Tahukah Mams bahwa kualitas tidur bayi bisa dipengaruhi oleh kandungan alami dalam ASI yang diberikan di malam hari? Salah satu unsur pentingnya adalah hormon melatonin, yang secara alami diproduksi oleh tubuh saat hari mulai gelap. Melatonin ini ikut mengalir dalam ASI malam dan membantu si kecil lebih mudah terlelap. Jadi, bukan hanya karena kenyang, bayi bisa tidur lebih tenang setelah menyusu, tapi juga karena ada dukungan hormonal dari tubuh Mams sendiri.
Yang menarik, kadar melatonin dalam ASI berubah mengikuti waktu biologis tubuh, rendah di siang hari dan meningkat saat malam. Pola alami ini membantu bayi mulai mengenali perbedaan waktu tidur dan bangun, bahkan sebelum tubuhnya bisa memproduksi hormon ini sendiri. Maka dari itu, menyusui sesuai waktu alami tubuh bukan hanya soal rutinitas, tapi juga bagian penting dari pembentukan ritme biologis si kecil.
Nah, di sini Mams akan diajak memahami lebih dalam tentang hormon melatonin itu apa, bagaimana perannya dalam ASI, serta mengapa hormon ini sangat berharga dalam membantu tidur bayi secara alami.
Hormon Melatonin Itu Apa dan Diproduksi oleh Bagian Otak Mana?
Hormon melatonin diproduksi oleh kelenjar pineal, yaitu bagian kecil di otak yang terletak di tengah kepala. Produksinya dipicu oleh gelap dan ditekan oleh cahaya, sehingga jumlahnya meningkat saat malam hari. Ketika cahaya meredup, otak memberi sinyal ke kelenjar pineal untuk mulai memproduksi melatonin, yang kemudian dilepas ke dalam darah. Proses ini memberi tahu tubuh bahwa waktunya istirahat sudah tiba.
Fungsi utama melatonin adalah mengatur ritme sirkadian, atau jam biologis tubuh yang bekerja dalam siklus 24 jam. Saat kadarnya meningkat, tubuh merasa lebih rileks, suhu inti menurun, dan detak jantung melambat, semua ini membuat kita lebih mudah tertidur. Selain itu, melatonin juga bersifat antioksidan dan membantu memperkuat daya tahan tubuh, menjadikannya tidak hanya penting untuk tidur, tetapi juga untuk perlindungan sel dan sistem imun.
Hal yang tak kalah penting, melatonin ini ternyata ikut masuk ke dalam ASI malam. Karena bayi yang baru lahir belum bisa menghasilkan melatonin sendiri, hormon ini dari ASI membantu mereka membangun pola tidur yang sehat sejak dini. Jadi, ASI malam bukan hanya mengenyangkan, tetapi juga memberi sinyal waktu tidur yang alami untuk si kecil.
Bagaimana Melatonin Masuk ke dalam ASI?
Melatonin termasuk hormon yang larut lemak (lipofilik), sehingga ia dapat dengan mudah berpindah dari aliran darah ibu ke dalam ASI melalui proses yang disebut difusi pasif. Inilah sebabnya komposisi ASI bisa berubah mengikuti waktu produksi, rendah kadar melatoninnya di siang hari dan tinggi di malam. Ketika tubuh Mams mulai memproduksi lebih banyak melatonin seiring datangnya malam, hormon ini otomatis ikut tersalurkan melalui ASI.
Penelitian dari Nutrients menunjukkan bahwa kadar melatonin mulai meningkat sekitar pukul 8 malam, memuncak tengah malam, dan menurun menjelang pagi. Bahkan menurut kajian MDPI, kandungan melatonin dalam ASI malam bisa mencapai sekitar 40 pg/mL, sementara ASI siang hari hampir tidak mengandung hormon ini. Perbedaan kadar ini adalah bentuk komunikasi alami tubuh Mams kepada bayi, waktu tidur telah tiba.
Untuk bayi yang belum bisa memproduksi melatonin sendiri, kandungan ini sangatlah berharga. Melatonin dalam ASI membantu mereka tidur lebih cepat, lebih nyenyak, dan perlahan mulai memahami perbedaan waktu siang dan malam. Maka, memberikan ASI sesuai waktu produksinya menjadi bagian penting dalam mendukung perkembangan ritme biologis bayi secara alami.
Peran Melatonin untuk Tidur dan Perkembangan Bayi
Melatonin bukan hanya membuat tubuh terasa mengantuk, tetapi juga membantu tubuh benar-benar siap untuk tidur. Pada bayi, hormon melatonin untuk tidur bekerja dengan cara menurunkan suhu tubuh, memperlambat detak jantung, dan menenangkan sistem saraf, sehingga mereka merasa lebih nyaman dan mudah terlelap. Itulah sebabnya, Mams mungkin sering melihat bayi tampak lebih tenang setelah menyusu di malam hari.
Fakta pentingnya, bayi baru lahir belum bisa memproduksi melatonin sendiri hingga usia sekitar tiga bulan. Sebelum itu, mereka sangat bergantung pada melatonin yang diberikan lewat ASI. Bayi yang mendapatkan ASI malam secara konsisten cenderung lebih cepat membentuk pola tidur yang teratur dibandingkan yang tidak. Inilah bukti bahwa ASI malam memberi lebih dari sekadar nutrisi, ia juga menyampaikan “jam biologis” tubuh.
Tak hanya itu, melatonin juga membantu dalam perkembangan otak dan sistem imun bayi. Karena bersifat antioksidan, hormon ini membantu melindungi sel-sel bayi dari kerusakan akibat stres oksidatif. Pada bayi prematur atau yang daya tahan tubuhnya masih belum matang, keberadaan melatonin dari ASI menjadi bagian dari perlindungan awal yang sangat penting. Jadi, melatonin dalam ASI bukan hanya hormon tidur, tapi juga bagian dari pondasi tumbuh kembang optimal si kecil.
Tips Memberikan ASI Sesuai Waktu Alami Tubuh
Memberikan ASI malam di waktu malam bukan hanya soal rutinitas, Mams, tapi juga bagian dari sinkronisasi alami antara tubuh Mams dan bayi. Tubuh memproduksi lebih banyak melatonin setelah pukul 20.00, dan hormon ini ikut mengalir ke dalam ASI yang diproduksi pada malam hari. Ketika diberikan sesuai waktunya, ASI malam menjadi lebih “menenangkan” dan membantu si kecil lebih mudah tertidur. Seiring waktu, pola ini turut memperkuat ritme tidur bayi secara bertahap.
Jika Mams rutin memompa ASI, mencatat waktu pemerahan menjadi langkah penting. Tujuannya agar ASI yang diperah siang hari tidak tertukar saat diberikan di malam hari, begitu pun sebaliknya. Menurut Frontiers in Nutrition, pemberian ASI sesuai waktu produksinya terbukti membantu bayi lebih cepat mengenali perbedaan antara siang dan malam. Untuk itu, Mams bisa menandai botol penyimpanan dengan label “ASI siang” atau “ASI malam” agar manfaat hormonal yang terkandung tetap tersalurkan secara optimal.
Selain waktu pemberian, suasana menyusui juga memengaruhi produksi melatonin alami tubuh. Cahaya terang, terutama dari layar gawai atau lampu putih, bisa menghambat pelepasan hormon ini. Maka, menyusui dalam suasana yang redup dan tenang di malam hari dapat mendukung produksi melatonin yang maksimal. Studi dari La Trobe University menunjukkan bahwa ibu yang terpapar cahaya terang secara konsisten di malam hari, misalnya pekerja shift, cenderung mengalami gangguan ritme hormonal dalam ASI-nya. Artinya, ritme tubuh Mams berpengaruh langsung pada kualitas tidur si kecil.
Tak hanya dari cahaya dan waktu, produksi melatonin juga bisa ditunjang dari dalam melalui pola makan. Konsumsi makanan yang kaya triptofan seperti telur, ayam, kacang-kacangan, dan susu dapat membantu tubuh membentuk serotonin, yang kemudian diubah menjadi melatonin. Buah-buahan seperti ceri tart, kiwi, anggur, dan pisang mengandung melatonin alami. Selain itu, makanan yang kaya akan magnesium dan vitamin B6, misalnya bayam, alpukat, oatmeal, almond, dan ikan laut, juga penting untuk mendukung proses produksi hormon tidur ini. Sebaliknya, sebaiknya batasi asupan kafein, terutama di sore hingga malam hari, karena dapat mengganggu pembentukan melatonin.
A Word From Navila
Melatonin dalam ASI adalah bentuk komunikasi biologis yang lembut namun kuat antara tubuh Mams dan si kecil. Ia membantu bayi mengenali waktu istirahat, tidur lebih nyenyak, sekaligus mendukung tumbuh kembang dan sistem kekebalan tubuh. Menyusui sesuai ritme alami tubuh, khususnya memberi ASI malam saat malam hari, adalah langkah sederhana yang membawa dampak besar bagi kesehatan bayi ke depan.

Sebagai tambahan dukungan, Mams bisa menjaga kualitas dan kuantitas ASI dengan pola hidup sehat dan asupan bernutrisi. Bila diperlukan, bantuan dari suplemen berbahan alami seperti Navila ASI Booster bisa menjadi pendamping harian. Dirancang dari bahan herbal seperti daun katuk, fenugreek, dan kurma, booster ini membantu menjaga kestabilan hormon tanpa mengganggu komposisi alami ASI. Dengan begitu, Mams bisa terus memberikan yang terbaik, dari pagi hingga malam, untuk si kecil.
References
- Caba-Flores, M. D., Ramos-Ligonio, A., Camacho-Morales, A., Martínez-Valenzuela, C., Viveros-Contreras, R., & Caba, M. (2022). Breast milk and the importance of chrononutrition. Frontiers in nutrition, 9, 867507.
- Häusler, S., Lanzinger, E., Sams, E., Fazelnia, C., Allmer, K., Binder, C., … & Felder, T. K. (2024). Melatonin in human breast milk and its potential role in circadian entrainment: a nod towards chrononutrition?. Nutrients, 16(10), 1422.
- Gombert, M., & Codoñer-Franch, P. (2021). Melatonin in early nutrition: long-term effects on cardiovascular system. International Journal of Molecular Sciences, 22(13), 6809.
- Ferber, S. G., Als, H., McAnulty, G., Peretz, H., & Zisapel, N. (2011). Melatonin and mental capacities in newborn infants. The Journal of pediatrics, 159(1), 99-103.
- Frontiers. Storing breast milk for specific times of day could support babies’ circadian rhythm. Retrieved from https://www.frontiersin.org/news/2025/09/05/storing-breast-milk-support-baby-circadian-rhythm
- Woortman, M. A., Sun, H., Wang, J., Godoy-Vitorino, F., Rivera Meléndez, A. J., Campos Rivera, M., … & Dominguez-Bello, M. G. (2025). Day/night fluctuations of breast milk bioactive factors and microbiome. Frontiers in Nutrition, 12, 1618784.
- La Trobe. Shift work causes out of sync breastmilk hormone. Retrieved from https://www.latrobe.edu.au/news/articles/2024/release/shift-work-causes-out-of-sync-breastmilk-hormone