Stunting masih menjadi salah satu tantangan terbesar dalam dunia kesehatan anak. Kondisi ini terjadi akibat kekurangan gizi kronis, yang tak hanya menghambat pertumbuhan fisik, tetapi juga berdampak pada kecerdasan anak hingga meningkatkan risiko penyakit di masa depan. Jika tidak dicegah sejak dini, stunting dapat memengaruhi kualitas hidup si kecil dalam jangka panjang.

Kabar baiknya, stunting bisa dicegah, Mams! Dengan berbagai upaya pencegahan yang telah digalakkan oleh WHO serta langkah-langkah yang bisa diterapkan oleh orang tua, Mams dan Paps dapat memastikan anak tumbuh sehat, kuat, dan cerdas. Nah, bagaimana cara cegah stunting pada anak? Simak penjelasan lengkapnya berikut ini!

8 Cara Cegah Stunting pada Anak

Stunting adalah gangguan tumbuh kembang anak akibat kekurangan gizi kronis, infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial. Menurut WHO, stunting terjadi ketika tinggi badan anak jauh lebih pendek dibandingkan standar usia sebayanya.

Beberapa faktor yang bisa mempengaruhi langsung kondisi gizi anak yang mengalami stunting yaitu kesehatan ibu, kondisi saat kelahiran anak, serta nutrisi yang diterima anak melalui ASI dan makanan pendamping.

Mencegah stunting pada anak memerlukan perhatian khusus sejak masa kehamilan hingga masa pertumbuhan anak. Berikut adalah delapan langkah yang dapat Mams terapkan untuk memastikan si kecil tumbuh sehat dan optimal:

1. Konsumsi Rutin Tablet Tambah Darah (TTD)

Remaja putri dianjurkan mengonsumsi satu tablet TTD setiap minggu, sementara ibu hamil disarankan mengonsumsi satu tablet TTD setiap hari, dengan total minimal 90 tablet selama masa kehamilan.

Langkah ini penting untuk mencegah anemia pada ibu hamil, memastikan pasokan darah yang cukup bagi perkembangan janin, dan mengurangi risiko bayi lahir dengan berat badan rendah yang dapat memicu stunting.

2. Pemeriksaan Kehamilan Teratur Minimal 6 Kali

Ibu hamil sebaiknya menjalani setidaknya enam kali pemeriksaan kehamilan selama masa gestasi. Dari jumlah tersebut, minimal dua kali pemeriksaan dilakukan oleh dokter dengan menggunakan ultrasonografi (USG). Pemeriksaan rutin ini bertujuan memantau pertumbuhan dan perkembangan janin, mendeteksi dini kemungkinan komplikasi, serta memastikan kesehatan ibu dan bayi tetap terjaga.

3. Penuhi Asupan Protein Hewani

Setelah bayi berusia enam bulan, pemberian Makanan Pendamping ASI (MPASI) yang kaya akan protein hewani sangat penting. Protein hewani, seperti daging, ikan, telur, dan produk susu, mengandung asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan optimal anak.

Pastikan si kecil mendapatkan asupan protein hewani setiap hari untuk mendukung pertumbuhan fisik dan kecerdasannya.

4. Kunjungi Posyandu Secara Rutin Setiap Bulan

Posyandu berperan penting dalam memantau pertumbuhan dan perkembangan anak, serta memberikan imunisasi yang diperlukan. Dengan membawa anak ke posyandu setiap bulan, Mams dapat memantau berat badan, tinggi badan, serta perkembangan fisik dan mental si kecil.

Pemantauan rutin ini membantu mendeteksi dini tanda-tanda stunting sehingga intervensi dapat dilakukan segera.

5. Berikan ASI Eksklusif Selama 6 Bulan Pertama

Air Susu Ibu (ASI) eksklusif selama enam bulan pertama kehidupan bayi menyediakan nutrisi yang lengkap dan seimbang, serta meningkatkan sistem kekebalan tubuhnya. Setelah enam bulan, lanjutkan pemberian ASI hingga usia dua tahun sambil memperkenalkan MPASI yang bergizi.

Pemberian ASI yang optimal membantu mencegah stunting dan mendukung perkembangan kognitif anak.

6. Atur Pola Makan Seimbang

Pastikan anak mendapatkan pola makan dengan proporsi protein yang lebih tinggi dibandingkan karbohidrat, serta kaya akan sayuran dan buah-buahan. Nutrisi seimbang ini penting untuk mendukung pertumbuhan fisik, perkembangan otak, dan menjaga kesehatan secara keseluruhan.

Hindari pemberian makanan tinggi gula dan lemak jenuh yang dapat menghambat pertumbuhan optimal.

7. Terapkan Pola Asuh yang Tepat dan Berikan Imunisasi Lengkap

Pola asuh yang baik melibatkan pemberian stimulasi mental dan emosional yang sesuai, serta memastikan anak mendapatkan imunisasi lengkap sesuai jadwal. Imunisasi melindungi anak dari berbagai penyakit berbahaya yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangannya.

Edukasi diri Mams mengenai pentingnya nutrisi, kesehatan, dan perkembangan anak sangat berperan dalam mencegah stunting.

8. Jaga Kebersihan Lingkungan dan Pastikan Akses Air Bersih

Sanitasi yang buruk dan kurangnya akses air bersih dapat menyebabkan berbagai penyakit infeksi, seperti diare, yang berkontribusi pada terjadinya stunting. Ajarkan anak untuk selalu mencuci tangan dengan sabun sebelum makan dan setelah buang air, serta hindari pembuangan tinja sembarangan.

Sebagai pengelola kesehatan keluarga, peran Mams sangat penting dalam menjaga kebersihan lingkungan dan memastikan ketersediaan air bersih di rumah.

Nutrisi Wajib Dipenuhi Anak untuk Menghindari Stunting

Stunting dapat dicegah dengan memastikan anak mendapatkan asupan nutrisi yang memadai. Anak membutuhkan sekitar 40 jenis nutrisi untuk mendukung pertumbuhan optimal, dan pencegahan ini sebaiknya dimulai sejak masa kehamilan. Berikut beberapa nutrisi ibu dan anak yang harus dikonsumsi agar stunting bisa terhindarkan, mengutip dari EMC Healthcare:

Nutrisi Penting Selama Kehamilan

  1. Zat Besi. Membantu mencegah anemia yang berisiko menyebabkan bayi lahir dengan berat badan rendah.
  2. Asam Folat. Penting untuk perkembangan otak dan sumsum tulang belakang bayi, serta mencegah cacat lahir dan gangguan kehamilan.

Nutrisi Harian Anak

  • Protein Whey: Mendukung pertumbuhan berat dan tinggi badan ideal.
  • Telur: Sumber protein berkualitas tinggi yang kaya akan berbagai vitamin.
  • Kacang-kacangan: Protein nabati yang baik untuk tubuh.
  • Buah beri: Mengandung banyak antioksidan dan serat yang bermanfaat.
  • Alpukat: Kaya akan lemak sehat serta berbagai nutrisi esensial.
  • Ikan: Mengandung protein serta asam lemak omega-3 yang baik untuk kesehatan.
  • Yogurt: Sumber kalsium dan protein yang mendukung pertumbuhan.
  • Oatmeal: Mengandung serat serta berbagai nutrisi penting.
  • Daging ayam: Sumber protein hewani yang baik untuk tubuh.

Selain makanan bergizi, pemberian susu penambah berat badan juga dianjurkan. Susu ini mengandung protein dan nutrisi tambahan untuk mendukung kecerdasan, pertumbuhan, dan berat badan ideal anak.

A Word From Navila

Cegah stunting pada anak bukan hanya soal memastikan si kecil mendapatkan asupan gizi yang cukup, tetapi juga menciptakan lingkungan yang sehat dan penuh kasih sayang. Dengan pola makan yang baik, perawatan yang tepat, serta perhatian penuh dari orang tua, si kecil bisa tumbuh menjadi anak yang sehat, cerdas, dan kuat.

Selain itu, kesehatan ibu juga berperan besar dalam pencegahan stunting. Salah satu hal yang perlu diwaspadai adalah anemia saat hamil, yang bisa berdampak pada perkembangan janin. Yuk, cari tahu lebih lanjut tentang anemia pada ibu hamil dan cara mengatasinya di sini: Anemia pada Ibu Hamil!


References

  • WHO. Stunting in a nutshell. Retrieved from https://www.who.int/news/item/19-11-2015-stunting-in-a-nutshell
  • Kemenkes. Cegah Stunting dengan Pola Asuh yang Baik. Retrieved from https://ayosehat.kemkes.go.id/cegah-stunting-dengan-pola-asuh-yang-baik
  • FKUI. The Importance of Nutritional Intake to Prevent Stunting. Retrieved from https://fk.ui.ac.id/news-2/the-importance-of-nutritional-intake-to-prevent-stunting.html
  • EMC Healthcare. Apa Saja Nutrisi Penting untuk Mencegah Stunting pada Tumbuh Kembang Anak? Retrieved from https://www.emc.id/id/care-plus/apa-saja-nutrisi-penting-untuk-mencegah-stunting-pada-tumbuh-kembang-anak