Tahukah Mams, jika tangan yang terlihat bersih belum tentu bebas dari kuman? Padahal, tangan manusia bisa menjadi ‘jalan tol’ penyebaran berbagai penyakit menular seperti diare, flu, hingga COVID-19, terutama pada anak-anak yang daya tahan tubuhnya masih berkembang.

Itulah mengapa kebiasaan mencuci tangan dengan cara yang benar bukan sekadar rutinitas, tapi bagian penting dari perlindungan keluarga. World Health Organization (WHO) bahkan menetapkan 6 langkah cuci tangan standar internasional yang terbukti efektif membunuh kuman di setiap sudut tangan.

Menariknya, di Indonesia kita juga mengenal versi lokal dari Kementerian Kesehatan dengan 5 langkah cuci tangan. Lalu, apa perbedaan keduanya? Mana yang lebih lengkap dan cocok untuk diterapkan di rumah? Yuk, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Mengapa Cuci Tangan Itu Krusial?

Cuci tangan adalah kebiasaan sederhana yang sangat efektif untuk mencegah penyakit menular. WHO menyebutkan bahwa hingga 70% infeksi di layanan kesehatan bisa dicegah dengan kebersihan tangan yang baik. 

Tangan sering menyentuh banyak permukaan dan bisa membawa kuman penyebab diare hingga flu. Sayangnya, banyak orang belum mencuci tangan dengan cara dan waktu yang benar, sehingga kuman tetap menempel dan menyebar.

Di rumah sakit, buruknya kebersihan tangan menjadi penyebab utama infeksi nosokomial (infeksi yang didapat di rumah sakit). WHO mencatat, 7–15 dari 100 pasien bisa terkena infeksi selama perawatan. Secara mikrobiologis, tangan membawa kuman dari lingkungan yang disebut flora transien, seperti Staphylococcus aureus dan E. coli

Jika tidak dibersihkan benar, kuman ini bisa berpindah ke tubuh atau ke orang lain. Itulah mengapa langkah cuci tangan sesuai standar WHO sangat penting untuk mencegah penularan penyakit.

Langkah Cuci Tangan Menurut WHO dan Kemenkes

Menurut pedoman resmi dari WHO, waktu mencuci tangan yang efektif adalah selama 40–60 detik jika menggunakan sabun dan air, atau 20–30 detik jika memakai hand sanitizer berbasis alkohol. WHO juga merekomendasikan 6 langkah mencuci tangan yang mencakup seluruh bagian tangan: 

6 Langkah Cuci Tangan WHO
  1. Gosok telapak tangan ke telapak tangan.
  2. Gosok punggung tangan kiri dengan telapak tangan kanan dan sebaliknya.
  3. Gosok telapak tangan dengan jari-jari saling terkait.
  4. Gosok punggung jari ke telapak tangan dengan jari saling terkait.
  5. Gosok ibu jari dengan gerakan memutar dalam genggaman tangan yang berlawanan.
  6. Gosok ujung jari dengan gerakan memutar di telapak tangan yang berlawanan.

Tujuannya agar semua area tangan bersih dari kuman, terutama yang sering terlewat jika hanya mencuci secara asal.

Sementara itu, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Indonesia juga punya panduan yang lebih sederhana dan mudah diingat, yaitu 5 langkah cuci tangan pakai sabun

5 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun Kemenkes
  1. Basahi tangan dengan air bersih mengalir.
  2. Gosok sabun ke seluruh permukaan tangan, termasuk punggung tangan dan sela-sela jari.
  3. Bersihkan bagian bawah kuku-kuku.
  4. Bilas tangan dengan air bersih mengalir.
  5. Keringkan tangan dengan tisu atau handuk bersih.

Kapan Harus Cuci Tangan?

Cuci tangan sebaiknya dilakukan pada momen-momen penting untuk mencegah penyebaran kuman dan penyakit. 

Misalnya, setelah dari toilet, tangan bisa membawa bakteri berbahaya yang dapat berpindah ke makanan atau benda lain. Sebelum makan, mencuci tangan penting agar kuman tidak ikut masuk ke tubuh melalui makanan. 

Setelah menyentuh permukaan publik, seperti gagang pintu, tombol lift, atau uang tunai, risiko membawa virus ke wajah atau mulut meningkat, sehingga tangan harus dibersihkan. Begitu pula setelah batuk atau bersin, karena droplet yang mengandung virus bisa menempel di tangan dan menyebar ke orang lain atau benda yang disentuh.

Perbandingan WHO vs Kemenkes RI

Panduan cuci tangan dari WHO dan Kementerian Kesehatan RI sebenarnya sama-sama bertujuan mencegah penyebaran penyakit, tetapi memiliki pendekatan yang berbeda. WHO menetapkan 6 langkah cuci tangan yang lebih detail dan terstruktur. Panduan ini umumnya digunakan di rumah sakit atau oleh tenaga medis karena tingkat kebersihannya lebih tinggi. 

Di sisi lain, Kemenkes RI memberikan panduan yang lebih sederhana dengan 5 langkah. Pendekatan ini dibuat agar lebih mudah diikuti oleh masyarakat umum, termasuk anak-anak.

Keduanya efektif, namun pemilihannya bisa disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk kegiatan sehari-hari atau mengajarkan anak-anak, langkah dari Kemenkes RI lebih cocok karena sederhana dan praktis. 

Sementara itu, langkah WHO lebih cocok untuk lingkungan medis atau situasi yang memerlukan higienitas tinggi, seperti saat merawat orang sakit. Jadi, masyarakat bisa menggunakan panduan dari Kemenkes untuk rutinitas harian, sementara tenaga kesehatan sebaiknya mengikuti standar WHO yang lebih lengkap dan universal.

A Word From Navila

Cuci tangan bukan lagi sekadar kebiasaan, tapi barisan pertama pertahanan tubuh dari serangan penyakit menular. Baik langkah WHO yang detail maupun versi Kemenkes yang sederhana, keduanya punya satu tujuan: menjaga kebersihan tangan agar tidak menjadi media penyebaran kuman.

Menariknya, langkah WHO bisa menjadi standar tinggi untuk kondisi khusus seperti saat anak sakit atau ketika merawat lansia di rumah. Sementara versi Kemenkes sangat ideal untuk diterapkan sehari-hari oleh seluruh anggota keluarga.

Ingat Mams, tangan yang bersih adalah investasi jangka panjang untuk kesehatan keluarga! Yuk, mulai biasakan cuci tangan dengan cara yang tepat, dan jangan berhenti di situ. Pelajari juga indikator lainnya dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) agar anak tumbuh lebih sehat dan terlindungi dari risiko penyakit, di: Indikator Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Menurut Kemenkes.


References

  • WHO. WHO launches first ever global report on infection prevention and control. Retrieved from https://www.who.int/news/item/06-05-2022-who-launches-first-ever-global-report-on-infection-prevention-and-control
  • Del Campo, R., Martínez-García, L., Sánchez-Díaz, A. M., & Baquero, F. (2019). Biology of hand-to-hand bacterial transmission. Microbiology Spectrum, 7(1), 10-1128. https://journals.asm.org/doi/abs/10.1128/microbiolspec.mtbp-0011-2016
  • World Health Organization. (2009). How to handwash?: wash hands when visibly soiled! otherwise, use handrub. https://pesquisa.bvsalud.org/portal/resource/pt/lis-22750
  • Khadka, A., & Dani, S. (2020). Washing hands according to the WHO guideline since the COVID-19 outbreak in the context of medical undergraduates at a tertiary care center: A descriptive cross-sectional study. JNMA: Journal of the Nepal Medical Association, 58(232), 1018. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC8028522/
  • Johns Hopskins Medicine. Hand-washing Steps Using the WHO Technique. https://www.youtube.com/watch?v=IisgnbMfKvI
  • P2PTM Kemkes. 5 Langkah Cuci Tangan Pakai Sabun. Retrieved from https://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/hipertensi-penyakit-jantungdan-pembuluh-darah/5-langkah-cuci-tangan-pakai-sabun