Di masa lalu, Raden Ajeng Kartini dikenal sebagai sosok yang berani melawan batasan dan memperjuangkan hak perempuan, khususnya dalam hal pendidikan dan kesetaraan. Semangat inilah yang menjadi tonggak emansipasi perempuan Indonesia hingga saat ini.
Namun, perjuangan perempuan tidak berhenti di sana. Di era modern, sosok Kartini hadir dalam berbagai wujud. Salah satunya adalah busui atau ibu menyusui, wanita yang berjuang memberikan yang terbaik untuk tumbuh kembang anak, meski harus menghadapi tantangan fisik, emosional, dan sosial.
Jadi, siapa Kartini masa kini di sekitar kita? Mungkin jawabannya ada pada ibu, saudara, atau sahabat yang tengah menyusui. Diam-diam, mereka tengah memperjuangkan generasi masa depan dengan cinta dan pengorbanan tanpa henti.
Ibu Menyusui adalah Kartini Masa Kini yang Tak Terdengar
Perjuangan ibu menyusui di zaman sekarang layak disebut sebagai bentuk nyata emansipasi, karena tantangannya tidak kalah berat dari perjuangan Kartini dulu. Salah satunya adalah stigma di ruang publik, di mana menyusui sering dianggap tidak pantas jika dilakukan di tempat umum.
Padahal, proses ini sangat penting untuk pemenuhan nutrisi bayi dan merupakan hak dasar ibu dan anak. Sayangnya, sudut pandang ini masih jarang dipahami, sehingga banyak ibu merasa tidak nyaman dan memilih menahan atau menghentikan proses menyusui saat berada di luar rumah. Perjuangan busui di ruang publik ini masih menjadi isu penting yang perlu diperhatikan.
Di sisi lain, ibu menyusui juga harus berhadapan dengan tekanan pekerjaan dan masalah kesehatan fisik maupun mental. Minimnya dukungan dari tempat kerja, seperti tidak tersedianya ruang laktasi, membuat banyak ibu kesulitan memberikan ASI secara maksimal. Dukungan tempat kerja busui sangat penting untuk keberhasilan pemberian ASI yang optimal.
Selain itu, kelelahan karena kurang tidur, baby blues, bahkan risiko mastitis, membuat perjuangan ibu semakin berat. Semua ini jadi bukti bahwa perjuangan ibu menyusui adalah bentuk pengorbanan dan kekuatan ibu menyusui masa kini, demi kesehatan dan tumbuh kembang generasi berikutnya.
Menyusui Sebagai Bentuk Emansipasi
Menyusui bukan hanya memberi nutrisi terbaik untuk bayi, tetapi juga merupakan bentuk emansipasi perempuan. ASI melindungi bayi dari penyakit dan mendukung perkembangan otak serta kekebalan tubuhnya. Selain itu, proses menyusui mempererat ikatan emosional ibu dan anak, menjadikan ibu sebagai “sekolah pertama” yang mengajarkan kasih sayang dan rasa aman.
Menyusui juga berperan sebagai investasi untuk masa depan bangsa. Dengan meningkatnya cakupan ASI eksklusif, Indonesia dapat mengurangi stunting dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia. ASI membantu mengurangi biaya perawatan kesehatan, berkontribusi pada kesehatan ekonomi jangka panjang, dan membentuk generasi yang lebih sehat dan cerdas.
Dukungan Sosial yang Diperlukan Ibu Menyusui
Dukungan lingkungan sosial sangat penting bagi ibu menyusui, baik dari ayah, keluarga, tempat kerja, maupun masyarakat. Ayah bisa membantu dengan tugas rumah tangga dan memberikan dukungan emosional, sementara keluarga memberikan perhatian dan informasi yang dibutuhkan.
Ibu yang mendapat dukungan lebih cenderung berhasil memberikan ASI eksklusif. Begitu pula, tempat kerja yang menyediakan fasilitas menyusui dan dukungan dari atasan serta rekan kerja akan sangat membantu ibu dalam menjalani peran ganda sebagai pekerja dan busui.
Masyarakat juga memiliki peran besar dalam menciptakan lingkungan yang ramah bagi ibu menyusui, seperti menyediakan ruang menyusui di tempat umum dan mengurangi stigma sosial. Semua elemen ini bekerja bersama untuk memastikan ibu dapat memberikan ASI eksklusif tanpa hambatan, karena menyusui bukan hanya tugas ibu, tetapi tanggung jawab bersama untuk masa depan generasi yang lebih sehat.
A Word From Navila
Perjuangan ibu menyusui saat ini adalah wujud nyata dari semangat Kartini di era modern. Seperti halnya Kartini yang berjuang untuk hak perempuan, busui juga berjuang memberikan yang terbaik bagi generasi masa depan meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik fisik, emosional, maupun sosial.Â
Menyusui bukan hanya tentang memberikan nutrisi terbaik, tetapi juga mempererat ikatan emosional antara ibu dan anak, sekaligus investasi untuk masa depan bangsa. Oleh karena itu, dukungan dari lingkungan sekitar, termasuk keluarga, tempat kerja, dan masyarakat, sangat penting untuk membantu ibu menjalani peran ganda ini dengan lebih mudah.

Sebagai bagian dari upaya mendukung ibu menyusui, Navila ASI Booster hadir untuk membantu meningkatkan produksi dan kualitas ASI secara alami. Terbuat dari bahan-bahan herbal berkualitas, Navila ASI Booster mendukung ibu menyusui agar dapat memberikan yang terbaik untuk buah hati.Â
Bergabunglah dalam gerakan mendukung ibu menyusui dengan memastikan mereka mendapatkan asupan nutrisi yang optimal, agar perjuangan mereka menciptakan generasi hebat terus berlanjut!
References
- Hidayati, P., & Fadlia, F. (2022). Ketersediaan Ruang Laktasi Yang Masih Bias Gender (Studi Kasus Di Kota Banda Aceh). Jurnal Ilmiah Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik, 7(1).Â
- Tumiwa, V. I., Doda, V. V., & Tucunan, A. A. (2018). HUBUNGAN BEBAN KERJA DENGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF PADA IBU PEKERJA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BITUNG BARAT KECAMATAN MAESA KOTA BITUNG. KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi, 7(5). https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/kesmas/article/view/22148
- Akbar, T. K., Mayasari, D., Berawi, K. N., & Anggraini, S. I. (2022). Studi Literatur: Tantangan Menyusui pada Ibu Pekerja di Indonesia. Jurnal Medika Malahayati, 6(4), 411. https://www.academia.edu/download/102426776/pdf.pdf
- Susilawati, D., Nilakesuma, N. F., Hesti, N., Gea, Y., WS, N. S., Qonita, R. H., & Syahid, A. (2021). Edukasi Bounding Attachment dalam Upaya Menciptakan Hubungan Ibu dan Anak setelah Melahirkan: Bounding Attachment Education to Develop Mother and Child Relationships after Birth. PengabdianMu: Jurnal Ilmiah Pengabdian Kepada Masyarakat, 6(6), 635-641. https://journal.umpr.ac.id/index.php/pengabdianmu/article/view/2241
- Yulistri, Y., Sukardi, I., & Mansur, A. (2021). Konsep Ibu Sebagai Pendidik Pertama Dalam Keluarga Analisis Terhadap Buku Ummul Mukminin Karya Syekh Abdul Hamid Mahmud Thahmaz. Jurnal PAI Raden Fatah, 3(3), 311-324.
- Universitas Indonesia. Menyusui Sebagai Investasi: Bukti Ilmiah dan Aplikasinya. Retrieved from https://www.ui.ac.id/menyusui-sebagai-investasi-bukti-ilmiah-dan-aplikasinya/
- Ulya, R. A. N. A. (2023). Social Support as Promotor the Success of Exclusive Breastfeeding for Working Mothers to Prevent Stunting in Indonesia. Media Gizi Kesmas, 12(1), 541-552. https://e-journal.unair.ac.id/MGK/article/download/38344/25191
- Fadila, S. N. Studi Analisis Peran Ayah Dalam Mendukung ASI Eksklusif Pada Komunitas AyahASI Indonesia (Bachelor’s thesis, Jakarta: FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta). https://repository.uinjkt.ac.id/dspace/handle/123456789/84634