Menggendong bayi bisa menjadi momen yang penuh kasih sekaligus tantangan tersendiri, terutama bagi Mams yang baru pertama kali melakukannya. Wajar jika muncul pertanyaan seperti, “Apakah cara menggendong bayi 1 bulan saya sudah benar?” atau “Bolehkah bayi usia 3 bulan digendong tegak?” Setiap usia memang memiliki kebutuhan berbeda, sehingga cara menggendong bayi yang benar tak hanya soal kenyamanan, tetapi juga menyangkut keselamatan serta mendukung perkembangan otot, tulang belakang, dan sendi panggulnya.

Oleh karena itu, penting bagi Mams memahami posisi gendong yang sesuai tahap usia, mulai dari bulan pertama hingga bulan keempat. Dengan cara menggendong bayi yang benar, pelukan Mams tidak hanya memberikan rasa aman dan hangat, tetapi juga membantu si kecil beradaptasi dengan dunia sekitarnya. Yuk, kita bahas panduan lengkapnya berdasarkan rekomendasi dokter anak dan ahli tumbuh kembang bayi.

Mengapa Cara Menggendong Bayi Harus Disesuaikan dengan Usia?

Setiap fase perkembangan bayi menuntut pendekatan yang berbeda dalam menggendong. Pada usia 0–2 bulan, misalnya, bayi belum mampu menopang kepala sendiri karena otot lehernya masih lemah. Maka, cara menggendong bayi 2 bulan dengan benar harus selalu memastikan kepala dan leher disangga penuh agar tetap stabil dan tidak terkulai. Memasuki usia 3–4 bulan, bayi mulai memiliki kontrol kepala yang lebih baik, sehingga posisi menggendong dapat disesuaikan dengan postur tubuh yang kian kuat.

Posisi yang tidak sesuai usia bisa memberi tekanan berlebih pada tulang belakang dan sendi panggul. Studi dari International Hip Dysplasia Institute menemukan bahwa posisi kaki yang lurus atau menggantung dapat meningkatkan risiko displasia panggul, yaitu gangguan pertumbuhan sendi. Karena itu, posisi “M-shape”, lutut lebih tinggi dari pantat dan paha tertopang penuh, merupakan posisi ideal. Selain menjaga bentuk panggul, posisi ini juga membantu bayi mengembangkan kekuatan motorik dengan aman.

Lebih dari sekadar fisik, cara menggendong bayi yang benar juga membantu membangun kenyamanan emosional. Sentuhan hangat dan dekat dengan tubuh Mams memperkuat bonding, menenangkan sistem saraf bayi, serta membantu tidur lebih nyenyak. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), enam bulan pertama kehidupan merupakan masa krusial dalam pembentukan postur, otot, dan emosi bayi, dan semua ini bisa didukung lewat cara menggendong yang tepat.

Bayi 0–2 Bulan (Fokus pada Dukungan Kepala dan Leher)

Di usia 0–2 bulan, kepala bayi masih sangat rapuh sehingga belum mampu menopang diri sendiri. Karena itu, cara menggendong bayi 1 bulan atau 2 bulan harus selalu memprioritaskan dukungan penuh pada kepala dan leher. Jika kepala dibiarkan terkulai, bisa timbul tekanan pada leher dan bahkan mengganggu pernapasan. Pastikan kepala bayi sejajar dengan tubuh, tidak menunduk terlalu dalam atau mendongak terlalu tinggi, agar sirkulasi oksigen tetap lancar.

Dua posisi gendong yang paling disarankan untuk bayi baru lahir adalah Cradle Hold dan Shoulder Hold. Pada Cradle Hold, bayi diletakkan memanjang di lengan Mams, dengan kepala bersandar di lekukan siku dan tubuh tertopang lengan bawah. Sedangkan pada Shoulder Hold, bayi digendong tegak di dada, dengan kepala bersandar di bahu dan satu tangan menyokong kepala serta leher, sementara tangan lainnya menopang punggung dan panggul. Kedua posisi ini tidak hanya menjaga keamanan, tetapi juga memfasilitasi bonding melalui kontak langsung dan tatapan hangat.

Yang tak kalah penting, Mams perlu memastikan saluran napas bayi selalu terbuka. Hindari posisi dagu menempel ke dada, serta pastikan wajah bayi tidak tertutup kain atau gendongan. Posisi tubuh yang melengkung seperti huruf “C” sebaiknya dihindari karena dapat menyebabkan tekanan berlebih pada pernapasan. Kesalahan umum seperti membiarkan kepala terkulai ke belakang atau hanya menopang dari bawah ketiak juga harus dihindari karena berisiko mencederai leher bayi yang masih sangat lemah.

Navila All Products

Bayi 3–4 Bulan (Saat Leher Mulai Kuat dan Bayi Penasaran Dunia)

Memasuki usia 3–4 bulan, sebagian besar bayi mulai mampu mengangkat dan menahan kepala sendiri untuk beberapa saat. Walau belum sepenuhnya stabil, kemampuan ini menunjukkan bahwa otot leher dan punggung mulai berkembang. Meski begitu, dukungan pada kepala tetap perlu diberikan, terutama saat bayi baru terbangun atau saat digendong dalam waktu lama.

Di usia ini, Mams sudah bisa mengenalkan posisi gendong yang lebih bervariasi, seperti hip carry dan front carry menghadap Mams menggunakan gendongan ergonomis. Posisi hip carry memungkinkan bayi mengamati lingkungan dari samping, sambil tetap merasa aman di pelukan. Sementara front carry ergonomis menjaga posisi “M-shape” yang mendukung sendi panggul dan menjaga berat tubuh tersebar merata. Posisi ini juga mencegah tekanan berlebih pada area selangkangan yang sering terjadi pada gendongan non-ergonomis.

Menggendong dalam posisi tegak juga memberikan stimulasi sensorik yang bermanfaat. Bayi belajar mengoordinasikan gerakan kepala dan mata, serta mulai memahami ruang di sekitarnya. Studi dari Journal of Orthopaedic Research menyebutkan bahwa posisi tegak membantu melatih keseimbangan, memperkuat otot leher, serta mempercepat perkembangan motorik kasar. Selain itu, kedekatan fisik dengan Mams tetap menjadi sumber rasa aman yang tak tergantikan bagi si kecil. Jadi, memastikan cara menggendong bayi yang benar sesuai tahapan usia membantu si kecil berkembang optimal dari sisi fisik maupun emosional.

Panduan Memilih Gendongan Ergonomis yang Aman untuk Bayi

Memilih gendongan bayi sebaiknya tidak hanya didasarkan pada model atau desain, tapi lebih pada keamanan dan kenyamanan si kecil. Gendongan yang baik harus mampu menopang seluruh paha bayi hingga ke lutut, bukan hanya di bagian selangkangan. Posisi ideal adalah “M-shape” dengan punggung melengkung seperti huruf “J”, mengikuti bentuk alami tulang belakang bayi.

Gendongan ergonomis dirancang untuk mendistribusikan berat badan secara merata dan menjaga posisi tubuh bayi tetap stabil. Berbeda dengan gendongan non-ergonomis yang bisa membuat kaki bayi menggantung lurus dan meningkatkan risiko displasia panggul, gendongan ergonomis justru memberi ruang bagi pertumbuhan sendi dan tulang yang sehat. Tambahan fitur seperti penyangga kepala yang dapat disesuaikan juga penting, terutama untuk bayi yang belum bisa menopang kepala sendiri secara penuh.

Sebelum membeli, perhatikan juga bahan gendongan, pilih yang breathable agar tidak membuat bayi gerah, terutama di iklim tropis. Tali dan sabuk yang lebar serta dilengkapi bantalan bisa membantu meringankan beban di bahu dan pinggang Mams. Terakhir, lakukan uji keamanan sederhana, pastikan wajah bayi terlihat, napas tidak terhalang, dagu tidak menempel ke dada, dan bayi cukup dekat untuk dicium, prinsip yang dikenal dengan istilah “close enough to kiss”. Jika semua ini terpenuhi, berarti posisi gendong Mams sudah aman dan ideal.

A Word From Navila

Menggendong bayi bukan hanya sekadar mengayun atau menenangkan, tapi juga merupakan bentuk stimulasi awal yang penting bagi tumbuh kembang si kecil. Dengan memahami cara menggendong yang tepat sesuai usia, mulai dari dukungan kepala dan leher di bulan-bulan pertama, hingga penggunaan posisi ergonomis di bulan berikutnya, Mams membantu menciptakan pelukan yang aman, hangat, dan penuh makna.

Minyak Telon Terbaik Buat Bayi: Belanja Minyak Telon Navila

Agar momen menggendong semakin menenangkan, Mams bisa melengkapi dengan Minyak Telon Navila. Formulanya yang lembut cocok untuk kulit sensitif bayi, memberikan kehangatan alami tanpa rasa perih, serta membantu melindungi dari gigitan serangga. Aromanya yang menenangkan juga membantu bayi lebih rileks dan tidur lebih nyenyak di pelukan Mams.

Pelukan hangat dengan Minyak Telon Navila adalah kombinasi sempurna untuk kenyamanan si kecil setiap hari. Coba sekarang dan rasakan manfaatnya secara alami!


References

  • Parents. When Do Babies Hold Their Heads Up? Retrieved from https://www.parents.com/baby/development/when-can-my-baby-hold-her-head-up/
  • International Hip Dysplasia. Baby Wearing. Retrieved from https://hipdysplasia.org/baby-wearing/
  • AAP. Computational Investigation of Babywearing Biomechanics in regards to Developmental Dysplasia of the Hip. Retrieve from https://publications.aap.org/pediatrics/article-abstract/144/2_MeetingAbstract/745/3902/Computational-Investigation-of-Babywearing
  • Raising Children. How to hold a newborn: in pictures. Retrieved from https://raisingchildren.net.au/newborns/health-daily-care/holding-newborns/how-to-hold-your-newborn
  • Siddicky, S. F., Wang, J., Rabenhorst, B., Buchele, L., & Mannen, E. M. (2021). Exploring infant hip position and muscle activity in common baby gear and orthopedic devices. Journal of Orthopaedic Research®, 39(5), 941-949.