Setiap kali si kecil tersenyum, rasanya semua lelah langsung hilang ya, Mams. Senyum mungil itu ternyata juga memerlukan perawatan, bahkan sejak gigi bayi belum tumbuh sekalipun. Mulut bayi yang tampak bersih bisa saja menyimpan sisa ASI atau susu formula di gusi bayi, lidah bayi, dan pipi bagian dalam. Jika tidak dibersihkan, sisa ini dapat menjadi tempat berkembangnya jamur penyebab infeksi jamur oral thrush yang membuat bayi tidak nyaman.
Menariknya, banyak orang tua baru sadar pentingnya membersihkan lidah bayi saat gigi pertama muncul. Padahal, menurut Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan American Academy of Pediatrics (AAP), kebersihan mulut sebaiknya dimulai sejak hari pertama bayi lahir. Mengetahui cara membersihkan lidah bayi dengan benar sejak dini akan membantu mencegah infeksi sekaligus membentuk kebiasaan baik yang akan terbawa hingga ia tumbuh besar.
Mengapa Mulut Bayi Harus Dibersihkan Sejak Lahir?
Sisa susu, baik ASI maupun susu formula, mengandung laktosa dan protein yang dapat menjadi makanan bagi mikroba di mulut, termasuk jamur Candida albicans. Jika dibiarkan, jamur ini dapat berkembang biak dan memicu oral thrush, infeksi jamur yang menyebabkan bercak putih di mulut bayi dan membuatnya rewel atau sulit menyusu. Bahkan, infeksi ini bisa menular kembali ke ibu saat menyusui. Membersihkan mulut bayi sejak lahir membantu mencegah masalah tersebut.
Risiko lain datang dari bakteri seperti Streptococcus mutans yang bisa mengkolonisasi mulut bahkan sebelum gigi tumbuh. Bila kebersihan mulut diabaikan, risiko gigi berlubang dini (early childhood caries) akan meningkat, apalagi jika bayi sering menyusu di malam hari atau diberi botol berisi cairan manis saat tidur. Pembersihan rutin membantu mengurangi sisa gula yang memicu bakteri sekaligus membiasakan bayi menerima perawatan bayi sejak awal kehidupannya.
Panduan Membersihkan Mulut dan Lidah Bayi Menurut Dokter
Dokter anak merekomendasikan pembersihan mulut dimulai sejak hari pertama kelahiran, bahkan sebelum gigi muncul. Selain itu, membersihkan lidah bayi perlu disesuaikan dengan usianya, Mams. Yuk, simak panduan lengkap berikut ini!
Bayi Usia 0–6 Bulan
Di usia ini, si kecil biasanya hanya minum ASI, susu formula, atau kombinasi keduanya. Karena itu, Mams mungkin belum merasa perlu membersihkan lidah bayi secara rutin. Padahal, sisa susu bisa menumpuk dan harus dibersihkan supaya mulutnya tetap sehat.
Berikut langkah membersihkan lidah bayi yang baru lahir sampai 6 bulan:
- Cuci tangan Mams dengan sabun dan air mengalir.
- Siapkan kain katun bersih atau kain kasa steril dan air hangat.
- Baringkan si kecil di pangkuan dengan kepala disangga tangan Mams.
- Balut jari telunjuk dengan kain atau kasa yang sudah disiapkan.
- Celupkan jari ke air hangat, lalu buka mulut bayi perlahan.
- Usap lidahnya dengan gerakan memutar memakai kain atau kasa.
- Jangan lupa gosok lembut bagian dalam pipi dan gusi bayi juga.
- Kalau mau, Mams bisa menggunakan sikat gigi jari silikon khusus bayi, tapi lakukan dengan hati-hati.
Bayi Usia Di Atas 6 Bulan
Saat tumbuh gigi pertama, tekniknya sedikit berubah. Gunakan sikat gigi khusus bayi dengan kepala kecil dan bulu sangat lembut, lalu oleskan pasta gigi ber-fluoride seukuran butir beras (untuk anak di bawah tiga tahun) sesuai rekomendasi IDAI dan AAP. Langkah-langkahnya:
- Cuci tangan Mams dulu dengan sabun dan air mengalir.
- Gunakan sikat gigi lembut khusus bayi sesuai usia.
- Belum perlu pakai pasta gigi, cukup sikat lembut lidah bayi, gusi bayi, dan giginya dengan air saja.
- Kasa, kain katun, atau kain kasa basah juga masih bisa dipakai, tergantung mana yang nyaman.
Menyikat gigi dilakukan dua kali sehari, setelah makan pagi dan sebelum tidur. Pada tahap ini, Mams bisa mulai mengenalkan kebiasaan meludah, meski belum dilakukan dengan sempurna.
Bayi Usia 1 Tahun Ke Atas
Di usia ini, Mams sudah boleh mulai mengenalkan pasta gigi pada si kecil, khususnya saat dia berumur 18 bulan ke atas, tapi hanya seukuran butir beras. Saat usianya 3 tahun, takarannya bisa ditambah sebesar kacang polong.
Membersihkan lidah bayi biasanya dilakukan bersamaan dengan menyikat gigi. Si kecil sudah mulai bisa diajak aktif merawat kebersihan mulut sendiri. Beberapa tips dari Mams:
- Tunjukkan dulu bagaimana cara menyikat gigi dan lidahnya yang benar.
- Ajak si kecil mencoba sendiri.
- Awasi supaya pasta gigi tidak tertelan.
- Ajari si kecil berkumur dengan air bersih setelah menyikat gigi.
Walau ada perbedaan cara sesuai usia, membersihkan lidah bayi harus tetap dilakukan minimal dua kali sehari, yaitu pagi setelah menyusu atau makan (setelah 6 bulan) dan malam sebelum tidur.
Keamanan tetap menjadi prioritas utama. Hindari penggunaan pasta gigi dewasa karena kandungan fluoride dan abrasifnya terlalu tinggi untuk bayi. Jangan menggunakan madu atau larutan herbal sebagai pembersih mulut, sebab dapat menyebabkan botulisme atau iritasi. Cairan kumur dewasa juga tidak boleh diberikan karena bisa merusak jaringan mulut bayi yang sensitif. Jika muncul bercak putih tebal yang sulit dibersihkan atau bayi tampak kesakitan saat menyusu, segera periksakan ke dokter.
Frekuensi dan Waktu Terbaik Membersihkan Mulut Bayi
Pembersihan mulut idealnya dilakukan minimal dua kali sehari, pagi setelah pemberian makan pertama dan malam sebelum tidur. Waktu malam sangat penting karena sisa susu cenderung bertahan lebih lama saat bayi tidur, meningkatkan risiko pertumbuhan bakteri dan jamur. Untuk bayi yang sering minum botol di malam hari, sudah mulai MPASI manis, atau memiliki risiko tinggi karies dini, pembersihan dapat dilakukan lebih sering, bahkan setelah setiap kali menyusu.
Kenyamanan bayi perlu diperhatikan agar proses berjalan lancar. Hindari membersihkan mulut bayi tepat setelah menyusu, terutama jika bayi mudah gumoh. Sebaiknya posisikan bayi tegak, lakukan burping selama 10–30 menit, lalu mulai pembersihan. Gunakan alat yang lembut dan steril, seperti kain kasa steril atau kain kasa bersih yang dibasahi air matang hangat, agar gusi bayi tidak teriritasi.
Kesalahan Umum yang Harus Dihindari
Salah satunya adalah menunggu hingga gigi bayi tumbuh baru mulai pembersihan. Padahal, sisa susu yang menempel di gusi bayi dan lidahnya sejak awal kehidupan dapat menjadi tempat berkembangnya bakteri dan jamur. Mengabaikan kebersihan mulut sejak dini berisiko memicu masalah gigi dan gusi di kemudian hari.
Kesalahan lainnya adalah menggunakan alat atau bahan yang tidak steril. Kain kasa kotor, sikat gigi yang jarang dicuci, atau larutan pembersih yang tidak aman bisa membawa kuman ke mulut bayi. Begitu pula penggunaan larutan herbal atau antiseptik dewasa yang mengandung alkohol dan bahan keras, yang dapat mengiritasi mukosa mulut bayi atau membahayakan jika tertelan.
Teknik pembersihan yang terlalu keras juga perlu dihindari. Menggosok gusi bayi dengan tekanan berlebihan dapat menyebabkan luka, perdarahan, atau sariawan. Gunakan gerakan lembut memutar tanpa menekan terlalu kuat, dan jika bayi menunjukkan tanda tidak nyaman, hentikan sementara lalu coba lagi saat dia lebih tenang.
A Word from Navila
Merawat mulut bayi sejak hari pertama bukan hanya soal kebersihan, tetapi juga investasi kesehatan jangka panjang. Sisa ASI atau susu formula yang menempel di gusi bayi atau lidah bayi bisa menjadi sarang bakteri dan jamur yang berisiko merusak gigi bayi bahkan sebelum tumbuh sempurna. Dengan langkah sederhana dan memahami cara membersihkan lidah bayi yang tepat, Mams sudah membantu melindungi si Kecil dari risiko tersebut, apalagi jika perawatan disesuaikan saat tumbuh gigi.
Selain bermanfaat untuk kesehatan, rutinitas ini juga bisa menjadi momen manis antara Mams dan si kecil. Sentuhan lembut Mams akan membuatnya merasa nyaman sekaligus terbiasa dengan perawatan bayi sejak dini. Nah, jika Mams ingin tahu kapan biasanya gigi bayi pertama mulai tumbuh, bisa baca artikel berikutnya: Normalnya Bayi Tumbuh Gigi Usia Berapa Bulan.
References
- IDAI. Kapan Anak Mulai Menggosok Gigi? Retrieved from https://www.idai.or.id/artikel/seputar-kesehatan-anak/kapan-anak-mulai-menggosok-gigi
- Healthy Children. Give Your Baby the Best Possible Start. Retrieved from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/prenatal/Pages/Protect-Tiny-Teeth.aspx
- Bullappa, D., Puranik, M. P., Sowmya, K. R., & Nagarathnamma, T. (2017). Association of feeding methods and streptococcus mutans count with early childhood caries: A cross-sectional study. International Journal of Clinical Pediatric Dentistry, 10(2), 119.
- Vainionpää, A., Tuomi, J., Kantola, S., & Anttonen, V. (2019). Neonatal thrush of newborns: Oral candidiasis?. Clinical and Experimental Dental Research, 5(5), 580-582.
- CDC. Oral Health Tips for Children. Retrieved from https://www.cdc.gov/oral-health/prevention/oral-health-tips-for-children.html
- AAP. Oral Health. Retrieved from https://www.aap.org/en/patient-care/oral-health/