Pernah si kecil tiba-tiba rewel tiap kali ditinggal sebentar saja, Mams? Atau jadi susah tidur, bilang sakit perut, padahal tidak ada yang salah secara fisik? Bisa jadi, itu bukan sekadar manja atau ngambek biasa, melainkan sedang merasa cemas. Tahukah Mams? Anak juga bisa mengalami kecemasan. Dan sering kali, dia belum tahu cara mengungkapkannya dengan kata-kata, jadi yang muncul justru lewat perilaku.
Wajar sekali jika anak merasa takut saat menghadapi hal baru, seperti masuk sekolah, pindah rumah, atau memiliki adik. Tapi jika rasa takut sampai mengganggu aktivitas sehari-hari, seperti bermain, belajar, atau tidur, itu tandanya Mams perlu lebih waspada. Yuk, kenali bersama tanda-tanda kecemasan pada anak dan cari tahu cara sederhana untuk bantu si kecil merasa lebih tenang dan nyaman!
Apa Itu Kecemasan pada Anak dan Balita?
Kecemasan adalah perasaan tidak nyaman, takut, atau khawatir yang berlebihan. Sedikit rasa cemas adalah hal yang wajar, tapi bisa jadi masalah jika anak terus-menerus merasa khawatir dan pikirannya dipenuhi ketakutan.
Ketakutan dan kecemasan ini umum terjadi pada anak-anak usia sekolah hingga remaja. Penelitian menunjukkan sekitar 43% anak usia 6–12 tahun pernah mengalaminya.
Meski jarang terjadi pada balita, anak usia 3 tahun pun bisa saja didiagnosis mengalami gangguan kecemasan, tergantung jenis dan durasinya. Misalnya, gangguan kecemasan akan perpisahan (separation anxiety disorder) bisa didiagnosis jika berlangsung minimal 4 minggu. Kecemasan ini bisa muncul karena panik, situasi sosial, atau ketakutan tertentu, atau masuk dalam kategori gangguan kecemasan umum (GAD).
Tanda-Tanda Anak Mengalami Kecemasan
Tanda-tandanya bisa berbeda-beda, tergantung jenis kecemasan dan situasi sosialnya. Gejala kecemasan bisa berupa fisik dan emosional, seperti:
- Sulit tidur
- Sakit perut atau keluhan fisik lainnya
- Sering menangis dan ingin selalu dekat dengan orang tua
- Sering tampak takut, marah, atau tantrum lebih dari biasanya
- Gemetar, gugup, atau napas pendek
- Mulut kering
- Jantung berdetak cepat
Jenis-Jenis Gangguan Kecemasan pada Anak dan Balita
Ada beberapa jenis gangguan kecemasan yang bisa dialami anak, meskipun sebagian besar lebih sering muncul pada anak yang lebih besar dan remaja:
- Separation anxiety (kecemasan karena perpisahan). Umum terjadi pada bayi hingga usia 3 tahun. Tapi jika berlangsung lebih dari 4 minggu dan menyebabkan anak menolak sekolah, sulit tidur sendiri, atau sering mimpi buruk, bisa jadi anak mengalami gangguan ini.
- Fobia. Ketakutan ekstrem pada hal-hal tertentu seperti anjing, badut, gelap, hujan, jarum suntik, atau serangga. Anak bisa menghindari tempat atau situasi yang mungkin memunculkan ketakutannya.
- Social anxiety (kecemasan sosial). Anak bisa menangis, tantrum, berkeringat, atau gemetar karena takut berada di tengah orang banyak. Biasanya muncul usia 8–15 tahun karena takut dipermalukan.
- Panic disorder. Anak mengalami serangan panik (napas terengah, gemetar, ketakutan luar biasa) dan ingin menghindari situasi tertentu. Ini sangat jarang terjadi pada balita, lebih umum muncul saat remaja.
- Selective mutism. Anak bisa berbicara, tapi tiba-tiba diam total di tempat tertentu (seperti di sekolah), biasanya terkait dengan kecemasan sosial.
- Obsessive-compulsive disorder (OCD). Anak merasa harus melakukan hal tertentu berulang-ulang, seperti menyentuh gagang pintu tiga kali sebelum keluar ruangan.
- Generalized anxiety disorder (GAD). Anak cemas tanpa sebab yang jelas, tapi kecemasannya mengganggu aktivitas dan kebahagiaan sehari-hari.
Penyebab Kecemasan pada Anak
Kecemasan pada anak dapat muncul karena beberapa hal yang seringkali tidak disadari. Mengutip dari What To Expect, salah satunya adalah faktor keluarga. Jika di keluarga ada yang pernah mengalami gangguan kecemasan, si kecil bisa jadi ikut mengalami hal serupa karena faktor keturunan atau pengaruh kimia dalam otak.Â
Selain itu, kejadian yang menyedihkan atau menakutkan, seperti kehilangan orang terdekat, perceraian orang tua, atau melihat orang tersayang sakit parah, juga bisa menimbulkan rasa takut berlebih pada anak.
Bukan hanya itu, lingkungan tempat anak tumbuh juga sangat berpengaruh. Jika si kecil sering berada di lingkungan yang tidak aman, seperti rumah yang penuh pertengkaran atau kekerasan, dia bisa menyerap energi negatif dan jadi mudah cemas.
Penanganan Kecemasan pada Anak
Untuk mengatasi kecemasan pada anak, umumnya ada dua jenis penanganan yang biasa dilakukan: terapi perilaku kognitif (CBT) dan pemberian obat. Jika Mams merasa si kecil sering merasa cemas berlebihan, jangan ragu untuk berkonsultasi ke dokter anak.
Nantinya, dokter bisa membantu memberikan diagnosis dan merujuk ke terapis yang tepat. Terapis akan melakukan penilaian, termasuk melihat riwayat emosional dan sosial anak, serta mewawancarai anak dan orang tuanya.
Terapi Perilaku Kognitif (CBT)
CBT sangat efektif untuk anak yang punya fobia atau rasa cemas tertentu. Terapi ini membantu anak belajar “menghapus” kebiasaan atau reaksi negatif terhadap sesuatu, dengan cara mengenalkan pemicunya secara perlahan dan aman.
Misalnya, jika anak takut anjing, dia akan diperkenalkan dulu dari jauh, lalu bertahap sampai bisa menyentuhnya. Untuk kecemasan ringan hingga sedang, biasanya dibutuhkan beberapa minggu terapi agar terlihat hasilnya.
Pemberian Obat
Dalam beberapa kasus, dokter mungkin akan menyarankan obat seperti antidepresan sebagai bagian dari penanganan. Tapi tenang Mams, obat ini bukan satu-satunya solusi dan biasanya diberikan bersama terapi lain.
Cara Sederhana di Rumah
Mams juga bisa bantu si kecil dari rumah. Ajak dia makan makanan bergizi, olahraga ringan bareng, biasakan tidur cukup, dan buat rutinitas harian yang menenangkan. Semua ini bisa membantu anak merasa lebih aman dan stabil.
A Word From Navila
Karena gangguan kecemasan bisa berkaitan dengan depresi, penting sekali untuk segera ditangani sejak dini. Dengan terapi yang tepat seperti CBT, anak biasanya bisa cepat merasa lebih baik, belajar cara mengelola kecemasan, dan kembali menjalani hari-harinya dengan bahagia seperti anak-anak pada umumnya.
References
- CDC. Children’s Mental Health. Retrieved from https://www.cdc.gov/children-mental-health/about/index.html
- AACAP. Anxiety and Children. Retrieved from https://www.aacap.org/AACAP/Families_and_Youth/Facts_for_Families/FFF-Guide/The-Anxious-Child-047.aspx
- Kids Health. Childhood Depression: What Parents Need to Know. Retrieved from https://kidshealth.org/en/parents/understanding-depression.html
- Stanfoed Medicine. Generalized Anxiety Disorder (GAD) in Children and Teens. Retrieved from https://www.stanfordchildrens.org/en/topic/default?id=generalized-anxiety-disorder-gad-in-children-and-teens-90-P02565
- What To Expect. Anxiety in Children and Toddlers. Retrieved from https://www.whattoexpect.com/family/what-is-childhood-anxiety-disorder