Mams, bayi baru lahir memang sering mengalami hidung tersumbat. Saluran napasnya masih sempit dan mudah teriritasi. Kondisi ini bisa bikin bayi rewel, sulit tidur, hingga malas menyusu. Maka tak heran jika Mams mencari cara alami yang lebih aman untuk meredakannya.
Perawatan tradisional bisa jadi solusi awal sebelum memberi obat medis. Banyak cara alami yang sudah digunakan turun-temurun dan cukup efektif. Namun, tetap penting dilakukan dengan aman dan hati-hati. Berikut ini cara tradisional yang bisa Mams coba untuk bantu bayi bernapas lebih lega.
9 Cara Tradisional yang Aman dan Efektif untuk Meredakan Hidung Tersumbat Bayi
Hidung tersumbat pada bayi bisa membuatnya rewel dan sulit tidur. Berikut beberapa cara tradisional yang aman dan efektif untuk membantu melegakan pernapasannya.
1. ASI Lebih Sering
Meningkatkan frekuensi menyusui membantu bayi tetap terhidrasi dengan baik. Cairan dari ASI berperan penting dalam membantu mencairkan lendir yang menyumbat saluran napas bayi. Hal ini juga memperkuat sistem imun bayi karena ASI mengandung antibodi alami.
Ketika hidung tersumbat, bayi bisa kesulitan menyusu. Maka, cobalah menyusui lebih sering dengan posisi kepala sedikit lebih tegak agar bayi lebih nyaman bernapas. Pastikan juga Mams tetap terhidrasi agar produksi ASI tetap optimal.
2. Mandi Air Hangat atau Uap
Memandikan bayi dengan air hangat dapat membantu membuka saluran pernapasan dan mencairkan lendir yang mengganggu. Uap hangat yang dihasilkan akan melembapkan rongga hidung bayi, membuat napas lebih lega secara alami.
Jika tidak memungkinkan mandi, Mams bisa membawa bayi ke kamar mandi tertutup dan menyalakan air hangat agar menghasilkan uap. Duduklah bersama bayi selama beberapa menit sambil dipeluk. Jangan biarkan bayi terlalu dekat dengan air panas untuk menghindari risiko luka bakar.
3. Larutan Salin Steril
Larutan salin (cairan garam isotonik) yang steril dan non-obat bisa membantu melembapkan hidung bayi serta melonggarkan lendir. Produk ini dijual bebas di apotek dan aman digunakan untuk bayi bila sesuai petunjuk.
Teteskan 1–2 tetes larutan ke masing-masing lubang hidung menggunakan pipet bersih. Tunggu beberapa detik, lalu posisikan bayi tengkurap atau miring agar lendir keluar. Namun, untuk bayi di bawah 3 bulan, konsultasikan dulu dengan dokter sebelum penggunaan.
4. Pijatan Refleksi Lembut
Pijatan lembut di area hidung, dada, dan punggung bayi dapat merangsang sistem limfatik dan membantu pengeluaran lendir secara alami. Teknik ini telah digunakan dalam pengobatan refleksi tradisional untuk mendukung pernapasan bayi.
Gunakan ujung jari yang bersih dan lakukan gerakan memutar dengan tekanan lembut. Fokuskan pada area di sekitar batang hidung, tengah dada, dan sepanjang punggung bagian atas. Ingat, pijatan ini harus dilakukan dengan hati-hati dan sebaiknya dikonsultasikan lebih dulu ke dokter, apalagi jika bayi baru lahir.
5. Gunakan Minyak Telon Alami
Minyak telon tradisional dapat memberikan sensasi hangat yang membantu bayi merasa lebih lega saat hidung tersumbat. Pilih produk yang bebas mentol dan eucalyptus karena bahan tersebut belum aman untuk sistem pernapasan bayi newborn.
Gunakan minyak telon yang diformulasikan khusus untuk bayi baru lahir, seperti Navila Telon Oil yang berbahan alami dan aman. Oleskan sedikit di punggung, perut, dan telapak kaki. Tetap lakukan uji tempel dan konsultasi ke dokter jika bayi baru berusia di bawah 3 bulan.
6. Berjemur di Pagi Hari
Paparan sinar matahari pagi membantu produksi vitamin D alami dalam tubuh bayi, yang penting untuk mendukung daya tahan tubuh. Sirkulasi yang baik juga membantu mengencerkan lendir yang menghambat saluran napas.
Lakukan kegiatan ini di jam aman, sekitar pukul 07.00–08.30 pagi. Biarkan bayi terpapar sinar matahari selama 5–10 menit dengan pakaian tipis. Hindari kontak langsung dengan sinar matahari yang terlalu kuat agar kulit bayi tetap aman.
7. Jaga Kualitas Udara di Rumah
Udara kering dan penuh debu dapat memperparah hidung tersumbat. Pastikan ventilasi rumah baik, rutin bersihkan debu, dan gunakan pelembap udara alami seperti baskom berisi air di dekat tempat tidur bayi.
Hindari penggunaan produk pewangi ruangan atau asap rokok di sekitar bayi karena bisa memicu iritasi saluran pernapasan. Jika memungkinkan, cuci sprei dan gorden secara berkala untuk menghindari penumpukan tungau debu.
8. Posisi Gendong Tegak
Saat hidung tersumbat, posisi horizontal saat tidur bisa memperburuk kondisi karena lendir sulit mengalir keluar. Menggendong bayi dengan posisi tegak bisa membantu saluran napas tetap terbuka.
Pastikan kepala bayi berada di atas bahu Mams saat digendong. Hindari menggunakan bantal tinggi karena bisa meningkatkan risiko SIDS (sudden infant death syndrome). Gendongan dengan dukungan leher yang baik bisa membantu bayi tidur lebih nyaman.
9. Pelukan Skin-to-Skin
Kontak langsung kulit ibu dan bayi (skin-to-skin) tidak hanya menenangkan secara emosional, tapi juga bisa membantu stabilisasi suhu tubuh dan ritme pernapasan bayi. Cara ini terbukti mendukung regulasi fisiologis, termasuk saat bayi sedang sakit ringan.
Letakkan bayi di dada Mams dengan hanya mengenakan popok, lalu selimuti bersama. Cara ini juga merangsang hormon oksitosin yang membantu bayi merasa nyaman dan rileks. Skin-to-skin terbukti bermanfaat bahkan pada bayi prematur menurut studi dari WHO.
Jika gejala tidak kunjung membaik, apalagi disertai demam tinggi, sesak napas, atau bayi tampak sangat rewel dan lemas, segera konsultasikan ke dokter. Terutama bila bayi masih berusia di bawah 3 bulan, karena sistem pernapasannya masih sangat rentan.
Tanda Hidung Tersumbat pada Bayi yang Perlu Diwaspadai
Tak semua gejala pilek bisa dibiarkan, Mams. Jika napas bayi tampak cepat, ada tarikan di dada, atau bibirnya membiru, segera periksa ke dokter. Ini bisa jadi tanda infeksi saluran napas yang serius. Jangan tunda penanganan, apalagi pada bayi di bawah 3 bulan.
Bayi yang terus rewel, malas menyusu, atau tampak lemas juga perlu diwaspadai. Apalagi jika disertai demam tinggi atau napas tersengal. Virus RSV dan flu bisa menyerang cepat tanpa gejala awal yang jelas. Pantau kondisi bayi dan jangan ragu bawa ke fasilitas kesehatan bila tak membaik dalam 2–3 hari.
Benarkah Minyak Telon Bisa Membantu Redakan Pilek pada Bayi?
Minyak telon bisa bantu bayi bernapas lebih lega secara alami. Hangatnya membantu sirkulasi, dan aromanya bantu mencairkan lendir. Meski bukan obat, minyak telon bisa jadi pendamping perawatan ringan di rumah. Gunakan sambil pijat lembut agar efeknya lebih optimal.

Tapi Mams perlu hati-hati pilih produk yang aman untuk newborn. Hindari minyak yang mengandung eucalyptus, menthol, atau kamper. Pilih yang dirancang khusus untuk kulit sensitif, seperti Navila Telon Oil. Gunakan secukupnya di dada, punggung, dan telapak kaki si kecil.
Yuk, pelajari selengkapnya di: Minyak Telon Terbaik Buat Bayi? Minyak Telon Navila Jawabannya
References
- Wake Forest Pediatrics. How to Stop a Runny Nose in Children: Effective Tips and Remedies. Retrieved from https://wakeforestpediatrics.com/how-to-stop-a-runny-nose-in-children/
- WHO. Simple, but lifesaving: skin-to-skin contact immediately after birth. Retrieved from https://www.who.int/westernpacific/newsroom/feature-stories/item/simple–but-lifesaving–skin-to-skin-contact-immediately-after-birth
- Field, T. (2019). Pediatric massage therapy research: a narrative review. Children, 6(6), 78. https://www.mdpi.com/2227-9067/6/6/78
- Esposito, S., & Lelii, M. (2015). Vitamin D and respiratory tract infections in childhood. BMC infectious diseases, 15(1), 487. https://link.springer.com/article/10.1186/s12879-015-1196-1