Si kecil pilek Bunda? Pasti Bunda sangat bersedih hati, karena si kecil harus merasakan ketidaknyamanan pada tubuhnya.

Mengutip dari Healthline, anak-anak berusia di bawah 5 tahun (khususnya di bawah 2 tahun) memiliki risiko sangat tinggi mengalami pilek, lho Bunda.

Pilek pada anak biasa terjadi karena adanya infeksi virus yang terhirup atau masuk ke dalam tubuh si kecil.

Nah, untuk mengatasi pilek pada si kecil ada beberapa cara Bunda, salah satunya adalah menggunakan minyak telon.

Lalu bagaimana cara mengatasi pilek pada bayi dengan minyak telon? Kita akan membahasnya di artikel ini. Tapi sebelum itu mari kita bahas segala hal tentang pilek terlebih dahulu.

Mari Mengenal Apa itu Pilek dan Berbahayakah pada Bayi?

Pilek adalah kondisi yang terjadi dengan keluhan hidung tersumbat dan berair. Hampir setiap bayi pernah mengalami pilek. Pilek disebabkan oleh infeksi virus pada saluran pernapasan atas.

Bayi memiliki risiko tinggi terkena pilek daripada orang dewasa karena sistem kekebalan tubuhnya masih berkembang dan belum sempurna.

Paparan virus dari lingkungan sekitar, termasuk dari anak-anak lain dan orangtua, dapat menyebabkan infeksi pada bayi.

Di tahun pertama kehidupannya, sebagian besar bayi dapat mengalami pilek sebanyak enam hingga delapan kali.

Meskipun bayi umumnya menjadi kebal terhadap virus setelah terinfeksi sekali, karena ada banyak jenis virus yang dapat menyebabkan pilek, bayi bisa terkena pilek beberapa kali dalam setahun, bahkan dalam beberapa tahun berikutnya.

Lalu berbahayakah pilek pada bayi? Pada umumnya, pilek tidak berbahaya Bunda.

Pilek dapat dianggap sebagai bagian dari proses pertumbuhan dan perkembangan bayi yang terkait dengan sistem kekebalan tubuhnya.

Walaupun begitu, Bunda juga jangan menyepelekannya ya. Bunda harus segera menangani pilek tersebut, jika tidak, ada kemungkinan bahwa pilek dapat berkembang menjadi kondisi yang lebih serius, seperti:

  1. Pneumonia atau peradangan paru-paru
  2. Croup (penyumbatan saluran pernapasan yang terjadi karena infeksi dan ditandai dengan suara parau)
  3. Bronkiolitis (infeksi yang menyebabkan penyumbatan pada cabang-cabang kecil dari saluran pernapasan)
  4. Pembengkakan kelenjar di leher
  5. Sinusitis akut
  6. Infeksi telinga akut

Apa saja Penyebab dan Gejala Pilek pada Bayi?

Pilek merupakan infeksi pada saluran pernapasan bagian atas yang disebabkan oleh rhinovirus.

Virus ini dapat dengan mudah menular pada bayi jika orang dewasa yang sakit bersin, batuk, atau berbicara di dekat bayi tanpa menutup mulut.

Kondisi ini membuat bayi menjadi sangat rentan terhadap penyakit karena sistem kekebalan tubuh mereka belum sepenuhnya berkembang. Gejala pilek pada bayi meliputi:

  1. Kesulitan bernapas karena hidung tersumbat atau ingus yang terus menerus
  2. Ingus yang bisa berubah warna menjadi kuning atau hijau
  3. Batuk
  4. Bersin 
  5. Demam
  6. Rewel
  7. Hilangnya nafsu makan
  8. Gangguan tidur
  9. Kesulitan menyusu karena hidung tersumbat

Pertolongan Pertama pada si Kecil saat Pilek

Menurut informasi dari WebMD, biasanya pilek pada anak berlangsung selama 1-2 minggu dan akan sembuh dengan sendirinya.

Namun, penting bagi orangtua untuk memberikan pertolongan pertama. Berikut pertolongan-pertolongan pertama yang dapat Bunda lakukan kepada si kecil yang sedang pilek:

  1. Bersihkan lendir di hidung anak dengan alat penyedot lendir atau dengan mengajak anak menghembuskan lendir secara teratur.
  2. Menciptakan kelembapan udara dengan memberikan saline nasal spray sebelum menyedot lendir, menggunakan humidifier, atau mandi air hangat.
  3. Meningkatkan asupan cairan dengan memberikan lebih banyak ASI atau susu formula, memberi makanan yang mengandung banyak cairan seperti sup sayuran, buah-buahan, atau larutan elektrolit seperti Pedialyte. Hindari minuman bersoda atau berkafein.
  4. Atasi demam dengan memakaikan pakaian yang ringan, memberikan cairan ekstra, menyajikan makanan lunak secara teratur, mandi air hangat, dan memastikan anak cukup tidur.
  5. Atasi batuk dengan memberikan madu kepada anak di atas 1 tahun, tinggikan posisi kepala anak, dan hindari asap yang mengiritasi.
  6. Hindari memberikan obat penghilang rasa sakit kepada anak di bawah 6 bulan, obat batuk atau pilek kepada anak di bawah 2 tahun tanpa konsultasi dokter, dan aspirin kepada anak di bawah 18 tahun.

Setelah melakukan pertolongan pertama pada si kecil selanjutnya kita akan melakukan cara mengatasi pilek dengan minyak telon.

Cara Mengatasi Pilek pada Bayi dengan Minyak Telon

Minyak telon, umumnya terdiri dari tiga bahan alami, yakni minyak kelapa, minyak kayu putih, dan minyak adas, memberikan efek hangat serta menenangkan bagi bayi yang rewel.

Selain itu, minyak telon juga memiliki efek aromaterapi yang membantu melegakan pernapasan bayi.

Berikut adalah lima langkah untuk mengaplikasikan minyak telon:

1. Membersihkan si Kecil dengan Air Hangat

Bunda dapat menggunakan pipet atau semprotan khusus untuk bayi yang mengandung air hangat untuk membersihkan hidung bayi dengan lembut menggunakan kapas atau tisu bersih.

Hal ini bertujuan untuk menghilangkan lendir yang menghalangi saluran pernapasan bayi sehingga dapat dikeluarkan secara alami, sehingga bernapas bayi menjadi lebih mudah.

2. Mengoleskan Sedikit Minyak Telon ke Tangan

Setelah membersihkan hidung bayi, tambahkan sedikit minyak telon ke telapak tangan Bunda.

Pastikan minyak telon yang Bunda gunakan aman untuk bayi dan tidak mengandung bahan berbahaya. Sebagai contoh, minyak telon Navila yang terbuat dari bahan alami dan cocok untuk kulit sensitif bayi.

Minyak Telon Navila

Navila Telon Oil mengandung minyak kayu putih 40%, minyak adas manis 5%, minyak kelapa 44%, dan minyak zaitun 5% dan yang pasti aman untuk baby newborn dan berkulit sensitif.

Oleskan Navila Telon Oil pada si kecil begitu selesai mandi atau saat udara dingin.

Selain mampu mengatasi pilek, menghangatkan badan si kecil dan mampu mencegah gigitan nyamuk, Navila Telon Oil memiliki aroma yang sangat wangi dan berbeda dengan produk minyak telon lainnya.

Terdapat lima jenis varian, yaitu Arasso, Saranghae, Green Tea, Lavender, dan Kasturi. Pilih wangi kesukaan Bunda dan lindungi si kecil dari bahaya penyakit dan optimalkan pertumbuhannya.

3. Lakukan Pijatan di Area Dada dan Punggung

Lakukan pijatan ringan di punggung bayi atau bagian dadanya dengan menggunakan minyak telon.

Pastikan gerakan pijatan dilakukan dengan lembut dan hindari tekanan yang berlebihan. Pijatan ini bermanfaat untuk meningkatkan suhu tubuh bayi serta mengurangi gejala pilek dan hidung tersumbat.

Selain itu, memberikan pijatan lembut pada bayi juga dapat mempererat hubungan antara ibu dan bayi. 

4. Lakukan Terapi Metode Uap

Gunakan sedikit minyak telon dalam metode terapi uap jika hidung bayi masih tersumbat. Untuk melakukannya, Bunda perlu menyiapkan baskom, air panas, dan minyak telon.

Tuangkan air panas ke dalam baskom dan tambahkan beberapa tetes minyak telon.

Peganglah bayi dan biarkan dia menghirup uap hangat yang dihasilkan dari campuran air dan minyak telon tersebut. Metode ini juga bisa diterapkan dengan memandikan bayi menggunakan air hangat.

5. Oleskan Minyak Telon Sebelum Tidur

Sebelum bayi tidur, Bunda dapat mengaplikasikan minyak telon tidak hanya langsung ke tubuh bayi, tetapi juga ke pakaian tidurnya.

Tindakan ini akan membantu meningkatkan kenyamanan bayi saat tidur serta mengurangi gejala pilek yang mungkin dialami.

Cara Lain Mengatasi Pilek pada Bayi

Biasanya, pilek akan sembuh dengan sendirinya dalam rentang waktu 7-10 hari Bunda.

Sebelum mempertimbangkan penggunaan obat-obatan, Bunda bisa mencoba beberapa metode alami untuk mengatasi pilek pada bayi.

Berikut adalah beberapa cara aman yang dapat Bunda lakukan di rumah untuk mengatasi pilek pada bayi:

1. Memijat Lembut Wajah dan Kepala si Kecil

Melakukan pijatan lembut pada wajah dan kepala bayi juga merupakan salah satu cara tradisional untuk mengurangi hidung tersumbat pada bayi.

Pijatlah dengan lembut di sekitar tulang hidung, alis, pipi, garis rambut, dan bagian bawah kepala bayi.

Selain meredakan hidung tersumbat, pijatan pada wajah dan kepala bayi juga dapat membuatnya menjadi lebih rileks.

2. Menyedot Lendir Bayi

Menggunakan alat khusus bernama bulb syringe untuk membersihkan lendir dari hidung bayi adalah salah satu cara tradisional yang mudah untuk mengatasi hidung tersumbat pada bayi.

Meskipun beberapa orang mungkin terbiasa menggunakan mulut untuk menyedot lendir dari hidung bayi, metode ini kurang higienis dan berisiko mengirimkan bakteri dari mulut Bunda ke rongga hidung bayi.

Lebih disarankan untuk menggunakan bulb syringe. Caranya, tekan bagian bola alat ini, masukkan ujung yang lancip ke hidung bayi, dan lepaskan tekanan pada bola tersebut untuk menyedot lendir dari hidung bayi.

3. Mencuci Hidung dengan Air Garam Steril (Saline)

Membersihkan hidung bayi dengan air garam steril atau cairan saline juga merupakan cara yang efektif untuk mengatasi hidung tersumbat pada bayi.

Langkah ini membantu mengeluarkan bakteri dan lendir yang menumpuk di dalam rongga hidung bayi. Namun, pastikan untuk menggunakan cairan saline steril yang tersedia di apotek.

Cara penggunaannya:

  • Isi neti pot atau syringe dengan cairan saline
  • Pastikan bayi menghadap ke bawah
  • Masukkan alat ke salah satu lubang hidungnya
  • Lalu alirkan cairan saline secara perlahan
  • Ulangi proses ini untuk lubang hidung yang lain

4. Meninggikan Kepala saat Tidur

Meninggikan posisi kepala bayi saat tidur dengan bantuan bantal bisa membantu mencegah lendir kembali ke rongga hidung dan mengurangi kesulitan bernapas pada bayi yang pilek.

Namun, pastikan bantal yang digunakan tidak terlalu tebal dan keras agar tidak mengganggu jalur napas bayi.

5. Posisikan Bayi Tengkurap

Menempatkan bayi dalam posisi tengkurap, atau tummy time, juga bisa membantu mengatasi pilek. Setelah ditempatkan dalam posisi ini, pukulkan lembut bagian punggungnya.

Pastikan bayi sudah mampu mengangkat dan menopang lehernya sendiri dengan baik sebelum melakukan tummy time, dan selalu awasi bayi selama melakukan terapi ini.

6. Lanjutkan Pemberian ASI secara Teratur

Melanjutkan pemberian ASI secara teratur dapat membantu bayi pilek tetap terhidrasi dan mengencerkan lendir di hidungnya.

Pastikan untuk memperhatikan tanda-tanda dehidrasi pada bayi dan menyesuaikan pola menyusui jika diperlukan. Jika Bunda mengalami ASI seret, cari tahu solusinya di sini.

7. Memberikan MPASI Tinggi Serat dan Protein

Memperbanyak konsumsi makanan tinggi protein dan serat dalam MPASI bayi juga dapat membantu mempercepat pemulihan dari pilek.

Contohnya adalah sup ayam yang mengandung kaldu, sayuran, dan potongan ayam, yang bisa memberikan nutrisi penting dan mengencerkan lendir di pernapasan.

8. Memberikan Makanan Kaya Probiotik

Memberikan makanan yang kaya akan probiotik, seperti keju dan yogurt, juga dapat membantu meningkatkan daya tahan tubuh bayi dan mengurangi gejala pilek.

9. Memberikan Makanan Kaya Vitamin C dan D

Makanan yang mengandung vitamin C, seperti jeruk, anggur, kiwi, lemon, brokoli, dan tomat, juga bisa membantu meningkatkan kekebalan tubuh bayi dan mengatasi pilek.

Selain itu, makanan yang kaya vitamin D, seperti minyak hati ikan cod, ikan salmon, ikan trout, dan oat yang diperkaya vitamin D, juga penting untuk menjaga kesehatan bayi dan memperkuat sistem imunnya.

10. Menjemur Bayi saat Pagi Hari

Menjemur bayi di bawah sinar matahari pagi juga dapat membantu mengatasi pilek secara alami dengan meningkatkan kadar vitamin D dalam tubuhnya.

Pastikan untuk menjaga kulit bayi tetap terlindungi dari paparan sinar UV dengan menggunakan sunscreen fisik dan pakaian yang menutupi seluruh tubuhnya.

Kapan Harus ke Dokter?

Jika bantuan awal di rumah tidak cukup untuk meredakan gejala pilek pada si kecil, disarankan untuk membawanya berkonsultasi dengan dokter. Bunda harus segera membawa anak ke dokter jika:

  1. Suhu tubuh si kecil mencapai lebih dari 38°Celsius selama lebih dari 2 hari, terutama jika mencapai 40°Celsius atau lebih dalam waktu berapa pun.
  2. Mengalami demam 38°Celsius atau lebih saat usianya masih di bawah 3 bulan.
  3. Demam si kecil tidak kunjung turun.
  4. Tampak sangat mengantuk atau lesu.
  5. Menolak makan atau minum.
  6. Kesulitan bernapas atau mengeluarkan suara napas yang berat.
  7. Pilek pada usia 3 bulan atau lebih muda.
  8. Batuk parah atau berbunyi “gong gong gong.”
  9. Sakit telinga.
  10. Gejala pilek tidak membaik setelah 10-14 hari.
  11. Demam yang berkelanjutan, aktivitasnya menurun, atau kurang nafsu makan.
  12. Produksi urin anak menurun.
  13. Si kecil bernapas dengan cepat hingga kesulitan bernapas.

Itulah dia bunda informasi seputar cara mengatasi pilek pada bayi dengan minyak telon. Selain cara-cara di atas Bunda juga disarankan untuk mengatur kelembapan udara di kamar si kecil.

Ini bertujuan agar kondisi hidung tersumbat si kecil tidak semakin buruk. Sangat tidak disarankan untuk menggunakan pendingin ruangan (AC) atau kipas angin, ya Bunda.

Bunda hebat mau informasi seputar moms and baby lainnya? Kunjungi aja akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Semangat selalu, Bunda hebat!