Apa itu sensory play? Kegiatan ini adalah salah satu cara seru yang bisa membantu perkembangan anak. Selain menyenangkan, kegiatan ini juga sangat bermanfaat untuk merangsang otak anak dan meningkatkan motorik halus. Sepenting itu ternyata ya Bunda? Untuk lebih lengkapnya mari cari tahu bagaimana Bunda bisa memasukkan sensory play ke dalam aktivitas sehari-hari anak dan apa saja manfaatnya!
Apa Itu Sensory Play?
Sensory play adalah aktivitas bermain yang dirancang untuk merangsang indra anak. Biasanya, permainan ini fokus pada indra utama seperti peraba, penglihatan, pendengaran, penciuman, dan pengecap.
Sejak bayi, anak belajar mengenali dunia di sekitar mereka melalui lima indra tersebut. Sentuhan, suara, bau, rasa, dan apa yang mereka lihat menjadi pintu pertama untuk memahami segala hal baru. Selain itu, balita yang aktif sering kali juga menggunakan gerakan tubuh dan keseimbangan untuk menjelajahi lingkungan mereka.
Lewat indra inilah anak mengeksplorasi dan mulai memahami dunia. Saat mereka tumbuh, bermain menjadi cara utama untuk belajar, membantu mereka mengenali lebih dalam tentang lingkungan serta berbagai pengalaman baru setiap harinya.
Mengapa sensory play penting? Sensory play memegang peran penting dalam proses belajar dan tumbuh kembang anak. Berikut manfaat sensory play untuk bayi, di antaranya:
- Membantu anak memahami hubungan sebab-akibat
- Mendukung perkembangan otak
- Mengembangkan keterampilan motorik halus
- Meningkatkan kemampuan bahasa dan komunikasi
- Melatih dan kemampuan mengamati
- Mendorong kreativitas dan kemandirian
- Membantu regulasi emosi
Contoh Sensory Play Sederhana yang Bisa Dilakukan di Rumah
Permainan sensory play adalah salah satu cara efektif untuk membantu anak memahami dunia sekitar melalui eksplorasi indra mereka. Berikut adalah beberapa contoh permainan sensory play yang mudah dilakukan dan bermanfaat, mengutip Healthline:
1. Bermain dengan Pasir atau Tanah Liat
Anak-anak dapat merasakan tekstur pasir atau tanah liat sambil mengasah motorik halus mereka dengan membentuk berbagai bentuk atau bangunan.
Manfaat:
- Mengembangkan kreativitas.
- Melatih koordinasi tangan dan mata.
- Memberikan pengalaman sensorik unik melalui berbagai tekstur.
2. Bermain dengan Air
Aktivitas sederhana seperti menuang, memercikkan, atau mencelupkan tangan ke dalam air membantu anak memahami konsep dasar seperti suhu, berat, apung, dan tenggelam.
Tips:
- Tambahkan pewarna makanan atau mainan apung untuk meningkatkan pengalaman.
- Pastikan bermain di area yang aman dan selalu awasi anak.
3. Mainan Berbasis Tekstur
Gunakan balok kayu, mainan berbulu, atau bahan tekstur lainnya untuk mengenalkan anak pada perbedaan sensasi seperti halus, kasar, atau lembut.
Manfaat:
- Merangsang indra peraba.
- Membantu anak memahami karakteristik benda.
- Mendorong imajinasi melalui permainan konstruksi.
4. Memasak Sambil Bermain
Libatkan anak dalam aktivitas memasak untuk memperkenalkan berbagai bentuk, tekstur, dan aroma bahan makanan.
Contoh Aktivitas:
- Biarkan anak merasakan tepung atau adonan di tangan mereka.
- Ajarkan cara mencium aroma bumbu atau buah.
- Ajarkan konsep pencampuran bahan sederhana.
5. Bermain Musik
Eksplorasi musik menggunakan berbagai alat musik seperti drum, piano mainan, atau marakas. Anak juga bisa belajar membedakan bunyi lembut dan keras.
Manfaat:
- Melatih indra pendengaran.
- Mengembangkan kemampuan ritme.
- Memberikan stimulasi otak yang baik untuk perkembangan kognitif.
6. Bermain Bebauan
Gunakan losion, parfum, minyak telon, minyak kayu putih atau bahan alami seperti daun mint, kulit jeruk, atau kayu manis untuk mengenalkan aroma berbeda pada anak.
Tips:
- Hindari bahan yang berisiko alergi.
- Gunakan bahan alami yang aman untuk anak.
7. Eksperimen Sederhana dengan Tekstur
Cobalah permainan seperti:
- Sensory bin: Isi kotak dengan bahan seperti kacang kering, beras, atau daun kering.
- Squishy bag: Masukkan cat ke dalam kantong plastik kedap udara untuk dimainkan tanpa kotor.
8. Permainan Membuat dan Mendengar Bunyi
Buat alat musik sederhana, seperti botol berisi beras atau tisu kotak dengan karet gelang. Anak bisa menikmati bunyi yang dihasilkan dan mencoba membuat ritme mereka sendiri.
9. Beras Pelangi
Beras yang biasa digunakan untuk memasak nasi bisa diubah menjadi bahan menarik untuk sensory play. Dengan menambahkan pewarna makanan, beras dapat menjadi lebih cerah dan menggugah minat anak untuk bermain.
Manfaat sensory play beras tidak hanya memberikan pengalaman sensorik melalui tekstur butiran beras, tetapi juga dapat membantu menenangkan anak, sehingga bermanfaat untuk perkembangan sosial dan emosionalnya.
Sensory Play untuk Anak dengan Kebutuhan Khusus
Kegiatan sensory play sangat penting bagi semua anak, termasuk anak dengan kebutuhan khusus (special needs). Meskipun anak-anak dengan kebutuhan khusus mungkin menghadapi tantangan lebih besar dalam stimulasi sensorik, kegiatan ini tetap vital untuk membantu mereka berkembang. Sensory play membantu mereka dalam pengembangan motorik, komunikasi, dan pengelolaan emosi.
Untuk anak dengan kebutuhan khusus, pendekatan dalam sensory play harus lebih personal dan disesuaikan dengan kenyamanan mereka. Ini bisa berupa aktivitas dengan tekstur yang berbeda, suara lembut, atau benda yang merangsang indera peraba. Dengan pendekatan yang tepat, sensory play dapat mendukung perkembangan sosial, emosional, dan kognitif anak-anak ini.
Cara Menyertakan Sensory Play dalam Kehidupan Sehari-hari Anak
Sensory play tak harus selalu melibatkan mainan khusus. Bunda bisa memasukkan kegiatan ini dalam rutinitas harian anak. Berikut beberapa cara yang bisa dicoba:
1. Melibatkan Semua Indra
Sensory play adalah cara anak untuk memahami dunia melalui indra mereka. Tidak hanya melibatkan sentuhan, tapi juga bau, penglihatan, pendengaran, dan rasa. Misalnya, bau cuka dalam eksperimen bisa merangsang penciuman, warna saat melukis merangsang penglihatan, suara gelas yang diketuk melibatkan pendengaran, dan rasa buah melibatkan perasa.
Cobalah untuk menemukan peluang bagi anak untuk menggunakan indra mereka dalam aktivitas sehari-hari.
2. Mendorong Perkembangan Bahasa
Dengan mengeksplorasi berbagai tekstur dan rasa, anak bisa belajar menggambarkan apa yang mereka rasakan. Misalnya, saat melihat pohon, ajak anak untuk menyebutkan apakah pohon itu halus atau kasar, atau saat merasakan air, ajak mereka menggambarkan apakah itu licin, dingin, atau bergelembung.
Hal ini akan membantu memperkaya kosakata anak, sehingga mereka dapat lebih mudah menyebutkan preferensi mereka, seperti “kenyal”, “cheesy“, atau “asin” saat makan.
3. Mendukung Keterampilan Motorik Halus
Sensory play juga membantu anak mengembangkan keterampilan motorik halus, yang melibatkan koordinasi otot kecil. Kegiatan seperti menuang, merangkai, atau menyematkan kancing dapat meningkatkan kemampuan motorik halus mereka.
Ajak anak untuk berpartisipasi dalam aktivitas seperti membuat kerajinan tangan, membantu memasak, atau memakaikan kancing pada boneka.
4. Menyediakan Aktivitas yang Menenangkan
Sensory play juga memiliki efek menenangkan. Anak-anak cenderung merasa lebih tenang setelah mandi atau bermain aktif, seperti lompat-lompatan. Aktivitas menenangkan seperti mandi air hangat, mengelus hewan peliharaan, atau berbaring sambil melihat bintang dapat membantu anak meredakan kecemasan atau ketegangan yang mereka rasakan.
A Word From Navila
Mengetahui apa itu sensory play dan apa saja kegiatannya adalah langkah tepat yang bisa Bunda lakukan. Permainan sensory play tidak perlu sulit untuk bisa menyenangkan. Banyak kegiatan yang bisa dilakukan hanya dengan benda-benda sederhana yang sudah ada di rumah.
Walau kadang bisa sedikit berantakan, kegiatan ini sangat membantu anak untuk berinteraksi dengan indra mereka, yang pada gilirannya mendukung proses belajar dan pertumbuhan mereka sambil mengenal dunia di sekitar mereka.
Bunda ingin tahu lebih banyak fakta seputar ibu dan bayi? Yuk, kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Sehat selalu, Bunda hebat!