Mams mungkin pernah mengalami, pagi hari si kecil sudah mandi, rapi, dan wangi, tapi saat pulang sekolah justru muncul bau amis atau mirip telur. Padahal, dia tidak sedang sakit dan pakaian pun diganti setiap hari. Ini sering membuat orang tua bertanya-tanya, kenapa anak pulang sekolah bau amis dan telur, padahal sudah dijaga kebersihannya.
Bau tersebut bukan berarti si kecil kurang bersih, melainkan hasil reaksi alami tubuh terhadap aktivitas, makanan, serta lingkungan sekitar. Mulai dari seragam yang belum benar-benar kering hingga konsumsi makanan tinggi sulfur, semua bisa berperan dalam munculnya aroma tersebut.
Tenang, Mams tidak perlu khawatir. Dengan memahami penyebabnya dan menerapkan beberapa langkah sederhana, bau tak sedap ini bisa dikurangi secara alami tanpa perlu produk dengan aroma berlebihan. Yuk, kita bahas satu per satu penyebab dan solusinya agar si kecil tetap segar dan nyaman sepulang sekolah.
Kombinasi Alami Penyebab Bau Tubuh Si Kecil
Aktivitas fisik yang tinggi membuat tubuh si kecil lebih sering berkeringat, terutama di area seperti ketiak, leher, dan punggung. Sebenarnya, keringat itu sendiri tidak berbau. Namun, ketika bercampur dengan bakteri kulit seperti Staphylococcus hominis atau Corynebacterium, terbentuk senyawa sulfur yang menghasilkan aroma khas, sering kali tercium seperti amis atau telur. Reaksi ini sangat alami dan bagian dari proses metabolisme normal dalam tubuh yang aktif.
Lingkungan sekolah juga berperan besar. Ruang kelas yang padat, cuaca panas, dan pakaian berbahan sintetis yang kurang menyerap keringat bisa memperparah lembapnya kulit. Kondisi ini menciptakan tempat ideal bagi bakteri berkembang biak, sehingga aroma tubuh si kecil jadi lebih cepat tercium sepulang sekolah. Meskipun tidak berbahaya, tentu Mams ingin si kecil tetap segar dan nyaman.
Untuk membantu menguranginya, penting bagi Mams untuk memastikan si kecil mandi dua kali sehari dengan sabun lembut, lalu dikeringkan dengan benar sebelum berpakaian. Ganti pakaian dalam setiap kali mandi, dan pastikan seragam serta perlengkapan sekolah dijemur di bawah sinar matahari. Selain kebersihan luar, pola makan pun berpengaruh. Kurangi makanan tinggi sulfur, perbanyak konsumsi buah, sayur, dan air putih untuk membantu tubuh tetap segar dari dalam.
Makanan Kaya Sulfur Bisa Mempengaruhi Bau Tubuh
Apa yang dikonsumsi si kecil ternyata juga punya peran besar dalam memengaruhi bau tubuhnya. Makanan seperti telur, ikan, bawang, dan susu mengandung senyawa sulfur. Di dalam tubuh, senyawa ini akan dipecah menjadi trimetilamina (TMA), zat yang memiliki aroma cukup tajam dan dapat keluar lewat keringat, napas, maupun urine. Biasanya, bau ini akan berkurang secara alami dengan mandi dan pakaian bersih setelah beraktivitas.
Namun, pada beberapa anak, ada kondisi langka yang membuat tubuh mereka tidak mampu memecah TMA menjadi bentuk tidak berbau. Kondisi ini disebut trimethylaminuria (TMAU) atau fish odor syndrome. Biasanya, gejala mulai terlihat setelah anak mengonsumsi makanan tinggi protein hewani. Untuk memastikannya, diperlukan pemeriksaan lebih lanjut seperti tes urin dan, kadang, tes genetik.
Meski begitu, kebanyakan kasus bau tubuh disebabkan oleh faktor ringan. Mams bisa mulai dengan menyesuaikan pola makan si kecil. Kurangi sementara makanan tinggi sulfur seperti telur, ikan laut, bawang putih, bawang bombay, kol, brokoli, serta susu dalam jumlah besar. Sebagai gantinya, berikan lebih banyak makanan yang membantu proses detoksifikasi tubuh secara alami.
Misalnya, sayuran hijau seperti bayam dan sawi, buah-buahan segar seperti apel, semangka, pir, dan jeruk, serta perbanyak konsumsi air putih agar tubuh tetap terhidrasi dengan baik. Ditambah dengan mandi dua kali sehari, mengeringkan tubuh secara menyeluruh, dan mengganti pakaian setelah aktivitas fisik, langkah ini efektif membantu menjaga tubuh si kecil tetap segar dan bebas bau.
Seragam dan Barang Pribadi Juga Bisa Jadi Pemicu
Seragam sekolah yang dikenakan seharian dapat menyerap banyak keringat dan minyak tubuh. Jika tidak segera dicuci atau belum benar-benar kering, bakteri akan tumbuh di serat kain dan memecah keringat menjadi senyawa sulfur penyebab bau tidak sedap. Ini sebabnya meskipun terlihat bersih dari luar, si kecil bisa tetap membawa pulang aroma amis yang mengganggu.
Selain itu, sisa deterjen yang tertinggal di pakaian dan reaksi panas saat menyetrika pakaian lembap juga bisa menimbulkan bau tak sedap. Menurut American Academy of Dermatology, pakaian yang tidak bersih atau lembap dapat menyebabkan masalah kulit seperti iritasi atau infeksi jamur, yang juga berkontribusi terhadap aroma tubuh yang kurang sedap.
Sebagai langkah pencegahan, Mams bisa mencuci seragam setiap hari dengan bilasan bersih hingga tidak ada sisa busa. Pastikan pakaian dijemur di bawah sinar matahari langsung agar bakteri dan jamur benar-benar mati. Ganti kaus dalam setiap selesai mandi, dan cuci perlengkapan pribadi seperti topi, tas kain, dan handuk kecil minimal dua kali seminggu. Ini adalah bagian penting dari cara menghilangkan bau badan pada anak secara menyeluruh.
Ketika Bau Tak Kunjung Hilang, Perlu Evaluasi Lebih Lanjut
Jika bau amis atau bau telur pada si kecil tetap muncul meski sudah mandi, ganti baju bersih, dan menjaga pola makan, Mams perlu waspada terhadap kemungkinan penyebab medis. Salah satunya adalah Trimethylaminuria (TMAU), kelainan metabolik yang membuat tubuh tidak mampu memecah senyawa TMA. Zat ini lalu menumpuk dan keluar melalui keringat, napas, serta urine dengan bau khas yang sangat menyengat.
Tak hanya itu, infeksi kulit ringan akibat bakteri seperti Corynebacterium juga bisa menyebabkan bau tak sedap, terutama bila si kecil berkeringat banyak dan area tubuh dibiarkan lembap. Biasanya, kondisi ini disertai gejala ringan seperti gatal, kemerahan, atau kulit tampak bersisik. Bila Mams mendapati tanda-tanda ini, sebaiknya segera konsultasikan ke dokter anak atau dokter kulit agar mendapat penanganan tepat sejak awal.
Meski begitu, Mams tidak perlu terlalu khawatir. Sebagian besar kasus bau tubuh pada anak bersifat ringan dan bisa diatasi dengan menjaga kebersihan tubuh, pakaian, serta memilih makanan yang tepat. Hindari penggunaan parfum atau deodoran dewasa karena kulit anak masih sensitif. Sebagai alternatif, Mams bisa memilih produk berbahan alami seperti minyak telon ringan yang juga bisa membantu menjaga aroma tubuh tetap lembut dan menyenangkan.
A Word From Navila
Mams, bau amis atau aroma mirip telur yang muncul setelah si kecil pulang sekolah memang bisa bikin khawatir, tapi sebenarnya ini hal yang wajar dan mudah diatasi. Kuncinya adalah menjaga kebersihan tubuh, memastikan pakaian selalu bersih dan kering, serta mendukung kebutuhan cairan dan nutrisi si kecil setiap harinya.

Sebagai pelengkap perawatan harian, Mams bisa mengoleskan Navila Minyak Telon setelah mandi dan sebelum berangkat sekolah. Dengan kandungan alami seperti cajuput dan extract essential oils, minyak telon terwangi tidak hanya menjaga kehangatan tubuh, tetapi juga membantu mencegah bau tak sedap akibat keringat.Â
Ada 5 varian yang bisa Mams pilih, di antaranya:
- Green Tea memiliki aroma teh hijau yang segar dan lembut, cocok digunakan di pagi hari untuk memberikan efek menyegarkan.
- Kasturi menawarkan aroma manis dan lembut dari biji bunga kasturi, yang khas dan sering dikaitkan dengan wangi bayi yang menggemaskan.Â
- Lavender bisa jadi pilihan Jika mencari minyak telon dengan efek menenangkan karena aromanya yang lembut membantu bayi lebih rileks dan tidur nyenyak.
- Arasso memiliki aroma yang elegan dengan perpaduan bunga dan sentuhan mewah, lembut, serta tahan lama, sering dibandingkan dengan wangi parfum.
- Saranghae menawarkan aroma bunga yang lebih manis dan feminin, cocok bagi Mams yang ingin tetap harum saat menggendong si kecil.
Aromanya yang lembut khas bayi membuat si kecil tetap segar, nyaman, dan percaya diri sepanjang hari. Yuk, coba sekarang!
References
- Cleveland Clinic. How 7 Different Foods Affect Your Body Odor. Retrieved from https://health.clevelandclinic.org/how-7-different-foods-affect-your-body-odor
- AAD. How to care for your baby’s skin, hair, and nails. Retrieved from https://www.aad.org/public/everyday-care/skin-care-basics/care/baby-care-skin-hair-nails
- Cleveland Clinic. Body Odor. Retrieved from https://my.clevelandclinic.org/health/symptoms/17865-body-odor
- ASM. Microbial Origins of Body Odor. Retrieved from https://asm.org/articles/2021/december/microbial-origins-of-body-odor
- Phillips, I. R., & Shephard, E. A. (2020). Primary trimethylaminuria.