Apakah Bunda salah satu dari orang tua yang memiliki anak kecanduan gadget? Jika iya, Bunda harus waspada karena kecanduan gadget bisa mempengaruhi kesehatan si kecil, lho.
Pada tahun 2021 seorang siswa SMP di Bandung Barat meninggal dunia karena kecanduan game.
Penyebab utamanya adalah radiasi dari telepon seluler yang menyebabkan gangguan saraf. Maka dari itu Bunda harus selalu mengawasi penggunaan gadget si kecil, ya.
Lalu, jika sudah terlanjur kecanduan, bagaimana cara mengatasi anak yang kecanduan gadget? Simak informasi ini!
Dampak Negatif Kecanduan Gadget
Penggunaan gadget memang memiliki banyak manfaat dan membantu banyak hal. Tapi penggunaan yang berlebihan akan berdampak negatif pada diri sendiri.
Berikut beberapa dampak negatif dari kecanduan gadget pada anak, diantaranya:
1. Pemborosan Waktu
Mereka sering kali lalai dan menghabiskan waktu untuk aktivitas yang kurang penting, padahal waktu tersebut dapat dimanfaatkan untuk kegiatan yang mendukung perkembangan diri mereka.
2. Aplikasi Tidak Sesuai Usia
Banyak fitur atau aplikasi yang tidak sesuai dengan usia anak, serta kurang mengandung nilai-nilai norma, edukasi, dan agama.
3. Akses Internet yang Terbuka
Semakin mudahnya akses internet melalui gadget menampilkan berbagai konten yang belum layak dilihat oleh anak-anak.
4. Krisis Kepercayaan Diri
Banyak anak yang kecanduan gadget hingga melupakan sosialisasi dengan lingkungan sekitar, yang berdampak pada krisis kepercayaan diri dan perkembangan fisik mereka.
5. Radiasi Elektromagnetik
Radiasi gelombang elektromagnetik dari gadget memang tidak terlihat dan efeknya tidak langsung terasa.
6. Kesulitan Berkonsentrasi di Dunia Nyata
Kecanduan gadget menyebabkan anak mudah bosan, gelisah, dan marah saat dipisahkan dari gadget.
Mereka merasa nyaman dan lebih asik bermain gadget, sehingga kesulitan berinteraksi dengan dunia nyata dan teman sebaya.
7. Gangguan Fungsi PFC
Pre Frontal Cortex (PFC) adalah bagian otak yang mengontrol emosi, kontrol diri, tanggung jawab, pengambilan keputusan, dan nilai-nilai moral lainnya.
Kecanduan gadget menyebabkan produksi hormon dopamin berlebihan yang mengganggu fungsi PFC.
8. Kesendirian
Ketergantungan pada gadget membuat anak merasa gadget adalah segalanya.
Mereka gelisah bila terpisah dari gadget dan menghabiskan sebagian besar waktu untuk bermain gadget, sehingga hubungan dengan orang tua menjadi kurang dekat dan anak menjadi introvert.
9. Kerusakan Mata
Mata lelah dan perih saat melihat ponsel terjadi karena mata terus-menerus fokus pada benda kecil, yang menyebabkan mata kering dan pada kasus ekstrim bisa mengakibatkan infeksi.
10. Perubahan Postur Tubuh
Menurut Kirsten Lord, seorang ahli fisioterapi, sering melihat ponsel dapat mempengaruhi leher dan pundak.
11. Kulit Wajah Kendur
Ahli dermatologi Dr. Sam Bunting menyatakan bahwa banyak perempuan usia 30-an mengalami masalah kulit di wajah, khususnya rahang yang mulai kendur.
Seiring bertambahnya usia, elastisitas kulit menurun, ditambah kebiasaan melihat ponsel dalam durasi lama, yang mengurangi kualitas kulit.
12. Gangguan Pendengaran
Sebagian besar pengguna ponsel menggunakan headset untuk mendengarkan musik. Penggunaan terus-menerus dengan volume terlalu besar dapat mengganggu pendengaran.
13. Gangguan Istirahat
Komputer, laptop, tablet, dan ponsel mengganggu hormon melatonin yang mempengaruhi kualitas tidur.
Riset dari Mayo Clinic di Arizona menyarankan untuk menurunkan kecerahan layar ponsel agar mengurangi gangguan tidur dan menyarankan mematikan atau menjauhkan ponsel saat beristirahat.
Strategi Cara Mengatasi Anak yang Kecanduan Gadget di Berbagai Usia
Sudah tahu dampak negatifnya kan Bunda? Untuk itu Bunda perlu melakukan strategi tegas dalam mengatasi anak yang kecanduan gadget.
Berikut beberapa cara mengatasi anak yang kecanduan gadget di berbagai usia.
Bayi (1-5 tahun)
Bunda, menurut dr. Hans Natanael Sp.A, BCCS, CIMI, CBATR, dokter spesialis anak mengatakan bahwa bayi usia 0-2 tahun tidak boleh dipaparkan gadget/screen time sama sekali.
Karena ini akan merusak bounding dan attachment si kecil. Anak akan menjadi acuh dan tidak mempedulikan orang sekitar atau individualis sejak dini.
Salah satu contohnya nanti anak tidak akan bisa menunjuk atau mengarah karena tidak adanya interaksi sebelumnya.
Dampak fatalnya si kecil akan mengalami spektrum autisme. Lalu, pada anak usia 3 tahun ke atas Bunda boleh memberikan gadget dengan catatan Bunda harus tegas dalam waktu penggunaannya.
Bunda bisa melakukan:
1. Tegas untuk Tidak Memberikan Lagi Gadget pada Anak Jika Waktu Screen Time sudah Habis
Bunda bisa memberikan waktu screen time 1 jam per hari dan jika sudah habis, Bunda wajib mengambil paksa gadget.
Biasanya si kecil akan menangis kencang atau tantrum, tapi Bunda harus tegas untuk tidak memberikan gadget.
2. Mengenalkan Konsep Kepemilikan pada Anak
Bunda bisa memberitahu bahwa gadget ini adalah milik Bunda, maka saat Bunda tidak mengizinkan menggunakannya si kecil perlu bisa menerimanya.
3. Aktif Mengajak Bermain
Pada usia ini, si kecil wajib terpenuhi kebutuhan geraknya Bun. Jadi, untuk memenuhi kebutuhan geraknya, Bunda bisa mengajaknya bermain.
4. Ajak si Kecil untuk Berinteraksi
Bunda wajib mengajak si kecil ngobrol atau berbicara setiap hari dan jangan sampai melewatkan momen ini.
5. Berikan Anak Buku Sesuai dengan Usianya
Saat balita Bunda bisa memberikan board book agar lebih awet dipakai. Dengan menggunakan buku jenis ini secara tidak langsung akan membuat si kecil melupakan gadget.
Anak Usia Sekolah (6-12 tahun)
Pada usia ini anak-anak akan semakin aktif karena sebagian besar waktunya sudah lepas dari pandangan Bunda.
Jangan terlalu kasar pada anak di usia ini karena hanya akan membuatnya tambah marah dan nantinya tidak mempedulikan Bunda.
Beberapa cara yang bisa Bunda lakukan:
- Batasi dengan tegas penggunaan gadget. Bunda bisa menyita gadget dari pandangan anak selama waktu belajar.
- Bunda bisa membiasakan kegiatan produktif yang meningkatkan keterampilannya seperti melukis, bermain musik dll.
- Atur jadwal si kecil agar tidak terlalu padat, supaya dia tidak terlalu lelah saat belajar.
- Buat sesi deep talk dengan anak untuk memperkuat hubungan Bunda juga memberikan motivasi belajar yang kuat pada anak.
- Buatkan sudut ruangan atau ruangan sendiri untuk belajar yang menyenangkan, misalnya menyediakan rak buku perpustakaan.
Remaja (13-18 tahun)
Pada usia ini tentu anak akan semakin sulit diatur karena sudah menemukan dunia baru. Dan gadget bagi anak remaja sekarang adalah barang yang wajib dimiliki oleh mereka.
Bunda tidak bisa mengatur anak dengan cara keras atau marah-marah karena ini akan membuat anak semakin tidak mau diatur.
Pada kasus ini, kesadaran diri sendirilah yang akan membuat anak mengontrol penggunaan gadget. Apakah ini berarti Bunda harus lepas tangan?
Tentu tidak, Bunda harus tetap mengawasi anak dalam penggunaan gadget.
Yang utama, Bunda harus tegas dalam waktu penggunaan gadget, Bunda bisa melarang anak bebas menggunakan gadget saat sedang ujian, tapi jangan kasar ya Bunda.
Selebihnya Bunda bisa memberikan motivasi pada anak untuk kesadaran dirinya. Berikut beberapa tips yang bisa Bunda sampaikan pada anak Bunda:
- Letakkan gadget di luar kamar tidur atau jauh dari jangkauan saat hendak tidur. Usahakan untuk tidak bermain gadget 30-60 menit sebelum tidur.
- Jika tidak bisa tidur, anak Bunda bisa membaca beberapa buku. Ini akan membantunya bisa bangun lebih awal di pagi hari.
- Saat aktivitas bersama keluarga jangan bawa gadget. Nikmati waktu bersama keluarga tanpa gangguan screen time.
- Cari tahu dampak negatif kecanduan gadget dan pertimbangkan informasi tersebut sebelum sering menggunakan gadget.
Peran Orang Tua dan Lingkungan Keluarga dalam Penggunaan Gadget
Orang tua adalah pelindung anak, masa kini orang tua dihadapkan oleh paparan teknologi pada anak.
Teknologi memiliki sisi positif dan sisi negatif, di sinilah orang tua harus pintar-pintar untuk mengawasi anak-anak mereka dalam penggunaan teknologi.
Untuk membantu masalah tersebut berikut Navila memberikan beberapa tips yang bisa diterapkan yaitu:
1. Batasi Waktu Penggunaan Gadget
Bunda perlu menetapkan aturan tentang berapa lama anak boleh menggunakan gadget.
Misalnya, berikan waktu 1 jam 30 menit sehari untuk bermain gadget, baik di dalam rumah maupun di luar rumah. Setelah waktu habis, anak harus mengembalikan gadgetnya.
2. Pilih Aplikasi yang Bermanfaat
Bunda sebaiknya selektif dalam memilih aplikasi yang diakses oleh anak. Arahkan anak untuk menggunakan fitur atau situs yang mendukung pembelajaran daring.
Pastikan semua permainan, media sosial, dan video yang diakses sudah melalui pengawasan Bunda agar terhindar dari konten negatif seperti kekerasan dan pornografi.
3. Temani Anak Saat Menggunakan Gadget
Bunda perlu menemani atau mengawasi anak saat menggunakan gadget. Hal ini penting untuk melindungi anak dari mengakses konten negatif atau pornografi.
Dengan begitu, Bunda bisa memastikan anak menggunakan gadget dengan aman.
4. Ajarkan Tanggung Jawab Penggunaan Gadget
Jika anak sudah memiliki gadget, Bunda harus mengajarkan tanggung jawab dalam penggunaannya.
Contohnya, anak harus menabung dari uang jajan untuk membeli kuota internet atau menyelesaikan tugas rumah sebelum menggunakan gadget. Anak juga harus mengembalikan gadget tepat waktu.
5. Dorong Interaksi Sosial
Saat anak terlalu asyik dengan gadget, sering kali mereka mengabaikan interaksi sosial dengan keluarga atau teman.
Bunda perlu mengontrol penggunaan gadget dengan memberikan teguran jika anak kurang berinteraksi dengan lingkungan sekitar.
Ajak anak untuk berhenti bermain gadget dan lebih aktif berinteraksi dengan orang di sekitarnya.
Kesimpulannya, cara mengatasi anak yang kecanduan gadget memerlukan peran aktif dan konsisten dari orang tua serta lingkungan keluarga.
Dengan pendekatan yang bijaksana dan penuh kasih sayang, orang tua dapat membantu anak-anak menikmati manfaat teknologi tanpa terjebak dalam kecanduan gadget.
Bunda tertarik dengan informasi moms and baby lainnya? Yuk, kunjungi media sosial Navila di di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Semoga informasi di atas bermanfaat Bunda!
2 comments