Anak yang mengalami demam di malam hari tentu membuat Bunda khawatir, terutama jika jarak ke fasilitas kesehatan jauh atau sudah di luar jam praktik dokter. Kekhawatiran ini wajar, mengingat risiko komplikasi seperti kejang demam atau dehidrasi. Namun, sebelum buru-buru ke dokter, ada baiknya Bunda mencoba cara tradisional mengatasi anak demam di malam hari, yang bisa menjadi langkah awal untuk meredakan gejalanya.

Demam seringkali disebabkan oleh infeksi virus dan merupakan mekanisme alami tubuh untuk melawan infeksi tersebut. Oleh karena itu, langkah sederhana di rumah dapat membantu si kecil merasa lebih nyaman. Berikut adalah beberapa cara tradisional yang bisa Bunda coba untuk membantu mengatasi demam pada anak di malam hari. Jangan lewatkan informasi berikut, ya!

Apa Itu Demam di Malam Hari?

Demam di malam hari terjadi ketika suhu tubuh meningkat di atas 38°C, biasanya saat malam hari. Kondisi ini lebih sering memengaruhi anak-anak, terutama bayi, karena mereka lebih sensitif terhadap perubahan suhu dibandingkan orang dewasa. Bahkan sedikit kenaikan suhu pada anak dapat menjadi tanda masalah kesehatan yang serius.

Selain peningkatan suhu tubuh, demam sering disertai gejala lain seperti menggigil, berkeringat, sakit kepala, nyeri otot, hilangnya nafsu makan, dan rasa lelah. Pada anak di bawah lima tahun, demam tinggi kadang dapat memicu kejang demam. Meskipun menakutkan, kejang demam umumnya tidak berbahaya. Perlu diingat, demam bukanlah penyakit, melainkan mekanisme tubuh untuk melawan infeksi bakteri atau virus.

Apa Penyebab Anak Panas Tinggi di Malam Hari?

Demam sering muncul atau memburuk di malam hari karena siklus kerja hipotalamus, bagian otak yang mengatur suhu tubuh. Pada malam hari, hipotalamus menjadi lebih aktif, sehingga suhu tubuh meningkat saat tidur.

Selain itu, metabolisme tubuh secara alami membuat suhu tubuh cenderung naik sepanjang hari, mencapai puncaknya di malam hari. Kondisi ini juga dapat menyebabkan keringat berlebih. Demam adalah salah satu mekanisme pertahanan alami tubuh dan bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti:

  • Infeksi virus, seperti pilek, flu, atau COVID-19
  • Infeksi bakteri
  • Infeksi penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis atau penyakit Crohn
  • Efek samping dari beberapa obat yang menurunkan fungsi sistem kekebalan tubuh
  • Setelah mendapatkan vaksin

Mengetahui penyebab utama demam sangat penting agar penanganan yang tepat bisa segera dilakukan.

Cara Tradisional Mengatasi Anak Demam di Malam Hari

Berikut adalah beberapa cara alami yang bisa membantu menurunkan demam sebelum menggunakan obat medis:

  1. Lepaskan pakaian yang berlebihan: Mengurangi lapisan pakaian membantu tubuh melepaskan panas lebih cepat.
  2. Duduk di ruangan yang memiliki sirkulasi udara baik: Udara segar membantu tubuh tetap sejuk.
  3. Letakkan handuk hangat di dahi dan pergelangan tangan: Ini bisa membantu menurunkan suhu tubuh secara efektif.
  4. Mandi dengan air hangat: Pastikan air tidak terlalu panas atau dingin agar tubuh nyaman dan membantu menurunkan suhu secara bertahap.
  5. Minum air dingin: Minuman dingin membantu menjaga tubuh tetap terhidrasi dan menurunkan suhu dari dalam.
  6. Konsumsi jeruk atau jus lemon: Vitamin C dari jeruk, tangerine, atau lemon dapat memperkuat sistem kekebalan tubuh.
  7. Gunakan ramuan tradisional, seperti air jahe hangat (memiliki sifat anti-inflamasi) dan air kelapa (kaya akan elektrolit dan kalium).
  8. Bawang merah dengan minyak: Iris bawang merah dan campurkan dengan minyak seperti minyak kayu putih atau minyak telon. Oleskan di kaki dan perut si kecil.

Jika demam dialami oleh bayi di bawah usia 3 bulan, atau beriwayat penyakit jantung dan paru-paru, sebaiknya segera dibawa ke dokter, terutama jika suhu tubuh lebih dari 38°C. 

Tips Meningkatkan Kenyamanan Anak di Malam Hari

Beberapa tips ini bisa Bunda terapkan agar si kecil nyaman di malam hari dan meminimalisir demam, di antaranya:

  1. Jaga agar si kecil tetap terhidrasi, berikan air, jus yang dicampur dengan air, atau minuman elektrolit. 
  2. Atur suhu kamar sejuk dan nuaman.
  3. Pilih pakaian yang longgar dan berbahan katun, hindari pakaian yang terlalu tebal, karena bisa membuat anak merasa panas dan tidak nyaman.

Hal-Hal yang Harus Dihindari Ketika Anak Mengalami Demam

Demam adalah kondisi umum yang sering dialami anak-anak dan bisa menimbulkan kecemasan di kalangan keluarga. Namun, ada beberapa hal yang sebaiknya dihindari agar situasi tidak semakin buruk, mengutip dari Tuasaude:

  1. Mengenakan pakaian atau selimut yang berlebihan.
  2. Memberikan obat penurun demam secara teratur/berlebihan.
  3. Menggunakan antibiotik tanpa resep dokter.
  4. Memaksa anak makan seperti biasa. Saat demam, nafsu makan anak mungkin menurun, jadi tawarkan makanan yang lembut dan mudah dicerna.
  5. Menyimpulkan demam karena tumbuh gigi.

Kapan Harus Ke Dokter?

Segera hubungi penyedia layanan kesehatan anak Anda jika:

  1. Bayi berusia di bawah 3 bulan memiliki suhu 38°C atau lebih tinggi.
  2. Anak berusia di atas 3 bulan mengalami suhu:
    • 40°C atau lebih.
    • Di atas 38,9°C selama lebih dari 2 hari atau demam tersebut terus muncul kembali.
    • Demam yang sudah diobati, tetapi tidak menunjukkan tanda-tanda penurunan.

Anak-anak dapat mengalami kejang demam karena otak mereka yang masih berkembang, membuat sistem saraf lebih rentan terhadap kenaikan suhu tubuh yang cepat. Jika kejang terjadi, catat durasinya, posisikan anak miring, dan turunkan suhu lingkungan hingga anak sadar kembali.

Apabila ini adalah kejang demam pertama, segera bawa anak ke rumah sakit. Konsultasi dengan dokter penting untuk memastikan kondisi anak dan mendapatkan penanganan yang tepat.

Kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare untuk informasi seputar moms and baby menarik lainnya. Sehat selalu Bunda dan si kecil hebat!