Cegukan merupakan refleks alami yang tidak dapat dikendalikan, di mana diafragma berkontraksi dan memicu pita suara membuka dan menutup dengan cepat. Hal ini dapat terjadi pada bayi, orang dewasa, dan anak-anak, bahkan saat makan, minum, atau mengalami situasi stres. Tapi pernahkan si kecil mengalami cegukan setelah menyusu?

Berikut Navila akan membahas seputar bayi cegukan setelah menyusu, apa penyebabnya dan bagaimana solusinya. Simak sampai habis ya Mams!

Apakah Bayi Cegukan setelah Menyusu Itu Normal?

Bayi cegukan setelah menyusu itu sebenarnya hal yang cukup normal dan sering terjadi, Mams. Cegukan terjadi karena kontraksi tiba-tiba pada diafragma yang mengarah ke pita suara bayi. Biasanya, cegukan pada bayi disebabkan oleh beberapa faktor, seperti menelan udara terlalu banyak saat menyusu atau karena si kecil minum susu terlalu cepat atau terlalu banyak.

Mengutip WebMD, cegukan adalah reaksi alami tubuh dan biasanya tidak berbahaya. Cegukan ini akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa menit. Namun, kalau cegukan berlangsung lebih lama dari biasanya atau disertai dengan gejala lain, seperti bayi yang tampak rewel, sering muntah, atau menurun nafsu makannya, sebaiknya segera periksakan ke dokter. Kondisi tersebut mungkin menunjukkan adanya masalah lain yang perlu ditangani lebih lanjut.

Secara keseluruhan, cegukan pada bayi seringkali tidak perlu dikhawatirkan, tetapi selalu baik untuk tetap memantau dan mengamati kondisi bayi agar tetap nyaman.

Penyebab Bayi Cegukan Setelah Menyusu yang Perlu Diketahui

Memahami apa yang menyebabkan cegukan bisa membantu Mams menghindari dan mengatasinya dengan lebih efektif. Berikut ini adalah beberapa penyebab bayi sering cegukan setelah minum ASI atau susu, yaitu:

1. Menyusu Terlalu Cepat atau Terlalu Banyak disertai Menelan Udara Berlebih

Menyusu terlalu banyak, terlalu cepat, atau menelan udara berlebihan bisa menyebabkan cegukan pada bayi. Hal ini bisa membuat perut bayi membesar. Ketika perut bayi membesar, itu akan menekan diafragma, yang memicu kejang dan akhirnya menyebabkan cegukan.

Dr. Christal Forgenie, seorang dokter anak di Soha Pediatrics, New York City mengatakan bahwa sangat sering cegukan pada bayi muncul setelah atau bahkan selama menyusu. Jadi, jika bayi mulai cegukan saat Mams menyusui, itu bisa menjadi tanda untuk berhenti sejenak. Mams juga bisa mencegah cegukan dengan memberi makan bayi secara perlahan dan memberi jeda untuk bersendawa.

2. Perubahan Suhu Perut yang Tiba-Tiba

Mengutip Mayo Clinic, memberi bayi makanan atau minuman dengan suhu yang berbeda secara tiba-tiba (misalnya memberi susu dingin, lalu beberapa menit kemudian memberi bubur nasi hangat) dapat memicu cegukan. Dr. Forgenie juga menjelaskan bahwa kombinasi suhu yang berubah-ubah ini bisa membuat bayi mengalami cegukan.

3. Refluks Gastroesofagus (GERD)

Selain faktor yang terkait dengan pemberian makan, cegukan yang terus-menerus pada bayi atau bayi baru lahir terkadang disebabkan oleh kondisi lain, yaitu GERD. GERD terjadi ketika makanan yang belum tercerna dengan baik dan asam lambung naik ke kerongkongan, menyebabkan rasa perih dan ketidaknyamanan. Karena kerongkongan melewati diafragma, hal ini bisa menyebabkan iritasi dan banyak cegukan pada bayi.

Menurut Dr. Forgenie, meskipun terdengar serius, GERD cukup umum dan tidak selalu menimbulkan masalah besar. Namun, penting untuk diingat bahwa cegukan sendiri tidak selalu menjadi tanda GERD. Jika Mams menemukan gejala lain atau mencurigai GERD, konsultasikan dengan dokter anak. Kabar baiknya, GERD bisa diobati dengan mudah.

4. Pelekatan yang Tidak Tepat Saat Menyusu

Jika bayi tidak melekat dengan sempurna saat menyusu, dia bisa menelan lebih banyak udara. Udara yang tertelan ini dapat menyebabkan perut bayi mengembang dan menekan diafragma, yang akhirnya memicu cegukan. Untuk itu, pastikan posisi menyusui bayi sudah benar agar bayi dapat menyusu dengan efektif dan mengurangi kemungkinan cegukan.

Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi Setelah menyusu

Setelah mengetahui penyebab cegukan pada bayi, mungkin Mams ingin tahu cara mengatasinya. Berikut beberapa tips yang bisa membantu menghentikan cegukan pada bayi, mengutip dari The Bump, yaitu:

Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi yang Menyusu ASI

Saat menyusui, penting untuk memastikan bayi bersendawa dengan baik, terutama saat Mams berganti dari satu payudara ke payudara lainnya. Jika si kecil sering menelan udara saat menyusui, coba periksa pelekatan bayi pada payudara. Pastikan bibir bayi terangkat rapat di sekitar areola untuk mengurangi kemungkinan menelan udara.

Cara Mengatasi Cegukan pada Bayi yang Minum Susu Botol

Jika si kecil diberi susu botol, cobalah untuk berhenti sejenak dan membuat bayi bersendawa di tengah-tengah pemberian susu. Setelah bayi bersendawa, lanjutkan pemberian susu setelah beberapa menit. Dengan memberi bayi waktu untuk rileks, cegukan biasanya akan berhenti.

Jika masalahnya adalah bayi menelan udara saat minum, coba atur posisi botol agar udara terkumpul di bawah botol, bukan di dekat puting susu. Pastikan susu menutupi seluruh bagian puting botol agar bayi bisa menyusu dengan nyaman.

Langkah Mencegah dan Mengatasi Cegukan Setelah Menyusu

Setelah bayi menyusu, usahakan untuk mendudukkan bayi dalam posisi tegak selama 20-30 menit. Ini membantu mencegah udara terperangkap di perut. Selain itu, menepuk punggung bayi dengan lembut, mengayun-ayunkan tubuhnya pelan-pelan, atau memberi empeng bisa membantu menenangkan bayi dan menghentikan cegukan.

Hal yang Sebaiknya Tidak Dilakukan untuk Mengatasi Cegukan pada Bayi

Meskipun banyak cara yang bisa dicoba untuk menghentikan cegukan bayi, ada beberapa hal yang sebaiknya tidak dilakukan:

  • Jangan coba menakut-nakuti atau mengejutkan bayi untuk menghentikan cegukan. Itu tidak efektif dan bisa membuat bayi merasa cemas.
  • Jangan letakkan kain basah di dahi bayi, karena itu juga tidak akan membantu menghentikan cegukan.
  • Jangan mencoba membuat bayi menahan napas. Itu sangat berbahaya dan tidak dianjurkan.
  • Beberapa orang mungkin menyarankan untuk menarik lidah bayi atau menekan fontanel bayi (bagian lunak di kepala), namun itu bisa menyakitkan dan berbahaya.

Pada akhirnya, yang terbaik adalah menunggu cegukan bayi berhenti dengan sendirinya. Ingatlah bahwa cegukan adalah hal yang umum terjadi pada bayi dan biasanya tidak menimbulkan masalah.

Kapan Cegukan Perlu Dikhawatirkan?

Jika Mams merasa cegukan si kecil semakin tidak nyaman, konsultasi dengan dokter adalah langkah terbaik untuk memastikan kesehatan si kecil. Berikut beberapa tanda jika si kecil lebih baik dibawa ke dokter terkait cegukan:

  1. Cegukan berlangsung lama
  2. Bayi tampak rewel dan kesakitan
  3. Cegukan disertai gejala lain, seperti: muntah, diare, demam, penurunan nafsu makan, kelesuan, dan kesulitan bernafas
  4. Cegukan semakin sering terjadi
  5. Keraguan dan kekhawatiran Mams

A Word From Navila

Cegukan pada bayi setelah menyusu adalah hal yang wajar dan sering terjadi, Mams. Biasanya, cegukan ini akan hilang dengan sendirinya tanpa perlu perawatan khusus. Selain cara-cara di atas, Mams juga bisa mengoleskan dan memijat minyak telon pada perut bayi untuk membantu mengatasi cegukan. Mengapa demikian? Cegukan terjadi karena banyaknya angin yang masuk ke dalam perut, sementara salah satu manfaat minyak telon adalah membantu mengeluarkan angin dari tubuh bayi.

Minyak Telon Terbaik Buat Bayi: Belanja Minyak Telon Navila

Salah satu minyak telon yang direkomendasikan adalah Minyak Telon Navila. Dengan kandungan minyak kayu putih dan anis, minyak telon terpercaya ini akan membantu menghangatkan tubuh bayi dan mengeluarkan angin dari perut. Yuk, ketahui lebih lanjut tentang cara memijat bayi untuk atasi perut kembung dan gas di: Titik Pijat Perut Bayi untuk Mengatasi Gas dan Kembung.


References

  • WebMD. What to Do If Your Baby Has Hiccups. Retrieved from https://www.webmd.com/baby/what-to-do-if-your-baby-has-hiccups
  • The Bump. Why Newborn Babies Get Hiccups (and How to Get Rid of Them). Retrieved from https://www.thebump.com/a/newborn-hiccups-why-babies-get-how-to-get-rid