Setiap orang tua tentu menginginkan anak yang tumbuh sehat dan cerdas. Salah satu kunci untuk mencapainya adalah memastikan anak mendapatkan asupan gizi yang optimal. Namun, anak-anak usia 3-7 tahun sering kali mengalami masalah nafsu makan atau pilih-pilih makanan, yang membuat orang tua khawatir.

Untuk mengatasinya, banyak orang tua yang mempertimbangkan pemberian vitamin penambah nafsu makan. Namun, penting untuk diingat bahwa beberapa vitamin dapat menimbulkan efek samping yang berbahaya bagi kesehatan anak. Simak informasi lebih lanjut tentang potensi efek samping vitamin penambah nafsu makan anak.

Jenis Vitamin Penambah Nafsu Makan yang Populer

Beberapa vitamin, mineral, dan herbal bisa membantu meningkatkan nafsu makan si kecil. Namun, jika anak mengalami penurunan nafsu makan, sebaiknya jangan langsung mendiagnosis dan mengobati sendiri. 

Langkah paling aman adalah berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan, karena mereka lebih paham untuk memeriksa faktor-faktor yang mungkin jadi penyebab, seperti efek samping obat, kondisi kesehatan secara umum, atau perkembangan tubuh.

Beberapa suplemen yang mungkin disarankan oleh dokter, yaitu:

1. Zinc (Seng)

Kekurangan zinc bisa menyebabkan hilangnya nafsu makan, penurunan berat badan, dan masalah kesehatan lainnya. Hal ini cukup umum pada anak-anak maupun orang dewasa yang mengalami penurunan nafsu makan. Jika dokter menemukan si kecil kekurangan zinc, biasanya akan disarankan mengonsumsi suplemen zinc.

2. Tiamin (Vitamin B1)

Kekurangan tiamin juga bisa menurunkan nafsu makan. Jika si kecil kekurangan vitamin B1, dokter mungkin akan merekomendasikan suplemen vitamin B1.

3. Minyak Ikan

Minyak ikan mungkin bisa meningkatkan nafsu makan. Umumnya, minyak ikan aman dikonsumsi oleh anak-anak yang tidak memiliki alergi ikan, meskipun bukti ilmiah sebagai perangsang nafsu makan masih terbatas. Diskusikan dengan dokter apakah minyak ikan sesuai untuk kondisi si kecil.

Efek Samping Vitamin Penambah Nafsu Makan Anak

Setiap jenis vitamin nafsu makan bekerja dengan cara yang berbeda, sehingga efek sampingnya juga bervariasi. Berikut adalah beberapa efek samping vitamin penambah nafsu makan anak di jangka panjang:

1. Mual

Mual sering terjadi, terutama jika anak mengonsumsi vitamin dalam jumlah yang berlebihan atau tidak sesuai dosis yang dianjurkan. Reaksi ini bisa terjadi karena tubuh anak tidak cocok dengan beberapa bahan yang ada dalam vitamin.

2. Gangguan pencernaan

Banyak vitamin penambah nafsu makan mengandung zat yang dapat merangsang produksi asam lambung, seperti vitamin C. 

Konsumsi berlebihan dapat menyebabkan iritasi pada dinding lambung, yang bisa memicu gejala seperti mual, muntah, hingga diare. Beberapa anak juga mungkin mengalami kram perut akibat peningkatan aktivitas pencernaan.

3. Sakit kepala

Peningkatan kadar beberapa vitamin atau mineral, seperti vitamin B1 (tiamin) atau B12, dalam tubuh anak bisa memengaruhi keseimbangan kimiawi di otak dan menyebabkan sakit kepala.

4. Detak Jantung Cepat atau Tidak Teratur (Tachycardia atau Arrhythmia)

Beberapa vitamin, seperti B6 atau B12, yang memengaruhi sistem saraf bisa berisiko mengubah ritme detak jantung. Walaupun jarang, ini perlu diperhatikan, terutama jika anak mengonsumsi suplemen yang mengandung vitamin tersebut.

5. Pusing

Pusing bisa muncul sebagai reaksi tubuh terhadap vitamin baru atau jika dosisnya terlalu tinggi. Perubahan mendadak dalam pola makan yang menyebabkan penurunan kadar gula darah juga bisa memicu pusing.

6. Perubahan Mood (Mood Swing)

Beberapa anak mungkin merasa suasana hatinya berubah-ubah saat mengonsumsi suplemen vitamin. Hal ini bisa disebabkan oleh pengaruh vitamin B kompleks atau mineral seperti magnesium yang memengaruhi sistem saraf.

7. Gangguan Kognitif atau Mental

Walaupun jarang, beberapa anak bisa mengalami gangguan mental, seperti kebingungan atau kesulitan berkonsentrasi. Ini biasanya terjadi karena reaksi tubuh terhadap suplemen yang dikonsumsi, yang memengaruhi sistem saraf.

8. Insomnia

Beberapa jenis vitamin, terutama yang mengandung stimulan seperti kafein atau vitamin B, bisa menyebabkan insomnia pada anak jika dikonsumsi menjelang waktu tidur. Ini biasanya terkait dengan efek samping stimulasi sistem saraf pusat.

9. Mulut Kering

Mulut kering atau xerostomia juga dapat terjadi akibat konsumsi vitamin tertentu. Hal ini bisa disebabkan oleh penurunan produksi air liur yang dipengaruhi oleh komponen dalam suplemen.

Cara Mencegah dan Mengatasi Efek Samping

Untuk mencegah efek samping dari vitamin penambah nafsu makan pada anak, Bunda dapat melakukan beberapa langkah berikut:

  1. Berikan vitamin sesuai dengan dosis yang dianjurkan oleh dokter.
  2. Hindari memberikan vitamin penambah nafsu makan secara sembarangan.
  3. Jangan memberikan suplemen ini pada anak di bawah usia 4 tahun, kecuali jika direkomendasikan oleh dokter.
  4. Simpan suplemen di tempat yang aman dan jauh dari jangkauan anak.

Lalu, jika si kecil sudah terlanjur meminum vitamin dan muncul efek samping Bunda disarankan untuk berkonsultasi dengan Dokter Anak. 

Penanganan dan pemberian obat nantinya akan disesuaikan dengan hasil pemeriksaan dan penyebab yang ditemukan. Sebagai langkah pendukung, berikut beberapa tips yang dapat membantu:

  1. Pastikan si kecil untuk cukup istirahat, minimal 8 jam sehari.
  2. Konsumsi makanan yang bergizi.
  3. Perbanyak minum air putih.
  4. Hentikan penggunaan vitamin.
  5. Konsultasi lebih lanjut dengan dokter.

Alternatif Alami untuk Meningkatkan Nafsu Makan Anak

Vitamin terbaik untuk anak sebaiknya berasal dari sumber alami, melalui pola makan sehat dan bervariasi. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), anak yang mengonsumsi makanan bergizi seimbang biasanya sudah cukup memenuhi kebutuhan vitamin dan mineralnya, sehingga suplemen tidak diperlukan.

Namun, suplemen vitamin biasanya direkomendasikan oleh dokter dalam beberapa kondisi, seperti:

  • Anak yang pilih-pilih makanan (picky eater)
  • Anak dengan penyakit kronis pada sistem pencernaan atau pernapasan
  • Anak yang sering mengonsumsi minuman manis atau bersoda yang dapat mengganggu penyerapan vitamin dan mineral

Anak disebut sehat dan memiliki gizi seimbang jika rutin mengonsumsi:

  • Susu atau produk susu (keju, yogurt)
  • Buah dan sayuran beragam warna
  • Protein hewani seperti ayam, ikan, daging sapi, dan telur
  • Serelia seperti oat atau nasi

Jadi, cara terbaik untuk memenuhi kebutuhan vitamin anak adalah dengan memberikan makanan sehat dan bergizi tanpa harus bergantung pada suplemen. Buah, sayur, yogurt, dan telur adalah contoh makanan yang kaya vitamin dan mudah didapatkan.

Sebaiknya, hindari pemberian suplemen vitamin pada anak di bawah usia 4 tahun kecuali atas rekomendasi dokter. Pastikan juga suplemen disimpan di tempat yang aman dan tidak terjangkau anak untuk mencegah risiko penyerapan yang salah.

A Word From Navila

Sebagai orang tua, penting untuk lebih kreatif dalam menyajikan makanan agar anak tertarik mengonsumsi makanan sehat. Variasikan menu makanan agar mereka lebih bersemangat saat makan. Jika merasa perlu memberikan suplemen vitamin, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter anak.

Dengan memenuhi kebutuhan nutrisi anak melalui makanan sehat, Bunda dapat menjaga kesehatannya dengan baik. Jangan lupa, berikan juga cemilan bernutrisi untuk mendukung perkembangan optimalnya. Temukan rekomendasi cemilan sehat di: Resep Camilan Sehat untuk Anak Usia 1-5 Tahun Bergizi.

Yuk, kunjungi akun Navila di Instagram @navilababy dan TikTok @navilacare untuk informasi seputar moms and baby menarik lainnya. Sehat selalu Bunda dan si kecil hebat!