Bayangkan, Mams sudah menyiapkan masakan penuh cinta, sayur segar, lauk berprotein, dan nasi hangat, namun begitu disajikan, si kecil langsung menggeleng atau menutup mulut rapat-rapat. Drama makan pun dimulai. Fenomena picky eater ini umum dialami banyak orang tua, anak hanya mau menu tertentu, menolak sayur, atau tidak tertarik mencoba makanan baru. Meski terlihat sepele, kebiasaan ini dapat memengaruhi kecukupan gizi harian dan perkembangan anak.
Kabar baiknya, picky eating bukanlah kondisi permanen. Dengan pendekatan yang tepat, waktu makan bisa kembali menjadi momen menyenangkan tanpa paksaan. Dalam panduan ini, Mams akan menemukan penyebab anak menjadi picky eater, prinsip menyusun menu sehat yang tetap sesuai selera si kecil, hingga inspirasi menu mingguan anti picky eater yang bergizi dan menarik. Tidak ketinggalan, ada juga trik plating cantik serta strategi menghindari GTM (gerakan tutup mulut) yang efektif di rumah.
Mengapa Anak Bisa Menjadi Picky Eater?
Kebiasaan pilih-pilih makanan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, mulai dari genetik hingga pengalaman makan sehari-hari. Penelitian The Guardian menunjukkan bahwa hingga 74% perilaku picky eater dipengaruhi faktor bawaan. Anak juga memiliki sensitivitas rasa dan bau yang lebih tinggi karena jumlah papila pengecap mereka lebih banyak dibanding orang dewasa. Tekstur lembek, licin, atau rasa pahit sering kali menjadi alasan penolakan makanan. Kondisi ini umum muncul di usia 2–4 tahun, ketika anak mulai menunjukkan kemandirian dan kontrol terhadap pilihannya.
Meski tergolong fase normal, kebiasaan ini sebaiknya dikelola agar tidak menetap hingga besar. Lingkungan makan berperan besar di sini. Tekanan berlebihan, seperti memaksa menghabiskan makanan atau memberi hadiah sebagai imbalan, justru memperkuat perilaku menolak makan. Sebaliknya, menciptakan suasana makan yang santai, aman, dan tanpa tekanan membuat anak lebih berani mencoba rasa atau tekstur baru.
Pendekatan yang terbukti efektif adalah repeated food exposure atau mengenalkan makanan baru secara berulang. Butuh 8–15 kali perkenalan hingga anak mau mencicipi dengan sukarela. Orang tua dapat menjadi contoh dengan menunjukkan antusiasme saat makan sayur atau buah. Mengajak anak memilih bahan makanan dan membantu menyiapkannya juga meningkatkan rasa penasaran dan kemauan untuk mencoba. Dengan langkah ini, picky eating dapat teratasi secara bertahap tanpa konflik.
Prinsip Menyusun Menu untuk Anak Picky Eater
Menyusun menu untuk anak picky eater perlu fokus pada keseimbangan nutrisi. Setiap porsi sebaiknya memuat protein, karbohidrat kompleks, lemak sehat, vitamin, dan mineral. Protein berperan membangun sel tubuh, karbohidrat kompleks memberi energi stabil, lemak sehat membantu penyerapan vitamin, sementara vitamin dan mineral dari sayur, buah, dan susu mendukung pertumbuhan optimal.
Penting untuk menyesuaikan rasa dan tekstur dengan preferensi anak tanpa mengorbankan gizi. Terapkan metode division of responsibility, yaitu Mams menentukan menu, anak memutuskan apakah dan berapa banyak yang akan dimakan. Variasi rasa, warna, dan tekstur membantu membangkitkan selera. Libatkan anak dalam memilih bahan atau menata makanan agar rasa kepemilikan terhadap menu yang disajikan lebih kuat.
Trik lain yang sering berhasil adalah hidden veggies, yaitu menyelipkan sayur ke dalam hidangan favorit. Misalnya, bayam dalam adonan pancake, wortel halus di saus pasta, atau brokoli cincang dalam muffin. Namun, sebaiknya anak tetap diberi tahu bahwa makanan tersebut mengandung sayur, supaya dia belajar mengenal dan menerima rasanya secara perlahan.
Menu Mingguan Anti Picky Eater dan Resep Singkat


Menu ini dapat disesuaikan dengan ketersediaan bahan dan selera anak, namun prinsipnya tetap sama, yaitu gizi lengkap, tampilan menarik, dan porsi sesuai kemampuan makan anak.
Senin
Awali pagi dengan pancake mini wortel yang lembut, manis alami, dan disiram sedikit madu. Untuk camilan pagi, sajikan apel segar dengan saus yogurt yang creamy. Siang hari, berikan nasi tim ayam sayur yang gurih dan bergizi. Sore harinya, si kecil bisa menikmati roti gulung isi pisang dan selai kacang yang mengenyangkan. Tutup hari dengan sup makaroni ayam yang ditambah brokoli cincang, kaya serat dan Protein.
Selasa
Pagi ini, buat omelet sayur warna-warni. Gulung omelet, potong kecil-kecil, dan tata seperti sushi agar lebih menarik. Camilan paginya adalah puding susu stroberi yang lembut. Saat makan siang, sajikan nasi dengan ikan fillet saus lemon dan tumis buncis segar. Ubi kukus keju akan menjadi snack sore yang hangat dan mengenyangkan. Malamnya, sajikan bubur ayam kampung lengkap dengan wortel rebus.
Rabu
Sarapan roti lapis telur dan alpukat akan memberi energi untuk memulai hari. Potong segitiga dan tambahkan tomat ceri sebagai hiasan. Snack pagi berupa potongan melon dan semangka berbentuk bintang yang menyegarkan. Makan siang bisa dengan nasi kuning mini, ayam suwir, dan kacang panjang. Sore hari, beri camilan jagung manis rebus. Saat makan malam, si kecil bisa menikmati sup krim kentang hangat dengan roti panggang.
Kamis
Waffle pisang oat dengan taburan keju menjadi pilihan sarapan sehat sekaligus mengenyangkan. Pagi harinya, snack berupa yogurt plain yang dipadukan potongan buah naga segar. Untuk makan siang, sajikan nasi putih, tahu bumbu kecap, dan tumis bayam jagung. Muffin sayur mini menjadi camilan sore yang praktis. Akhiri hari dengan sup ikan yang dilengkapi wortel dan kentang.
Jumat
Mulai hari dengan smoothie bowl stroberi-banana yang manis alami, ditambah granola renyah. Snack pagi berupa potongan pir dan kiwi yang dibentuk lucu. Makan siang, si kecil bisa menyantap nasi merah, ayam teriyaki, dan tumis brokoli. Sore harinya, roti gandum isi keju bisa jadi pilihan praktis. Makan malam diisi dengan pasta saus tomat yang di dalamnya tersembunyi cincangan sayur.
Sabtu
Sarapan telur orak-arik dengan roti panggang dan tomat ceri yang segar. Puding jagung menjadi camilan pagi yang lembut. Saat makan siang, sajikan nasi dengan ayam panggang madu dan tumis kacang polong. Sore hari, beri camilan pisang kukus. Malamnya, sup udang sayur bening akan menghangatkan tubuh sebelum tidur.
Minggu
Pagi ini, buat pancake bayam yang hijau cantik dengan sirup maple sebagai pelengkap. Snack pagi berupa pepaya dan anggur segar. Untuk makan siang, sajikan nasi dengan sate ayam tanpa tusuk dan capcay. Bola-bola kentang keju akan menjadi snack sore yang disukai anak. Akhiri minggu dengan bubur ikan dan sayur labu yang lembut dan bergizi.
Tips Mengatasi Drama Makan pada Anak
Menghadapi drama makan memang bisa melelahkan, apalagi jika si kecil kerap menolak menu yang Mams sajikan. Dengan langkah sederhana berikut, waktu makan bisa menjadi momen hangat tanpa paksaan.
- Hindari memaksa dan ciptakan suasana nyaman. Tekanan seperti “habiskan piringmu” dapat membentuk hubungan negatif dengan makanan. Jadikan makan sebagai momen santai dan bebas gangguan gadget.
- Atur jadwal makan dan libatkan anak. Terapkan pola 3 kali makan utama dan 2 camilan sehat. Batasi ngemil di luar jadwal dan ajak anak memilih atau menyiapkan makanan.
- Kenalkan makanan baru secara bertahap. Tawarkan porsi kecil bersama makanan favorit. Hindari komentar negatif saat anak menolak, dan terus tawarkan di kesempatan berikutnya dengan bahasa positif.
A Word From Navila
Menghadapi anak picky eater memang membutuhkan kesabaran ekstra, tetapi bukanlah misi yang mustahil. Dengan memahami penyebabnya, menerapkan prinsip menu seimbang, menyajikan hidangan yang menarik, serta menciptakan suasana makan yang positif, Mams dapat membantu si kecil menikmati makanan tanpa drama. Proses ini memerlukan waktu, namun setiap langkah kecil akan membawa hasil.
Jadikan waktu makan sebagai kesempatan membangun kebiasaan sehat dan hubungan positif dengan makanan. Berikan anak ruang untuk merasa memiliki kendali, sambil Mams tetap mengarahkan pilihan makannya. Suatu hari nanti, Mams mungkin akan tersenyum puas melihat piringnya kosong tanpa diminta, tanda bahwa usaha Mams telah berbuah manis.
Untuk inspirasi menu sehat lainnya, Mams bisa mencoba ide 4 Resep Bubur Bayi Sehat untuk MPASI dari Navila. Resepnya sederhana, bergizi, dan penuh warna, siap menjadi senjata ampuh mengatasi drama makan di rumah.
References
- The Guardian. Fussy eating in children largely down to genetics, research shows. Retrieved from https://www.theguardian.com/food/2024/sep/20/fussy-eating-in-children-largely-down-to-genetics-research-shows
- Jackson Health System. Understanding Picky Eaters: What Role Does Genetics Play? Retrieved from https://jacksonhealth.org/understanding-picky-eaters-what-role-does-genetics-play/
- Harvard Health Publishing. Study gives insight — and advice — on picky eating in children. Retrieved from https://www.health.harvard.edu/blog/study-gives-insight-and-advice-on-picky-eating-in-children-2020060920004
- Parents. 11 Important Components of Kids’ Nutrition. Retrieved from https://www.parents.com/kids/nutrition/healthy-eating/must-eat-nutrients/
- The Nutrition Source. Kid’s Healthy Eating Plate. Retrieved from https://nutritionsource.hsph.harvard.edu/kids-healthy-eating-plate/
- Healthy Children. 10 Tips for Parents of Picky Eaters. Retrieved from https://www.healthychildren.org/English/ages-stages/toddler/nutrition/Pages/Picky-Eaters.aspx
- UCSF. Picky Eaters. Retrieved from https://www.ucsfbenioffchildrens.org/education/picky-eaters