Bayangkan Mams menemukan lepuhan kecil di bibir si kecil yang mirip luka atau sariawan. Sekilas terlihat biasa, tetapi bisa jadi itu tanda cold sore, kondisi yang disebabkan oleh virus Herpes Simplex Tipe 1 (HSV-1). Virus ini sangat mudah menular, bahkan hanya lewat sentuhan atau ciuman.
Pada bayi, infeksi ini perlu diwaspadai karena sistem imun mereka belum matang. Risiko komplikasi bisa jauh lebih besar dibandingkan anak yang lebih besar atau orang dewasa. Oleh sebab itu, penting bagi Mams mengenali apa itu cold sore, bagaimana penyebabnya, tanda yang harus diperhatikan, serta langkah pencegahan agar bayi tetap terlindungi.
Cold Sore Adalah Infeksi Virus, Bukan Sariawan Biasa
Cold sore adalah lepuhan kecil berisi cairan di bibir atau sekitar mulut yang sering disalahartikan sebagai sariawan. Padahal, keduanya berbeda. Sariawan terjadi di dalam mulut dan tidak menular, sedangkan cold sore berasal dari infeksi HSV-1 yang sangat menular. Biasanya, bayi akan lebih dulu merasakan perih atau gatal sebelum lepuhan terlihat. Luka ini bisa pecah, mengering, lalu sembuh dalam waktu 7–14 hari.
Perbedaan mendasar terletak pada penyebab dan lokasi. Sariawan dipicu oleh trauma atau kekurangan nutrisi, sedangkan cold sore hanya terjadi akibat infeksi virus. Cold sore biasanya muncul di bagian luar mulut seperti bibir, dagu, atau hidung. Karena sifatnya menular, cold sore dapat berpindah melalui kontak langsung dengan cairan dari lepuhan, bahkan ketika luka belum terlihat jelas.
Setelah infeksi pertama, HSV-1 tidak hilang begitu saja. Virus ini bersembunyi di sel saraf dan dapat aktif kembali ketika daya tahan tubuh menurun, misalnya karena stres atau paparan sinar matahari. Itulah sebabnya seseorang bisa mengalami cold sore berulang kali sepanjang hidup.
Penyebab Cold Sore pada Bayi
Cold sore pada bayi disebabkan oleh virus Herpes Simplex tipe 1 (HSV-1). Virus ini biasanya menular dari orang dewasa yang sedang memiliki luka di bibir atau bahkan saat virus aktif tanpa gejala. Bayi sangat rentan karena sistem kekebalan tubuhnya belum matang, sehingga virus lebih mudah berkembang biak.
Penularan paling sering terjadi melalui ciuman di wajah bayi, terutama dari orang yang memiliki cold sore aktif. Selain itu, virus juga bisa masuk lewat air liur yang menempel pada sendok, dot, botol susu, atau mainan. Karena kulit dan mukosa bayi masih tipis, HSV-1 dapat dengan cepat masuk ke dalam tubuh.
Setelah terinfeksi, virus tidak akan hilang sepenuhnya. HSV-1 bersembunyi di sel saraf dan bisa aktif kembali saat daya tahan tubuh si kecil melemah. Inilah sebabnya cold sore bisa muncul berulang, bukan hanya sekali. Dengan kata lain, cold sore adalah kondisi yang bisa menetap seumur hidup karena virus tetap berada di dalam tubuh.
Mengapa Cold Sore pada Bayi Lebih Berbahaya?
Cold sore yang mungkin hanya menimbulkan luka ringan pada orang dewasa, bisa berakibat lebih serius pada bayi. Sistem imun yang belum matang membuat tubuh mereka sulit melawan virus. Akibatnya, HSV-1 berpotensi menyebar ke organ vital dan menimbulkan komplikasi.
Salah satu risiko serius adalah penyebaran ke mata yang dapat memicu herpes keratitis dan mengganggu penglihatan. Dalam kasus yang lebih berat, virus bisa mencapai otak dan menyebabkan ensefalitis, atau menyerang paru-paru serta hati. Kondisi ini dapat menyerupai sepsis dan berakibat fatal jika tidak segera ditangani.
Gejala pada bayi tidak selalu khas. Selain lepuhan di bibir, si kecil bisa tampak rewel, demam ringan, sulit menyusu, atau lesu. Bila bayi tampak sangat lemah, sulit dibangunkan, atau mengalami kesulitan bernapas, segera bawa ke rumah sakit. Penanganan medis dengan antivirus intravena sangat penting untuk mencegah komplikasi serius.
Penanganan Cold Sore pada Bayi dan Anak
Pada bayi baru lahir yang mengalami infeksi herpes menyeluruh, dokter biasanya akan memberikan obat antivirus seperti asiklovir. Pengobatan ini penting untuk mencegah virus menyebar lebih jauh dan menimbulkan komplikasi serius.
Sedangkan pada anak yang lebih besar, penggunaan obat antivirus umumnya hanya membantu sedikit mempercepat penyembuhan. Kebanyakan kasus cold sore pada anak dapat hilang dengan sendirinya dalam beberapa hari hingga dua minggu. Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa membantu meredakan rasa tidak nyaman, antara lain:
- Memberikan makanan atau camilan dingin untuk menenangkan bibir serta menjaga kelembapan.
- Menghindari makanan asam seperti saus tomat atau buah jeruk yang dapat memperparah rasa perih.
- Mengompres area yang sakit dengan kain hangat atau dingin.
- Jika anak sulit makan atau minum akibat nyeri, konsultasikan dengan dokter untuk mendapatkan obat pereda nyeri atau krim antivirus yang sesuai.
Langkah Pencegahan Cold Sore pada Bayi
Pencegahan sangat penting, terutama bagi bayi baru lahir. Bila ibu hamil memiliki riwayat herpes genital, sebaiknya informasikan kepada dokter. Dokter mungkin akan meresepkan obat antivirus menjelang persalinan untuk menurunkan risiko penularan pada bayi. Jika terdapat luka aktif di area genital, operasi caesar bisa direkomendasikan agar bayi tidak terpapar virus saat lahir.
Selain itu, beberapa langkah sederhana juga bisa membantu melindungi bayi dari risiko penularan:
- Hindari membawa bayi ke tempat ramai, terutama di bulan-bulan awal kehidupannya.
- Pastikan setiap orang mencuci tangan sebelum menyentuh atau menggendong bayi.
- Jangan biarkan orang yang sedang flu atau memiliki cold sore mencium bayi.
A Word From Navila
Mams, cold sore adalah infeksi HSV-1 yang berbeda dari sariawan biasa dan bisa berbahaya pada bayi. Virus ini mudah menular hanya melalui ciuman, air liur, atau perlengkapan yang terkontaminasi. Risiko komplikasi yang bisa mengenai mata, otak, atau organ vital lainnya membuat pencegahan menjadi langkah utama.
Langkah sederhana seperti tidak mencium bayi di wajah, mencuci tangan sebelum menyentuh si kecil, serta menjaga kebersihan perlengkapannya bisa menjadi benteng pertama perlindungan. Dengan kewaspadaan sejak dini, Mams dapat membantu si kecil tumbuh sehat tanpa risiko infeksi berbahaya.
Selain cold sore, kulit bayi juga kerap menghadapi masalah lain seperti buras di wajah yang sering bikin Mams khawatir. Untuk mengetahui cara aman mengatasinya, Mams bisa membaca di: Cara Menghilangkan Buras di Wajah Bayi.
References
- Healthy Children. Cold Sores in Children: About the Herpes Simplex Virus. Retrieved from https://www.healthychildren.org/English/health-issues/conditions/skin/Pages/Herpes-Simplex-Virus-Cold-Sores.aspx
- Healthline. Recurrent Herpes Simplex Labialis. Retrieved from https://www.healthline.com/health/fever-blister-causes
- CDC. Genital Herpes. Retrieved from https://www.cdc.gov/std/treatment-guidelines/herpes.htm
- WHO. Herpes simplex virus. Retrieved from https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/herpes-simplex-virus
- UTSW Med. How to protect your baby from herpes infection. Retrieved from https://utswmed.org/medblog/herpes-simplex-pregnancy-baby/