Memastikan kesejahteraan keluarga adalah prioritas utama setiap individu dan masyarakat. Salah satu cara efektif untuk mencapai hal ini adalah dengan memanfaatkan Indeks Keluarga Sehat (IKS) yang dirancang oleh Kemenkes RI. IKS adalah alat yang komprehensif untuk menilai kualitas hidup keluarga dengan mengintegrasikan aspek kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. 

Dengan mengukur berbagai variabel seperti akses ke pelayanan kesehatan, tingkat pendidikan, stabilitas ekonomi, dan kondisi lingkungan, IKS memberikan gambaran holistik mengenai kesejahteraan keluarga. Berikut adalah cara menghitung indeks keluarga sehat menurut Kemenkes RI.

Apa itu Indeks Keluarga Sehat?

Indeks Keluarga Sehat (IKS) adalah suatu alat ukur yang digunakan untuk menilai tingkat kesejahteraan dan kualitas hidup keluarga. IKS mengintegrasikan berbagai aspek kehidupan keluarga, termasuk kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan, untuk memberikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi kesejahteraan keluarga.

Ini melibatkan pengukuran beberapa variabel, seperti:

  1. Kesehatan. Menilai akses dan kualitas layanan kesehatan, prevalensi penyakit, dan status kesehatan anggota keluarga.
  2. Pendidikan. Mengukur tingkat pendidikan, akses ke pendidikan, dan pencapaian pendidikan anggota keluarga.
  3. Ekonomi. Menilai pendapatan keluarga, pekerjaan, dan stabilitas ekonomi.
  4. Lingkungan. Mengukur kualitas lingkungan tempat tinggal, akses ke fasilitas umum, dan kondisi perumahan.

IKS biasanya dihitung melalui survei atau data statistik yang dikumpulkan dari berbagai sumber, termasuk lembaga pemerintah dan organisasi kesehatan. Dikatakan sehat apabila IKS memiliki score >0.80, IKS prasehat 0.5 – 0.80, IKS tidak sehat < 0.5. Ada 12 indikator untuk mengukur Indeks Keluarga Sehat menurut Kemenkes:

  1. Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB)
  2. Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
  3. Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
  4. Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
  5. Balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan
  6. Penderita tuberkulosis paru mendapatkan pengobatan sesuai standar
  7. Penderita hipertensi melakukan pengobatan secara teratur
  8. Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan
  9. Anggota keluarga tidak ada yang merokok
  10. Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
  11. Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
  12. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat 

Menghitung IKS untuk kesejahteraan keluarga sangatlah penting, ini bertujuan untuk memastikan dan meningkatkan kualitas hidup keluarga di berbagai tingkat masyarakat. Beberapa alasan lainnya, yaitu:

1. Evaluasi Kesejahteraan Keluarga

IKS membantu dalam menilai kondisi kesejahteraan keluarga secara holistik. Dengan adanya indeks ini, kebijakan dan program pemerintah atau organisasi dapat dirancang lebih efektif untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga.

2. Perencanaan dan Pengambilan Keputusan

Pemerintah dan organisasi dapat menggunakan IKS untuk merencanakan intervensi atau program yang ditujukan untuk meningkatkan kualitas hidup keluarga, seperti program kesehatan, pendidikan, dan dukungan ekonomi.

3. Pemantauan Perkembangan

Menghitung IKS secara berkala memungkinkan pemantauan perkembangan kesejahteraan keluarga dari waktu ke waktu. Hal ini membantu dalam mengidentifikasi tren, masalah baru, atau perbaikan yang telah dicapai.

4. Alat Ukur Keberhasilan Program

IKS bisa menjadi indikator untuk mengukur keberhasilan program atau kebijakan yang telah diterapkan. Dengan melihat perubahan dalam IKS, dapat dievaluasi sejauh mana program tersebut berhasil dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga.

5. Peningkatan Kesadaran

Penggunaan IKS juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat dan pembuat kebijakan tentang pentingnya berbagai aspek kesejahteraan keluarga dan bagaimana faktor-faktor tersebut saling terkait.

Langkah-langkah Menghitung Indeks Keluarga Sehat

Berikut beberapa langkah untuk menghitung indeks keluarga sehat, di antaranya:

1. Identifikasi Indikator Kesehatan

Langkah pertama adalah menentukan apa yang akan diukur untuk menilai kesehatan sistem. Ini termasuk beberapa hal penting, seperti:

  • Kinerja sistem, yaitu seberapa efektif dan efisien sistem bekerja.
  • Kesehatan lingkungan, yaitu seberapa baik kondisi sekitar sistem yang dapat mempengaruhi kesehatan sistem itu sendiri.
  • Keberlanjutan, yaitu kemampuan sistem untuk tetap berfungsi dan berkembang dalam jangka panjang.
  • Kepuasan pengguna, yaitu seberapa puas pengguna atau stakeholder dengan sistem.

Penting untuk memilih indikator yang sesuai dengan tujuan evaluasi dan relevansi terhadap sistem yang sedang dianalisis.

2. Kumpulkan Data yang Diperlukan

Setelah indikator ditentukan, saatnya mengumpulkan data yang diperlukan. Data ini bisa berasal dari berbagai sumber, seperti:

  • Survei dan kuesioner berupa menanyakan langsung kepada pengguna atau pihak terkait untuk mendapatkan umpan balik.
  • Data operasional berupa informasi tentang kinerja sistem, penggunaan sumber daya, dan hasil yang dihasilkan.
  • Pengamatan langsung yaitu mengamati proses dan kondisi di sekitar sistem secara langsung.
  • Dokumentasi historis yaitu memeriksa data masa lalu untuk melihat tren atau pola yang mungkin mempengaruhi sistem.

Pastikan data yang dikumpulkan akurat dan relevan untuk mendapatkan hasil evaluasi yang tepat.

3. Menghitung dan Menginterpretasikan Hasil

Menghitung dan Menginterpretasikan Hasil Indeks Keluarga Sehat

Setelah semua data terkumpul, berikutnya adalah menghitung IKS dan memahami hasilnya:

  • Pengolahan data berupa analisis data menggunakan metode statistik atau matematis. Ini mungkin termasuk menghitung rata-rata, deviasi standar, dan lainnya.
  • Perhitungan indeks, menggunakan rumus atau formula untuk menghitung IKS. Misalnya, jika IKS dihitung pada skala 0-100, hasilnya harus disesuaikan dengan skala tersebut.
  • Interpretasi hasil, yaitu meninjau hasil IKS untuk menentukan apakah sistem dalam kondisi baik, perlu perbaikan, atau dalam kondisi kritis. Bandingkan hasil dengan standar atau benchmark yang relevan untuk memberikan gambaran yang jelas.

Contoh Cara Menghitung Indeks Keluarga Sehat

Contoh Perhitungan Indeks Keluarga Sehat

Untuk menilai kesehatan keluarga, kita menggunakan formulir Prokesga yang bisa diisi secara manual atau melalui aplikasi Keluarga Sehat. Berikut cara menghitung nilai untuk setiap indikator kesehatan keluarga berdasarkan formulir yang diisi oleh setiap anggota keluarga:

1. Semua Anggota Keluarga Status “Y”

Jika semua anggota keluarga pada satu indikator memiliki status “Y” (Ya), maka indikator tersebut diberikan nilai 1. Ini menunjukkan bahwa semua anggota keluarga memenuhi kriteria pada indikator tersebut.

2. Semua Anggota Keluarga Status “T”

Jika semua anggota keluarga pada satu indikator memiliki status “T” (Tidak), maka indikator tersebut diberikan nilai 0. Ini berarti tidak ada anggota keluarga yang memenuhi kriteria pada indikator tersebut.

3. Semua Anggota Keluarga Status “N”

Jika semua anggota keluarga pada satu indikator memiliki status “N” (Tidak Tahu), maka indikator tersebut tidak dihitung dan statusnya tetap “N”. Ini berarti tidak ada penilaian yang dapat dilakukan pada indikator tersebut.

4. Ada Anggota Keluarga Status “T”

Jika ada setidaknya satu anggota keluarga yang memiliki status “T” pada satu indikator, maka indikator tersebut diberikan nilai 0, meskipun ada anggota lain yang memiliki status “Y” atau “N”. Artinya, indikator tersebut dianggap tidak terpenuhi jika ada ketidakpastian atau ketidaksetujuan dari salah satu anggota keluarga.

Dalam konteks penilaian ini, yang dimaksud dengan keluarga adalah keluarga inti, yaitu keluarga yang terdiri dari suami, istri, dan anak-anak (baik yang lahir maupun yang diadopsi). Oleh karena itu, dalam satu rumah bisa terdapat lebih dari satu keluarga inti, dan masing-masing keluarga inti dinilai secara terpisah.

A Word From Navila

Monitoring Indeks Keluarga Sehat (IKS) secara rutin sangat penting untuk menjaga dan meningkatkan kualitas hidup keluarga. IKS menawarkan gambaran menyeluruh tentang kesejahteraan keluarga dengan mengintegrasikan variabel kesehatan, pendidikan, ekonomi, dan lingkungan. 

Oleh karena itu, mengetahui cara menghitung Indeks Keluarga Sehat sebagai alat pengukur kesehatan keluarga bukan hanya meningkatkan kesadaran tentang pentingnya kesejahteraan keluarga, tetapi juga memastikan bahwa upaya peningkatan kualitas hidup dilakukan secara terencana dan terukur.

Bunda tertarik dengan informasi moms and baby lainnya? Yuk, kunjungi media sosial Navila di di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare. Sehat selalu Bunda dan keluarga!