Pernahkah Mams melihat si kecil yang baru berusia dua tahun, setelah sekali mendengar kata “kucing,” langsung bisa menunjuk sambil berteriak, “cucing!” dengan penuh semangat? Di usia itu, otaknya sedang dalam masa penyerapan yang sangat cepat. Kemampuan ini jauh lebih efektif dibanding remaja atau bahkan orang dewasa.

Inilah yang disebut golden age atau masa emas anak, periode paling kritis dan berharga dalam perkembangan otak dan kepribadian. Lalu, golden age umur berapa sebenarnya dimulai? Apakah sejak anak mulai berbicara, atau justru sejak lahir? Artikel ini akan mengulas tuntas kapan golden age dimulai, mengapa penting, dan bagaimana orang tua bisa memaksimalkan masa ini.

Golden Age Dimulai Umur Berapa?

Golden age anak dimulai sejak lahir hingga usia 6 tahun. Pada masa ini, perkembangan otak anak berlangsung sangat cepat dan menjadi periode paling krusial untuk tumbuh kembangnya. Periode ini sering disebut sebagai masa emas karena otak anak menyerap berbagai pengalaman dengan sangat baik.

Menurut studi dari University of Minnesota, sekitar 80% perkembangan otak terjadi dalam 1.000 hari pertama kehidupan, yaitu sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun. Saat anak mencapai usia 5 tahun, ukuran otaknya sudah mencapai 90% dari otak orang dewasa. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya stimulasi di masa ini untuk membentuk kecerdasan dan kemampuan emosional anak.

Selama golden age, anak sangat membutuhkan kasih sayang, asupan gizi yang baik, serta stimulasi edukatif seperti bermain, membaca, dan berbicara. Jika periode ini dilewatkan tanpa stimulasi yang cukup, risiko keterlambatan perkembangan bisa terjadi dan sulit diperbaiki di masa depan. Oleh karena itu, masa ini harus dimanfaatkan secara maksimal untuk membangun fondasi yang kuat bagi masa depan anak.

Mengapa Masa Golden Age Begitu Penting?

Masa golden age sangat penting karena pada periode ini otak anak membentuk jutaan koneksi saraf setiap detik. Koneksi tersebut menjadi dasar kemampuan berpikir, berbahasa, dan bersosialisasi yang akan terus berkembang sepanjang hidup. Para ahli dari Harvard University menegaskan bahwa pengalaman awal seperti interaksi hangat, permainan edukatif, dan stimulasi sensorik berperan besar dalam membentuk struktur otak anak secara jangka panjang.

Tingkat neuroplastisitas otak anak pada masa golden age sangat tinggi, sehingga otak sangat responsif terhadap rangsangan dari lingkungan sekitar. Karena itulah, masa ini menjadi waktu terbaik untuk membangun fondasi kecerdasan dan karakter anak. Dengan stimulasi yang tepat, potensi anak dapat berkembang maksimal dan mendukung keberhasilannya di masa depan.

Sebaliknya, jika stimulasi dan perhatian emosional kurang diberikan, dampaknya bisa berlanjut hingga dewasa. Anak berisiko mengalami keterlambatan perkembangan, kesulitan belajar, atau masalah perilaku. Penelitian juga menunjukkan bahwa kurangnya stimulasi dapat mengubah bentuk fisik otak, seperti penurunan volume materi putih yang penting untuk fungsi kognitif. 

Oleh karena itu, orang tua dan pengasuh harus aktif menciptakan lingkungan yang aman, penuh kasih, dan mendukung tumbuh kembang anak secara optimal.

Hal yang Harus Dilakukan Ayah dan Ibu di Masa Golden Age

Ada beberapa hal yang bisa Mams lakukan untuk mendukung pengoptimalan si kecil di masa golden age, di antaranya:

1. Berikan Stimulasi Sensorik dan Motorik Sejak Dini

Di masa golden age, otak anak tumbuh sangat pesat. Stimulasi sensorik dan motorik sangat penting untuk membentuk koneksi saraf yang kuat. Misalnya, biarkan anak meraba berbagai tekstur atau bermain air dan merangkak di permukaan yang berbeda. Aktivitas sederhana ini membantu kecerdasan dan keterampilan sosialnya berkembang. Harvard University juga menegaskan stimulasi sejak dini membangun fondasi belajar yang kuat di masa depan.

2. Biasakan Membacakan Buku Sejak Bayi

Membacakan buku sejak bayi bisa meningkatkan kemampuan bahasa anak. Meski anak belum bicara, suara dan intonasi Mams saat membacakan cerita membantu otak menyerap pola bahasa. Penelitian dari Children’s Bureau menunjukkan anak yang rutin dibacakan buku lebih siap secara kognitif saat sekolah. Pilih buku bergambar dan gunakan ekspresi suara yang menarik agar anak lebih tertarik. Ajak juga anak menunjuk gambar agar interaksi makin seru dan efektif.

3. Penuhi Kebutuhan Gizi untuk Perkembangan Otak

Nutrisi adalah bahan bakar utama otak anak di masa emasnya. Zat seperti protein, zat besi, omega-3 (DHA), dan vitamin A hingga D sangat dibutuhkan. National Institutes of Health (NIH) mengingatkan kekurangan nutrisi bisa berdampak jangka panjang. Mams bisa penuhi kebutuhan ini lewat makanan sehat seperti ikan, telur, susu, sayur, dan buah berwarna. Memberikan makanan bergizi sejak dini adalah investasi besar untuk masa depan anak.

4. Bangun Rutinitas Harian dan Bonding yang Hangat

Rutinitas harian memberikan rasa aman bagi anak. Dengan pola tidur, makan, dan bermain yang teratur, anak jadi lebih tenang dan mudah mengenali lingkungan. Bonding atau keterikatan emosional dengan orang tua juga sangat penting. Kedekatan ini membantu membentuk kepercayaan diri dan kestabilan emosi anak. Cukup dengan bermain bersama tanpa gangguan gadget atau berbicara dari hati ke hati sudah sangat berarti.

A Word From Navila

Golden age anak adalah masa penting sejak lahir hingga usia 6 tahun, di mana otak berkembang sangat cepat dan responsif. Banyak orang tua bertanya, golden age umur berapa sebenarnya dimulai? Jawabannya: sejak bayi dilahirkan, dan puncaknya terjadi di tahun-tahun awal kehidupannya. Pada periode ini, stimulasi seperti kasih sayang, bermain, dan asupan gizi yang tepat sangat berpengaruh pada tumbuh kembang si kecil.

Minyak Telon Navila Terbaik Usir Nyamuk

Selain stimulasi mental, perawatan fisik juga tidak kalah penting untuk menjaga kenyamanan dan kesehatan anak. Minyak Telon Navila hadir dengan kandungan bahan alami yang lembut dan aman, membantu menjaga kehangatan tubuh sekaligus melindungi kulit bayi dari gigitan nyamuk. Dengan aroma yang menenangkan dan formula alami, Minyak Telon Navila bukan sekadar produk perawatan, tetapi juga wujud kasih sayang Mams dalam mendukung masa emas si kecil.


References

  • FTF. The First Five Years. Retrieved from https://files.firstthingsfirst.org/why-early-childhood-matters/the-first-five-years
  • Kemenkes. Pemberian Nutrisi Terbaik untuk Otak Anak Usia Dini. Retrieved from https://keslan.kemkes.go.id/view_artikel/3749/pemberian-nutrisi-terbaik-untuk-otak-anak-usia-dini
  • Harvard University. Brain Architecture. Retrieved from https://developingchild.harvard.edu/key-concept/brain-architecture/
  • Learn Behavioral. Neuroplasticity in Children: When is Neural Plasticity the Strongest? Retrieved from https://learnbehavioral.com/blog/brain-plasticity-2
  • The Brain Stimulator. How Does a Lack of Stimulation Affect Early Brain Development? Retrieved from https://thebrainstimulator.net/how-does-a-lack-of-stimulation-affect-early-brain-development/
  • Cusick, S. E., & Georgieff, M. K. (2016). The role of nutrition in brain development: the golden opportunity of the “first 1000 days”. The Journal of pediatrics, 175, 16. https://pmc.ncbi.nlm.nih.gov/articles/PMC4981537/