hingga memberikan imunisasi, Mams sudah melakukan perlindungan terbaik untuk buah hati.

Selain perhatian pada asupan dan lingkungan, kenyamanan fisik anak juga turut mendukung proses pemulihan. Minyak Telon Navila dapat menjadi teman setia Mams di masa pemulihan. Oleskan secara lembut pada perut dan punggung si kecil untuk membantu meredakan rasa kembung dan memberikan kehangatan yang menenangkan.
Kombinasi antara kasih sayang, perawatan yang tepat, dan sentuhan hangat akan membuat si kecil lebih nyaman dalam masa pemulihannya.
References
- WHO. Diarrhoeal disease. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/diarrhoeal-disease
- Kight, B. P., & Waseem, M. (2023). Pediatric fluid management. In StatPearls [Internet]. StatPearls Publishing.
- UNICEF. Diarrhoea. Retrieved from https://data.unicef.org/topic/child-health/diarrhoeal-disease/
- CHOP. Rotavirus: The Disease & Vaccines. Retrieved from https://www.chop.edu/vaccine-education-center/vaccine-details/rotavirus-vaccine
- Farfán-García, A. E., Imdad, A., Zhang, C., Arias-Guerrero, M. Y., Sánchez-Álvarez, N. T., Iqbal, J., … & Gómez-Duarte, O. G. (2020). Etiology of acute gastroenteritis among children less than 5 years of age in Bucaramanga, Colombia: a case-control study. PLoS neglected tropical diseases, 14(6), e0008375.
- Faife, S., Macuamule, C., Gichure, J., Hald, T., & Buys, E. (2024). Diarrhoeagenic Escherichia coli and Salmonella spp. contamination of food and water consumed by children with diarrhoea in Maputo, Mozambique. International Journal of Environmental Research and Public Health, 21(9), 1122.
- Klik Dokter. Kenali Tanda–Tanda Dehidrasi pada Anak. Retrieved from https://www.klikdokter.com/ibu-anak/kesehatan-anak/kenali-tandatanda-dehidrasi-pada-anak
- Keslan. Diare, Tanda Gejala dan Cara Mengatasinya. Retrieved from https://keslan.kemkes.go.id/view_artikel/279/diare-tanda-gejala-dan-cara-mengatasinya